Anda di halaman 1dari 12

BUKU SAKU

HIPERTENSI
S1 Kesehatan Masyarakat ( VII/B )
Anggota Kelompok
Amalia Hulfalah CMR0160003 Rishania Nurma A. CMR0160085

Ana Nurjanah CMR0160033 Sarah Putri Utami CMR0160025

Annisa Martiana CMR0160067 Siti Kodariyah CMR0160026

Dian Pratama CMR0160037 Siti Nurlaela CMR0160056

Gusvina Rayyan CMR0160040 Trie Wulandari Azis M. CMR0160091

Nandi Adhadi T. CMR0160079 Yuanita Rizki Amalia CMR0160031

Ratih Juitasari CMR0160022


HIPERTENSI
Penyakit hipertensi atau yang lebih dikenal dengan
penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah seseorang adalah ≥140 mmHg
(tekanan sistolik) dan atau ≥90 mmHg (tekanan
diastolik) (Joint National Committee on Prevention
Detecttion, Evaluation, and Treatment of High
Pressure VII, 2003). Nilai yang lebih tinggi (sistolik)
menunjukan fase darah yang dipompa oleh jantung,
nilai yang lebih rendah (diastolik) menunjukan fase
darah kembali ke dalam jantung (Depkes RI, 2006).
Klasifikasi Hipertensi

Hipertensi Hipertensi
essensial sekunder
atau primer

Peyebab hipertensi essensial


pada saat ini masih belum Hipertensi yang penyebabnya
dapat diketahui. Kurang lebih dapat diketahui antara lain
90% penderita hipertensi kelainan pembuluh darah,
tergolong hipertensi essensial ginjal, gangguan kelenjar tiroid
sedangkan 10% nya tergolong (hipertiroid), penyakit kelenjar
hipertensi sekunder adrenal (hiperaridisteroinisme)
dan lain-lain.
Klasifikasi Hipertensi menurut JNC-VII 2003

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmg)

Normal ≤120 ≤80

Prehipertensi 120-139 80=90

Hipertensi derajat 1 140-150 90-99

Hipertensi derajat 2 ≥160 ≥100


Tanda dan Gejala
Hipertensi
Sakit kepala
Gelisah
Jantung berdebar-debar
Pusing
Penglihatan kabur
Rasa sakit dada
Mudah lelah
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI YANG
TIDAK DAPAT DIUBAH

Jenis Keturunan
Umur
Kelamin (genetik)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI YANG DAPAT
DIUBAH

Konsumsi alkohol
Kegemukan (obesitas) berlebihan

Stress Konsumsi garam berlebihan

Hiperlipidemia/
Merokok Hiperkolesterolemia

Olahraga
Komplikasi Hipertensi

Penyakit jantung Gangguan penglihatan

Stroke Penyakit pembuluh darah tepi

Penyakit ginjal Gangguan saraf

Gangguan serebal (otak)


Pencegahan
Hipertensi
Memeriksa tekanan darah secara teratur

Menjaga berat badan ideal

Mengurangi konsumsi garam

Hindari merokok

Berolahraga secara teratur

Mengurangi stress

Menghindari makanan berlemak


PEKA HIPERTENSI
Pelatihan Kader Anti Hipertensi

Pelatihan kader anti hipertensi dilakukan dengan


melatih kader menggunakan alat pengukur
tekanan darah agar dapat melakukan pemeriksaan
tekanan darah secara rutin dan diberikan buku
saku yang digunakan untuk mencatat hasil
pengukuran tekanan darah, serta terdapat pula
materi seputar hipertensi sehingga dapat
memantau status kesehatan masyarakat yang
menderita hipertensi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai