Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Konsep Dasar Keperawatan

Disususun:

1.Armand Rorong(2101022)

POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA


JURUSAN KESEHATAN/PRODI KEPERAWATAN
2022
KATAPENGANTAR

Segala puji syukur kam i panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah konsep dasar
keperawatan dengan tepat waktu.Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak
penyempurnaan karna adanya kesalahan dan kekurangan.Kami terbuka menerima kritik dan
saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah ini kami memohon maaf.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Tahuna,4 juli, 2022


BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur


keterkaitan antara satu dengan lainnya (Indrajit, 2001).
Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan
orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta
negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia
maupun dalam bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan
mencakup sektor-sektor lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO; 1996).
Sistem kesehatan di Indonesia telah mulai dikembangkan sejak tahun 1982 yaitu ketika
Departemen Kesehatan RI menyusun dokumen system kesehatan di Indonesia yang
disebut Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
Penyusunan dokumen tersebut didasarkan pada tujuan nasional bangsa Indonesia sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka dibentuklah program pembangunan nasional secara menyeluruh dan
berkesinambungan. Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional
yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia,
baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Dewasa ini, pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi
berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Sehingga diperlukan pemantapan
dan percepatan melalui SKN sebagai pengelolaan kesehatan yang disertai berbagai
terobosan penting, antara lain program pengembangan Desa Siaga, Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang dapat diwujudkan melalui Jampersal.
Terjadinya perubahan lingkungan strategis seperti adanya regulasi penyelenggaraan
kepemerintahan dan di tingkat global telah terjadi perubahan iklim serta dan upaya
percepatan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), sehingga diperlukan
penyempurnaan dalam pengelolaan kesehatan.
1.2 Tujuan

Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep dalam Sistem
Kesehatan Nasional. Sedangkan tujuan khususnya meliputi:
1. Untuk mengetahui Dasar Hukum Sistem Kesehatan Nasional
2. Untuk mengetahui pengertian Sistem Kesehatan Nasional
3. Untuk mengetahui LandasanSistem Kesehatan Nasional
4. Untuk mengetahui Prinsip dasar Sistem Kesehatan Nassional
5. Untuk mengetahui Tujuan dan kedudukan Sistem Kesehatan Nassional
6. Untuk mengetahui sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional
7. Untuk mengetahui Penyelenggara SKN

1.3 Manfaat

Berdasarkan latar belakang di atas maka keluaran yang diharapkan dari pembuatan
makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui Dasar Hukum Sistem Kesehatan Nasional
2. Dapat mengetahui pengertian Sistem Kesehatan Nasional
3. Dapat mengetahui Landasan Sistem Kesehatan Nasional
4. Dapat mengetahui Prinsip dasar Sistem Kesehatan Nassional
5. Dapat mengetahui Tujuan dan kedudukan Sistem Kesehatan Nassional
6. Dapat mengetahui Sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional
7. Dapat mengetahui Penyelenggara SKN
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Hukum Sistem Kesehatan Nasional

Sistem Kesehatan Nasional terus menerus mengalami perubahan sesuai dengan


dinamika yang terjadi di masyarakat. Seperti yang telah kami jelaskan pada latar belakang
di atas bahwa SKN ditetapkan pertama kali pada tahun 1982. Lalu pada tahun 2004
terdapat SKN 2004 sebagai pengganti SKN 1982. SKN 2004 ini kemudian diganti dengan
SKN 2009 hingga akhirnya SKN 2009 ini dimutakhirkan menjadi SKN 2012. Penyusunan SKN
tersebut mengacu pada dasar-dasar hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dasar-
dasar hukum tersebut antara lain:
1. SKN 1982
Dasar hukum SKN Tahun 1982 adalah KEPMENKES Nomor 99a/MENKES/SK/III/1982
tentang Berlakunya SKN.
2. SKN 2004
Dasar hukum SKN Tahun 2004 adalah KEPMENKES Nomor 131/MENKES/SK/II/2004 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
3. SKN 2009
Dasar hukum SKN Tahun 2009 adalah KEPMENKES RI Nomor 374/MENKES/SK/V/2009,
serta UU 36 tahun 2009 Pasal 167 (4) tentang Kesehatan
4. SKN 2012
Dasar hukum SKN Tahun 2012 adalah PERPRES Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) 2005-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 merupakan
arah pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan ( RPJP-K) 2005-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 dan SKN
merupakan dokumen kebijakan pembangunan kesehatan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

2.2 Pengertian Sistem Kesehatan Nasional


Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan Sistem
Kesehatan Nasional yang tangguh.
Sistem Kesehatan Nasional adalah Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Perpres 72/2012 Pasal 1
angka 2).
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Dasar 1945 ( Depkes RI, 2004)
Pengelolaan kesehatan adalah proses atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan
melalui pengelolaan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan,
pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan makanan, manajemen, informasi dan regulasi kesehatan serta pemberdayaan
masyarakat.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis.
SKN perlu dilaksanakan dalam konteks pembangunan kesehatan secara keseluruhan
dengan mempertimbangkan determinan sosial, antara lain kondisi kehidupan sehari-hari,
tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya,
kesadaran masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah-
masalah tersebut.
SKN disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar
(primary health care) yang meliputi cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,
pemberian pelayanan kesehatan berkualitas yang berpihak kepada kepentingan dan
harapan rakyat, kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi
kesehatan masyarakat, kepemimpinan, serta profesionalisme dalam pembangunan
kesehatan.

2.3 Landasan Sistem Kesehatan Nasional


a. Landasan idiil yaitu Pancasila.
b. Landasan konstitusional, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945,
· Pasal 28A ”Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya”,
· Pasal 28B ayat (2) ”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”,
· Pasal 28C ayat (1) ”Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia”,
· Pasal 28H ayat (1) ”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”,
· Pasal 28H ayat (3) ”Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat”,
· Pasal 34 ayat (2) ”Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan”,
· Pasal 34 ayat (3) ”Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”.
c. Landasan Operasional meliputi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dan ketentuan peraturan perundangundangan lainnya yang berkaitan dengan
penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.

2.4 Prinsip dasar pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai kebenaran dan
normal atau aturan pokok yang bersumber dari filsafat dan budaya bangsa Indonesia
sebagai landasan untuk berfikir dan bertindak dalam pembangunan kesehatan. Prinsip
dasar tersebut meliputi dasar.

Perikemanusiaan
Adil dan merata
Permbedarayaan dan kemandirian
Pengutamaan dan manfaat

2.5 Tujuan Sistem Kesehatan Nasional

Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen


bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan
hukum, badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. ( Perpres 72,
2012)

2.6 Sub-bahasan dalam Sistem Kesehatan Nasional

2.6.1 Kedudukan Sistem Kesehatan Nasional

1. Suprasistem SKN
Suprasistem SKN adalah Ketahanan Nasional. SKN bersama dengan berbagai sistem
nasional lainnya, diarahkan untuk mencapai Tujuan Bangsa Indonesia seperti yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, abadi dan keadilan sosial. Dalam kaitan ini,
undang-undang yang berkaitan dengan kesehatan merupakan kebijakan strategis dalam
pembangunan kesehatan.
2. Kedudukan SKN dalam Sistem Nasional Lainnya
Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang tidak hanya menjadi
tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan juga tanggung jawab dari berbagai sektor lain
terkait. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, SKN perlu menjadi acuan bagi
sektor lain. Dalam penyelenggaraan pembangu-nan nasional, SKN dapat bersinergi secara
dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya seperti: Sistem Pendidikan Nasional,
Sistem Perekonomian Nasional, Sistem Ketahanan Pangan Nasional, Sistem Hankamnas,
dan Sistem-sistem nasional lainnya.
3.Kedudukan SKN terhadap Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan di Daerah yaitu
sebagai acuan bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah.
4. Kedudukan SKN terhadap berbagai sistem kemasyarakatan termasuk swasta
Berbagai sistem kemasyarakatan merupakan bagian integral dari SKN. Dalam kaitan ini SKN
dipergunakan sebagai acuan bagi masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan. Sedangkan
potensi swasta merupakan bagian integral dari SKN. Untuk keberhasilan pembangunan
kesehatan perlu digalang kemitraan yang setara, terbuka, dan saling menguntungkan
dengan berbagai potensi swasta. SKN dapat mewarnai potensi swasta, sehingga sejalan
dengan tujuan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan. Dengan mengacu
terutama pada kedudukan SKN diatas dan pencapaian tujuan nasional.

2.7Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional


Penyelenggaraan SKN dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut:
1. Penetapan SKN
Untuk memperoleh kepastian hukum yang mengikat semua pihak, SKN perlu ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Sosialisasi dan Advokasi SKN


SKN perlu disosialisasikan dan diadvokasikan ke seluruh pelaku pembangunan kesehatan
dan seluruh pemangku kepentingan kesehatan untuk memperoleh komitmen dan
dukungan dari semua pihak.
Sasaran sosialisasi dan advokasi SKN adalah semua penentu kebijakan, baik di pusat
maupun daerah, baik di sektor publik maupun di sektor swasta.

3. Fasilitasi Pengembangan Kebijakan Kesehatan di Daerah


Dalam pembangunan kesehatan di Daerah perlu dikembangkan kebijakan kesehatan,
seperti: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), (RPJM-D), Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), yang penyelenggaraannya
disesuaikan dengan kondisi, dinamika, dan masalah spesifik daerah dalam kerangka SKN.
Pemerintah Pusat memfasilitasi pengembangan kebijakan kesehatan di daerah,
memfasilitasi pengukuhannya dalam bentuk peraturan perundang-undangan daerah, serta
memfasilitasi sosialisasi dan advokasi penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah
sesuai kebutuhan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan


pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Dasar 1945.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen
bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan
hukum, badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Tersusunnya SKN ini mempertegas makna pembangunan kesehatan dalam rangka
pemenuhan hak asasi manusia, memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan
sesuai dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
Tahun 2005-2025 (RPJP-K), memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang
transformatif, melaksanakan pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau dan bermutu,
meningkatkan investasi kesehatan untuk keberhasilan pembangunan nasional.

3.2 Saran

· Perlu adanya peningkatan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS)


baik antar pelaku maupun subsistem SKN agar tercapainya tujuan SKN itu sendiri.
· Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta perlu ditingkatkan agar derajat
kesehatan masyarakat semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Indrajit, 2001, Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Object. Bandung, Informatika.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012

Rancangan Final Sistem Kesehatan Nasional Departemen Kesehatan RI Jakarta, 2009.

Anda mungkin juga menyukai