Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAKTERIOLOGI

(Media Pembenihan)

Dosen pengampu:

Misbahul Huda, S.Si, M.Kes

Disusun oleh kelompok 3 :

1. Aqila Fathia Zahra 2113453003


2. Citra Maya Indah T 2113453005
3. Irmala Audea Zelin 2113453009
4. Balqis Ismiralda 2113453018
5. Chantika Widya Meylan 2113453023
6. Anisa Gustiyani 2113453028
7. Ines Wardania 2113453038
8. Eplin Sampurna Jaya 2113453033
9. Lia Asmak 2113453043
10. Nanda Salsabila Putri 2113453048

PRODI D.III JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
T.A 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing dan juga teman-teman
sekalian. Adapun makalah ini kami buat berdasarkan informasi yang ada. Di
dalam makalah ini kami membahas tentang “Media Pembenihan”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya, maka kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Lampung,20 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………......ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii

BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Media pembenihan.............................................................................................2
B. Klasifikasi media pembenihan............................................................................2
a) Bentuk.............................................................................................................2
c) Jenis.................................................................................................................7
d) Tujuan :...........................................................................................................8
C. Persyaratan Media............................................................................................11
BAB III.......................................................................................................................13
PENUTUP..................................................................................................................13
A. KESIMPULAN................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara
(nutrient) yang digunakan untuk membiakkan mikroba. Media terdapat bermacam-
macam yang dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat
fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba maupun untuk transport specimen dari
suatu tempat ke tempat pemeriksaan mikrobiologi. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen
sel. Dalam pemeriksaan mikrobiologi, media menjadi suatu hal yang penting agar
mikroba yang dapat hidup dan menentukan bahwa mikroba yang diperiksa adalah
benar-benar mikroba yang dicari atau yang diharapkan.

Upaya pembiakan mikroorganisme memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai


agar bakteri dapat berkembang dengan baik. Dalam pertumbuhannya,
mikroorganisme memerlukan bahan-bahan organik dan ion-ion pendukung sebagai
sumber energi dan katalis (Morse & Meitzner, 2010). Faktor-faktor yang penting bagi
proses pembiakan mikroorganisme yaitu nutrisi, oksigen dan gas lain, kelembaban,
pH media, suhu, serta kontaminan. Media yang baik untuk pembiakan
mikroorganisme harus mengandung unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, fosfat
inorganic, sulfur, logam, air, dan mineral.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Klasifikasi media pembenihan?
2. Syarat media pembenihan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar mahasiswa tau klasifikasi media pembenihan
2. Agar mahasiswa tau tentang syarat media pembenihan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Media pembenihan
Media pembenihan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan yang diperlukan mikroorganisme untuk  pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang
dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media  pertumbuhan dapat dilakukan
isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi
media pertumbuhannya sesuai kebutuhan bakteri. Oleh karena bakteri yang berbeda
memerlukan kebutuhan akan nutrisi yang berbeda pula , sehingga dikembangkan
berbagai macam media pertumbuhan untuk digunakan dalam diagnosa mikrobiologi.
Media pmbenihan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan atau gel yang di
desain untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan sel. Terdapat dua  jenis
utama media pertumbuhan yaitu media yang digunakan untuk kultur  pertumbuhan
sel tumbuhan atau binatang dan jenis yang kedua yaitu kultur mikrobiologi yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri dan  jamur
(Madigan, 2005).

B. Klasifikasi media pembenihan


Klasifikasi media perbenihan berdasarkan :

a) Bentuk

Klasifikasi media pembenihan berdasarkan bentuk dibagi menjadi 3, yaitu :


1. Media Cair (liquid)
2. Media Padat (solid)
3. Media Setengah Padat (semi solid).

2
1) Media Cair (liquid) :
 Digunakan sebagai perbenihan diperkaya sebelum disebarkan pada
media padat.
 Tidak cocok digunakan sebagai perbenihan untuk menginokulasi
mikroorganisme, memperoleh biakkan murni, juga tidak dapat dipakai
untuk mempelajari koloni kuman.
 misal : kaldu gizi, air pepton, dll.

gambar 1 contoh media cair 1

 Jenis-jenis perbenihan cair :

Media Cair

No Media Kegunaan

1. Kaldu Membiakkan bakteri atau membuat suspensi bakteri.

2. Kaldu Darah Membiakkan bakteri dan melihat hemolisis bakteri.

3. Air Pepton Membiakkan bakteri dan membuat suspense bakteri.

Perbenihan
4. Membiakkan bakteri anairob.
Tarozzi

Perbenihan Perbenihan transpor dan persemaian untuk bakteri aerob dan


5.
Thioglikolat anaerob.

Perbenihan
.6. Membiakkan bakteri enteric terutama untukSalmonella sp.
Empedu

7. Gula Air Pepton Mengetahui kemampuan bakteri dalam memfermentasi gula.


Gula yang digunakan :
a.       Glukosa (tutup tabung berupa kapas berwarna kuning).

3
b.      Laktosa (tutup tabung berupa kapas berwarna kuning).
c.       Manitol (tutup tabung berupa kapas berwarna hijau).
d.      Maltosa (tutup tabung berupa kapas berwarna merah).

 Kaldu :
Cairan jernih tembus cahaya dan berwarna kuning jerami, dibuat dari
ekstrak daging atau pepton.Beberapa jenis kaldu yang biasa dipakai,
yaitu :
- Kaldu infusi : Daging sapi cincang bebas lemak
dimasukkan ke dalam lemari es 1 malam. Cairan yang
didapat sesudah dipisahkan dari daging dididihkan 18
menit. Tambahkan pepton dan NaCl 0,5 %.
- Kaldu ekstrak daging : Tersedia dipasaran dengan nama
Lab-Lemco
- Kaldu cerna : Dibuat dari daging dengan enzimatik. Zat-zat
gizi disini lebih banyak dari pada didalam kaldu
infusi/kaldu ekstrak. Tidak perlu penambahan pepton,
maka kaldu cerna lebih ekonomis. Enzim-enzim yang
digunakan : tripsin, pepsin, dll
 Pepton :
Merupakan protein yang terhidrolisis sebagian dengan menggunakan
enzim hidrolitik,
misal : pepsin, tripsin, papain, dll.
 Ekstrak ragi :
Dibuat dengan mengekstraksikan ragi yang diotolisiskan dengan air.
Mempunyai kandungan vitamin B yang tinggi.
Contoh lain media perbenihan cair :
2. Perbenihan Gula-gula (gula 1 % dlm air pepton)
3. Kaldu Glucosa (glucosa 1 % dlm kaldu gizi)
4. Kaldu Empedu (garam empedu 0,5% dlm kaldu gizi)
5. Serum Hiss (1 bagian serum & 3 bagian kaldu gizi)
6. Perbenihan MacConkey Cair
7. Garam Gliserol
8. Perbenihan Diperkaya (tetrationat dan selenit)

4
1) Media Padat (solid) :
Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar.
Jumlah tepung agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang
dibiakkan. Bila mikroba memerlukan kadar air tinggi maka jumlah tepung
agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar air harus rendah maka penambahan
tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya dipergunakan untuk
bakteri, ragi, jamur dan kadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri dari tiga
macam bentuk, yaitu:

a. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.


b. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung
reaksi.
c. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.

 Digunakan untuk mempelajari koloni bakteri


 Penting dalam menginokulasikan bakteri untuk mendapatkan biakkan
murni.

 Gelatin :
Merupakan protein yang dibuat dgn hidrolisis kolagen
menggunakan air mendidih. Mencair pada suhu 370C, membentuk
gel yang tembus cahaya pada suhu dibawah 250C.
a. Penggunaan utama gelatin : untuk menguji kemampuan bakteri
dalam mencairkan gelatin. Sifat ini penting utk identifikasi dan
klasifikasi kuman.
b. Jika perbenihan menghitam, artinya ada pembentukan hidrogen
sulfida (H2S).

 Agar-agar :
Isi perbenihan padat yang penting & merupakan senyawa polisakarida
rumit diperoleh dari rumput laut. Mencair pada suhu 80-1000C dan
membeku pada suhu 35-420C .

5
gambar 2 contoh media padat 1

Media Agar Padat(1,5 – 2% agar)

No Media Kegunaan

1. Agar Nutrien Mengasingkan/mempelajari koloni bakteri.

Membiakkan bakteri yang memerlukan


2. Agar Darah nutrisi tinggi dan melihat adanya reaksi
hemolisis.

Agar Coklat Medium selektif untuk


3.
Thayer Martin membiakkan, Neisseria sp

Medium selektif dan diferensial untuk


4. Agar Endo
membiakkan bakteri entrik.

Agar Eosin Methylene Medium selektif dan diferensial untuk


5.
Blue  (EMB) membiakkan bakteri entrik.

Medium selektif dan diferensial untuk


6. Agar Salmonella Shigella
membiakkan Salmonella dan shigella.

Agar Thiosulphate Medium selektif dan diferensial untuk


7. Citrate Bile membiakkan Vibrio cholera dan Vibrio sp.
Sucrose(TCBS) Lainnya.

8. Serum Loeffler Mebiakkan Corynebacterium diphteriae.

Medium selektif untuk


9. Agar Darah Telurit
menbiakkan  Corynebacterium sp.

10 Melihat kemampuan bakteri dalam meragi


Triple Sugar Iron Agar
. gula-gula dan membentuk H2S.

11 Lowenstein Jansen Membiakkan Mycobacterium sp.

6
.

12
Agar Sabouraud Membiakkan koloni jamur.
.

2) Media Setengah Padat (semi solid) :


 Penambahan zat pemadat hanya 50%/kurang dari yang seharusnya.
 Umumnya diperlukan utk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan kandungan air dan hidup anaerob atau fakultatif.
misal : media SIM, MIO, dll.

Media Agar Semisolid (0,5% Agar)

No media Kegunaan

Melihat gerak bakteri dan dapat juga


1. Semisolid digunakan untuk melihat reaksi
indol.

gambar 3 contoh semisolid 1

c) Jenis

 Klasifikasi pembenihan berdasarkan jenis


Berdasarkan persyaratan mengenai susunan media bagi pertumbuhan
bakteri, maka media dapat berupa:

1) Media alami
Yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang,
touge, daging, umbi-umbian dan sebagainya, pada saat ini media alami yang
banyak digunakan adalah dalam bentuk kultur jaringan. Contoh media alami

7
yang paling banyak digunakan adalah penggunaan telur untuk pertumbuhan
dan perkembanganbiakan virus.

2) Media Sintetik Atau Buatan


Yaitu media yang disusun oleh senyawa-senyawa kimia baik organik
maupun anorganik.

Contoh media sintetik bagi pertumbuhan bakteri Clostridium:

                       K2HPO4              0,5 gram

                       KH2PO4              0,5 gram

                       MgSO4                 0,1 gram

                       NaCl                0,1 gram

                       CaCO3             secukupnya

3) Media Semi Sintetik


Yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan
bahan-bahan sintetik.

Misalnya: Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri:                 

Pepton                         10 gram

Ekstrak daging            10 gram

NaCl                            5 gram

Aquades                      1 liter

d) Tujuan :

 Klasifikasi perbenihan berdasarkan tujuan, yaitu :


1. Perbenihan Sederhana
2. Perbenihan Kompleks
3. Perbenihan Buatan atau Terarah
4. Perbenihan Khusus

8
1) Perbenihan Sederhana :
Disebut juga perbenihan dasar, terdiri dari ekstrak daging, pepton, NaCl dan
air
a. Air pepton : Dibuat dengan penambahan 1 gr pepton dan 0,5 gr NaCl
dlm 100 mL aquadest
b. Agar gizi : Kaldu gizi ditambah 2% agar-agar membentuk agar gizi

2) Perbenihan Kompleks :
Mengandung zat-zat yang digunakan untuk keperluan khusus/menunjukkan
adanya sifat-sifat khas bakteri tertentu

3) Perbenihan Buatan atau Terarah :


Perbenihan ini dibuat hanya dari zat kimia murni dan susunan kandungan
masing-masing zat tidak ditentukan, karena hanya digunakan untuk tujuan
penelitian.

4) Perbenihan Khusus :
1. Perbenihan Diperkaya :
Media yang diperkaya merupakan media yang telah ditambahkan
dengan bahan-bahan bernutrisi tinggi, seperti darah, serum, atau ekstrak
khamir, untuk tujuan kultivasi organisme-organisme selektif.

a. Agar darah : darah yang dimasukkan ke dalam media ini merupakan


bahan pengayaan untuk kultivasi organisme-organisme selektif,
seperti streptococus spp. Darah juga memungkinkan terjainya sifat
hemolitik dari beberapa mikroorganisme, terutama streptokokus, yang
aktivitas hemolisisnya diklasifikasi sebagai berikut,
b. Hemolisis gamma: tidak terjadi lisis sel-sel darah merah sehingga tidak
ada perubahan yang signifikan pada tampilan media di sekeliling koloni.
c. Hemolisis alfa : terjadi lisis sel-sel darah merah secara tidak sempurna,
dengan reduksi hemoglobin menjadi meteglobin, menghasilkan suatu halo
berwarna kehijauan di sekeliling pertumbuhan bakteri
d. Hemolisis Beta : terjai lisis sel-sel darah merah dengan penghancuran
yang sempurna an penggunaan hemoglobin oleh organisme yang
menghasilkan zona jernih di sekeliling koloni. Hemoglobin ini dihasilkan

9
oleh dua jenis hemolisin beta yaitu, streptolisin O ( suatu enzim yang
labil terhadap oksigen dan bersifat antigenik) reaksi hemolitik
ditingkatkan ketikan agar lempeng darah digores dan ditusuk secara
bersamaan untuk memperlihatkan hemolisis subpermukaan oleh
streptolisin O dalam suatu lingkungan dengan tekanan oksigen yang
berkurang. Berasarkan pola hemolisis pada agar darah , streptokokus
hemolitik beta patogenik dapat dibedakan dari anggota lainnya dalam
kelompok ini.
2. Perbenihan Pesemaian :
Perbenihan yang ditambahkan beberapa zat dgn tujuan suatu organisme akan
tumbuh lebih banyak dp yang tidak diinginkan
misal : kaldu selenit F, kaldu tetrationat
3. Perbenihan Selektif :
Media ini digunakan untuk memilih (mengisolasi) kelompok-
kelompok bakteri yang spesifik. Media-media tersebut mengandung zat-zat
kimia yang menghambat pertumbuhan satu jenis bakteri dan memungkinkan
pertumbuhan bakteri lainnya sehingga memudahkan isolasi bakteri.

1. Agar feniletil alkohol : Media ini digunakan untuk isolasi sebagian


besar organisme Gram-Positif. Feniletil alkohol menghambat sebagian
pertumbuhan organisme-organisme gram-negatif, yang dapat
membentuk koloni-koloni visibel dengan ukuran dan jumlah yang jauh
lebih kecil dibandingkan pada media lain.
2. Agar kristal violet :   Media ini bersifat selektif untuk sebagian besar
mikroorganisme gram-negatif. Pewarna kristal violet memberikan efek
penghambatan pada sebagian besar mikroorganisme gram-positif.
3. Agar NaCl 7,5 % : Media ini menghambat kebanyakan organisme,
kecuali mikroorganisme halofilik (suka garam). Media ini paling
bermanfaat dalam pendeteksian anggota-anggota
genus staphylococcus.
5. Perbenihan Indikator :
Perbenihan mengandung indikator yang berubah warna jika ditambah bakteri
misal : wilson blair

10
6. Perbenihan Diferensial :
Media ini digunakan untuk membedakan bentuk dan karakter koloni mikroba
yang tumbuh. Beberapa mikroba dapat tumbuh di dalam media ini, tetapi
hanya beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan pertumbuhan yang
khas sehingga dapat dibedakan. Media ini berfungsi untuk isolasi dan
identifikasi bakteri.
Perbenihan ini dpt menumbuhkan beberapa jenis bakteri, ttp mampu
memunculkan perbedaan sifat2 khas bakteri/satu tipe bakteri tumbuh dgn khas
misal : EMB, Cetriamide agar, Enterobacter sakazakii, Isolat agar
7. Perbenihan Gula-gula :
Perbenihan yang mengandung 1 % gula tertentu dlm air bersamaan dgn
indikator yang cocok
Didlm dimasukkan tabung durham yang terbalik utk mengetahui adanya gas
8. Perbenihan Transport :
Perbenihan yang digunakan utk mengirim sampel klinik dari suatu tempat ke
Lab dan didlm media bakteri tidak mati dan tidak berkembang biak
misal : carry & blair, amies, stuart.

C. Persyaratan Media

Untuk dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroba yang
diharapkan, media memiliki persyaratan. Persyaratan tersebut meliputi:

a. Susunan makanan

Unsur-unsur yang diperlukan dalam media meliputi air, sumber karbon, sumber
nitrogen, vitamin, mineral dan gas. Bakteri peka terhadap kekeringan sehingga
perlu air yang cukup sehingga kondisi tetap selalu lembab. Untuk sumberkarbon
dapat digunakan senyawa karbon sederhana seperti CO2, CH4 atau senyawa
karbon kompleks seperti gula (misal: glukosa, laktosa, sukrosa dan lain
sebagainya). Senyawa Nitrogen dapat berasal dari senyawa nitrogen sederhana
seperti NH3 atau nitrogen yang lebih kompleks seperti pepton dan asam amino.
Mineral yang sering dibutuhkan dalam media adalah K, Mg, Na, Zn, P, S dan Cl.
Beberapa bakteri membutuhkan vitamin K (misal : Bacteriodes melanogenicus)
dan juga gas (misal:Gonococcus membutuhkan CO2), namun ada juga bakteri
tertentu justru mati jika ada oksigen (bakteri anaerob).

11
b. Temperatur

Bakteri agar dapat tumbuh optimal membutuhkan suhu tertentu. Umumnya


bakteri patogen membutuhkan suhu sekitar 37oC sesuai dengan suhu tubuh
manusia walaupun ada juga bakteri yang membutuhkan suhu tinggi
seperti Camphylobacter (42oC).

c. Tekanan osmose
Secara umum untuk pertumbuhannya, bakteri membutuhkan media isotonik.
Apabila media bersifat hipotonik maka bakteri akan mengalami plasmoptysis dan
apabila bersifat hipertonik, bakteri akan mengalami plasmolysis.

d. Derajat keasaman (pH)

Sebagian besar bakteri membutuhkan pH sekitar netral. Namun beberapa bakteri


butuh perlakuan khusus sebagai contoh bakteri Vibrio yang membutuhkan pH
alkali sekitar 8-10 untuk dapat tumbuh optimal.

e. Sterilitas

Sterilitas merupakan hal yang mutlak dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan


mikrobiologi, karena bakteri yang diharapkan tumbuh adalah bakteri penyebab.
Jika media yang digunakan tidak steril maka tidak dapat dibedakan apakah yang
tumbuh merupakan bakteri yang dibutuhkan atau hanya sekedar bakteri
kontaminan.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Media pembenihan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan atau gel yang di desain
untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan sel. Media berfungsi sebagai tempat
tinggal, sumber makanan, dan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan
pada media, selain itu media juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan
dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga
memiliki bentuk, jenis, sifat yang berbeda-beda.

B. Saran
Setelah membuat makalah ini kami menyarankan agar pembaca dapat mempelajari berulang-
ulang hingga betul-betul memahami semua tentang media, dan jika ingin membuat media
lakukanlah secara benar, telaten, berhati-hati, jangan tergesa-gesa dan selalu ikuti prosedur
yang ada agar mendapatkan hasil yang kita inginkan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik kedepannya. Terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Rizki Fauzi. Makalah Mikroorganisme

https://www.academia.edu/35490797/Makalah_Mikroorganisme_docx

(diakses tanggal 19 maret 2022)

Merry Snga 2014. Klasifikasi Media Pembenihan

https://www.scribd.com/doc/228952152/Klasifikasi-Media-Perbenihan

(diakses tanggal 19 maret 2022)

Farida Juliantina Rachmawaty. Media

https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/media/

(diakses tanggal 20 maret 2022)

14

Anda mungkin juga menyukai