Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberculosis adalah peyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh anggota tubuh lainnya.

Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan (GI) dan

luka terbuka pada kulit. Tetapi paling banyak dengan inhalasi dopler(..........)yang

berasal dari orang yang terinfeksi bakteri tersebut.(sylvia A.price)(2016, asuhan

keperawatan praktis jilid 2, hal.316. )

Ketahuilah bahwa Tuberkulosis :

1. Gejala awal penyakit Tuberkulosis (TB) tidak spesifik, umumnya adalah

batuk produktif yang berkepanjangan (>3 minggu), sesak nafas, nyeri dada,

anemia/kurang darah, batuk darah, rasa lelah, berkeringat di malam hari.

2. TB mudah menular melalui udara yang tercemar oleh bakteri micro

bacterium tuberculosa yang dilepaskan pada saat penderita TB paru batuk,

dan pada anakanak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TB paru

dewasa.

3. Penyakit TB dapat disembuhkan secara tuntas dengan minum obat secara

rutin dan teratur, minimal selama 6 bulan dibantu oleh Pengawasan Minum

Obat (PMO).
4. Imunisasi BCG adalah salah satu alterbnatif pencegahan TB.

5. Segera lakukan pencegahan penularan penyakit TB bila telah terdiagnosa.

25APR2017http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=1-
17042500005(09/04/2018,O1:37 WIT)

TBC bukanlah persoalan baru di Indonesia, Hingga saat ini, TBC masih menjadi

tantangan, mengingat prevalensi TBC di Indonesia masih menduduki posisi kedua di

tingkat dunia, padahal upaya yang keras terus menerus dilakukan, bahkan dana yang

besar telah dialokasikan untuk program penanggulangan .Secara khusus, Menkes

menyatakan bahwa pada pertemuan Global SDGs yang membahas tentang Ending TBC

tingkat Menteri pada bulan November 2017 di Rusia mengungkapkan bahwa

berdasarkan sumber data dari global TB report 2017 menyebutkan bahwa dari

1.020,000 kasus baru di Indonesia baru sepertiga yang terobati, masih ada yang belum

terobati atau sudah terobati namun belum terlaporkan. Untuk itu, perlu peningkatan

sinergitas lintas program dan lintas sektor agar upaya penanganan TBC dapat dilakukan

secara lebih komprehensif dan holistik mulai dari penemuan kasus, deteksi dini,

diagnosis sampai dengan terapi. Menindaklanjuti komitmen global tersebut pada bulan

Desember 2017 Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah telah menandatangani

butir butir komitmen bersama yaitu:


1) Memprioritaskan eliminasi TBC pada tahun 2030 melalui respon

multisectoral (pemerintah, swasta dan komunitas) di pusat, propinsi

maupun kabupaten/kota

2) Sinkronisasi program melalui komitmen politik dan kepemimpinan yang

efektif

3) Menyusun dan melaksanakan rencana aksi daerah tentang percepatan

eliminasi TBC Provinsi, Kabupaten/Kota.

Presiden konsisten dengan arahannya terkait pembangunan kualitas generasi

bangsa. Fakta menunjukkan bahwa pada sidang kabinet November 2017,

Presiden secara langsung menyampaikan arahan kepada seluruh menteri untuk

melaksanakan kegiatan padat karya di desa dengan mengarusutamakan

pencegahan dan penanggulangan stunting sebagai fokus prioritas bersama lintas

kementerian. Selain itu, tidak hanya dari sektor kesehatan saja, sector lainpun

punya peranan yang besar. Di akhir sambutannya, Menkes menegaskan agar

sinergisme pusat dan daerah perlu ditingkatkan melalui penguatan, penajaman

dan pendampingan pelaksanaan program. Hal ini penting dilakukan terutama

oleh daerah guna mencapai standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan

yang telah ditetapkan sebagai indikator keberhasilan daerah. ''Regulasi mengatur

cara kerja kita secara konkuren, sehingga berbagai persoalan kesehatan harus
kita selesaikan bersama-sama secara sinergis antara pusat dan daerah baik

provinsi maupun Kabupaten/Kota.

(6 Maret 2018 http://www.depkes.go.id/article/print/18030700002/menkes-melalui-

rakerkesnas-sinergi-percepatan-penyelesaian-permasalahan-kesehatan.html

09/04/2018/00 : 16wit)

Berdasarkan Global Report 2015 dari 9,6 juta kasus-kasus TB baru pada tahun

2014, terdapat 58% berada di daerah Asia Tenggara dan Pasifi k Barat. Lebih dari separuh

kasus TB di dunia (54%) terjadi di China, India, Indonesia, Nigeria dan Pakistan. Di antara

kasus baru, diperkirakan 3,3% adalah multidrug-resistant tuberculosis (MDR TB),

merupakan tingkat yang tetap tidak berubah dalam beberapa tahun terakhir (WHO, 2015).

(3, September

2016,file:///C:/Users/GLOBAL%20COMPUTER/Documents/TB.pdf.09/04/2018/01:43

WIT.

Indonesia merupakan negara dengan kasus TB terbesar keempat di dunia dengan

430 ribu kasus baru dan 61 ribu kematian setiap tahun. Demikian diungkapkan Dosen

Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Andani Eka Putra di

Yogyakarta, Minggu 18 September 2016.

"Hingga saat ini ditemukan penurunan kasus TB rata-rata satu persen setiap tahun

namun berdasarkan data terbaru, penderita TB di dunia masih cukup tinggi yaitu 17,1 juta

orang. Kasus baru ditemukan sekitar 8,8 juta kasus setiap tahun dengan angka kematian
sekitar 1,4 juta orang. (18 September, 2016 - 20:20
http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/09/18/indonesia-tempati-posisi-4-dunia-penderita-tb-terbanyak-

380152 12/04/2018, 02:23 wit)

Anda mungkin juga menyukai