Anda di halaman 1dari 33

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM DALAM PENATALAKSANAAN


MANAJEMEN LAKTASI DI RUANG KEBIDANAN RSUD KAREL
SADSUITUBUN LANGGUR
 
 
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Pada
Program Studi Keperawatan Tual Politeknik
Kesehatan Kemenkes Maluku
 
 
NAMA : WINDI ISMAIL SUAT
NIM : PO7120216056
 
 
 

 
 
 

 
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES MALUKU PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN TUAL
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masa nifas (post partum) adalah waktu yang dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh
alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil) dalam waktu
kurang lebih 3 bulan. Pasca melahirkan (post partum) merupakan
masa atau keadaan selama enam minggu atau 40 hari. Pada masa
post partum atau setelah proses persalinan selesai akan
menimbulkan rangsangan untuk memicu laktasi. Laktasi merupakan
keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi, disekresi
dan sampai pada proses bayi menghisap dan menelan ASI (Mochtar,
2013).
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi baru lahir merupakan
salah satu upaya untuk mencegah kematian dan masalah
kekurangan gizi pada bayi dan balita. World Health Organization
(WHO) (2010), merekomendasikan agar bayi baru lahir diberikan ASI
hingga usia 6 bulan tanpa memberikan makanan atau cairan lain,
kecuali vitamin, mineral dan obat-obatan yang telah diijinkan karena
adanya alasan medis.
Menurut data Kemenkes RI (2015), persentase pemberian
laktasi pada bayi usia 0-6 bulan di negara-negara ASEAN,
menunjukan Indonesia menduduki peringkat ke 10 dari 18
negara yaitu dengan persentase 32%. Sedangkan Sri Langka
menduduki urutan ke satu dengan presentase 76% dan diikuti
oleh Korea Selatan dengan 65%. Dari data tersebut
menunjukan bahwa Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal
pemberian ASI apabila dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN yang lain.
Berdasarkan data awal yang penulis dapatkan di ruang
kebidanan RSUD Karel Sadsuitubun Langgur periode 4 tahun
terakhir jumlah ibu post partum sebanyak 1.928 orang dengan
rincian tahun 2016 terdapat 574 pasien, tahun 2017 terdapat
558 pasien, tahun 2018 terdapat 748 pasien dan di tahun
2019 periode bulan januari-februari sebanyak 48 ibu post
partum yang menjalani perawatan di ruang kebidanan RSUD
Karel Sadsuitubun Langgur.
Perawat dapat berperan dalam peningkatan pengetahuan
ibu post partum dalam pemberian laktasi yaitu dengan
melakukan demonstrasi teknik menyusui yang benar. Selain
itu adanya pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan
perawat dengan melakukan pendampingan ketika ibu
sedang menyusui bayinya sehingga dapat meningkatkan
jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi, meningkatkan
kecerdasan dan perkembangan emosi yang lebih matang
serta dapat menurunkan risiko pendarahan paska
melahirkan, kanker payudara dan kanker rahim (Suradi,
2010).
Bedasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Ibu Post Partum Dalam Penatalaksanaan
Manajemen Laktasi Di Ruang Kebidanan RSUD Karel
Sadsuitubun Langgur”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum Dalam
Penatalaksanaan Manajemen Laktasi Di Ruang Kebidanan
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur?”.
1.3. Tujuan Studi Kasus
Mengambarkan asuhan keperawatan pada ibu post partum
dalam penatalaksanaan manajemen laktasi di Ruang
Kebidanan RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
1.4. Manfaat Studi Kasus
Adapun manfaat studi kasus ini meliputi:
1.4.1. Bagi Masyarakat
1.4.2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan
1.4.3. Bagi Institusi Pendidikan
1.4.4. Bagi Penulis
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun Tinjauan Pustaka Dalam Studi Kasus
Ini Meliputi:
2.1. Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum
2.2. Konsep Dasar Post Partum
2.3. Konsep Dasar Manajemen Laktasi
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Studi Kasus
Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian
deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan asuhan
keperawatan yaitu melakukan pengumpulkan data yang dimulai dari
data pengkajian, menentukan diagnosis, melakukan perencanaan,
melaksanakan tindakan dan melakukan evaluasi keperawatan
kepada ibu post partum dalam penatalaksanaan manajemen laktasi
di Ruang Kebidanan Karel Sadsuitubun Langgur.
3.2. Subjek Studi Kasus
Subjek pada studi kasus ini adalah pasien dengan masa post
partum dalam penatalaksanaan manajemen laktasi. Pada studi
kasus ini, subjek penelitian yang akan diteliti sebanyak 2 subjek
dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
3.3. Fokus Studi Kasus
Fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah untuk
memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu post
partum tentang penatalaksanaan manajemen laktasi.
3.4. Definisi Operasional
Asuhan keperawatan, masa post partum dan
manajemen laktasi.
3.5. Tempat dan Waktu Studi Kasus
1. Tempat: studi kasus ini dilakukan di ruang
kebidanan RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
2. Waktu: studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal
21-25 Mei 2019.
3.6. Pengumpulan Data
1. Wawancara: pada studi kasus ini sumber data diperoleh dari
wawancara terhadap klien dan keluarga.
2. Pemeriksaan fisik: pada studi kasus ini dilakukan pemeriksaan
dari ujung rambut hingga ujung kaki pasien.
3. Observasi: pada studi kasus ini yang diobservasi adalah
keadaan umum, tanda-tanda vital, keadaan payudara dan
perineum.
4. Studi dokumentasi: pada studi kasus ini pendokumentasian
diperoleh dari buku catatan KIA pasien selama hamil.
3.7. Penyajian Data
Hasil dari penelitian studi kasus ini akan disusun dalam bentuk
narasi secara mendalam dan terperinci tentang penatalaksanaan
manajemen laktasi pada ibu post partum.
3.8. Etika Studi Kasus
Bebas dari penderitaan, Bebas dari esploitasi dan partisipasi , Hak
untuk ikut atau tidak ikut menjadi responden dan Informed consent
yaitu hak untuk mendapatkan keadilan serta hak untuk dijaga
kerahasiaanya.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


4.1.1. Gambaran lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruangan Kebidanan
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur pada tanggal 21-25
Mei 2019. RSUD Karel Sadsuitubun Langgur
merupakan rumah sakit yang berada di wilayah Kota
Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara. Jumlah
petugas kesehatan yang bertugas diruang Kebidanan
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur berjumlah 20
orang. Dalam studi kasus ini peneliti melaksanakan
asuhan keperawatan kepada 2 orang ibu post partum
dalam penatalaksanaan manajemen laktasi di Ruang
Kebidanan RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
4.1.2. Pengkajian
No Identitas Klien Klien 1 Klien 2
1. Identitas klien 1. Nama (Inisial): Ny. E.B 1. Nama (Inisial): Ny. Y.N
meliputi: nama 2. Umur: 23 tahun 2. Umur: 39 tahun
(inisial), umur, 3. Suku/Bangsa: Kei/Indonesia 3. Suku/Bangsa: Kei/Indonesia
suku/bangsa, 4. Agama: Protestan 4. Agama: Katolik
agama, pendidikan 5. Pendidikan Terakhir: DIII 5. Pendidikan Terakhir: S1
terakhir, pekerjaan, Keperawatan 6. Pekerjaan: PNS
alamat, tanggal 6. Pekerjaan: Honorer 7. Alamat: Wersten Langgur
MRS dan tanggal 7. Alamat:Marfun 8. Tanggal MRS: 22 Mei 2019
pengkajian 8. Tanggal MRS: 20 Mei 2019 9. Tanggal Pengkajian: 23 Mei
9. Tanggal Pengkajian: 21 Mei 2019
2019
2. Identitas 1. Nama (Inisial): Tn. L.R 1. Nama (Inisial): Tn. A.A
penanggun jawab 2. Umur: 23 tahun 2. Umur: 36 tahun
meliputi: nama 3. Agama: Protestan 3. Agama: Katolik
(inisial), umur, 4. Pendidikan terakhir: SMA 4. Pendidikan terakhir: SMA
agama, pendidikan 5. Pekerjaan: Wiraswasta 5. Pekerjaan: Wiraswasta
terakhir, pekerjaan, 6. Alamat: Marfun 6. Alamat: Wersten Langgur
alamat dan 7. Hubungan dengan klien: 7. Hubungan dengan klien:
hubungan dengan Suami Suami
klien
Lanjutan...........
3. Riwayat kesehatan 1. Keluhan utama: klien mengatakan nyeri 1. Keluhan utama: klien mengatakan nyeri
meliputi: keluhan pada luka jahitan di perineum pada daerah perineum
utama (PQRST), a. P: nyeri karena terdapat luka jahitan a. P: nyeri karena adanya luka pada
riwayat penyakit pada perineum serta perjalanan perineum serta perjalanan proses
sekarang, riwayat proses persalinan persalinan
kesehatan dahulu b. Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk b. Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
dan riwayat c. R: di daerah perineum c. R: di daerah perineum
kesehatan keluarga d. S: skala nyeri 5 d. S: skala nyeri 4
e. T: Nyeri yang dirasakan hilang timbul, e. T: Nyeri yang dirasakan hilang timbul,
nyeri dirasakan saat beraktivitas nyeri dirasakan saat beraktivitas
2. Riwayat penyakit sekarang: klien 2. Riwayat penyakit sekarang: klien
mengatakan datang ke RSUD Karel mengatakan datang ke RSUD Karel
Satsuitubun Langgur hari Senin tanggal 20 Satsuitubun Langgur hari Rabu tanggal
Mei 2019 jam 13.34 WIT. Klien diantar 22 Mei 2019 jam 6.20 WIT. Klien
suami dan ibunya dengan G1P1A0, mengatakan diantar oleh suami dengan
kehamilan usia 40 minggu dengan keluhan G3P3A0, kehamilan usia 40 minggu
nyeri perut bagian bawah dan dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
mengeluarkan darah. seperti mau melahirkan.
3. Riwayat kesehatan dahulu: klien 3. Riwayat kesehatan dahulu: klien
mengatakan sebelumnya belum pernah mengatakan memiliki riwayat penyakit
dirawat di rumah sakit maag dan penyakit hipertensi serta klien
4. Riwayat kesehatan keluarga: klien pernah dirawat rumah sakit pada saat
mengatakan di dalam keluarga tidak ada melahirkan anak pertama dan kedua.
yang memiliki penyakit keturunan seperti 4. Riwayat kesehatan keluarga: klien
hipertensi, DM dan riwayat penyakit mengatakan di dalam keluarga tidak ada
menular seperti TBC, hepatitis dan AIDS yang memiliki penyakit keturunan seperti
klien dan riwayat penyakit menular seperti
TBC, hepatitis dan AIDS
Lanjutan...........
4. Riwayat obstetrik 1. Menarche: 15 tahun 1. Menarche: 14 tahun
meliputi: menarche, 2. Siklus haid: 30 hari 2. Siklus haid: 28 hair
siklus haid, 3. Banyaknya: klien mengganti 3. Banyaknya: klien mengganti
banyaknya, pembalut 3-4 kali sehari pembalut 2-3 kali sehari
keteraturan, 4. Keteraturan haid: teratur 4. Keteraturan haid: teratur
lamanya, HPHT dan 5. Lamanya haid: 5 hari 5. Lamanya haid: 4 hari
keluhan yang 6. HPHT: 13 September 2018 6. HPHT: 15 September 2018
menyertai 7. Keluhan saat haid: klien 7. Keluhan saat haid: klien
mengatakan saat haid biasanya mengatakan tidak ada
mengalami nyeri perut serta keluhan saat haid
payudara terasa menegang
5. Riwayat perkawinan 1. Pernikahan ke: 1 1. Pernikahan ke: 1
meliputi: pernikahan 2. Umur saat ibu menikah: 23 2. Umur saat ibu menikah: 37
ke, umur saat ibu tahun tahun
dan bapak menikah, 3. Umur saat bapak menikah: 23 3. Umur saat bapak menikah:
serta lama tahun 34 tahun
pernikahan. 4. Lama pernikahan: 1 tahun 4. Lama pernikahan: 12 tahun
6. Riwayat keluarga Klien mengatakan saat ini klien Klien mengatakan menggunakan
berencana (KB) belum pernah menggunakan KB alat kontrasepsi suntik selama
dengan alasan klien baru menikah satu tahun kemudian klien
dan ingin punya keturunan. mengganti jenis kontrasepsi
implant dengan alasan
kontrasepsi suntik klien haid tidak
teratur
Lanjutan...........
7. Riwayat kehamilan 1. Pemeriksaan kehamilan: klien 1. Pemeriksaan kehamilan: klien
sekarang meliputi: mengatakan pernah memeriksakan mengatakan pernah memeriksakan
pemeriksaan kehamilannya sebanyak 2 kali pada usia kehamilannya pada usia 6 bulan di
kehamilan, riwayat kehamilan 3 bulan dan usia kehamilan 6 Puskesmas Watlar
imunisasi, riwayat bulan di Puskesmas Marfun 2. Riwayat imunisasi: klien
pemakaian obat 2. Riwayat imunisasi: klien mengatakan mengatakan tidak pernah
selama kehamilan dan pernah mendapatkan imunisasi TT mendapatkan imunisasi saat hamil
keluhan selama sebanyak 2 kali 3. Pemakaian obat selama kehamilan:
kehamilan 3. Pemakaian obat selama kehamilan: klien klien mengatakan selama hamil
mengatakan selama hamil klien tidak klien sering mengkonsumsi obat-
pernah mengkonsumsi obat-obatan obatan tradisional
4. Keluhan saat hamil: klien mengatakan 4. Keluhan saat hamil: klien
selama hamil tidak ada keluhan mengatakan saat hamil klien tidak
ada keluhan
8. Riwayat persalinan 1. Tanggal persalianan: 20 Mei 2019 jam 1. Tanggal persalinan: 22 Mei 2019
sekarang meliputi: 22.28 WIT jam 21.27 WIT
tanggal persalinan, tipe 2. Tipe persalianan:spontan 2. Tipe persalianan:spontan
persalinan, lama 3. Lama persalinan: 3. Lama persalinan:
persalinan, keadaan a. Kala 1: 4 jam a. Kala 1: 3 jam
umum bayi baru lahir b. Kala 2: 1 jam 20 menit b. Kala 2: 20 menit
dan APGR skor c. Kala 3: 20 menit c. Kala 3: 5 menit
d. Jumlah waktu persalinan 5 jam 40 d. Jumlah waktu persalinan 3 jam
menit 25 menit
4. Keadaan umum bayi baru lahir: 1. Keadaan umum bayi baru lahir:
5. Jenis kelamin: perempuan 2. Jenis kelamin: perempuan
6. Berat badan: 3000 gram 3. Berat badan: 2900 gram
7. Panjang badan: 45 cm 4. Panjang badan: 40 cm
8. Lingkar kepala: 32 cm 5. Lingkar kepala: 30 cm
9. Lingkar dada: 33 cm 6. Lingkar dada: 32 cm
10. Lingkar perut: 31.5 cm 7. Lingkar perut: 30.7 cm
11. Lingkar lengan atas: 10.5 cm 8. Lingkar lengan atas: 10.2 cm
Lanjutan...........
Nilai APGAR Skor Pada Bayi Klien 1 Ny. E.B Nilai APGAR Skor Pada Bayi Klien 2 Ny. Y.N
1. A: Appearance (warna kulit): 1 yang 1. A: Appearance (warna kulit): 2 yang
artinya warna kulit pink pada tubuh dan artinya warna kulit pink pada tubuh dan
warna biru pada ekstremitas. ekstremitas.
2. P: Pulse (denyut jantung): 2 yang 2. P: Pulse (denyut jantung): 2 yang
artinya denyut jantung >100 x/menit artinya denyut jantung >100 x/menit.
3. G: Grimace (refleks): 2 yang artinya 3. G: Grimace (refleks): 2 yang artinya bayi
bayi menagis kuat, batuk dan bersin. menagis kuat, batuk dan bersin.
4. A: Activity (tonus otot): 1 yang artinya 4. A: Activity (tonus otot): 2 yang artinya
bayi hanya sedikit gerakan. bayi bergerak aktif.
5. R: Respiration (pernafasan): 2 yang 5. R: Respiration (pernafasan): 2 yang
artinya bayi bernapas dengan baik dan artinya bayi bernapas dengan baik dan
teratur teratur

Kesimpulan: pemeriksaan APGAR Skor Kesimpulan: pemeriksaan APGAR Skor pada


pada bayi klien 1 Ny. E.B didapatkan nilai 8 bayi klien 2 Ny. Y.N didapatkan nilai 10 yang
yang artinya kondisi bayi baik. artinya kondisi bayi baik.
Lanjutan...........
9. Kebiasaan sehari- 1. Pola nutrisi meliputi: 1. Pola nutrisi meliputi:
hari (sebelum dan a. Sebelum dikaji: klien mengatakan a. Sebelum dikaji: klien mengatakan
saat ini) meliputi: makan sehari 3-4 kali, nafsu frekuensi makan sehari 3-4 kali,
pola nutrisi, pola makan baik, porsi makan nafsu makan baik, porsi makan
elminasi, pola dihabiskan, jenis makanan nasi, selalu dihabiskan, jenis makanan
personal hygiene, ikan dan sayur, porsi minum 6-8 nasi, ikan dan sayur-sayuran. Porsi
pola istirahat dan gelas per hari dengan air putih minum 6-8 gelas per hari dan 1
tidur serta pola dan 1 gelas susu ibu hamil per gelas susu ibu hamil per hari
aktivitas dan latihan hari b. Saat dikaji: klien mengatakan
b. Saat dikaji: klien mengatakan frekuensi makan 2-3 kali sehari,
makan sehari 3 kali, nafsu makan porsi makan dihabiskan, nafsu
baik, porsi makan dihabiskan, makan baik, jenis makanan bubur,
jenis makanan nasi, ikan dan ikan, sayur dan sneck. Porsi minum
sayur, porsi minum 5-6 gelas per 6-8 gelas per hari dengan air putih
hari dengan air putih 2. Pola elminasi BAK dan BAB
2. Pola elminasi BAK dan BAB meliputi:
meliputi: a. Sebelum dikaji: kilen mengatakan
a. Sebelum dikaji: klien mengatakan BAK 4-6 kali sehari, warna jernih
BAK 4-6 kali sehari, warna jernih dan BAB 1-2 kali sehari,
dan BAB 1 kali sehari, konsistensi konsistensi lunak, warna kuning
lunak, warna kuning. kecoklatan
b. Saat dikaji: klien mengatakan b. Saat dikaji: klien mengatakan BAK
BAK 2 kali sehari, warna kuning 3-4 kali sehari, warna kuning
dan BAB belum pernah kemerah-merahan dan BAB 1 kali,
c. Keluhan: saat dikaji klien konsistensi lunak dan warna
mengatakan merasa takut untuk kecoklatan
BAB karena takut jahitan pada c. Keluhan saat dikaji: klien
jalan lahir terlepas sehingga klien mengatakan masih terasa nyeri
sering menahan untuk pada daerah perineum saat BAK
melaksanakan BAB sehingga klien sering menahan
untuk melaksanakan BAK
Lanjutan...........
3. Personal hygiene meliputi: 4. Personal hygiene meliputi:
a. Sebelum dikaji: klien mengatakan frekuensi a. Sebelum dikaji: klien mengatakan frekuensi
mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali dalam mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali dalam
seminggu, gosok gigi 2 kali sehari dan ganti seminggu, gosok gigi 2 kali sehari dang anti
pakaian 1 kali sehari pakaian 2 kali sehari
b. Saat dikaji: klien mengatakan frekuensi mandi 1 b. Saat dikaji: klien mengatakan frekuensi mandi
kali, keramas belum pernah, sikat gigi 2 kali 2 kali sehari, keramas belum pernah, sikat
sehari dan ganti pakaian 1 kali sehari serta klien gigi 2 kali sehari dang anti pakaian 1 kali
mengatakan tidak ada keluhan sehari
4. Pola istirahat dan tidur meliputi: 5. Pola istirahat dan tidur meliputi:
a. Sebelum dikaji: klien mengatakan tidur malam a. Sebelum dikaji: klien mengatakan tidur malam
kurang lebih 6-7 jam dan tidak pernah tidur siang kurang lebih 7-8 jam dan tidur siang kurang
serta klien mengatakan kebiasaan sebelum tidur lebih 2 jam
klien sering mendengarkan musik b. Saat dikaji: klien mengatakan tidur malam
b. Saat dikaji: klien mengatakan tidur malam kurang kurang lebih 3-5 jam hal ini dikarenakan klien
lebih 4-5 jam hal ini dikarenakan anaknya sering terbangun ketika anaknya menangis
menangis serta terasa nyeri pada daerah serta adanya rasa nyeri pada daerah
perineum perineum
5. Pola aktivitas dan latihan meliputi: 6. Pola aktivitas dan latihan meliputi
a. Sebelum dikaji: klien mengatakan aktivitas a. Sebelum dikaji: klien mengatakan aktivitas
sehari-hari yang dilakukan selain berangkat kerja sehari-hari yang dilakukan selain bekerja
dikantor klien biasanya melakukan pekerjaan kantoran klien biasanya melakukan pekerjaan
rumah tangga terlebih dahulu seperti memasak, rumah seperti memasak, menyapu, cuci
menyapu dan cuci piring. Ketika ada waktu luang piring serta mempersiapkan makanan untuk
klien biasanya peknik keluarga suami dan anak-anaknya
b. Saat dikaji: klien mengatakan belum banyak b. Saat dikaji: klien mengatakan belum banyak
melakukan aktivitas karena nyeri pada daerah melakukan aktivitas karena masih merasa
perineum. nyeri pada daerah perineum
Lanjutan...........
10. Riwayat psikososial Riwayat psikososial meliputi: Riwayat psikososial meliputi:
meliputi: respon ibu 1. Respon ibu terhadap kelahiran 1. Respon ibu terhadap
terhadap kelahiran bayinya: klien mengatakan kelahiran bayinya: klien
bayinya, respon sangat bahagia dengan mengatakan sangat
anggota keluarga lain kelahiran bayinya dan ini bersyukur karena sudah
terhadap kehadiran merupakan anugerah Tuhan dianugrahi anak ke tiga dan
bayi, kesiapan mental Yang Maha Esa yang harus di ini merupakan anugerah
menjadi ibu dan syukuri. Tuhan Yang Maha Esa yang
perawatan bayi 2. Respon anggota keluarga harus di syukuri.
terhadap kelahiran bayinya: 2. Respon anggota keluarga
klien mengatakan keluarga terhadap kelahiran bayinya:
saat bahagia dengan klien mengatakan keluarga
kelahiran anak pertamanya. saat bahagia dengan
3. Kesiapan mental menjadi ibu: kelahiran anak ke tiganya.
klien mengatakan saat ini klien 3. Kesiapan mental menjadi
belum tahu tentang teknik ibu: klien mengatakan
menyusui yang benar bagi mentanyal untuk menjadi
bayinya dan klien masih seorang ibu sudah terbentuk
merasa takut untuk menyusui hal ini dikarenakan kelahiran
sehingga keluarga klien ini merupakan kelahiran
menggunakan susu formula anak ketiga.
untuk bayinya. 4. Perawatan bayi: klien
4. Perawatan bayi: klien mengatakan belum merawat
mengatakan belum merawat bayinya karena klien belum
bayinya karena klien masih bisa melakukan aktivitas.
merasa lemas dan lelah.
Lanjutan...........
11. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum: baik 1. Keadaan umum: baik
meliputi: keadaan 2. Kesadaran: composmentis 2. Kesadaran: composmentis
umum, tingkat 3. BB sebelum hamil: 49 kg 3. BB sebelum hamil: 50 kg
kesadaran, BB 4. BB hamil: 55 kg 4. BB hamil: 70 kg
sebelum hamil, 5. BB sekarang: belum di timbang 5. BB sekarang: belum di timbang
hamil dan 6. TB: 150 cm 6. TB: 160 cm
sekarang, TTV 7. Tanda-tanda vital meliputi: 7. Tanda-tanda vital meliputi:
dan pemeriksaan a. TD: 110/90 mmHg a. TD: 130/80 mmHg
head to too b. Suhu: 36ºc b. Suhu: 36,3ºc
c. Nadi: 88 x per menit c. Nadi: 80 x per menit
d. RR: 20 x per menit d. RR: 20 x per menit
8. Pemeriksaan fisik meliputi: 8. Pemeriksaan fisik meliputi:
a. Kepala dan muka: a. Kepala dan muka:
1) Rambut: hitam, panjang, 1) Rambut: hitam, panjang,
tidak rontok, kebersihan tidak ada rontok,
kepala tidak ada kebersihan kepala tidak
ketombe, bentuk kepala ada ketombe, bentuk
bulat dan tidak ada lesi kepala bulat dan tidak
atau peradangan. ada lesi atau
2) Muka: simetris, tidak ada peradangan.
chloasma gravidarum, 2) Muka: simetris, tidak ada
pucat, tidak ada odema, chloasma gravidarum,
ekspresi wajah nampak tidak ada odema,
menahan ekspresi wajah nampak
menahan rasa sakit
(meringis).
Lanjutan...........
1) Mata: posisi mata asimetris, konjungtiva 1) Mata: posisi mata simetris, kelopak mata
anemis, pergerakan bola mata normal, nampak hitam, pergerakan bola mata
kelopak mata nampak hitam, kornea normal, konjungtiva anemis, kornea normal
normal dan sklera ikterik. dan sclera iktrik.
2) Hidung: bersih, tidak ada benjolan, 2) Hidung: bersih, tidak ada benjolan, bentuk
bentuk normal, penciuman baik dan tidak normal, penciuman baik dan tidak ada
ada kelainan. kelainan.
3) Mulut: mukosa bibir kering, karies gigi 3) Mulut: mukosa bibir kering, terdapat karies
tidak ada, lidah bersih dan tidak ada gigi, lidah bersih dan tidak ada kesulitan
kesulitan menelan. menelan
4) Telinga: bentuk simetris, bersih, tidak ada 4) Telinga: bentuk simetris, bersih, tidak ada
serumen dan tidak ada kelainan serumen dan tidak ada kelainan
pendengaran. pendengaran.
b. Leher meliputi: b. Leher meliputi:
1) Kelenjer thyroid: tidak ada pembesaran 1) Kelenjer thyroid: tidak ada pembesaran
kelenjer thyroid. kelenjer thyroid.
2) Tumor: tidak ada benjolan. 2) Tumor: tidak ada benjolan.
3) Kelenjer limfe: tidak ada pembesaran 3) Kelenjer limfe: tidak ada pembesaran
kelenjer limfe. kelenjer limfe.
c. Dada dan axilla meliputi: c. Dada dan axilla meliputi:
1) Mammae: bentuk simetris kiri dan kanan, 1) Mammae: bentuk simetris kiri dan kanan,
tidak ada benjolan, areola tampak hitam, tidak ada benjolan, areola tampak hitam,
putting susu menonjol, kolostrum belum putting susu menonjol, kolostrum sudah
keluar serta bayi belum mau menyusu. keluar dan bayi sudah mau minum ASI.
2) Axilla: tidak ada benjolan dan tidak 2) Axilla: tidak ada benjolan dan tidak
terdapat nyeri tekan. terdapat nyeri tekan.
Lanjutan...........
d. Abdomen d. Abdomen
1) Inspeksi meliputi: warna kulit hitam, turgor 1) Inspeksi meliputi: warna kulit sawo matang,
kulit baik dan tidak ada linea alba maupun turgor kulit baik dan tidak ada linea alba
linea nigra. maupun linea nigra.
2) Auskultasi: bising usus 8x per menit. 2) Auskultasi: bising usus 12x per menit.
3) Perkusi: tympani 3) Perkusi: tympani
e. Pemeriksaan obstetrik meliputi: e. Pemeriksaan obstetric meliputi:
1) TFU: setinggi pusat 1) TFU: setinggi pusat
2) Kontraksi: lunak 2) Kontraksi: lunak
3) Luka post operasi: tidak ada 3) Luka post operasi: tidak ada
4) Kondisi vesika urinaria: kandung kemih baik, 4) Kondisi vesika urinaria: kandung kemih baik,
tidak penuh dan fungsi perkemihan baik. tidak penuh dan fungsi perkemihan baik.
f. Perineum dan genetalia: tidak ada odema pada e. Perineum dan genetalia: tidak ada odema pada
vagina, perineum terdapat laserasi jalan lahir, vagina, perineum terdapat laserasi jalan lahir,
terdapat kemerahan, jahitan rapi dan baik, lochea rubra warna merah segar dan berbau
lochea rubra warna merah segar dan berbau amis serta tidak ada pembersaran hemmoroid
amis serta tidak ada pembersaran hemmoroid pada anus.
pada anus. f. Pemeriksan ekstremitas meliputi:
g. Pemeriksan ekstremitas meliputi: 1) Ekstremitas atas: tampak tangan kanan klien
1) Ekstremitas atas: tampak tangan kanan klien terpasang infus RL 20 tpm, fungsi
terpasang infus RL 20 tpm, fungsi pergerakan pergerakan baik, tidak ada odema, simetris
baik, tidak ada odema, simetris kiri dan kiri dan kanan, kuku pendek, bersih dan tidak
kanan, kuku pendek, bersih dan tidak ada ada kelainan.
kelainan. 2) Ekstremitas bawah: bentuk simetris kiri dan
2) Ekstremitas bawah: bentuk simetris kiri dan kanan, fungsi pergerakan baik, kuku pendek,
kanan, fungsi pergerakan baik, kuku pendek, bersih, tidak ada varices dan tidak terdapat
bersih, tidak ada varices dan tidak terdapat kelainan.
kelainan.
12. Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pada klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N belum ada.
13. Penatalaksanaan dan terapi pengobatan
Terapi pengobatan yang diberikan kepada klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N yaitu sama
meliputi: infus RL 500 cc 20 tetes per menit, obat oral amoxicillin 3x500 mg, nifedipine
3x10 mg dan vitamin C 2x50 mg
4.1.3. Analisa Data
No Klien Data Masalah Etiologi
1. 1 1. Data Subjektif: Nyeri akut Involusi uterus
(Ny. E.B) Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan perineum dan nyeri setelah
a. P: nyeri karena terdapat luka jahitan pada proses persalian
perineum serta perjalanan proses persalinan
b. Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
c. R: di daerah perineum
d. S: skala nyeri 5
e. T: nyeri dirasakan saat bergerak
2. Data Objektif:
a. Klien tampak menahan rasa nyeri saat
beraktifitas
b. Ekspresi wajah nampak menahan rasa sakit
(meringis)
c. Terdapat laserasi jalan lahir
d. Tanda-tanda vital meliputi:
1) TD: 110/90 mmHg
2) Suhu: 36ºc
3) Nadi: 88 x/menit
4) RR: 20 x/menit
Lanjutan...........
2 1 1. Data Subjektif: Gangguan Respon
. (Ny. Klien mengatakan tidur malam pola tidur hormonal
E.B) kurang lebih 4-5 jam hal ini psikologis dan
  dikarenakan anaknya sering proses
menangis serta terasa nyeri pada persalinan yang
daerah perineum melelahkan
2. Data Objektif:
a. Konjungtiva anemis
b. Kelopak mata nampak hitam

3 1 1. Data Subjektif: Resiko Kurangnya


. (Ny. a. Klien mengatakan saat ini klien menyusui pengetahuan
E.B) belum tahu tentang teknik tidak efektif tentang
menyusui yang benar bagi pemberian ASI
bayinya dan klien masih merasa eksklusif pada
takut untuk menyusui sehingga bayinya
keluarga klien menggunakan
susu formula untuk bayinya.
b. Klien mengatakan belum
merawat bayinya karena klien
masih merasa lemas dan lelah.
2. Data Objektif:
a. Kolostrum belum keluar
b. Bayi belum mau menyusu
Lanjutan...........
4. 2 1. Data Subjektif: Nyeri akut Involusi uterus
(Ny. Y.N) Klien mengatakan nyeri pada daerah perineum dan nyeri
akibat post partum spontan. setelah proses
a. P: nyeri karena adanya luka pada perineum persalian
serta perjalanan proses persalinan.
b. Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk.
c. R: di daerah perineum
d. S: skala nyeri 4
e. T: Nyeri yang dirasakan hilang timbul, nyeri
dirasakan saat beraktivitas.
1. Data Objektif:
2. Klien tampak menahan rasa nyeri saat
beraktivitas
3. Ekspresi wajah nampak menahan rasa sakit
(meringis)
4. Tanda-tanda vital meliputi: TD: 130/80 mmHg,
suhu: 36,3ºc, nadi: 80 x per menit dan RR: 20 x
per menit.

5. 2 1. Data Subjektif: Gangguan Respon


(Ny. Y.N) Klien mengatakan tidur malam kurang lebih 3-5 pola tidur hormonal
jam hal ini dikarenakan klien sering terbangun psikologis dan
ketika anaknya menangis serta adanya rasa proses
nyeri pada daerah perineum. persalinan
2. Data Objektif: yang
a. Kelopak mata nampak hitam melelahkan
b. Konjungtiva anemis
4.1.4. Diagnosa Keperawatan
Klien 1 Klien 2

1. Nyeri akut berhubungan dengan involusi 1. Nyeri akut berhubungan dengan involusi
uterus dan nyeri setelah proses persalian. uterus dan nyeri setelah proses persalian.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
respon hormonal psikologis dan proses respon hormonal psikologis dan proses
persalinan yang melelahkan. persalinan yang melelahkan.
3. Resiko menyusi tidak efektif berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang
pemberian ASI eksklusif pada bayinya.

Lanjutkan Ke Slide Pada Mikrosoft Word


4.2. Pembahasan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada 2 subjek melalui pendekatan
proses keperawatan yang meliputi pengkajian, menegakkan diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, maka pada bab ini peneliti
akan membahas mengenai kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang
ditemukan dalam asuhan keperawatan pada ibu post partum dalam
penatalaksanaan manajemen laktasi di Ruang Kebidanan RSUD Karel
Sadsuitubun Langgur yang dilaksanakan pada tanggal 21-25 Mei 2019 dapat
diuraikan sebagai berikut:
4.2.1. Pengkajian
Berdasarkan data pengkajian yang peneliti peroleh pada klien 1 Ny. E.B
dan klien 2 Ny. Y.N didapatkan keluhan utama pada klien 1 Ny. E.B
mengatakan terdapat nyeri pada luka jahitan di daerah perineum, nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 5 serta waktu nyeri yang
dirasakan hilang timbul dan dirasakan saat klien beraktivitas. Sedangkan
pada klien 2 Ny. Y.N didapatkan keluhan utama yaitu klien mengatakan nyeri
pada daerah perineum, nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dengan
skala nyeri 4 serta waktu nyeri yang dirasakan hilang timbul dan dirasakan
saat beraktivitas.
Menurut asumsi peneliti bahwa keluhan utama yang ditemukan baik
pada klien 1 Ny. E.B maupun pada klien 2 Ny. Y.N yaitu tidak berbeda jauh,
sehingga dapat mempermudah peneliti dalam melakukan pengkajian serta
menganalisa data untuk menentukan diagnosa keperawatan yang dialami
oleh kedua klien.
Lanjutan...........
4.2.2. Diagnosa keperawatan
Dalam melakukan analisa data dan menentukan diagnosa
keperawatan pada kedua klien peneliti menemukan diagnosa
keperawatan yaitu pada klien 1 Ny. E.B meliputi nyeri akut berhubungan
dengan involusi uterus dan nyeri setelah proses persalian, diagnosa
keperawatan kedua yaitu gangguan pola tidur berhubungan dengan
respon hormonal psikologis dan proses persalinan yang melelahkan serta
diagnosa ketiga yaitu resiko menyusi tidak efektif berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayinya
sedangkan pada klien 2 Ny. Y.N meliputi nyeri akut berhubungan dengan
involusi uterus dan nyeri setelah proses persalian serta diagnosa
keperawatan kedua yaitu gangguan pola tidur berhubungan dengan
respon hormonal psikologis dan proses persalinan yang melelahkan.
Menurut asumsi peneliti bahwa dalam studi kasus ini peneliti tidak
menemukan kesenjangan yang berarti antara teori dan kenyataan
dilapangan dalam menentukan diagnosa keperawatan pada klien 1 Ny.
E.B maupun pada klien 2 Ny. Y.N, hal ini dikarenakan diagnosa
keperawatan yang ditemukan pada klien 1 Ny. E.B terdapat tiga diagnosa
keperawatan sedangkan pada klien 2 Ny. Y.N terdapat dua diagnosa
keperawatan yang sama serta sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang terdapat pada teori.
Lanjutan...........
4.2.3. Rencana tindakan keperawatan
Dalam merumuskan rencana tindakan keperawatan peneliti menetapkan sesuai dengan
masing-masing tujuan yang terdapat dalam perencanaan keperawatan yaitu setelah
dilakukan tindakan keperawatan pada klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N selama 2x24 jam
nyeri dapat teratasi, jam istirahat dan tidur klien dapat terpenuhi serta klien dapat mengetahui
tentang manfaat pemberian ASI eksklusif.
Menurut asumsi peneliti bahwa dalam menentukan rencana tindakan keperawatan
peneliti tidak menemukan kesenjangan yang berarti antara teoritis dengan masalah
keperawatan pada ibu post partum yang dialami oleh klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N, hal
ini dikarenakan perencanaan tidakan keperawatan yang dilakukan pada klien satu dan dua
sesuai dengan perencanaan yang terdapat pada teori
4.2.4. Implementasi keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N yaitu
sesuai dengan rencana tindakan keperawatan yang telah ditetapkan. Pada diagnosa
pertama pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan meliputi; mengkaji skala nyeri
(P,Q,R,S,T), memonitor TTV (TD, nadi, suhu dan RR), memberikan posisi yang nyaman
seperti tidur miring kiri atau kanan saat nyeri, membiarkan klien melakukan aktivitas yang
disukai serta kalaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian analgetik. Pada
diagnosa kedua tindakan keperawatan yang dilakukan meliputi; mengkaji tingkat kelelahan
dan kebutuhan untuk istirahat, catat lama persalinan dan jenis kelahiran, mengkaji faktor-
faktor yang mempengaruhi istirahat serta memberikan informasi tentang kebutuhan untuk
tidur/istirahat setelah kembali ke rumah. Pada diagnosa ketiga pelaksanaan tindakan
keperawatan yang dilakukan meliputi; mengkaji pengetahuan pasien mengenai laktasi,
menjelaskan mengenai manfaat menyusui dan mengenai gizi waktu menyusui, menjelaskan
cara menyusui yang benar, mendemonstransikan teknik menyusui yang benar dan
menganjurkan mengeringkan putting susu setelah menyusui.
Lanjutan...........
Menurut asumsi peneliti bahwa dalam menentukan pelaksanaan
tindakan keperawatan pada klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N peneliti
tidak menemukan kesenjangan yang berarti antara teoritis dengan
masalah keperawatan pada ibu post partum yang terjadi pada klien satu
dan dua, hal ini dikarenakan adanya dukungan dan kerja sama yang baik
dari kedua subjek beserta keluarga.
4.2.5. Evaluasi keperawatan
Tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien 1 Ny. E.B dan
klien 2 Ny. Y.N terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan,
keberhasilan pencapaian tujuan juga didukung dengan kerja sama dari
keluarga Ny. E.B dan Ny. Y.N yang kooperatif. Hal ini sejalan dengan
teori menurut Wiknjosastro, H. (2010), evaluasi keperawatan merupakan
kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria
dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Menurut asumsi peneliti bahwa dalam melakukan evaluasi
keperawatan terhadap klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N peneliti tidak
menemukan kesenjangan yang berarti antara teori dengan kenyataan
dilapangan. Evaluasi keperawatan telah dilakukan pada tanggal 22-25
Mei 2019 dengan masalah teratasi sehingga intervensi dihentikan
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi kasus asuhan keperawatan pada ibu post partum
dalam penatalaksanaan manajemen laktasi di ruang Kebidanan RSUD
Karel Sadsuitubun Langgur yang telah dilaksanakan pada tanggal 21-25
Mei 2019, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1. Pengkajian
Pengkajian yang telah dilakukan pada klien 1 Ny. E.B dan klien 2
Ny. Y.N dapat disimpulkan bahwa keluhan utama yang dialami sama
yaitu terdapat nyeri pada luka jahitan di daerah perineum, nyeri
yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 5 pada
klien 1 Ny. E.B sedangkan pada klien 2 Ny. Y.N skala nyeri 4 serta
waktu nyeri yang dirasakan hilang timbul dan dirasakan saat klien
beraktivitas.
5.1.2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan telah dilakukan pada klien 1 Ny. E.B dan
klien 2 Ny. Y.N dapat disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan
berbeda pada klien 1 Ny. E.B didapatkan 3 diagnosa keperawatan
sedangkan pada klien 2 Ny. Y.N didapatkan 2 diagnosa
keperawatan
Lanjutan...........

5.1.3. Rencana asuhan keperawatan


Rencana asuhan keperawatan telah dilakukan pada klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N
dapat disimpulkan bahwa rencana asuhan keperawatan yaitu sama antara lain nyeri
dapat teratasi, jam istirahat dan tidur klien dapat terpenuhi serta klien dapat
mengetahui tentang manfaat pemberian ASI eksklusif.
5.1.4. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan telah dilakukan pada klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N
yaitu sama antara lain mengkaji skala nyeri (P,Q,R,S,T), memonitor TTV (TD, nadi,
suhu dan RR), memberikan posisi yang nyaman seperti tidur dengan posisi miring kiri
atau kanan serta duduk saat nyeri, membiarkan klien melakukan aktivitas yang disukai
serta kalaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian analgetik, mengkaji
tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat, catat lama persalinan dan jenis
kelahiran, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat serta memberikan
informasi tentang kebutuhan untuk tidur/istirahat setelah kembali ke rumah, mengkaji
pengetahuan pasien mengenai laktasi, menjelaskan mengenai manfaat menyusui dan
mengenai gizi waktu menyusui, menjelaskan cara menyusui yang benar,
mendemonstransikan teknik menyusui yang benar dan menganjurkan mengeringkan
putting susu setelah menyusui.
5.1.5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan telah dilakukan berdasarkan diagnosa keperawatan yang
ditemukan pada klien 1 Ny. E.B dan klien 2 Ny. Y.N sehingga dari masing-masing
evaluasi yang dilakukan dengan hasil masalah teratasi sehingga intervensi dihentikan.
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Masyarakat
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada masyarakat khusunya ibu post partum untuk lebih
meningkatkan pengetahuannya tentang pentingnya penatalaksanaan
manajemen laktasi khususnya teknik menyusui yang benar.
5.2.2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh pihak rumah
sakit terlebih khusus kepada perawat untuk lebih meningkatkan
pelayanan terhadap ibu post partum melalui penerapan pendidikan
kesehatan tentang penatalaksanaan manajemen laktasi khusunya
teknik menyusui yang benar.
5.2.3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
bagi mahasiswa tentang asuhan keperawatan pada ibu post partum
dalam penatalaksanaan manajemen laktasi khusunya teknik
menyusui yang benar.
5.2.4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar bagi peneliti
selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut tentang
penatalaksanaan manajemen laktasi pada ibu post partum.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai