Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1 – 3 STR B

Allaam Aisy Fadhlurrohman


Khairunisya Diva Andini
Virda Aurelin

KESEHATAN
LINGKUNGAN
PADA SITUASI
KEDARURATAN
A. SITUASI KEDARURATAN

◆ Penyebab situasi kedaruratan antara lain :

a) Kejadian bencana baik bencana alam, bencana


non alam dan bencana sosial.
b) Kegiatan atau peristiwa lain yang berpotensi
menimbulkan resiko kesehatan, kerusakan
sarana dan prasarana lingkungan pemukiman.
B. SIKLUS KEDARURATAN
1. Pra Kedaruratan

Untuk mengurangi kerugian


harta dan korban jiwa yang
diebabkan oleh bahaya dan
memastikan kerugian yang
dapat diminimalisasi pada saat
terjadi bencana.

Beberapa hal yang perlu


diperhatikan adalah :
• Menyiapkan fasilitator
penanggulangan bencana
• Adanya simulasi
penanggulangan bencana
• Advokasi kepada pemangku
penentu kebijakan.
• Memfasilitasi alat komunikasi
cepat, dll.
2. Saat Kedaruratan
Pada saat bencana terjadi petugas
kesehatan lingkungan segera bergabung
dengan tim penilaian cepat kesehatan
yang dibentuk Dinas Kesehatan untuk
melakukan analisis situasi bidang
kesehatan lingkungan pada wilayah yang
terkena situasi kedaruratan serta wilayah
sekitarnya.
Hal-hal yang dilakukan:
• Pengawasan dan perbaikan kualitas,
kuantitas air bersih / air minum.
• Kualitas sarana sanitasi jamban
• Pengelolaan sampah domestik.
• Pengendalian vektor.
• Kualitas udara Tenda pengungsian
• Penanganan/pengolahan limbah cair
• Pengelolaan limbah medis
• Higiene dan sanitasi pangan.
Pasca Kedaruratan
Kegiatan utama : surveilans faktor risiko dan
pengawasan serta perbaikan kualitas
kesehatan lingkungan untuk mencegah
munculnya KLB penyakit yang diakibatkan
oleh kondisi kesehatan lingkungan.
Beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian dan kajian lebih lanjut adalah :
• Perkiraan jumlah orang yang menjadi
korban bencana (meninggal, sakit, cacat)
dan ciri–ciri demografinya.
• Jumlah fasilitas kesehatan yang berfungsi
milik pemerintah dan swasta. Paska Gempa, PUPR Bangun
• Ketersediaan obat dan alat kesehatan. Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi
• Tenaga kesehatan yang masih
melaksanakan tugas.
• Kelompok–kelompok masyarakat yang
berisiko tinggi (bayi, balita, ibu hamil, dan
manula)
JENIS-JENIS MATRA MENURUT
PERMENKES RI NOMOR 61 TAHUN 2013

1) Kesehatan Lapangan
Kesehatan lapangan adalah kesehatan matra yang berhubungan
dengan pekerjaan atau kegiatan didarat yang bersifat temporer
pada lingkungan yang berubah. Kesehatan lapangan meliputi
kegiatan :
• Kesehatan Haji
• Kesehatan Transmigrasi
• Kesehatan dalam Penanggulangan Korban Bencana
• Kesehatan di Bumi Perkemahan
• Kesehatan dalam Penanggulangan Gangguan Keamanan
Ketertiban Masyarakat
• Kesehatan Lintas Alam
• Kesehatan Bawah Tanah
• Kesehatan dalam Situasi Khusus
• Kesehatan Dalam Operasi dan Latihan Militer di Darat.
2) Kesehatan Kelautan dan Bawah Air
Kesehatan Kelautan dan Bawah Air adalah kesehatan matra
yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan di laut
dan berhubungan dengan keadaan lingkungan yang
bertekanan tinggi (hiperbarik). Macam-macam kesehatan
kelautan dan bawah air meliputi:
a) Kesehatan penyelaman
b) Kesehatan pelayaran dan lepas pantai
c) Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut

3) Kesehatan Kedirgantaraan
Kesehatan Kedirgantaraan adalah kesehatan matra yang
berhubungan dengan penerbangan dan kesehatan ruang
angkasa dengan keadaan lingkungan yang bertekanan
rendah (hipobarik). Kesehatan kedirgantaraan meliputi:
O Upaya Kesehatan Penerbangan
O Kesehatan olahraga dirgantara
O Kesehatan Ruang Angkasa.

KITA AKAN BAHAS
KESEHATAN MATRA PADA HAJI
DAN UMRAH
Kesehatan haji dan umrah merupakan Kesehatan Matra yang dilakukan
terhadap jemaah haji dan umrah serta pihak petugas yang terkait, mulai
dari perjalanan pergi, selama di Arab Saudi, pulang dari Arab Saudi sampai
dengan 2 (dua) minggu setelah tiba kembali ke tanah air.
Tujuan Surveilans Haji
• Meningkatkan kondisi
kesehatan jemaah haji
sebelum keberangkatan
• Menjaga agar jemaah haji
dalam kondisi sehat selama
menunaikan ibadah, sampai
tiba kembali ditanah air
• Mencegah terjadinya
transmisi penyakit menular
yang mungkin terbawa
keluar / masuk oleh jemaah
haji
• mengetahui distribusi
penyakit, kematian menurut
orang, waktu dan tempat
serta faktor risiko yang
terdapat pada calon/ jemaah
haji Indonesia
Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan,
Penyehatan Lingkungan Dan Surveilans

A. Imunisasi
◆ Upaya pengebalan tubuh jemaah
haji agar tidak sakit sebagai
akibat penularan penyakit
tertentu serta sebagai upaya
memutus matai rantai penularan
dan penyebaran penyakit dari
dan ke tanah air.
◆ Prioiritas jenis imunisasi saat ini
adalah imunisasi meningitis
tetravalent (ACYW135) bagi
imunisasi meningitis tetravalent
semua jemaah, dan influenza
sesuai dengan musim bagi
petugas dan jemaah usia lanjut.
B. Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi Makanan

Kegiatan pemeriksaan, pemantauan, kajian, rekomendasi antisipasi,


kewaspadaan dan tindakan penanggulangan serta kerjasama berbagai pihak
dalam sanitasi makanan, penyehatan lingkungan asrama/pondokan,
transportasi, restoran, dan tempat-tempat pelayanan agar jemaah haji dan
petugas bebas dari ancaman terjadinya KLB keracunan dan penyakit
menular, atau timbulnya gangguan kesehatan lainnya.
C. Penanggulangan KLB Penyakit Menular dan Keracunan

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan KLB Penyakit Menular dan


Keracunan bagi Jemaah Haji terdiri dari :
• Sistem Kewaspadaan Dini dan respon KLB
• Upaya pencegahan risiko KLB dengan melaksanakan imunisasi dan
peningkatan daya tahan jemaah haji, pengendalian faktor risiko
lingkungan dan perilaku jemaah haji
• Penanggulangan KLB
F. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


• Penyediaan dan Perbaikan Kualitas Air Bersih
• Pengelolaan Pembuangan Kotoran
• Pengelolaan Sampah dan Limbah
• Pengawasan dan Pengamanan Pengelolaan Makanan Dan
Dapur Umum
• Pemberantasan Serangga dan Binatang Penular Penyakit
• Penyusunan Rencana Kesiapsiagaan Penanggulangan
Kesehatan Lingkungan
• Penyediaan Alat Pelindung Diri
• Penyediaan Tempat Pengungsian
DAFTAR PUSTAKA


◆ Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1349
Tahun 2001 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sanitasi Darurat.
◆ Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2013 Tentang Kesehatan Matra.
◆ Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 442 Tahun
2009 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Indonesia
◆ http://bpbd.blitarkab.go.id/read/1736
/artikel/siklus-bencana-standar-
internasional.html

Anda mungkin juga menyukai