OLEH :
WINDY RAHMADHANI
NPM : 2213201072
DOSEN PENGAJAR :
CICI APRILLIANI, SKM.MKM
1. KASUS :
2. Tentukan :
Insiden ini dapat menimpa pekerja proyek dikarenakan gagalnya tim pengawas
dalam mengingatkan dan mengamankan pekerja dalam proses pengangkutan material
besi. Selain itu, kondisi lapangan juga menjadi faktor utama keselamatan kerja,
dimana dalam insiden ini kondisi lapangan yang terbatas yang terdapat material
lainnya,sehingga mengakibatkan mobilisasi alat dan aktivitas pekerja menjadi
terbatas. Serta kurang nya Alat Perlindungan Diri ( APD ) yang digunakan oleh
pekerja saat bekerja. Dan ketidakwaspadaan dan rasa ingin terburu-buru menjadi
penyebab dari kecelakaan kerjaan ini yang tidak melakukan pengecekan standar pada
alat angkut dan pengikat yang digunakan untuk mengangkut material harus dalam
kondisi yang baik.serta penyebab kecelakaan ini dominannya disebabkan oleh faktor
manusia yang lalai terhadap bahaya yang akan timbul akibat rasa ingin segera
menyelesaikan pekerjaan tanpa mempertimbangkan keselamatan diri.
Masalah kesehatan serta kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja pada
proyek pekerjaan struktural pembesian terhadap pekerja yang dapat terjadi berupa
sakit, trauma, serta rasa takut dan dapat membahayakan organ tubuh lainnya.
Dalam hal ini upaya keselamatannya dapat dilakukan dengan :
a. Mengadakan cek kesehatan secara berkala setiap pekerja
b. Mengadakan safety morning sekali seminggu
c. Melengkapi APD setiap pekerja
d. Memberikan vitamin pada pekerja
e. Setiap pekerja di ketinggian harus memakai safety belt
d. Lingkungan Kerja
Faktor lingkungan, merupakan basic event atau penyebab yang ditimbulkan
akibat faktor dari lingkungan proyek. kondisi lapangan yang terbatas yang terdapat
material lainnya, sehingga mengakibatkan mobilisasi alat dan aktivitas pekerja
menjadi terbatas.
Upaya untuk melakukan lingkungan yang aman untuk pekerja adalah dengan :
1. Mengadakan pengawasan terhadap lingkungan dilokasi proyek.
2. Melakukan interaksi kepada semua pekerja untuk selalu menjaga lingkungan
proyek.
3. Menyediakan peralatan yang efektif untuk menangani masalah yang terjadi di
lingkungan proyek
4. Membuat kebijakan bagi setiap aktivitas yang berhubungan dengan kondisi
lingkungan proyek.
5. Selalu menerapkan sistem 5R terhadap semua pekerjaan di lingkungan proyek
( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin ) untuk meningkatkan kualitas kerja.
6. Selalu menerapkan audit pada setiap aktivitas lingkungan proyek.
7. Tidak melakukan aktivitas yang dapat merusak lingkungan
8. Selalu menjaga keadaan lingkungan dengan baik.
3. Pembahasan
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu bidang yang berhubungan
dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan manusia yang bekerja pada suatu
instansi ataupun lokasi proyek. Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting untuk
moral, legalitas dan finansial.
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diduga, tidak diharapkan yang
mengganggu suatu proses dari aktivitas yang telah ditentukan dari semula dan
mengakibatkan kerugian dengan korban manusia dan harta benda. kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian
sasaran tujuan proyek. Hasil yang maksimal dalam kinerja, biaya, mutu dan waktu
tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan.
Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja masih kurang maksimal. Banyak pekerja konstruksi yang mengalami
kecelakaan kerja tiap tahun nya, kerusakaan material, kegagalan produksi serta
keterlambatan pekerja konstruksi yang membuat perusahan banyak mengalami
kerugian. Kecelakaan kerja sering terjadi karena kurangnya perhatian para pelaksana
proyek konstruksi akan persayaratan dan peraturan dalam keselamatan dan kesehatan
kerja (K3).
Untuk mencegah kecelakaan kerja, diperlukan suatu Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang mengatur dan dapat dijadikan acuan
bagi konsultan, kontraktor dan para pekerja konstruksi. SMK3 merupakan bagian
yang tidak terpisah dari sistem perlindungan tenaga kerja dan bagi pekerjaan jasa
konstruksi dapat meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian moral
maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan
sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan
efisien dalam proses pembangunan.
4. Kesimpulan
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diduga, tidak diharapkan yang
mengganggu suatu proses dari aktivitas yang telah ditentukan dari semula dan
mengakibatkan kerugian dengan korban manusia dan harta benda. kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian
sasaran tujuan proyek. Hasil yang maksimal dalam kinerja, biaya, mutu dan waktu
tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan.
Sebab terjadinya kecelakaan kerja pada kasus ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu penyebab langsung (immediate causes) dari kasus ini adalah tidak melihat
pengait besi yang patah,kondisi lapangan yang terbatas karena terdapat material
lainnya,sedangkan faktor penyebab dasar (basic causes) dari kasus adalah
Pengangkatan material tidak menggunakan peralatan yang sesuai, kelalaian pekerja
karena kurang konsentrasi dan kurangnya koordinasi antar pekerja, tidak
menggunakan alat pelindung diri
5. Referensi
1. https://keselamatankerja.com/pengertian-kecelakaan-kerja/
2. http://staffnew.uny.ac.id/upload/pendidikan/PERTEMUANSTUDIKA
SUMANAJEMENK3DIPERUSAHAAN.pdf
3. http://repository.lppm.unila.ac.id/artikelkarisma.pdf