FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Kelompok 6
Enterpreneurship Kesehatan
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Disusun Oleh :
2213201072
Windi Rahmadhani
2213201080
01 Pendahuluan
Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantaupenyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasukoleh masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan
serta mendukung pembangunan kesehatan.
Tujuan
Umum
• Menganalisis manajemen pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Nan
Balimo Kota Solok dengan penerapan ilmu Manajemen Puskesmas, serta
membandingkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
Khusus :
• Melaksanakan analisis situasi.
• Mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan
• Merumuskan masalah manajemen pelayanan
• Menentukan pemecahan masalah manajemen pelayanan kesehatan
• Mencari solusi pemecahan masalah pelayanan kesehatan
• Menyusun rencana operasional.
• Melaksanakan kegiatan pemecahan masalah/intervensi berupa; leaflet, poster,
standing banner.
• Melakukan evaluasi kegiatanpemecahan.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
Manfaat
BUKITTINGI
02
Tinjauan Pustaka
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -
tingginya di wilayah kerjanya.
• Lingkungan Sehat
• Perilaku Sehat
• Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
• Derajat kesehatan penduduk Kecamatan
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Misi
Program
BUKITTINGI
Pengorganisasian Puskesmas
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas
dipimpinoleh Kepala Puskesmas yang bertanggungjawab atas seluruh kegiatandi Puskesmas yang
disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan kategori upaya kesehatan dan beban
kerja puskesmas.
Organisasi puskesmas minimal terdiri dari :
• Kepala Puskesmas
• Kepala Sub BagianTata Usaha
• Penaggungjawab UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan KeperwatanKesehatan
Masyarakat.
• Penanggungjawab UKP (Upaya Kesehatan Perorangan), kefarmasian dan laboratorium.
• Penaggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Managemen Puskesmas
berisi usulan kegiatan tahun fiskal berisi rencana pelaksanaan kegiatan tahun anggaran yang
mendatang. Rencana Usulan Kegiatana bersangkutan, sesuai alokasi anggaran yang diterima.
dalah perencanaan kegiatan Puskesmas Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas
untuk tahun mendatang, sering mendapatkan alokasi anggaran. Penyusunan RPK
disebutdengan istilah H+1. Perencanaan berdasarkan RUK tahun yang lalu dengan dilakukan
disusun dengan mengacu pencapaian penyesuaian (adjustment) terhadap target, sasaran dan
indikator Kecamatan Sehat dalam sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt Chart
mewujudkan pencapaian indikator SPM. dan dilengkapi denganpemetaan wilayah (mapping).
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Alat atau perangkat manajemen di Puskesmas atau disebut juga unsur-unsur dalam manajemen
dibutuhkan untuk mampu menjawab 6 (enam) pertanyaan, yaitu : 5W+1E. atau disebut juga
dengan unsur-unsur dalam manajemen Puskesmas adalah :
• Man, berarti sumber daya manusia
• Money, meliputi pendanaan/anggaran yang akan digunakan
• Methode/Metode adalah semua acuan dan aturan yang akan digunakan dalam pengelolaan
tersebut
• Material adalah semua bahan yang terkait, meliputi : gedung, peralatan medis dan non medis,
meubeler, alat tulis kantordan sebagainya.
• Machine adalah semua bahan yang terkait dengan pengelolaan Puskesmas, meliputi: gedung,
peralatan medis dan non medis, meubeler, alat tulis kantor,
• Environment adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi manajemen di Puskesmas.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
• Menurut Permenkes RI No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menyatakan
bahwa setiap Puskesmas wajib melakukan Sistem Informasi Puskesmas yang dapat
diselenggarakan secara elektronik ataupun non elektronik.
• Menurut Permenkes RI No. 31 tahun 2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas, Sistem
Informasi Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan yang menyediakan informasiuntuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemenPuskesmas dalam
mencapaisasaran kegiatannya B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Sistem informasi Puskesmas (SIMPUS) terdiri dari :
• Pencatatan dan pelaporankegiatan Puskesmas dan jaringannya
• Survei lapangan
• Laporan lintas sektor terkait
• Laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
• Terbangunnya suatu perangkat lunak yang dapat digunakan dengan mudah oleh Puskesmas
dengan persyaratan yang seminimal mungkin dari segi perangkat keras maupun sumber daya
manusia yang akan menggunakan perangkat lunak tersebut.
• Membantu dalam pengolahan data Puskesmas dan dalam pembuatan berbagai pelaporan yang
diperlukan.
• Terbangunnya suatu sistem database untuk tingkat Kabupaten/Kota dengan memanfaatkan
data - data kiriman dari Puskesmas.
• Terjaganya data informasi dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan sehingga dapat dilakukan
analisa dan evaluasi untuk berbagai macam penelitian.
• Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang mendukung
terselenggaranya proses administrasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
mendukung pengeluaran kebijakan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Manfaat SIMPUS
Alur SIMPUS
Secara umum, alur pelayanan pasien di Puskesmas adalah sebagai berikut:
• Pasien datang ke Puskesmas.Beberapa Puskesmas menyediakan nomorantrian, baik berupa kertas bertulisan
nomor urut antri, atau bahkan yang sudah digital, dengan nomor antrian.
• Pasien akan dipanggil sesuai urutan untuk didaftardi loket pendaftaran.
• Pada proses ini, dicatat nomor rekam medis pasien, atau dibuatkan nomor rekam medis kalau pasien baru
pertama kali datang berkunjung.
• Pasien menunggu, sementara petugas akan mencari rekam medis pasien yang bersangkutan di ruang catatan
medis, untuk diberikan ke unit pelayanan tempat pasien ingin berobat.
• Pasien dipanggi loleh dokter atau bisa juga oleh perawat.
• Pasien diperiksa, dicatat anamnesis dan sebagainya, termasuk diagnosis obatyang diberikan dan
tindakan medis kalau ada.
• Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untukdiberikankeruang obat.
• Pasien dipanggil untuk membayar (gratis bila mempunyai BPJS) kemudian dipanggil lagi untuk menerima
obat.
• Pasien pulang,semoga cepat sembuh.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
HIPERTENSI
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi
adalah faktor risiko utama terjadinya penyakit
kardiovaskular aterosklerotik, gagal jantung,
stroke, dan gagal ginjal
Klasifikasi Tekanan
Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
• Normal Dibawah : 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
• Normal tinggi : 130-139 mmHg 85-89 mmHg (Stadium 1)
• Hipertensi ringan : 140-159 mmHg 90-99 mmHg (Stadium 2)
• Hipertensi sedang : 160-179 mmHg 100-109 mmHg (Stadium 3)
• Hipertensi berat : 180-209 mmHg 110-119 mmHg (Stadium 4)
• Hipertensi maligna : 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya • Sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
tidak diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa
hipertensi esensial atau hipertensi primer. saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
• Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak maupun pada seseorang dengan tekanan
penyebab. Beberapa perubahan pada jantung dan darah yang normal.
pembuluh darah kemungkinan bersama-sama • Jika hipertensinya berat atau menahun dan
menyebabkan meningkatnya tekanan darah. tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
• Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui • sakit kepala
penyebabnya, yaitu : Penyakit ginjal (5-10%) , • kelelahan
Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu • mual
(misalnya pil KB) (1-2%) • muntah
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah • sesak nafas
feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang • gelisah pandangan menjadi kabur
menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau
norepinefrin (noradrenalin).
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Gambaran Demografi
Data Pendidikan
Data Ketenagaan
Selain itu Puskesmas Nan Balimo mempunyai Dokter umum, dokter gigi dan
paramedis, serta 2 unit mobil Ambulance
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Pembiayaan Kesehatan
“C E R I A”
(Cakap, Edukatif, Responsif, Inovasi dan Akrab)
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
03
Pelaksanaan Kegiatan
Waktu dan Tempat
• Praktek KerjaLapangan (PKL) dilaksanakan selama 4
minggu, dari tanggal 17 Juli - 12 Agustus 2023.
• Tempat pelaksanaan adalah Puskesmas Nan Balimo
Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok Provinsi
Sumatera Barat.
Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Nan Balimo
adalah sebagai berikut :
• Perkenalan dan Orientasi di Unit Pelayanan
• Pengumpulan Data
• Pengolahan Data dan Analisis Masalah
• Output atau Intervensi dari Masalah.
Pelaksanaan Solusi terpilih Evaluasi Solusi yang Proritas masalah Alternatif Solusi
dilaksanakan
• Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk menilai masalah dan memanfaatkan situasiyang
ada sebaik mungkin yang ada pada manajemen Puskesmas.
• Analisis SWOT sangat berguna untuk menemukan berbagai hal yang harus ditingkatkan,
dipertahankan, dan dihindari dengan mempertimbangkan kinerja,persaingan, risiko,
potensial dan strategi
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
• Akreditasi Puskesmas sudah sampai tingkat madya. Terdapatnya tenaga penunjang dari pihak
ketiga (out sourcing) di Puskesmas, dapat menjadikan pelayanan di Puskesmas lebih efektif
sehingga staf lainnya dapat fokus dalam pekerjaan masing- masing (staf tidak lagi perlu
menyetir Ambulan atau mengambil barang lain seperti reagen secara sendiri-sendiri).
• Strategi Kelemahan - Ancaman (W dan T) yaitu strategi meminimalkan segala kelemahan agar
terhindar dari ancaman. Dalam strategi W dan T kelompok menyimpulkan bahwa Puskesmas
perlu mencanangkan gerakan menarik dan terintegrasi terutama untuk program Posbindu PTM
agar masyarakat berparitisipasi aktif. Selain itu, perlu disiasati pembelian alat dan bahan melalui
e-katalog seperti memperluas pasar sehingga dapat meminimalisir keterlambatan alat kesehatan.
Puskesmasjuga perlu meningkatkan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat agar tidak
kehilangan pasar (pasien), serta diharapkan dapat mencapai target dalam setiap programnya.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Identifikasi Masalah
• Berdasarkan keterbatasan pemecahan masalah yang kompleks, dipilih 5 masalah yang dianggap
penting untuk diprioritaskan dan selanjutnya akan di rangking.
• Berdasarkan tabel masalah manajemen di Puskesmas, permasalahan yang akan diangkat adalah :
• Rendahnya cakupan Imunisasi IPV yang rendah dengan target 95% dan capaian 49,5% (GAP 45,5%)
• Rendahnya cakupan pelayanan pasien dengan hipertensi dengan target 100% dan capaian 51,3%
(GAP 48,7%)
• Rendahnya cakupan Posyandu remaja dengan target 100% dan capaian 55% (GAP 45%)
• Rendahnya cakupan penjaringan ibu hamil resti dengan target 100% dan capaian 68% (GAP 32,2%)
• Rendahnya Program tripel eliminasi pada ibu hamil dengan target 100% dan capaian 71,4% (GAP
28,4%)
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Dari perangkingan di atas, diketahui bahwa masalah yang dijadikan prioritas adalah rendahnya kesadaran
masyarakat penderita hipertensi untuk berobat teratur ke puskesmas
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencari akar penyebab masalah, diantaranya
adalah diagram sebab-akibat dari Ishikawayang sering disebut dengan metode fish bone atau diagram
tulang ikan. Langkah-langkah dalam menyusun diagramtulang ikan adalah sebagai berikut :
• Menuliskan permasalahan pada bagian kepala ikan. Masalah utama yang telah melewati
perangkingan adalah Capaian program penderita hipertensi tidak borabat teratur dengan GAP
tertinggi yaitu 48,7%.
• Garis horizontal dibuat dengan anak panah menunjuk ke arah kepala ikan Menunjukkan bahwa
aspek-aspek dari fishbonediagram menjadi penyebab masalah tersebut.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
• Menetapkan kategori utama dari penyebab masalah. Penetapan kategori utama akan diletakkan di
dekat kepala ikan, seterusnya yang paling jauh dari kepala ikan adalah yang menjadi penyebab
paling kecil dari permasalahan.
• Garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal Anak panah menunjukkan apakah masalah
tersebut paling berpengaruh ke penyebab masalah atau paling tidak berpengaruh
• Melakukan brainstorming atau curah pendapatdan memfokuskan pada masing-masing kategori.
Brainstorming mengenai fishbone dilakukan oleh kelompok dengan mewawancarai Kepala TU
Puskesmas Nan Balimo (Ns.Yuzi Tania, S.Kep) dan pemegang program PTM (Ns.Rida Mardhiah ,
S.Kep).
• Melakukan dengan cara yang sama untuk kategori utama lainnya
• Membuat daftar sub penyebab dan cabang yang lebih kecil sesuai kebutuhan dan keadaan
• Melakukan klarifikasi untuk menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Berdasarkan hasil analisa penyebabmasalah yang tertuangdalam bentuk diagram fishbone, maka diperoleh
beberapa alternatif pemecahan masalah skrining usia 15-59 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Nan
Balimo sebagai berikut :
• penderita minum obat hanya ketika pusing/ada memberikan peran serta masyarakat
dan motivasi masyarakat untuk
keluhan kontrol tekanan darah secara teratur ke
• Menganggap remeh hipertensi puskesmas atau posbindumemberikan
• kurangnya kesadaran masyarakat akan peran serta masyarakat dan motivasi
pentingnya obat hipertensi masyarakat untuk kontrol tekanan
• pengetahuan tentang hipertensi kurang darah secara teratur ke puskesmas atau
• malas kontrol ke puskesmas posbindu
• tidak ada yang mengantar ke puskesmas
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Efektifitas
C : Capability (ketersediaan sumber daya yaitu dana,peralatan, sarana)
A : Accessibility (kemudahan penyelesaian masalahdapat diatasi atau tidak, didasari pada ketersediaan
metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan)
R : Readiness(kesiapan tenaga pelaksanamaupun tenaga sasaran,seperti keahlian, kemampuan atau
motivasi)
L : Leverage(seberapa besar pengaruhkriteria dalam pemecahan masalah
- Skoring
Kriteriadi atas diberi skor dari 1-10
- Rumus
Nilai total adalah hasil perkalian dari C A R L Prioritas = C × A × R × L
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Tahap Pelaksanan
Berdasarkan prioritas masalah dan analisis penyebab masalah (fishbone) tersebut, maka masalah yang
diangkat adalah tidak teraturnya pasien hipertensi berobat ke puskesmas. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam pelaksanaan kegiatanterpilih yaitu :
• Perencanaan jenis media terpilih yang selanjutnya dirancang dan dicetak untuk diserahkan kepada
pemegang program PTM pada Puskesmas Nan Balimo berupa standing banner, poster, dan leaflet.
Hasil Intervensi
• Tersedianya media promosi kesehatan mengenai program PTM yaitu Posbindu dalam bentuk
standing banner, poster, dan leaflet di Puskesmas Nan Balimo
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Hasil Intervensi
• Hasil kegiatan intervensi yang dilakukan di Puskesmas Nan Balimo adalah penyerahan standing
banner, poster, dan leaflet dan diskusi tentang program taman hepi kepada pemegang programserta
Kepala TU Puskesmas yang dapat membuat Puskesmas membicarakan serta rapat mengenaisistem
dalam programtaman hepi.
• Outcome dari kegiatan PKL di Puskesmas Nan Balimo Solok adalah tersedianya media promosi dan
informasi mengenaiprogram pencegahan PTM khususnya Hipertensi yang efektif dan efisien di
Puskesmas Nan Balimo Solok serta terlaksananya program taman hepi di puskesmas Nan Balimo.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
06 Penutup
Kesimpulan
• Telah terlaksana analisis situasi dengan SWOT di
Puskesmas Nan Balimo berpedoman dari data primer
berupa observasi langsung yang dilakukan dengan
mewawancarai kepala TU.
Kesimpulan
• Penyebab masalah pelayanan pasien hipertensi tidak teratur ke puskesmas dengan GAP yaitu 48,7 %
disebabkan oleh berbagai faktor seperti pada manusia (kurangnya partisipasi masyarakat), Methode
(kurang menariknya materi penyuluhan dan media yang di berikan), Material (belum maksimalnya media
promosi program PTM), Lingkungan (Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya berobat rutin
ke puskesmas).
• Pemecahan masalah berdasarkan prioritas dengan dilakukannya intervensi seperti memberikan saran
kepada pemegang program PTM di Puskesmas dibawah arahan Pembimbing Lapangan Puskesmas Nan
Balimo.
• Intervensi yang dilakukan di Puskesmas Nan Balimo adalahpembuatan standing banner, poster dan Leaflet
serta diskusi dan merancang program taman hepi bersama pemegang program PTM, CI dan Kapus di
Puskesmas.
• Hasil evaluasi yang dilakukanPuskesmas setelah penyerahan standing banner,poster, dan leaflet, kepada
pemegang program adalah melakukan rapat yang membahas sistem dalam program taman hepi, selain itu
bertambahnya media promosi mengenai program PTM khususnya hipertensi.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Saran
Bagi Puskesmas
Bagi Masyarakat
• Agar masyarakat menyadari pentingnya berobat teratur ke puskesmas khususnya bagi penderita
hipertensi
• Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah resiko
Penyakit Tidak Menular serta menjaga lingkungan sekitarnya.
• Diharapkan masyarakat dapat mengimplementasikan slogan CERDIK dan PATUH
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Saran
Bagi Mahasiswa
• Diharapkan laporan ini dapat menjad ipenunjang ilmu pengetahuan. Disamping itu, diperlukan upaya
maksimal dalam pengumpulan data baik primer maupun sekunder sehingga input serta outputnya
efektif.
• Diharapkan mahasiswa dapat mendalami permasalahan capaian skrining usia produktif bagi
masyarakat sehingga dapat memberi inovasi lebih baik lagi mengenai kegiatan pencegahan PTM.
• Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasi ilmunya yang telah diterima selama PKL di Puskesmas
Nan Balimo Solok.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
06 Daftar Pustaka
• S.KM., MPH, F. E., Suryana, M.Kes, d. L., & Afandi, S.Kom., M.Kom., K. (2021). ekam Kesehatan Elektronik Dengan Clinical
Decision Support System (CDSS). Jember: UPT Penerbitan & Percetakan Universitas Jember.
• KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004 TENTANG KEBIJAKAN
DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (2004). MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 29.
• Akbar, M. (2019). Buku Ajar Konsep-Konsep Dasar Dalam Keperawatan Komunitas. palembang: yogyakarta.
• Ferizal. (2022). Sejarah Lahirnya Puskesmas, ASN, BKN, Kementerian PANRB, KORPRI, KUA Dan Akreditasi Puskesmas. CV Jejak
(Jejak Publisher).
• KEMENKES. (2009). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN.
KEMEKNKES.go.id.
• Kesehatan, K. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. BN.2016/NO.
1423, kemenkes.go.id , 5.
• LILIK, D. (2021). Buku Ajar Manajemen Pelayanan Kesehatan. Airlangga University Press.
• Murika Sari, M.H., d. D., Kurniawati, S.K.G, M.P.H, D., & Kaswindiarti, MDSc, Sp. KGA., d. (2022). Manajemen Praktik Kedokteran
Gigi. surakarta: Muhammadiyah University Press.
• SANAH, N. (2017). PELAKSANAAN FUNGSI PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER. eJournal Ilmu
Pemerintahan.
• NanBalimo P. Profil Kesehatan Puskesmas Nan Balimo tahun 2022.2022
• NanBalimo. P. Profil laporan Tahunan Puskesmas Nan Balimo Tahun 2022.2022
• NanBalimo. P. Laporan Tahunan Program PTM Puskesmas Nan Balimo Tahun
2022.2022
• NanBalimo. P. Laporan Tahunan Program PIS-PK Puskesmas Nan Balimo Tahun
2022.2022
Gallery
Terima Kasih