PEMBAHASAN
1. Mewujudkan upaya kesehatan pada Kondisi Matra secara cepat, tepat, menyeluruh
dan terkoordinasi guna menurunkan potensi Risiko Kesehatan, meningkatkan
kemampuan adaptasi, dan mengendalikan Risiko Kesehatan.
c. Pembiayaan program.
a. Pelaksanaan kegiatan
a. Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan teknis serta
manajemen yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.
1. Kesehatan Lapangan
Pada contoh kesehatan lapangan ini, kami mengambil contoh kesehatan pada
kegiatan di area tertentu. Kegiatan di area tertentu dapat berupa :
a) Kegiatan lomba lintas alam
b) Pekan olah raga
c) Lokasi wisata
d) Festival bahari
e) Festival keagamaan
f) Pekan adat, seni dan budaya
g) Jambore di bumi perkemahan
h) Konvensi tingkat nasional dan internasional
i) Kesehatan pada kegiatan di area tertentu diselenggarakan pada
saat :
1) Persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan
Kegiatan pada saat persiapan sebelum kegiatan
dilaksanakan, seperti :
- Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- Komunikasi Risiko Kesehatan
- Pemeriksaan kesehatan
- Penyiapan pelayanan kesehatan primer
2) Pelaksanaan selama berlangsungnya kegiatan, meliputi :
- Penyiapan rumah sakit rujukan
- Penyiapan dan mobilisasi sumber daya
- Surveilans Kesehatan
- Inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi.
3) Kegiatan selama berlangsungnya kegiatan, meliputi :
- Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- Surveilans kesehatan
- Inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi
- Komunikasi dan informasi.
Contoh lain dari kesehatan di tempat tertentu ini adalah di Pegunungan misalnya
ketika kita mendaki. Para pendaki akan banyak menemukan hambatan untuk
mencapai puncak. Hambatan-hambatan tersebut, seperti :
a) Medan tertutup dan berbukit-bukit
b) Ketinggian
c) Rute yang menanjak dan licin
d) Cuaca yang tidak terduga (hujan, kabut, panas)
e) Ancaman dari binatang
Jika tidak ada kesiapan, pelatihan khusus dan kurang berhati-hati ketika
melakukan kegiatan mendaki maka para pendaki akan dengan mudah menderita
gangguan kesehatan, seperti kelelahan (fatique), kehilangan orientasi, hipoksia,
keracunan gas, radiasi, kelapaan, sianosis, gigitan binatang, trauma atau cedera
akibat cedera,tenggelam atau terperosok. Sehingga sebelum kita datang ke tempat
yang belum pernah kita kunjungi seperti ketika mendaki, diperlukan pengetahuan,
ketarampilan dan kesiapan khusus, meliputi :
Mengikuti pembinaan, seperti :
a) Pengorganisasian dan pelatihan
b) Pelatihan dan informasi
c) Meningkatkan daya tahan
d) Keterampila khusus
e) Persiapan bekal dan logistik
f) Persiapan orang dan petugas
g) Mempelajari peta yang akan dikunjungi
h) Informasik husus mengenai medan, flora, faunadan keadaan cuaca
i) Hygiene dan sanitasi lapangan.
2. Kesehatan Kelautan dan Bawah Air
Kesehatan kelautan dan bawah air adalah kesehatan matra yang berhubungan
dengan pekerjaan atau kegiatan di laut dan berhubungan dengan keadaan lingkungan
yang bertekanan tinggi (hiperbarik). Kesehatan Kelautan dan bawah air meliputi :
a. Kesehatan penyelaman
b. Kesehatan pelayaran dan lepas pantai
c. Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut.
Dalam kesehatan kelautan dan bawah laut ini, kami menggunakan contoh
kesehatan penyelam. Menyelam merupakan kegiatan yang dilakukan di bawah
permukaan air, dengan atau tanpa meenggunakan peralatan,untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Tentunya lingkungan penyelaman memiliki berbagai potensial
bahaya baik fisik maupun biologi. (Ricard larn dan Whisler Rex,1993). Kondisi di
lingkungan penyelaman akan mempengaruhi perubahan fisiologi pada tubuh
manusia sesuai dengan hukum fisika yang berlaku, yang berisiko menimbulkan
penyakit yang berakhir pada kecacatan hingga kematian apabila penyelaman
dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang benar. Untuk ketepatan dalam
mendiagnosis penyakit akibat penyelaman, perawat perlu mengetahui prosedur
penyelaman yang benar disamping pengetahuan tentang riwayat penyelaman,
bahaya dalam penyelaman dan gejala atau tanda klinisnya, karena cepat dan
tepatnya diagnosis menentukan nasib dari penderita tersebut.
Lingkungan bawah laut memiliki potensial hazard biologi antara lain binatang laut
yang berbahaya karena sengatan atau gigitannya. Untuk mengantisipasi keparahan
penyakit akibat sengatan atau gigitan, maka dokter perlu mengetahui
penatalaksanaan penyakitnya.
Faktor-Faktor Yang Memperberat Risiko Penyelaman
- Kondisi fisik
- Kondisi mental
b. Faktor Peralatan
- Tanpa peralatan selam (penyelaman tahan nafas): Googling dan snorkeling.
Peralatan selam minimal: Masker, snorkel, sirip apung, rompi apung sabuk
pemberat. Peralatan selam lengkap: Masker, snorkel, sirip apung, rompi
apung sabuk pemberat, pakaian selam, pengukur kedalaman, jam selam,
pisau selam,
tas kemas
c. Faktor Lingkungan
- Tekanan tinggi
- Suhu rendah
Penyakit Barotrauma
Barotrauma adalah kerusakan jaringan dan sequelenya akibat ketidak
seimbangan antara tekanan udara rongga fisiologis dalam tubuh dengan tekanan
udara di lingkungan sekitarnya. Hukum fisika yang berlaku adalah Hukum
Boyle: ”Bila temperatur dipertahankan konstan, volume gas berbanding terbalik
dengan tekanan.” Faktor risiko :
- Pemakaian alat yang tidak sesuai.
- Menyelam yang tidak sesuai dengan prosedur penyelaman baik pada saat
menyelam (barotrauma turun) maupun pada saat naik ke permukaan air
dengan cepat (blow up atau barotrauma naik)
- Penyakit yang bisa menimbulkan obstruksi pada saluran napas
(sinusitis, influenza, asma, dll)
- Panik
Tanda dan gejala umum :
- Barotrauma telinga
Nyeri yang bervariasi intensitasnya pada telinga yang terkena barotrauma,
perdarahan dari telinga, kadang-kadang dijumpai perdarahan di sekitar
hidung dan mulut, gangguan pendengaran, tinnitus. Terapi :
- Dilarang menyelam
- Dekongestan
- Anti Biotik
- Barotrauma sinus
- Barotrauma gigi
- Nyeri pada gigi yang ditambal dengan tidak sempurna sehingga masih
ada rongga pada tambalan tersebut.
- Barotrauma wajah
Nyeri pada wajah, pembengkakan pada jaringan facial
khususnya di bawah mata, haemorhagi conjungtiva dan prostusi mata.
Terapi:
Kompres es pada bagian yang udema atau yang
mengalami perdarahan
Hipotherma
Kehilangan panas tubuh lebih besar dari panas yang
dihasilkan.
Faktor Risiko : Peralatan selam tidak standar.
Tanda dan gejala umum :
Gejala Lokal:
- Diawali ujung-ujung jari tangan dan kaki dingin.
DAFTAR PUSTAKA
Arnold dan dkk .2002. A member of the holder headline group. Great Britain : Diving
Subaquatic Medicine.
Dinas Kesehatan Angkatan Laut. 2000 . Ilmu Kesehatan Penyelaman dan
Hiperbarik. Jakarta : Erlangga
Larn Richard dan Whistler Rex .1993. Commercial Diving Manual. USA : Best
Publishing Company.
Susan dan Supondha Erick .2012. Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja Karena
Pajanan Hiperbarik dan Penyakit Lain Akibat Penyelaman. (Online).
Available : http://hyperbaricmedicineconsultant.blogspot.com/2012/
09/tatalaksana-penyakit-akibat-kerja.html. Diakses pada Rabu, 11 Maret
2015, pukul 17.15 wita.
Yapor Y dan Wesley .2002. On-Site of Scuba Diving and Boating Emergencies. USA :
Diversification series.