Anda di halaman 1dari 34

Kesehatan Matra

PERTEMUAN III
KESEHATAN MATRA
OLEH:
TUMIUR SORMIN, SKM.,M.Kes
Tujuan Khusus PBM

1. Pengertian
2. Tujuan kesehatan matra
3. Ruang lingkup kesehatan matra
4. Sasaran pokok kes.matra
5. Sumber daya kesehatan matra
6. Peran masyarakat dalam kesehatan matra
7. Pengawasan dan pembinaan kesehatan matra
8. Peran perawat pada kesehatan matra
9. Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman
10. Kesehatan Kedirgantaraan
11.Penugasan sebuah abstrak,kesimpulan dan saran dari artikel
terkait kesehatan matra
Pengertian

• Matra adalah dimensi lingkungan/wahana/media tempat


seseorang atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta
melaksanakan kegiatan.
• Kondisi matra adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yg
serba berubah & berpengaruh thp kelangsungan hidup
&pelaksanaan kegiatan manusia yg hidup dlm lingkungan
tersebut..
• Jadi: Kesehatan matra dapat diartikan sbg upaya kes dlm bentuk
khusus yg diselenggarakan utk meningkatkan kemampuan fisik &
mental guna menyesuaikan diri thd lingkungan yg serba berubah
secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara.
• Kesehatan matra diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda &
masyarakat
Tujuan Kesehatan Matra

Pengaturan kesehatan matra dimaksudkan untuk :


1. Mewujudkan upaya kes pd kondisi matra secara cepat, tepat,
menyeluruh & terkoordinasi guna menurunkan potensi risiko
kes,meningkatkan kemampuan adaptasi,& mengendalikan risiko
kesehatan.
2. Meningkatkan kesadaran, kemauan&kemampuan masy. dlm
menurunkan risiko serta memelihara kesmas dlm
menghadapi kondisi matra agar tetap sehat & mandiri
3. Upaya utk meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dgn
kondisi apapun.
Ruang Lingkup Kesehatan Matra

Dlm UU RI No. 36 (2009) ttg Kesehatan:


1. Upaya Kesehatan Matra:(Pasal 97)
a. Kesehatan matra sbg bentuk khusus upaya ke diselenggarakan
utk mewujudkan derajat kes yg se-tinggi2nya dlm lingkungan
matra yg serba berubah maupun di lingkungan darat, laut&dara.
b. Kes matra meliputi kes lapangan, kes kelautan & bawah air, serta
kes kedirgantaraan.
c. Penyelenggaraan kes matra dilaksanakan sesuai dgn peraturan
perundang-undangan.
Ruang Lingkup Kesehatan Matra

Ok. itu ruang lingkup kes matra tdd:


1. Kesehatan lapangan
2. Kes kelautan dan bawah air
3. Kes kedirgantaraan

Kesehatan lapangan, adl kes matra yg bd. pekerjaan/kegiatan di


darat yg bersifat temporer pd lingkungan yg berubah.
Ruang Lingkup Kesehatan Matra

Kesehatan lapangan terdiri atas:


1.Kesehatan perpindahan penduduk;
2.Kesehatan migran;
3.Kesehatan haji dan umrah;
4.Kesehatan penanggulangan bencana;
5.Kesehatan bawah tanah;
6.Kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat;
7.Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat;
8.Kesehatan pada arus mudik;
9.Kesehatan pada kegiatan di area tertentu; dan
10.Kesehatan dalam penugasan khusus kepolisian.
Ruang Lingkup Kesehatan Matra

Kesehatan kelautan & bawah air adl kes matra yg bd. pekerjaan/
kegiatan di laut & bd. keadaan lingkungan yg bertekanan tinggi
(hiperbarik). Terdiri atas:
1.Kesehatan penyelaman;
2.Kesehatan pelayaran dan lepas pantai;
3.Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut.
Lingkup Penyelenggaraan Kesehatan Matra

Lingkup penyelenggaraan Kesehatan Matra


1.Pengurangan potensi risiko kesehatan;
2.Peningkatan kemampuan adaptasi;
3.Pengendalian risiko kesehatan.
Faktor Risiko Kesehatan adl probabilitas semua variabel/faktor yg
berperan dlm proses kejadian timbulnya penyakit dan/atau gg.
kesehatan.
Risiko Kesehatan adl potensi kerugian yg ditimbulkan oleh kondisi
matra pd suatu wilayah dlm kurun wkt ttt, dpt berupa kematian,
kesakitan, kecatatan, jiwa yg terancam, hilangnya rasa aman, dan
pengungsian.
Lingkup Penyelenggaraan Kesehatan Matra

Pengurangan potensi Risiko Kesehatan, merupakan upaya yg dilakukan


thd semua variabel/ faktor utk mencegah & mengurangi risiko
kesehatan.

Peningkatan kemampuan adaptasi, merup. upaya utk meningkatkan


kemampuan menyesuaikan diri dgn kondisi matra agar tidak
menimbulkan risiko kesehatan.

Pengendalian Risiko Kesehata, merup. upaya yg dilakukan utk


menurunkan & menghilangkan variabel/faktor dlm rangka mencegah
terjadinya penyakit, kecacatan, dan/atau gg. kes serta melakukan
pengobatan.
Sasaran Pokok Kesehatan Matra

Adapun sasaran pokoknya adalah melakukan dukungan


kesehatan operasional dan pembinaan terhadap para
personel yang secara langsung maupun tidak langsung
terlibat di dalam kegiatan lapangan. Contoh kesehatan
lapangan, meliputi :
a. Kesehatan di daerah pegunungan dan hutan
b. Kesehatan perpindahan penduduk (migran)
c. Kesehatan haji dan umrah
d. Kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat
e. Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat
f. Kesehatan pada arus mudik, dan sebagainya.
Sasaran Pokok Kesehatan Matra

Contoh kesehatan lapangan ini, misalnya mengambil contoh


kesehatan pada kegiatan di area tertentu. Kegiatan di area
tertentu dapat berupa :
a. Kegiatan lomba lintas alam
b. Pekan olah raga
c. Lokasi wisata
d. Festival bahari
e. Festival keagamaan
f. Pekan adat, seni dan budaya
g. Jambore di bumi perkemahan
h. Konvensi tingkat nasional dan internasional.
Sumber Daya Kesehatan Matra

Penyelenggaraan kesehatan matra wajib didukung oleh :


1. SDM yg memiliki kemampuan &keterampilan teknis serta
manajemen yg diperoleh melalui pendidikan &pelatihan
2. Sarana, prasarana & teknologi tepat guna.
3. Kemampuan & keterampilan teknis dibuktikan dgn
sertifikat kompetensi sesuai dgn ketentuan peraturan
perundang-undangan
Peran Masyarakat Dalam Kesehatan Matra

Masyarakat diharapkan berperan dalam :


a. Penyusunan rencana kesiapsiagaan
b. Dukungan sumber daya
c. Dukungan dalam situasi kedaruratan
d. Dukungan dalam upaya pemulihan kesehatan.

Berdasarkan Peraturan Menkes Indonesia No. 61 (2013, pasal 31),


pendanaan penyelenggaraan kesehatan matra dpt bersumber dari
APBN, APBD, masyarakat/ sumber lain yg sah sesuai dgn
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengawasan dan Pembinaan Kes.Matra

Menteri terkait, Kepala lembaga pemerintahan non


kementerian terkait, Gubernur, Bupati atau Walikota melakukan
pembinaan dan pengawasan thd penyelenggaraan kesehatan
matra.
1. Pembinaan penyelenggaraan kesehatan matra dilakukan melalui:
a. Peningkatan pemberdayaan masyarakat
b. Pendayagunaan tenaga kesehatan
2. Pengawasan penyelenggaraan kesehatan matra dilakukan thp :
a. Pelaksanaan kegiatan
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
c. Pengelolaan sumber daya
Peran Perawat dalam Kesehatan Penyelaman

Tdd:
1. Penyuluhan kesehatan penyelam
2. Pengawasan&/pemeriksaan kes penyelam sebelum ybs menyelam
3. Pelayanan gadar penyelam beserta rujukan medik
4. Pengawasan/pemeriksaan berkala thd instruktur (dive master).

Faktor-faktor yg memperberat risiko penyelaman


1. Faktor peselam (SDM): Kondisi fisik dan Kondisi mental
2. Faktor peralatan:Tanpa peralatan selam (penyelaman tahan nafas):
Googling dan snorkeling. Peralatan selam minimal: masker,
snorkel, sirip apung, rompi apung sabuk pemberat. Peralatan selam
lengkap: masker, snorkel, sirip apung, rompi apung sabuk
pemberat, pakaian selam, pengukur kedalaman, jam selam,
pisau selam, dan tas kemas
Peran Perawat dalam Kesehatan Penyelaman
Pelaksanaan selama berlangsungnya kegiatan, meliputi :
1. Penyiapan rumah sakit rujukan
2. Penyiapan dan mobilisasi sumber daya
3. Surveilans kesehatan
4. Inspeksi sanitasi & perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi.\

Kegiatan selama berlangsungnya kegiatan, meliputi :


5. Penyuluhan PHBS
6. Surveilans kesehatan
7. Inspeksi sanitasi & perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi
8. Komunikasi dan informasi
Penyakit Akibat Kerja Peselam

Perubahan fisiologis organ pada peselam


• Paru-paru akan terjadi hipoventilasi & penurunan respons terhadap
peningkatan CO2
• Jantungakan terjadi bradikardi & aritmia, turunnya cardiac output,
tekanan arteri menurun, sistemik vaskular resistance, menurunnya
kapasitas kerja jantung.
• Otak: terjadi penurunan intelektual, psikomotor & psikosensorial secara
bertahap.Perubahan elektro fisiologik &erubahan neurotransmission.
• Mata: akibat dari pancaran sinar akan terjadi indeks refraksi 1,3 kali dp di
udara shg benda terlihat 25% lebih besar &lebih dekat (Hiperopia ±40
dioptri).
• Telinga: nilai ambang pendengaran naik 40 sd 75 db. Konduksi tulang
merupakan hantaran utama pada pendengaran.
Penyakit Akibat Kerja Peselam

Potensial Bahaya Biologi


• Lingkungan bawah laut memiliki potensial hazard
biologi al. binatang laut yg berbahaya karena
sengatan /gigitannya. Untuk mengantisipasi
keparahan penyakit akibat sengatan / gigitan maka
dokter perlu mengetahui penatalaksanaan
penyakitnya.
Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman

Lingkungan penyelaman memiliki banyak faktor risiko yg berpengaruh


pada kondisi fisik peselam shg dapat menyebabkan gangguan
kesehatan dan kecacatan sampai dengan kematian.

Penyakit dan kecelakaan akibat kerja penyelaman :


1. Penyakit Dekompresi
Penyakit penyelaman akibat naik ke permukaan dgn cepat. Semakin
dalam menyelam, kelarutan gas dlm cairan tubuh semakin tinggi,
shg bila peselam naik kepermukaan terlalu cepat, gas yg larut
dlm
cairan tubuh akan mengembang dgn cepat membentuk gelembung
gas nitrogen yg akan menyebabkan penyumbatan (pembuluh darah,
otot, otak, tulang,dll).
Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman

Faktor risiko :
• Usia di atas 40 tahun
• Jenis kelamin
• Menggigil selama atau sesudah menyelam
• Obesitas
• Dehidrasi
• Latihan berat selama atau sesudah menyelam
• Kebugaran : tidak fit, lelah, kurang tidur
• Pekerja setelah mengkonsumsi alkohol mempercepat terjadinya gelembung
nitrogen, dan udara yang dihirup banyak yang mengandung CO2
• Riwayat penyakit dekompresi
• Peselam naik pesawat kurang dari 24 jam setelah menyelam
• Trauma atau injury
• Menyelam tidak mengikuti prosedur
• Penyelaman berulang
Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman

Tanda dan gejala umum penyakit dekompressi dibagi menjadi 2 (dua) tipe menurut gejala
klinisnya, yi:
1. Tipe 1 (Pain Only Bends)
Gejala Utama: Nyeri di daerah persendian dan otot-otot sekitarnya
Gejala lainnya: Kelelahan berlebihan setelah menyelam, mengantuk atau pusing
ringan, gatal-gatal pada kulit (skin bends)
2. Tipe 2 Penyakit dekompresi serius yang menyerang sistem saraf pusat
Gejala neurologis : Penglihatan kabur sampai menurun.

Penanganan:
Pertolongan pertama dilakukan dengan 3 (tiga) tindakan:
1. Oksigenisasi, jika pasien dlm kondisi tdk sadar berikan oksigen
2. Rekompresi, jika pasien masih sadar lakukan penyelaman kembali ke
kedalaman semula didampingi oleh penolongnya
3. Dirujuk pada fasyankes terdekat yg memiliki chamber (golden period < 6 jam).
Jika melebihi 6 jam kemungkinan timbul kecacatan lebih besar.
Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman

2. Penyakit Barotrauma, adl kerusakan jaringan dan sequelenya akibat


ketidakseimbangan antara tekanan udara rongga fisiologis dlm tubuh
dgn tekanan udara di lingkungan sekitarnya.
Faktor risiko
• Pemakaian alat yang tidak sesuai.
• Menyelam yang tidak sesuai dengan prosedur penyelaman, baik pada
saat menyelam (barotrauma turun) maupun pada saat naik ke
permukaan air dgn cepat (blow up atau barotrauma naik)
• Penyakit yg bisa menimbulkan obstruksi pada saluran napas (sinusitis,
influenza, asma, dll)
• Panik
Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman

Tanda dan gejala umum Barotrauma telinga:


1. Nyeri yang bervariasi intensitasnya pada telinga yg terkena
2. Perdarahan dari telinga
3. Kadang-kadang dijumpai perdarahan di sekitar hidung dan mulut
4. Gangguan pendengaran
5. Tinnitus.

Terapi :
• Dilarang menyelam
• Dekongestan
• Anti Biotik
Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman

Tanda dan gejala Barotrauma wajah:


Nyeri pada wajah, pembengkakan pada jaringan facial khususnya
dibawah mata, haemorhagi conjungtiva dan prostusi mata.
Terapi: Kompres es pada bagian yang oedema atau yg mengalami
perdarahan

3. Keracunan Karbonmonoksida (CO), adl kemampuan pengikatan Hb thd


CO, 200 kali lebih besar dp oksigen shg mengakibatkan eliminasi CO yg
sangat lambat & mengakibatkan Hb tdk dpt mengangkut oksigen.
Tanda dan gejala umum : Sakit kepala, sesak nafas, mual, delirium sd.
kehilangan kesadaran dan meninggal.
Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman

Penatalaksanaan :
Hiperbarik oksigen, anti konvulsi (bila kejang), Kortikosteroid
Pencegahan:
Penggunaan alat kompresor yang aman.

4. Penyakit Akibat Gigitan Binatang Laut, yi: binatang laut yg berbahaya karena
gigitannya: hiu, bara kuda, groper.
Tanda dan gejala umum, Secara lokal : perdarahan hebat dan secara umum:
pre shock sampai shock

5. Penyakit Akibat Sengatan Binatang Laut, yi: binatang yg berbahaya karena


racunnya,spt : ikan pari, ular laut, kalajengking, ikan sembilang, ubur-ubur,
kerang lonjong, bulu babi.
Faktor Risiko :Pakaian selam tidak standar.
Tanda dan gejala umum : Nyeri sampai paralisis, preshock sampai shock
Penyakit Akibat Kerja Karena Penyelaman

6. Hipotherma,adl: Kehilangan panas tubuh lebih besar dari panas yang


dihasilkan.
Faktor Risiko : Peralatan selam tidak standar.
Tanda dan gejala :
Gejala Lokal: Diawali ujung-ujung jari tangan dan kaki dingin,
Kemantapan kekuatan lengan menggenggam menurun. Timbul rasa
sakit dan baal mulai dari tangan dan kaki

Gejala Sistemik: Vaso konstriksi pembuluh darah, TD meningkat,


Curah jantung meningkat, Metabolic rate menurun, kardiak
output menurun akhirnya kesadaran menurun.
Kesehatan Kedirgantaraan

Kesehatan Kedirgantaraan adl kes matra yg bd. penerbangan dan kes ruang
angkasa dgn keadaan lingkungan yg bertekanan rendah (hipobarik). Terdiri atas:
1.Kesehatan penerbangan dan ruang angkasa; dan
2.Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara

Gangguan atau penyakit yg dapat timbul al:


1. Gaya akselerasi, yi: perubahan dari kecepatan besar & arah yg
besar. Dampak dari gaya akselerasi : Pandangan kabur
menyempit (Grayout), Pandangan gelap (Black out), Kongesti
retina (Red out), Syok, tidak sadar, kejang dan aritmia,
Gangguan pernapasan, nyeri, pembuluh darah robek,Kesulitan
gerak, keterampilan menurun
Kesehatan Kedirgantaraan

2. Penyakit dekompresi, yi: gejala yg timbul sbg akibat dr penguapan


gas atau pengembangan gas dlm rongga tubuh, pada waktu
tekanan udara luar menurun.
3. Bising atau fibrasi, yi: suara yg tidak nyaman, tidak dikehendaki &
dapat merusak fungsi pendengaran
4. Hipoksia di penerbangan, yi: suatu sindrom yg terjadi secara akut
sbg akibat dari tidak adekuatnya oksigenisasi jaringan yg
merupakan kelanjutan dari menurunnya tekanan parsial oksigen
dlm udara yg dihisap pada pernapasan. Dpt menyebabkan gg.
kerusakan bahkan kematian sel otak.
Kesehatan Kedirgantaraan

Sindroma yg biasa dijumpai al:


◦ Perasaan aneh atau pusing,
◦ Euphoria, sikap dan psikis yang tidak menentu,
◦ Gangguan penglihatan (hilangnya penglihatan tepi,suram,kabur
dan berkurangnya penglihatan malam),
◦ Respons yg berkurang pada komunikasi verbal,
◦ Pelupa dan bertindak masa bodoh.
◦ Sakit kepala dan mual (hipoksia ringan),
◦ Hilang kesadaran (hipoksia berat)
Kesehatan Kedirgantaraan
Kes Penerbangan & Ruang Angkasa berdasarkan Peraturan Menkes, merupakan kes
matra yg dilakukan thd pekerja dan/atau pelaku kegiatan penerbangan & ruang
angkasa yg diselenggarakan pada saat:
Persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan, meliputi :
1) Kesiapan awak penerbangan
2) Kesiapan olahragawan kedirgantaraan, meliputi :
 Pemeriksaan atau pengujian fisik dan mental
 Kesiapan peralatan keselamatan
 Kegiatan lain untuk menunjang kesiapan bagi olahragawan.
3) Kegiatan kesiapan penyelenggara kegiatan, meliputi :
 Penyuluhan kesehatan&keselamatan
 Penyediaanperalatan keselamatan petugas pengawas&atau pendamping
 Penyediaan sarana dan prasarana kedaruratan kesehatan penerbangan
 Sistem rujukan kesehatan
 Jejaring keselamatan dan kesehatan
 Kegiatan lain untuk menunjang kesiapan penyelenggara kesehatan.
Kesehatan Kedirgantaraan

4) Kesiapan pelayanan kesehatan penerbangan dan ruang angkasa,


meliputi :
 Penyebarluasan media penyuluhan kes dan keselamatan
 Pemetaan lokasi dan persebaran pelaku kegiatan
 Pendataan demografis awak penerbangan dan penumpang
 Pemeriksaan dan pengujian kesehatan
 Penyediaan peralatan dan perbekalan kesehatan
 Pelatihan kesehatan penerbangan bagi petugas kesehatan
 Sistem rujukan kesehatan
 Rencana kontinjensi kedaruratan kesehatan penerbangan
 Simulasi kedaruratan kesehatan penerbangan
 Kegiatan lain untuk menunjang kesiapan penumpang
Kesehatan Kedirgantaraan

5) Kesiapan penumpang, meliputi :


 Penyuluhan kesehatan dan keselamatan
 Pemeriksaan kesehatan

Kegiatan operasional, meliputi :


· Penyuluhan kesehatan dan keselamatan
· Pemeriksaan dan pengujian kesehatan
· Pemeriksaan kelaikan terbang bagi penumpang
· Pelayanan kesehatan primer
· Surveilans Kesehatan
· Pemulihan kesehatan
TERIMAKASIH
PERTEMUAN 4 SD 8 DAN 10 SD 11 DG PAK MERAH BANGSAWAN
PERT 9 :UTS

Anda mungkin juga menyukai