MAKALAH
KESEHATAN MATRA
Oleh
Kelompok IV
A. Latar Belakang
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1215/ Menkes/SK/XI/2001 tentang
pedoman kesehatan matra pasal 1 menyebutkan bahwa Kesehatan Matra adalah bentuk khusus
upaya kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dalam
lingkungan matra yang serba berubah. Matra adalah berpindahnya/perubahan dari satu tempat ke
tempat lain yang tidak sama tempatnya dan berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan manusia
dalam lingkungan tersebut.
Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap
lingkungan yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan
matra adalah kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan.
Kesehatan lapangan meliputi kesehatan haji, kesehatan transmigrasi, kesehatan dalam
penanggulangan korban bencana, kesehatan di bumi perkemahan, kesehatan dalam situasi
khusus, kesehatan lintas alam, kesehatan bawah tanah, kesehatan dalam penanggulangan
keamanan dan ketertiban masyarakat, kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat.
Kesehatan kelautan dan bawah air meliputi kesehatan pelayaran dan lepas pantai, kesehatan
penyelaman dan hiperbarik, kesehatan dalam operasi dan latihan militer di laut. Sedangkan
kesehatan kedirgantaraan meliputi kesehatan penerbangan dirgantara dan kesehatan dalam
operasi dan latihan militer dirgantara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian
Kesehatan Matra dan Ruang Lingkup Kesehatan Matra.
BAB II
PEMBAHASAN
1. KesehatanLapangan
KesehatanHaji
Sasaran : CJH, petugas Kesehatan dan non kesehatan
Kegiatan :
Pemeriksaan kesehatan awal dan akhir
Promosi kesehatan
Peningkatan Kesehatan fisik dan mental
Imunisasi
Surveilen Epidemiologi Penyakit
Higiene dan Sanitasi
Pelayanan Medik dan Keperawatan
Pelayanan Evakuasi danrujukan
Identifikasi dan Administrasi jenazah
Pelayanan Safari wukuf
Penanggulangan KLB
Perbekalan Kesehatan
Pencatatan dan pelaporan.
Kesehatan transmigrasi
Sasaran : Calon transmigran dan petugas pendamping
Kegiatan :
Pemeriksaan Kesehatan
Promosi Kesehatan
Surveilen Epidemiologi Penyakit
Imunisasi
Pelayanan Medik dan keperawatan
Evakuasi dan rujukan
Pencatatan dan pelaporan
Pencegahan penyakit potensial KLB
Pelaksanaan Higiene dan sanitasi
Penyemprotan/fogging rumah
Kesehatan dalam penanggulangan korban bencana
Sasaran :Korban, masyarakat, petugasrawanbencana)
Kegiatan :
Melaksanakan triage pada korban bencana
Pelayanan medik kepada Korban
Pelayanan kesehatan dasar pada pengungsi
Pengawasan sanitasi umum
Penyediaan jamban darurat
Pencegahan dan pemberantasan penyakit KLB
Pengendalian vektor
Promosi kesehatan
Pembekalan kesehatan
Evakuasi dan rujukan
Pencatatan dan pelaporan
Kesehatan di bumi perkemahan
Sasaran : Peserta dan petugas pendamping
Kegiatan :
Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan
Promosi kesehatan
Higiene dan sanitasi lingkungan
Surveilen Epidemiologi penyakit
Pelayanan medik dan keperawatan
Evakuasi dan rujukan
Pencatatan dan pelaporan
Kesehatan dalam penanggulangan gangguan keamanan ketertibanmasyarakat
Sasaran :Masyarakat yang terkena gangguan kamtibmas
Kegiatan :
Pelatihan P3K
Promosi kesehatan
Penanganan gizi
Kesehatan Jasmani
Evakuasi dan rujukan
Penyiapan logistik kesehatan
Identifikasi korban dan akibat/sebab
Pencatatan dan pelaporan
Kesehatan lintas alam
Sasaran :Peserta lintas alam
Kegiatan :
Pemeriksaan Kesehatan
Promosikesehatan
Klimatologi lokasi lintas alam
Penanganan kecelakaan latihan
Pelayanan medik dan keperawatan
Evaluasi dan rujukan
Kesehatan bawah tanah
Sasaran : Tenaga kerja, petugas pertambangan bawah tanah
Kegiatan :
Pemeriksaan kesehatan dan promosi kesehatan
Pelatihan P3K
Higiene dan sanitasi
Penyiapan logistik kesehatan
Pelayanan kesehatan medik dan keperawatan
Kesehatan dalam situasi khusus
Sasaran : Masyarakat yang terpajan dan petugas
Kegiatan :
Promosi kesehatan
Penyediaan sarana sanitasi dasar
Surveilen Epidemiologi
Pelayanan medik dan keperawatan
Evakuasi dan rujukan
Pencatatan dan pelaporan
Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat.
Sasaran :anggota militer, petugas kesehatan dan masyarakat
Kegiatan :
Pemeriksaan kesehatan
Penanganan kasus kegawatdaruratan
Pelayanan kesehatan dan keperawatan
Promosi kesehatan
Pelayanan sanitas idasar
Pemulihan gizi dan kesehatan
Evakuasi dan rujukan
Logistik kesehatan
Pengertian Hiperbarik
Hiperbarik adalah sebuah terapi oksigen yang dilakukan dalam sebuah chamber atau
ruangan bertekanan udara tinggi yaitu lebih dari 1 atmosfer. Pasien berada di dalam chamber
selama beberapa jam untuk menghirup oksigen murni. Pasien diberikan 3x30 menit untuk
menghirup oksigen.
Dehidrasi karena pengeluaran urin yang berlebihan, apabila jika tidak diimbangi dengan minum
secukupnya maka akan terjadi dehidrasi dimana keadaan tubuh manusia kehilangan dan
kekurangan cairan yang diikuti pula dengan kehilangan dan berkurangnya garam dalam tubuh.
Hipoksia adalah suatu keadaan dimana darah berkurang kadar zat asam atau oksigennya sehingga
berakibat sel-sel dalam tubuh juga kekurangan oksigen sehingga fungsinya terganggu dan
menurun.
Jam Biologis
Kecepatan kapal berlayar dapat mengubah dan mengganggu jam biologis seseorang sehingga
perlu diperhatikan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Terutama yang berkaitan dengan
berkurangnya efisiensi kerja dan penurunan daya tahan tubuh karena kelelahan atau kurang tidur.
Kelelahan
Hal ini mengakibatkan efisiensi kerja menurun secara progresif disertai perasaan tidak enak
badan, penurunan daya tahan tubuh, dan efisiensi jasmani dan daya pikir. Kelelahan muncul
antara lain karena perjalan yang panjang, menunggu, persiapan yang kurang,dll.
Penurunan daya tahan tubuh dan sakit berat
Dapat berdampak pada timbulnya banyak penyakit yang dialami oleh penumpangseperti ISPA,
gejala dari bronkopnemonia (batuk pilek berat, sakit kepala, demam tinggi, tidak nafsu makan
dan minum,lemah serta mudah diare).
Masalah Kesehatan
Wanita yang sedang hamil
Akan mengalami stress fisik dan psikologis yang akan dihadapi karena kelompok ini biasanya
rawan terhadap akibat yang tidak diinginkan. Tidak tertutup kemungkinan terjadinya abortus
atau kelahiran premature.
Menunda Haid
Sarana dan prasarana yang kurang mendukung seperti tidak ada tempat khusus untuk membuang
pembalut, kurangnya ketersediaan air yang steril,dll.
3. Kesehatan Kedirgantaraan
Kesehatan kedirgantaraan sebagaimana dimaksud di atas meliputi :
Kesehatan penerbangan di dirgantara
Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di dirgantara.
Stressor matra kedirgantaraan antara lain dengan adanya faktor geofisika, geografi, biologi,
sosial, mekanik dan fisika.
Penyakit dekompresi
Yaitu gejala yang timbul sebagai akibat dari penguapan gas atau pengembangan gas dalam
rongga tubuh,pada waktu tekanan udara luar menurun. Dapat dicegah dengan :
Mempertahankan berat badan ideal
Tingkat kesamaptaan jasmani yang tinggi
Denitrogenasi.
Pengobatan dekompresi dengan cara :
Masker O2 100%
Segera mendarat
Posisi terlentang
Tindakan medis yang sesuai gejala.
Hipoksia di penerbangan
Yaitu suatu sindrom yang terjadi secara akut sebagai akibat dari tidak adekuatnyaoksigenisasi
jaringan yang merupakan kelanjutan dari menurunnya tekanan parsial oksigen dalam udara yang
dihisap pada pernapasan. Dapat menyebabkan gangguan,kerusakan bahkan kematian sel otak.
Kumpulan gejala yang biasa dijumpai antara lain :
Perasaan aneh atau pusing
Euphoria, sikap dan psikis yang tidak menentu
Gangguan penglihatan (hilangnya penglihatan tepi,suram,kabur dan berkurangnya penglihatan
malam)
Respons yg berkurang pada komunikasi verbal
Pelupa dan bertindak masa bodoh
Kesulitan mengontrol pesud
Sakit kepala dan mual (hipoksia ringan)
Hilang kesadaran (hipoksia berat)
Pencegahan dan penangulanganhipoksia :
Pengobatan adalah pemberian O2 100% pada udara inhalasi
Bila pernapasan terhenti pernapasan artifisial perlu diberikan bersama-sama dengan pemberian
100% O2
Bila ada kegagalan sirkulasi perifer maka sebabnya harus dicari dahulu baru pengobatan diberikan
sesuai dengan apa yang ditemukan
Pencegahan hiperventilasi pada personil penerbangan terletak pada
indoktrinasi, pengajaran pemakaian perlengkapan oksigen dengan tepat
Recoveryhypoxia akan berlangsung cepat bila kebutuhan O2 segera diberikan
Ambang kesadaran individu akan segera dicapai setelah pemberian O2 dalam waktu 15 detik
Motionsickness
Yaitu suatu kumpulan gejala yang terdiri dari :
Lemas
Pucat
Keringat dingin
Menguap
Sakit kepala
Daya pikir menurun
Mual dan muntah
Sebagai reaksi terhadap rangsangan gerak yang belum terbiasa. Tindakan yang dapat dilakukan
apabila terjadi motionsickness adalah :
Latihan
1) Adaptasi, tingkatkan jam terbang
2) Motivasi terbang diciptakan
Penyesuaian ringan
1) Makan sedikit
2) Usahakan suhu udara dalam kokpit tetap dingin
3) Melihat kedalam atau keluar kokpit
4) Terbang lurus dan bertingkat
Disorientasi
Yaitu berkurangnya kemampuan (interaksi = instrument-manusia-media) seseorang untuk
menentukan posisinya terhadap permukaan bumi, atau dengan benda-benda di lingkungan
sekitarnya. Tindakan yang dapat dilakukan apabila disorientasi terjadi adalah :
a. Kewaspadaan untuk menghadapinya bila hal tersebut terjadi
b. Mata merupakan satu-satunya alat orientasi yang dapat dipercaya
c. Latih keterampilan terbang instrumen.
Nightflight
Yaitu kemampuan mata penerbang untuk :
Visual acuity : dapat menemukan sasaran
Colorvision : dapat mengidentifikasi signalflares
Deepperception : mampu mendarat dan tinggal landas dengan aman
Nightvision : berguna maksimal pada operasi malam
Berikut ini adalah ciri khas penglihatan malam :
a. Ketajaman penglihatan sangat rendah, hanya tampak bayangan hitam atau siluet
b. Susah membedakan warna
b. Pusat penglihatan tidak pada fokus (sentral), melainkan terkonsentrasi pada bagian perifer ±20°
dari sentral (tidak memandang langsung)
c. Dengan kekuatan cahaya yang sama dan diturunkan perlahan-lahan maka warna yang
menghilang lebih dahulu adalah merah, oranye, kuning, hijau, biru kemudian violet
a. Warna merah dapat membantu adaptasi gelap
b. Hipoksia menurunkan kemampuan melihat
c. Mengalami Night Myopia dan Autokinetik Phenomenon (waspada).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap
lingkungan yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan
matra adalah kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan.
B. Saran
Dengan adanya pemahaman mengenai Kesehatan Matra dan Ruang Lingkup Kesehatan
Matra, maka diharapkan adanya upaya kesehatan yang berguna untuk meningkatkan kemampuan
fisik dan mental terhadap lingkungan yang berubah, baik di lingkungan darat, laut dan udara,
sehingga bermanfaat secara menyeluruh terhadap Kesehatan Masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Angkatan Laut. 2000 . Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik.Jakarta.
Fiskes.2013.Hiperbarik.http://hyperbaricmedicineconsultant.blogspot.com/2013/08/hiperbarik-
oksigen-terapi.html, (diakses, tanggal 17 Maret 2016)
Larn Richard dan WhistlerRex .1993. Commercial Diving Manual. USA : Best Publishing
Company.
Mboi, Nafsiah. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2013
Tentang Kesehatan Matra. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI