(Media Pembenihan)
Dosen pengampu:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing dan juga teman-teman
sekalian. Adapun makalah ini kami buat berdasarkan informasi yang ada. Di
dalam makalah ini kami membahas tentang “Media Pembenihan”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya, maka kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………......ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Media pembenihan.............................................................................................2
B. Klasifikasi media pembenihan............................................................................2
a) Bentuk.............................................................................................................2
c) Jenis.................................................................................................................7
d) Tujuan :...........................................................................................................8
C. Persyaratan Media............................................................................................11
BAB III.......................................................................................................................13
PENUTUP..................................................................................................................13
A. KESIMPULAN................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara
(nutrient) yang digunakan untuk membiakkan mikroba. Media terdapat bermacam-
macam yang dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat
fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba maupun untuk transport specimen dari
suatu tempat ke tempat pemeriksaan mikrobiologi. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen
sel. Dalam pemeriksaan mikrobiologi, media menjadi suatu hal yang penting agar
mikroba yang dapat hidup dan menentukan bahwa mikroba yang diperiksa adalah
benar-benar mikroba yang dicari atau yang diharapkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Klasifikasi media pembenihan?
2. Syarat media pembenihan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar mahasiswa tau klasifikasi media pembenihan
2. Agar mahasiswa tau tentang syarat media pembenihan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media pembenihan
Media pembenihan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang
dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan
isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi
media pertumbuhannya sesuai kebutuhan bakteri. Oleh karena bakteri yang berbeda
memerlukan kebutuhan akan nutrisi yang berbeda pula , sehingga dikembangkan
berbagai macam media pertumbuhan untuk digunakan dalam diagnosa mikrobiologi.
Media pmbenihan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan atau gel yang di
desain untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan sel. Terdapat dua jenis
utama media pertumbuhan yaitu media yang digunakan untuk kultur pertumbuhan
sel tumbuhan atau binatang dan jenis yang kedua yaitu kultur mikrobiologi yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur
(Madigan, 2005).
a) Bentuk
2
1) Media Cair (liquid) :
Digunakan sebagai perbenihan diperkaya sebelum disebarkan pada
media padat.
Tidak cocok digunakan sebagai perbenihan untuk menginokulasi
mikroorganisme, memperoleh biakkan murni, juga tidak dapat dipakai
untuk mempelajari koloni kuman.
misal : kaldu gizi, air pepton, dll.
Media Cair
No Media Kegunaan
Perbenihan
4. Membiakkan bakteri anairob.
Tarozzi
Perbenihan
.6. Membiakkan bakteri enteric terutama untukSalmonella sp.
Empedu
3
b. Laktosa (tutup tabung berupa kapas berwarna kuning).
c. Manitol (tutup tabung berupa kapas berwarna hijau).
d. Maltosa (tutup tabung berupa kapas berwarna merah).
Kaldu :
Cairan jernih tembus cahaya dan berwarna kuning jerami, dibuat dari
ekstrak daging atau pepton.Beberapa jenis kaldu yang biasa dipakai,
yaitu :
- Kaldu infusi : Daging sapi cincang bebas lemak
dimasukkan ke dalam lemari es 1 malam. Cairan yang
didapat sesudah dipisahkan dari daging dididihkan 18
menit. Tambahkan pepton dan NaCl 0,5 %.
- Kaldu ekstrak daging : Tersedia dipasaran dengan nama
Lab-Lemco
- Kaldu cerna : Dibuat dari daging dengan enzimatik. Zat-zat
gizi disini lebih banyak dari pada didalam kaldu
infusi/kaldu ekstrak. Tidak perlu penambahan pepton,
maka kaldu cerna lebih ekonomis. Enzim-enzim yang
digunakan : tripsin, pepsin, dll
Pepton :
Merupakan protein yang terhidrolisis sebagian dengan menggunakan
enzim hidrolitik,
misal : pepsin, tripsin, papain, dll.
Ekstrak ragi :
Dibuat dengan mengekstraksikan ragi yang diotolisiskan dengan air.
Mempunyai kandungan vitamin B yang tinggi.
Contoh lain media perbenihan cair :
2. Perbenihan Gula-gula (gula 1 % dlm air pepton)
3. Kaldu Glucosa (glucosa 1 % dlm kaldu gizi)
4. Kaldu Empedu (garam empedu 0,5% dlm kaldu gizi)
5. Serum Hiss (1 bagian serum & 3 bagian kaldu gizi)
6. Perbenihan MacConkey Cair
7. Garam Gliserol
8. Perbenihan Diperkaya (tetrationat dan selenit)
4
1) Media Padat (solid) :
Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar.
Jumlah tepung agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang
dibiakkan. Bila mikroba memerlukan kadar air tinggi maka jumlah tepung
agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar air harus rendah maka penambahan
tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya dipergunakan untuk
bakteri, ragi, jamur dan kadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri dari tiga
macam bentuk, yaitu:
Gelatin :
Merupakan protein yang dibuat dgn hidrolisis kolagen
menggunakan air mendidih. Mencair pada suhu 370C, membentuk
gel yang tembus cahaya pada suhu dibawah 250C.
a. Penggunaan utama gelatin : untuk menguji kemampuan bakteri
dalam mencairkan gelatin. Sifat ini penting utk identifikasi dan
klasifikasi kuman.
b. Jika perbenihan menghitam, artinya ada pembentukan hidrogen
sulfida (H2S).
Agar-agar :
Isi perbenihan padat yang penting & merupakan senyawa polisakarida
rumit diperoleh dari rumput laut. Mencair pada suhu 80-1000C dan
membeku pada suhu 35-420C .
5
gambar 2 contoh media padat 1
No Media Kegunaan
6
.
12
Agar Sabouraud Membiakkan koloni jamur.
.
No media Kegunaan
c) Jenis
1) Media alami
Yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang,
touge, daging, umbi-umbian dan sebagainya, pada saat ini media alami yang
banyak digunakan adalah dalam bentuk kultur jaringan. Contoh media alami
7
yang paling banyak digunakan adalah penggunaan telur untuk pertumbuhan
dan perkembanganbiakan virus.
K2HPO4 0,5 gram
KH2PO4 0,5 gram
NaCl 0,1 gram
CaCO3 secukupnya
Pepton 10 gram
NaCl 5 gram
Aquades 1 liter
d) Tujuan :
8
1) Perbenihan Sederhana :
Disebut juga perbenihan dasar, terdiri dari ekstrak daging, pepton, NaCl dan
air
a. Air pepton : Dibuat dengan penambahan 1 gr pepton dan 0,5 gr NaCl
dlm 100 mL aquadest
b. Agar gizi : Kaldu gizi ditambah 2% agar-agar membentuk agar gizi
2) Perbenihan Kompleks :
Mengandung zat-zat yang digunakan untuk keperluan khusus/menunjukkan
adanya sifat-sifat khas bakteri tertentu
4) Perbenihan Khusus :
1. Perbenihan Diperkaya :
Media yang diperkaya merupakan media yang telah ditambahkan
dengan bahan-bahan bernutrisi tinggi, seperti darah, serum, atau ekstrak
khamir, untuk tujuan kultivasi organisme-organisme selektif.
9
oleh dua jenis hemolisin beta yaitu, streptolisin O ( suatu enzim yang
labil terhadap oksigen dan bersifat antigenik) reaksi hemolitik
ditingkatkan ketikan agar lempeng darah digores dan ditusuk secara
bersamaan untuk memperlihatkan hemolisis subpermukaan oleh
streptolisin O dalam suatu lingkungan dengan tekanan oksigen yang
berkurang. Berasarkan pola hemolisis pada agar darah , streptokokus
hemolitik beta patogenik dapat dibedakan dari anggota lainnya dalam
kelompok ini.
2. Perbenihan Pesemaian :
Perbenihan yang ditambahkan beberapa zat dgn tujuan suatu organisme akan
tumbuh lebih banyak dp yang tidak diinginkan
misal : kaldu selenit F, kaldu tetrationat
3. Perbenihan Selektif :
Media ini digunakan untuk memilih (mengisolasi) kelompok-
kelompok bakteri yang spesifik. Media-media tersebut mengandung zat-zat
kimia yang menghambat pertumbuhan satu jenis bakteri dan memungkinkan
pertumbuhan bakteri lainnya sehingga memudahkan isolasi bakteri.
10
6. Perbenihan Diferensial :
Media ini digunakan untuk membedakan bentuk dan karakter koloni mikroba
yang tumbuh. Beberapa mikroba dapat tumbuh di dalam media ini, tetapi
hanya beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan pertumbuhan yang
khas sehingga dapat dibedakan. Media ini berfungsi untuk isolasi dan
identifikasi bakteri.
Perbenihan ini dpt menumbuhkan beberapa jenis bakteri, ttp mampu
memunculkan perbedaan sifat2 khas bakteri/satu tipe bakteri tumbuh dgn khas
misal : EMB, Cetriamide agar, Enterobacter sakazakii, Isolat agar
7. Perbenihan Gula-gula :
Perbenihan yang mengandung 1 % gula tertentu dlm air bersamaan dgn
indikator yang cocok
Didlm dimasukkan tabung durham yang terbalik utk mengetahui adanya gas
8. Perbenihan Transport :
Perbenihan yang digunakan utk mengirim sampel klinik dari suatu tempat ke
Lab dan didlm media bakteri tidak mati dan tidak berkembang biak
misal : carry & blair, amies, stuart.
C. Persyaratan Media
Untuk dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroba yang
diharapkan, media memiliki persyaratan. Persyaratan tersebut meliputi:
a. Susunan makanan
Unsur-unsur yang diperlukan dalam media meliputi air, sumber karbon, sumber
nitrogen, vitamin, mineral dan gas. Bakteri peka terhadap kekeringan sehingga
perlu air yang cukup sehingga kondisi tetap selalu lembab. Untuk sumberkarbon
dapat digunakan senyawa karbon sederhana seperti CO2, CH4 atau senyawa
karbon kompleks seperti gula (misal: glukosa, laktosa, sukrosa dan lain
sebagainya). Senyawa Nitrogen dapat berasal dari senyawa nitrogen sederhana
seperti NH3 atau nitrogen yang lebih kompleks seperti pepton dan asam amino.
Mineral yang sering dibutuhkan dalam media adalah K, Mg, Na, Zn, P, S dan Cl.
Beberapa bakteri membutuhkan vitamin K (misal : Bacteriodes melanogenicus)
dan juga gas (misal:Gonococcus membutuhkan CO2), namun ada juga bakteri
tertentu justru mati jika ada oksigen (bakteri anaerob).
11
b. Temperatur
c. Tekanan osmose
Secara umum untuk pertumbuhannya, bakteri membutuhkan media isotonik.
Apabila media bersifat hipotonik maka bakteri akan mengalami plasmoptysis dan
apabila bersifat hipertonik, bakteri akan mengalami plasmolysis.
e. Sterilitas
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media pembenihan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan atau gel yang di desain
untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan sel. Media berfungsi sebagai tempat
tinggal, sumber makanan, dan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan
pada media, selain itu media juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan
dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga
memiliki bentuk, jenis, sifat yang berbeda-beda.
B. Saran
Setelah membuat makalah ini kami menyarankan agar pembaca dapat mempelajari berulang-
ulang hingga betul-betul memahami semua tentang media, dan jika ingin membuat media
lakukanlah secara benar, telaten, berhati-hati, jangan tergesa-gesa dan selalu ikuti prosedur
yang ada agar mendapatkan hasil yang kita inginkan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik kedepannya. Terima kasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35490797/Makalah_Mikroorganisme_docx
https://www.scribd.com/doc/228952152/Klasifikasi-Media-Perbenihan
https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/media/
14