Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.

Kesehatan jiwa menurut undang-undang No 18 pasal 1 tahun 2014 merupakan


kondisi dimana seseorng individu dapat berkembang secara fisik, mental, sosial, dan
spiritual sehingga individu tersebut tersebut menyadari kemampuan sendiri. Dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya.(undang-undang No 18, 2014)
http://ocw.upj.ac.id/files/Handout-PSY308-UU-no-18-2014-tentang-Kesehatan-
Jiwa.pdf(08/04/2018)

Peristiwa-peristiwa traumatik seperti bencana dan konflik berkepanjangan yang


dialami masyarakat kita telah meninggalkan dampak serius. Dampak kehilagan
tersebut sangat mempegaruhi presepsi individu akan mempegaruhi dirinya sehingga
menganggu harga diri seseorang. Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,
tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap
diri sendiri dan kemampuan diri. (keperawatan kesehatan jiwa komunitas
CMHN(Basic course)hal117)

Setiap perubahan situasi kehidupan baik positif maupun negatif dapat


mempengaruhi keseimbangan fisik, mental, dan psikososial seperti bencana dan
konflik yang dialami sehingga berdampak sangat besar terhadap kesehatan jiwa
seseorang yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa (keliat,
2011).

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan kementerian


kesehatan pada 2007, prevalensi masalah mental emosional yakni depresi dan
ansietas ada sebanyak 11,60persen dari jumlah penduduk indonesia atau sekitar
24.708.000 jiwa. Kemudian prevalensi gangguan jiwa berat yakni psikosis ada sekitar
0,46persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 1.065.000 juta jiwa
(Wibisono,2013).
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di
dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta
orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta
47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis
dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa
terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan
produktivitas manusia untuk jangka panjang.( Jakarta, 6 Oktober 2016)
http://www.depkes.go.id/article/print/16100700005/peran-keluarga-dukung-kesehatan-
jiwa-masyarakat.html)08/04/2018. 

1.2 Rumusan Masalah.


Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah
Bagaimnakah asuhan keperawatan pada pasien Tubrcolosis dengan Harga Diri
Rendah.

1.3 Tujuan Studi Kasus.

1.4 Manfaat Studi Kasus.

Anda mungkin juga menyukai