Anda di halaman 1dari 67

UNIVERSITAS

FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Kelompok 6
Enterpreneurship Kesehatan
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Disusun Oleh :
2213201072

Windi Rahmadhani
2213201080

Mutia Rahmayani Windy0 Rahmadhani Muarif Rianjati Khairunnisa


2213201080 2213201072 22132010 2213201074

Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat


Universitas Fort De Kock Bukittinggi
Tahun 2023
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Pemasaran dalam Bisnis

01 Membuat Strategi Produk,


Harga, Promosi

02 Membuat Saluran Distribusi untuk


Melengkapi Business Plannya
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

01 Pendahuluan
Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantaupenyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasukoleh masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan
serta mendukung pembangunan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama


pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk
dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat. Di samping itu, Puskesmas aktif memantau
dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap programpembangunan di wilayahkerjanya
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Tujuan
Umum
• Menganalisis manajemen pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Nan
Balimo Kota Solok dengan penerapan ilmu Manajemen Puskesmas, serta
membandingkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.

Khusus :
• Melaksanakan analisis situasi.
• Mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan
• Merumuskan masalah manajemen pelayanan
• Menentukan pemecahan masalah manajemen pelayanan kesehatan
• Mencari solusi pemecahan masalah pelayanan kesehatan
• Menyusun rencana operasional.
• Melaksanakan kegiatan pemecahan masalah/intervensi berupa; leaflet, poster,
standing banner.
• Melakukan evaluasi kegiatanpemecahan.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK

Manfaat
BUKITTINGI

Bagi Mahasiswa Bagi Puskesmas Bagi Program Studi


Kesehatan Masyarakat
• Dapat mengetahui dan memahami
• Dapat menambah
informasi tentang gambaran masalah • Terjadinya kerja sama yang baik
kesehatan masyarakat di Puskesmas masukan Ilmu antara lembaga pendidikan
Manajemen Pelayanan dengan Puskesmas Nan Balimo
Nan Balimo.
• Dapat mengetahui dan memahami Kesehatan. sebagai stake holder.
• Dapat menerapkan • Sebagai tempat praktek
Program Pokok dan Program
Manajemen Pelayanan Mahasiswa dalam bidang
Manajemen Puskesmas Nan Balimo.
Kesehatan sesuai standar keilmuanya.
• Mendapatkan pengalaman dalam
dan peraturan • Membuka peluang kerja bagi
kegiatan manajemen pelayanan lulusan untuk memasuki dunia
perundang–undangan.
kesehatan masyarakat di Puskesmas kerja.
Nan Balimo • Sebagai salah satu upaya
• Mengetahui dan memahami Sistem memperkenalkan ProgramStudi
Informasi Manajemen Puskesmas Ilmu Kesehatan Masyarakat
(SIMPUS) Puskesmas Nan Balimo. Universitas Fort De Kock.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

02
Tinjauan Pustaka
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -
tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas Nan Balimo merupakan Puskesmas rawat jalan


sekaligus rawat inap yang memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat yang mencakup upaya - upaya
promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan,
dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
kesehatan ibu dan anak.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Visi dan Misi


Visi

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan maka


ditetapkan visi, misi, Puskesmas sebagai Unit Pelayanan Terpadu
yaitu : Tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat.

Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa


depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjagkau pelayan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata, serta memiliki derajatkesehatan yang setinggi-
tingginya (Ferizal, 2022).
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Indikator Kecamatan Sehat 4 indikator utama yang harus dicapai


:

• Lingkungan Sehat
• Perilaku Sehat
• Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
• Derajat kesehatan penduduk Kecamatan
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Misi

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh


Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional

• Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah


kerjanya.
• Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
• Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya.
Fungsi (Akbar, 2019).
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI
Fungsi Puskesmas adalah sebagai Penyelenggaraan UKM tingkat pertamadi
wilayah kerjanya, yaitu :
• Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
• Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
• Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi,dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
• Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait.
• Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat.
• Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
• Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
pelayan kesehatan.
• Memberikan rekomendasi terhadap masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK

Program
BUKITTINGI

A. Upaya kesehatan B. Upaya kesehatan masyarakat C. Upaya kesehatan


masyarakat esensial pengembangan perseorangan

• Pelayanan promosi • Pelayanan kesehatan jiwa • Rawat jalan


kesehatan masyarakat • Upaya Kesehatan Gigi • Pelayanan gawat darurat
• Pelayanan kesehatan Masyarakat (UKGM) • Pelayanan satu hari (one day
lingkungan • Pengobatan tradisional, care)
• Pelayanan kesehatan ibu komplementer dan alternatif • Home care
anak dan keluarga berencana • Upaya Kesehatan Sekolah
• Pelayanan gizi (UKS)
• Pelayanan pencegahan dan • Kesehatan indra
pengendalian penyakit • Kesehatan lansia
menular dan tidak menular • Kesehatan kerja dan
olahraga
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Kedudukan Tata Kerja

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut Tata kerja organisasi Puskesmas menurut


keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Indonesia No.128/MENKES/SK/II/2004 adalah
Pemerintah Daerah sebagai berikut :
(Murika Sari, M.H., Kurniawati, S.K.G, M.P.H, &
Kaswindiarti, MDSc, Sp. KGA., 2022). Kantor Kecamatan
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sistem Kesehatan Nasional Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota Masyarakat
Sistem Pemerintahan Daerah
Antar Sarana Pelayanan Kesehatan
Strata Pertama
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Pengorganisasian Puskesmas

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas
dipimpinoleh Kepala Puskesmas yang bertanggungjawab atas seluruh kegiatandi Puskesmas yang
disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan kategori upaya kesehatan dan beban
kerja puskesmas.
Organisasi puskesmas minimal terdiri dari :
• Kepala Puskesmas
• Kepala Sub BagianTata Usaha
• Penaggungjawab UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan KeperwatanKesehatan
Masyarakat.
• Penanggungjawab UKP (Upaya Kesehatan Perorangan), kefarmasian dan laboratorium.
• Penaggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Managemen Puskesmas

Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuating, Controling) untuk mencapai
sasaran/tujuan secara efektif dan efesien. Efektif berartibahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai
melaluiproses penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan baik dan benar serta bermutu,
berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan informasi yang akurat
(evidence based).
Pada pasal 2 Permenkes No. 44 Tahun 2016 menyebutkan bahwa Ruang lingkup
Pedoman Manajemen Puskesmas meliputi:
• Perencanaan;
• Penggerakkan dan pelaksanaan;
• Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja;
• dukungandinas kesehatan kabupaten/kota dalam Puskesmas.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Perencanaan Tingkat Puskesmas


Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah sebagai suatu proses kegiatan yang sistematis untuk
menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya
untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam upaya mengatasimasalah-
masalah kesehatan setempat.
Pada dasarnya PTP memuat 2 (dua) macam rencana kegiatan yang akan disusun, yaitu :

A. RUK (Rencana Usulan Kegiatan) B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

berisi usulan kegiatan tahun fiskal berisi rencana pelaksanaan kegiatan tahun anggaran yang
mendatang. Rencana Usulan Kegiatana bersangkutan, sesuai alokasi anggaran yang diterima.
dalah perencanaan kegiatan Puskesmas Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas
untuk tahun mendatang, sering mendapatkan alokasi anggaran. Penyusunan RPK
disebutdengan istilah H+1. Perencanaan berdasarkan RUK tahun yang lalu dengan dilakukan
disusun dengan mengacu pencapaian penyesuaian (adjustment) terhadap target, sasaran dan
indikator Kecamatan Sehat dalam sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt Chart
mewujudkan pencapaian indikator SPM. dan dilengkapi denganpemetaan wilayah (mapping).
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Pergerakan dan Pelaksanaan

• Penggerakan dimaksudkan sebagai rangkaiankegiatan yang berhubungan dengan aktivitas


mempengaruhi orang lain agar mereka suka melaksanakan usaha-usaha kearah pencapaian
sasaran/tujuan administrasi.
• Penggerakan juga dimaksudkan sebagai tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
organisasi berusaha untuk mencapai sasaran organisasi sesuai dengan perencanaan manajerial.
• Penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya
adalah rapat dinas, pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan kegiatan dari setiap program
sesuaipenjadwalan pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan bulanan, maupun dilakukan melalui forum
yang dibentuk khusus untuk itu.
• Penggerakan dan pelaksanaan di Puskesmas dilaksanakan dalam bentuk Lokakarya Mini
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Alat atau Perangkat Managemen Puskesmas

Alat atau perangkat manajemen di Puskesmas atau disebut juga unsur-unsur dalam manajemen
dibutuhkan untuk mampu menjawab 6 (enam) pertanyaan, yaitu : 5W+1E. atau disebut juga
dengan unsur-unsur dalam manajemen Puskesmas adalah :
• Man, berarti sumber daya manusia
• Money, meliputi pendanaan/anggaran yang akan digunakan
• Methode/Metode adalah semua acuan dan aturan yang akan digunakan dalam pengelolaan
tersebut
• Material adalah semua bahan yang terkait, meliputi : gedung, peralatan medis dan non medis,
meubeler, alat tulis kantordan sebagainya.
• Machine adalah semua bahan yang terkait dengan pengelolaan Puskesmas, meliputi: gedung,
peralatan medis dan non medis, meubeler, alat tulis kantor,
• Environment adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi manajemen di Puskesmas.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS)

• Menurut Permenkes RI No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menyatakan
bahwa setiap Puskesmas wajib melakukan Sistem Informasi Puskesmas yang dapat
diselenggarakan secara elektronik ataupun non elektronik.
• Menurut Permenkes RI No. 31 tahun 2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas, Sistem
Informasi Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan yang menyediakan informasiuntuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemenPuskesmas dalam
mencapaisasaran kegiatannya B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Sistem informasi Puskesmas (SIMPUS) terdiri dari :
• Pencatatan dan pelaporankegiatan Puskesmas dan jaringannya
• Survei lapangan
• Laporan lintas sektor terkait
• Laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Tujuan Sistem Informasi Puskesmas

• Terbangunnya suatu perangkat lunak yang dapat digunakan dengan mudah oleh Puskesmas
dengan persyaratan yang seminimal mungkin dari segi perangkat keras maupun sumber daya
manusia yang akan menggunakan perangkat lunak tersebut.
• Membantu dalam pengolahan data Puskesmas dan dalam pembuatan berbagai pelaporan yang
diperlukan.
• Terbangunnya suatu sistem database untuk tingkat Kabupaten/Kota dengan memanfaatkan
data - data kiriman dari Puskesmas.
• Terjaganya data informasi dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan sehingga dapat dilakukan
analisa dan evaluasi untuk berbagai macam penelitian.
• Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang mendukung
terselenggaranya proses administrasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
mendukung pengeluaran kebijakan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Manfaat SIMPUS

• Mempermudah dan Mempercepat Pelayanan


• Mempermudah registrasi pasien baru dan pencarian data bagi pasien lama/ berulang
• Membakukan Prosedur dan Standar Pelayanan
• Simpus menjadikan pelayanan pasien menjadi seragam/standart, setiap pasien sebelum keruang
pemeriksaan harus ke loket pendaftran terlebih dahulu atau setelah ke ruang pemeriksaan baru bisa
ke apotik untuk mengambil obat.
• Mendapatkan Data dan Informasi yang Valid
• Mempersingkat waktu pelayanan
• Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pembukuan Puskesmas
• Data restribusi dan data pasien menjadi lebih singkron
• Mengurangi Beban Kerja Petugas Puskesmas dan Dinas Kesehatan
• Penerapan Simpus yang berjalan lancar akan banyak mengurangi beban kerja karena
petugas/perawat tidak perlu menulis data pasien secara berulang-ulang untuk pendaftaran, rekam
medis di ruang pemeriksaan, resep obat dan sebagainya.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Alur SIMPUS
Secara umum, alur pelayanan pasien di Puskesmas adalah sebagai berikut:

• Pasien datang ke Puskesmas.Beberapa Puskesmas menyediakan nomorantrian, baik berupa kertas bertulisan
nomor urut antri, atau bahkan yang sudah digital, dengan nomor antrian.
• Pasien akan dipanggil sesuai urutan untuk didaftardi loket pendaftaran.
• Pada proses ini, dicatat nomor rekam medis pasien, atau dibuatkan nomor rekam medis kalau pasien baru
pertama kali datang berkunjung.
• Pasien menunggu, sementara petugas akan mencari rekam medis pasien yang bersangkutan di ruang catatan
medis, untuk diberikan ke unit pelayanan tempat pasien ingin berobat.
• Pasien dipanggi loleh dokter atau bisa juga oleh perawat.
• Pasien diperiksa, dicatat anamnesis dan sebagainya, termasuk diagnosis obatyang diberikan dan
tindakan medis kalau ada.
• Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untukdiberikankeruang obat.
• Pasien dipanggil untuk membayar (gratis bila mempunyai BPJS) kemudian dipanggil lagi untuk menerima
obat.
• Pasien pulang,semoga cepat sembuh.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Indikator Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

• Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Kesehatan


Jenis pelayanan dasar SPM bidang kesehatan adalah pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa
kebutuhan dasar minimal kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga negara yang mana standar teknisnya
adalah ketentuanstandar jumlah dan kualitas barang dan/jasa, personal/sumber daya manusia kesehatan dan
petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar dari masing-masing jenis dan mutu pelayanan dasar SPM
bidang kesehatan.

SPM mempunyai dua fungsi yaitu :


• Memfasilitasi Pemerintah Daerah untuk melakukan pelayanan publik yang tepat bagi masyarakat
• Sebagai intrumen bagi masyarakat dalam melakukan kontrol terhadap kinerja pemerintah dalam pelayanan
publik bidang kesehatan.
Penerapan SPM bidang kesehatan tidak dapat terpisah dengan peyelenggaraan program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) karena sifat saling melengkapi dan sinergisme
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Indikator Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

• Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PISPK)


Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran
dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.

Tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah :


• Mengenal gangguanperkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya.
• Mengambil keputusanuntuk tindakan kesehatanyang tepat.
• Memberikan perawatan kepada anggota keluargayang sakit.
• Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarganya.
• Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)

Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas :


• Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu kegiatan
dan manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
• Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan datang.
• Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang
serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja.
• Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumenuntuk persyaratan akreditasi
Puskesmas.
• Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun
yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

HIPERTENSI
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi
adalah faktor risiko utama terjadinya penyakit
kardiovaskular aterosklerotik, gagal jantung,
stroke, dan gagal ginjal

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu


keadaan kronis yang ditandai dengan
meningkatnya tekanaan darah pada dinding
pembuluh darah arteri. Keadaan tersebut
mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk
mengedarkan darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Klasifikasi Tekanan
Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
• Normal Dibawah : 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
• Normal tinggi : 130-139 mmHg 85-89 mmHg (Stadium 1)
• Hipertensi ringan : 140-159 mmHg 90-99 mmHg (Stadium 2)
• Hipertensi sedang : 160-179 mmHg 100-109 mmHg (Stadium 3)
• Hipertensi berat : 180-209 mmHg 110-119 mmHg (Stadium 4)
• Hipertensi maligna : 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK

Penyebab Hipertensi Gejala Hipertensi


BUKITTINGI

Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya • Sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
tidak diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa
hipertensi esensial atau hipertensi primer. saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
• Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak maupun pada seseorang dengan tekanan
penyebab. Beberapa perubahan pada jantung dan darah yang normal.
pembuluh darah kemungkinan bersama-sama • Jika hipertensinya berat atau menahun dan
menyebabkan meningkatnya tekanan darah. tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
• Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui • sakit kepala
penyebabnya, yaitu : Penyakit ginjal (5-10%) , • kelelahan
Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu • mual
(misalnya pil KB) (1-2%) • muntah
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah • sesak nafas
feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang • gelisah pandangan menjadi kabur
menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau
norepinefrin (noradrenalin).
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

03 Gambaran Umum Puskesmas

• Puskesmas Nan Balimo berada di jalan Batuang


Baraia Kecamatan Tanjung Harapan. Jarak antara
puskesmas Nan Balimo dengan Ibukota Provinsi
Sumatera Barat sejauh 67 km.
• Didirikan pada tahun 2007, akan tetapi baru
diresmikan pada tahun 2008.
• Puskesmas Nan Balimo yang terletak pada Kecamatan
Tanjung Harapan membuat batas-batas wilayah
Puskesmas Nan Balimo sebagai berikut :

Utara : Desa Aripan Kabupaten Solok


Barat : Kel PPA dan Kampung Jawa
Timur : Kelurahan Tanjung Paku
Selatan : Kelurahan Kampung Jawa
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Gambaran Demografi

Berdasarkan Proyeksi penduduk Indonesia 2010-2035


oleh BPS, kemudian diolah oleh Pusdatin Kemenkes RI
dan DKK Kota Solok. Angka proyeksi ini menjadi sasaran
pembangunan Kota Solok.
• Tahun 2021, sasaran penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Nan Balimo adalah 8.119.
• Penduduk yang terbanyak terdapat di kelurahan Nan
Balimo.
• Pada tahun 2022, jumlah penduduk Puskesmas Nan
Balimo terdata sebanyak 9417 jiwa, dengan kepadatan
penduduk 3,67 jiwa per km2.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Data Pendidikan

• Berdasarkan Permenkes No.4 Tahun 2019 tentang


Standar Teknis Pelayanan Dasar pada SPM Bidang
Kesehatan adalah anak setingkat usia pendidikan
dasar (7 sampai 15 tahun) yang berada di wilayah
Puskesmas Nan Balimo.

• Sedangkan penduduk melek huruf usia 15 tahun ke


atas di wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo yang
memiliki kemampuan membaca dan menulis kalimat
sederhana dalam huruf latin, huruf arab, dan huruf
lainnya tahun 2020 sebanyak 26.133 jiwa.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Data Ketenagaan

• Untuk data Ketenagaan Puskesmas Nan Balimo dapat


dilihat pada Tabel 4 Jumlah Tenaga Berdasarkan
Bazzeting 2022 (pada laporan PKL)
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Sarana dan Prasarana Puskesmas

Gedung Puskesmas Nan Balimo terdiri dari bagian/ruang antara lain :


• Ruang Pimpinan • Ruang Pelayanan Konsultasi
• Ruang TU • Ruang Pelayanan Umum Atau Lansia
• Ruang Pertemuan • Ruang Imunisasi/ PKPR/ Sanitasi/
• Ruang Poli Gigi PHBS/ Imunisasi
• Ruang Apotek • Ruang Gudang Obat
• Ruang RR/MR • Ruang Gudang Barang
• Ruang KIA/KB • Ruang UGD atau Ruang Tindakan
• Ruang BP • Kamar Mandi/ WC
• Ruang TB atau VCT • Laboraturium
• Ruang Pelayanan Gizi

Selain itu Puskesmas Nan Balimo mempunyai Dokter umum, dokter gigi dan
paramedis, serta 2 unit mobil Ambulance
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Pembiayaan Kesehatan

Adapun anggaran untuk pembiayaan kesehatan di Puskesmas


Nan Balimo adalah Rp. 1.041.698.018,
dengan rincian anggaran :

1 APBD Rp. 173.740.900

2 Biaya Operasional Rp. 403.740.000

3 FKTP Rp. 464.217.118


UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Fasilitas Sarana Pelayanan dan


Sarana Umum
Fasilitas Sarana Pelayanan Kesehatan

Fasilitas Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah


Kerja Puskesmas Nan Balimo adalah :
• Posyandu Balita 11
• Posyandu Lansia 4
• Pustu 4
• Posbindu 7
• Poskes Kelurahan 2
• Dokter praktek 1,
• BPS 4
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Fasilitas Sarana Pelayanan dan Sarana


Umum
Fasilitas Sarana Umum dan Lingkungan

• Wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo memiliki sarana


pendidikan dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD, SD, SMP
dan SMA sederajat.
• Semua murid dan siswa di semua sarana pendidikan dasar dan
lanjutan adalah sasaran pelayanan kesehatan Puskesmas Nan
Balimo, melaluiprogram - program UKS, UKGS, KIA - Anak
dan Imunisasi.
• Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo telah
memiliki jalan yang beraspal yang bisa dilalui kendaraan roda
empat dan sebagian kecil masih berupa jalan tanah tapi masih
bisa dilalui oleh roda dua dan empat.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Peran serta Masyarakat


• Keberadaan Kader Posyandu sangat mendukung
pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama pada
pemantauan kesehatan bayi, balita dan usila.
• Peran Dukun Bayi di wilayah Puskesmas Nan
Balimo saat ini untuk memberikan perawatan pasca
melahirkan dengan cara–cara yang aman.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Visi Misi dan Tata Nilai

Visi Misi Puskesmas Nan Balimo


Puskesmas Nan Balimo
• Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk ber-PHBS
• Meningkatkan kemitraan dengan stake holder bidang kesehatan
“Menjadi Pusat Layanan • Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
Kesehatan yang Bermutu dan • Meningkatkansumber daya manusia kesehatan
Berkualias Guna Mewujudkan • Memantapkan manajemen Puskesmas dan sistim informasi
Masyarakat Nan Balimo dan • Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di
Laing Mandiri untuk Hidup wilayah kerja
Sehat” • Memelihara dan meningkatkan UKP dan UKM serta kesehatan
lingkungan
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Untuk mencapai Visi dan Misi yang sudah di tetapkan, maka


Puskesmas Nan Balimo memiliki motto :

“C E R I A”
(Cakap, Edukatif, Responsif, Inovasi dan Akrab)
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

03
Pelaksanaan Kegiatan
Waktu dan Tempat
• Praktek KerjaLapangan (PKL) dilaksanakan selama 4
minggu, dari tanggal 17 Juli - 12 Agustus 2023.
• Tempat pelaksanaan adalah Puskesmas Nan Balimo
Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok Provinsi
Sumatera Barat.

Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok tersusun


dalam bentuk Log Book kegiatan PKL (terlampir). Jadwal
kegiatan PKL mengacu kepada ketentuan yang diberikan
oleh Universitas Fort De Kock Bukittinggi
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Nan Balimo
adalah sebagai berikut :
• Perkenalan dan Orientasi di Unit Pelayanan
• Pengumpulan Data
• Pengolahan Data dan Analisis Masalah
• Output atau Intervensi dari Masalah.

Pelaksanaan Kegiatan PKL


• Pelaksanaan PKL mengacu pada buku panduan PKL
Puskesmas yang dimulai dari analisis situasi, identifikasi
masalah, menentukan prioritas masalah, menentukan
penyebab masalah,menentukan alternatif pemecahan
masalah, perencanaan rencana operasional, pelaksanaan
kegiatanpemecahan masalah dan evaluasi. Tahapan ini
dapat juga dikenal dengan langkah-langkah Problem
Solving Cycle.
Langkah - langkah Problem Solving

Pelaksanaan Solusi terpilih Evaluasi Solusi yang Proritas masalah Alternatif Solusi
dilaksanakan

Analisis Situasi Identifikasi masalah


UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Analisis Situasi Puskesmas

• Pelaksanaan analisis situasi Puskesmas yaitu menggunakan analisa SWOT.


• Analisa SWOT merupakan strategi dasar yang membantu mengidentifikasi dan
mengevaluasi faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi suatu manajemen
SWOT.

• SWOT sendiri adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),


Opportunity (peluang/kesempatan), Threat (ancaman).

• Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk menilai masalah dan memanfaatkan situasiyang
ada sebaik mungkin yang ada pada manajemen Puskesmas.

• Analisis SWOT sangat berguna untuk menemukan berbagai hal yang harus ditingkatkan,
dipertahankan, dan dihindari dengan mempertimbangkan kinerja,persaingan, risiko,
potensial dan strategi
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Analisis Situasi Puskesmas dengan Analisis SWOT

• Strategi Kekuatan–Kesempatan (S dan O) dimana berdasarkan strategi S dan O kelompok


menyimpulkan bahwa SDM yang sudah sesuai dengan PMK no.43 tahun 2019 akan
meningkatkan kiner jadi Puskesmas. Adanya instansi yang memberikan MOU kepada
Puskesmas membawa kepercayaan diri bagi Puskesmas sekaligus sebagai daya tarik tersendiri
dan kepercayaan bagi pihak lain.

• Akreditasi Puskesmas sudah sampai tingkat madya. Terdapatnya tenaga penunjang dari pihak
ketiga (out sourcing) di Puskesmas, dapat menjadikan pelayanan di Puskesmas lebih efektif
sehingga staf lainnya dapat fokus dalam pekerjaan masing- masing (staf tidak lagi perlu
menyetir Ambulan atau mengambil barang lain seperti reagen secara sendiri-sendiri).

• Berdasarkan strategi W dan O kelompok menyimpulkan bahwa Puskesmas harus membuat


strategi agar masyarakat antusias dalam mengikuti program di Puskesmas agar Program
pencegahan PTM dapat tercapai.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Analisis Situasi Puskesmas dengan Analisis SWOT

• Strategi Kekuatan–Ancaman (S atau T) yaitu strategi menjadikan kekuatan untuk meminimalisir


ancaman yang ada. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki Puskesmas yang dapat
mengurangi atau menangkal ancaman tersebut, dalam strategi S dan T kelompok menyimpulkan
bahwa adanya media sosial yang mempromosikan kegiatan kesehatan dapat menjadi kekuatan
bagi Puskesmas untuk memicu masyarakat beralih memilih pelayanan kesehatan dibandingkan
tradisi yang beresiko terhadap kesehatan. Adanya kemunculan klinik swasta baru dengan
tawaran menarik tidak serta merta membuat Puskesmas menjadi kalah saing disebabkan
Puskesmas memiliki fasilitas dan layanan yang lengkap (seperti laboratorium) sehingga menjadi
kepercayaan tersendiri bagi masyarakat untuk memilih pelayanan kesehatan di Puskesmas Nan
Balimo.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Analisis Situasi Puskesmas dengan Analisis SWOT

• Strategi Kelemahan - Ancaman (W dan T) yaitu strategi meminimalkan segala kelemahan agar
terhindar dari ancaman. Dalam strategi W dan T kelompok menyimpulkan bahwa Puskesmas
perlu mencanangkan gerakan menarik dan terintegrasi terutama untuk program Posbindu PTM
agar masyarakat berparitisipasi aktif. Selain itu, perlu disiasati pembelian alat dan bahan melalui
e-katalog seperti memperluas pasar sehingga dapat meminimalisir keterlambatan alat kesehatan.
Puskesmasjuga perlu meningkatkan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat agar tidak
kehilangan pasar (pasien), serta diharapkan dapat mencapai target dalam setiap programnya.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Identifikasi Masalah

• Dalam mengidentifikasi masalah, dilakukan analisa GAP (angka kesenjangan).


• Analisa GAP disini diartikan sebagai perbandingan capaian dari program yang ada di Puskesmas
dengan target yang diharapkan atau telah ditetapkan.
• Analisa GAP dalam data cakupanpenilaian kinerja program di Puskesmas Nan Balimo terdiri
dari 3 komponen utama, yaitu : kegiatan atau program yang ada di Puskesmas, target yang
diharapkan dan capaian sesuai data yang ada. Rumus yang dipakai adalah target
dikurangicapaian yang ada, maka akan ditemukan angkakesenjangannya

PENGHITUNGAN UKM ESSENSIAL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2022


mendapatkan nilai 91,4 % dengan kategori : Baik
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Perhitungan melalui metode prioritas masalah

• Berdasarkan keterbatasan pemecahan masalah yang kompleks, dipilih 5 masalah yang dianggap
penting untuk diprioritaskan dan selanjutnya akan di rangking.
• Berdasarkan tabel masalah manajemen di Puskesmas, permasalahan yang akan diangkat adalah :

• Rendahnya cakupan Imunisasi IPV yang rendah dengan target 95% dan capaian 49,5% (GAP 45,5%)
• Rendahnya cakupan pelayanan pasien dengan hipertensi dengan target 100% dan capaian 51,3%
(GAP 48,7%)
• Rendahnya cakupan Posyandu remaja dengan target 100% dan capaian 55% (GAP 45%)
• Rendahnya cakupan penjaringan ibu hamil resti dengan target 100% dan capaian 68% (GAP 32,2%)
• Rendahnya Program tripel eliminasi pada ibu hamil dengan target 100% dan capaian 71,4% (GAP
28,4%)
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Penetapan prioritas masalah

Dari perangkingan di atas, diketahui bahwa masalah yang dijadikan prioritas adalah rendahnya kesadaran
masyarakat penderita hipertensi untuk berobat teratur ke puskesmas

Analisa akar penyebab masalah yang ada di Puskesmas

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencari akar penyebab masalah, diantaranya
adalah diagram sebab-akibat dari Ishikawayang sering disebut dengan metode fish bone atau diagram
tulang ikan. Langkah-langkah dalam menyusun diagramtulang ikan adalah sebagai berikut :
• Menuliskan permasalahan pada bagian kepala ikan. Masalah utama yang telah melewati
perangkingan adalah Capaian program penderita hipertensi tidak borabat teratur dengan GAP
tertinggi yaitu 48,7%.
• Garis horizontal dibuat dengan anak panah menunjuk ke arah kepala ikan Menunjukkan bahwa
aspek-aspek dari fishbonediagram menjadi penyebab masalah tersebut.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Analisa akar penyebab masalah yang ada di Puskesmas

• Menetapkan kategori utama dari penyebab masalah. Penetapan kategori utama akan diletakkan di
dekat kepala ikan, seterusnya yang paling jauh dari kepala ikan adalah yang menjadi penyebab
paling kecil dari permasalahan.
• Garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal Anak panah menunjukkan apakah masalah
tersebut paling berpengaruh ke penyebab masalah atau paling tidak berpengaruh
• Melakukan brainstorming atau curah pendapatdan memfokuskan pada masing-masing kategori.
Brainstorming mengenai fishbone dilakukan oleh kelompok dengan mewawancarai Kepala TU
Puskesmas Nan Balimo (Ns.Yuzi Tania, S.Kep) dan pemegang program PTM (Ns.Rida Mardhiah ,
S.Kep).
• Melakukan dengan cara yang sama untuk kategori utama lainnya
• Membuat daftar sub penyebab dan cabang yang lebih kecil sesuai kebutuhan dan keadaan
• Melakukan klarifikasi untuk menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Analisa akar penyebab masalah yang ada di Puskesmas


UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil analisa penyebabmasalah yang tertuangdalam bentuk diagram fishbone, maka diperoleh
beberapa alternatif pemecahan masalah skrining usia 15-59 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Nan
Balimo sebagai berikut :

Aspek Alternatif Pemecahan Masalah

• penderita minum obat hanya ketika pusing/ada memberikan peran serta masyarakat
dan motivasi masyarakat untuk
keluhan kontrol tekanan darah secara teratur ke
• Menganggap remeh hipertensi puskesmas atau posbindumemberikan
• kurangnya kesadaran masyarakat akan peran serta masyarakat dan motivasi
pentingnya obat hipertensi masyarakat untuk kontrol tekanan
• pengetahuan tentang hipertensi kurang darah secara teratur ke puskesmas atau
• malas kontrol ke puskesmas posbindu
• tidak ada yang mengantar ke puskesmas
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Alternatif Pemecahan Masalah

Aspek Alternatif Pemecahan Masalah

Metode • memberi tahu cara


• metode penyuluhan kurang menarik pengukuran yang benar dan
• pengukuran yang kurang tepat tepat
• selalu mengecek baterai tensi
Sarana
• Tensi digital sering error digital tersebut dan
menambah banner, poster dan
• Alat media promosi mengenaihipertensi
media lainnya.
ditingkatkan lagi • memberikan KIE kepada
Lingkungan keluarga tentang pentingnya
• Keluarga tidak mengingatkan untuk minum pengobatan secara teratur
obat ter kepada keluarga dengan
hipertensi
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Rencana Intervensi Masalah Manajemen Pelayanan Kesehatan di


Puskesmas
Dalam menentukan kegiatan alternatif pemecahan masalah kesehatan di Puskesmas, dilakukan
brainstorming kelompokdengan CI serta Pemegang Program PTM menggunakan metode CARL. Metode
CARL memungkinkan kelompok untuk dapat menentukan kegiatan pemecahan masalah apa yang paling
efektif untuk dilakukan baik dari segi masalah itu sendiri hingga biaya, dengan kriteria sebagai berikut :

Efektifitas
C : Capability (ketersediaan sumber daya yaitu dana,peralatan, sarana)
A : Accessibility (kemudahan penyelesaian masalahdapat diatasi atau tidak, didasari pada ketersediaan
metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan)
R : Readiness(kesiapan tenaga pelaksanamaupun tenaga sasaran,seperti keahlian, kemampuan atau
motivasi)
L : Leverage(seberapa besar pengaruhkriteria dalam pemecahan masalah
- Skoring
Kriteriadi atas diberi skor dari 1-10
- Rumus
Nilai total adalah hasil perkalian dari C A R L Prioritas = C × A × R × L
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Kegiatan Tindakan Terpilih sebagai Upaya Intervensi

Material untuk Intervesi


• Perancangan Standing Banner, Poster, dan Leaflet, tentang hipertensi
• Perencanaan merancang program taman hepi (Taman Anti Hipertensi)
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

05 Hasil dan Pembahasan


• Berdasarkan kegiatan PKL yang dilakukan berupa
pengumpulan data Puskesmas serta analisis situasi,
didapatkan beberapa penyebab masalah pelayanan
kesehatan Puskesmas Nan Balimo.
• Pelayanan kesehatan yang baik ditentukan oleh adanya
SOP dan prosedur yang terintegrasi. Masalah yang
diambil adalah yang telah dirangkum dan telah melewati
perankingan mulai dari capaian UKM Esensial, UKM
Pengembangan, UKP, SPM serta PKP.
• Setelah itu ditentukan penyebab masalah melalui diskusi
kepada pemegang program PTM. Terdapat5 prioritas
masalah setelah perankingan menggunakan metode USG.
Ditarik akar penyebab permasalahan mengacu pada hasil
USG yaitu capaian pasien hipertensi tidak berobat teratur
ke puskesmas dengan GAP 48,7%
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Dilakukan penyusunan POA serta kegiatan pemecahan


masalah yang dilakukan kepada pemegang program.
Dilaksanakan kegiatan terpilih dengan lagkah-langkah
sebagai berikut :
• Menyampaikan rencana kegiatan kelompok dengan
CI serta dosenpembimbing.
• Melakukan koordinasi kepada pemegangprogram
PTM serta CI dan menyampaikan maksud dari
kegiatanyang setelahnya didapatkan alternatif
pemecahan masalah.
• Merancang dan membuat media promosi berupa
Poster, leaflet, dan standing banner.
• Merancang dan diskusi tentang program taman hepi
• Penyerahan media promosi kepada pemegang
program PTM serta kepada Puskesmas Nan Balimo.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Tahap Pelaksanan

Berdasarkan prioritas masalah dan analisis penyebab masalah (fishbone) tersebut, maka masalah yang
diangkat adalah tidak teraturnya pasien hipertensi berobat ke puskesmas. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam pelaksanaan kegiatanterpilih yaitu :

• Perencanaan jenis media terpilih yang selanjutnya dirancang dan dicetak untuk diserahkan kepada
pemegang program PTM pada Puskesmas Nan Balimo berupa standing banner, poster, dan leaflet.

Hasil Intervensi

• Tersedianya media promosi kesehatan mengenai program PTM yaitu Posbindu dalam bentuk
standing banner, poster, dan leaflet di Puskesmas Nan Balimo
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Hasil Intervensi

• Hasil kegiatan intervensi yang dilakukan di Puskesmas Nan Balimo adalah penyerahan standing
banner, poster, dan leaflet dan diskusi tentang program taman hepi kepada pemegang programserta
Kepala TU Puskesmas yang dapat membuat Puskesmas membicarakan serta rapat mengenaisistem
dalam programtaman hepi.

• Outcome dari kegiatan PKL di Puskesmas Nan Balimo Solok adalah tersedianya media promosi dan
informasi mengenaiprogram pencegahan PTM khususnya Hipertensi yang efektif dan efisien di
Puskesmas Nan Balimo Solok serta terlaksananya program taman hepi di puskesmas Nan Balimo.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

06 Penutup
Kesimpulan
• Telah terlaksana analisis situasi dengan SWOT di
Puskesmas Nan Balimo berpedoman dari data primer
berupa observasi langsung yang dilakukan dengan
mewawancarai kepala TU.

• Telah terlaksana analisis situasi, penyebabnya serta


identifikasi masalah manajemen pelayanan kesehatan
Puskesmas dengan permasalahan yang diangkat
berdasarkan GAP tertinggi dari seluruh kegiatan,yaitu
pada capaianUKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP
dan SPM di Puskesmas.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Kesimpulan
• Penyebab masalah pelayanan pasien hipertensi tidak teratur ke puskesmas dengan GAP yaitu 48,7 %
disebabkan oleh berbagai faktor seperti pada manusia (kurangnya partisipasi masyarakat), Methode
(kurang menariknya materi penyuluhan dan media yang di berikan), Material (belum maksimalnya media
promosi program PTM), Lingkungan (Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya berobat rutin
ke puskesmas).

• Pemecahan masalah berdasarkan prioritas dengan dilakukannya intervensi seperti memberikan saran
kepada pemegang program PTM di Puskesmas dibawah arahan Pembimbing Lapangan Puskesmas Nan
Balimo.

• Intervensi yang dilakukan di Puskesmas Nan Balimo adalahpembuatan standing banner, poster dan Leaflet
serta diskusi dan merancang program taman hepi bersama pemegang program PTM, CI dan Kapus di
Puskesmas.

• Seluruh kegiatan intervensi disajikan dalam tabel Planning ofAction(POA).

• Hasil evaluasi yang dilakukanPuskesmas setelah penyerahan standing banner,poster, dan leaflet, kepada
pemegang program adalah melakukan rapat yang membahas sistem dalam program taman hepi, selain itu
bertambahnya media promosi mengenai program PTM khususnya hipertensi.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Saran

Bagi Puskesmas

• Tersedianya media promosi mengenai program pencegahan hipertensi di Puskesmas.


• Melakukan pembaruanalat dan bahan pendukung yang menarik mengenaiprogram pencegahan
hipertensi untuk masyarakat.
• Mengoptimalkan program khusus dalam kegiatan pemeriksaan hipertensi

Bagi Masyarakat

• Agar masyarakat menyadari pentingnya berobat teratur ke puskesmas khususnya bagi penderita
hipertensi
• Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah resiko
Penyakit Tidak Menular serta menjaga lingkungan sekitarnya.
• Diharapkan masyarakat dapat mengimplementasikan slogan CERDIK dan PATUH
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

Saran

Bagi Mahasiswa

• Diharapkan laporan ini dapat menjad ipenunjang ilmu pengetahuan. Disamping itu, diperlukan upaya
maksimal dalam pengumpulan data baik primer maupun sekunder sehingga input serta outputnya
efektif.
• Diharapkan mahasiswa dapat mendalami permasalahan capaian skrining usia produktif bagi
masyarakat sehingga dapat memberi inovasi lebih baik lagi mengenai kegiatan pencegahan PTM.
• Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasi ilmunya yang telah diterima selama PKL di Puskesmas
Nan Balimo Solok.
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
BUKITTINGI

06 Daftar Pustaka
• S.KM., MPH, F. E., Suryana, M.Kes, d. L., & Afandi, S.Kom., M.Kom., K. (2021). ekam Kesehatan Elektronik Dengan Clinical
Decision Support System (CDSS). Jember: UPT Penerbitan & Percetakan Universitas Jember.
• KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004 TENTANG KEBIJAKAN
DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (2004). MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 29.
• Akbar, M. (2019). Buku Ajar Konsep-Konsep Dasar Dalam Keperawatan Komunitas. palembang: yogyakarta.
• Ferizal. (2022). Sejarah Lahirnya Puskesmas, ASN, BKN, Kementerian PANRB, KORPRI, KUA Dan Akreditasi Puskesmas. CV Jejak
(Jejak Publisher).
• KEMENKES. (2009). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN.
KEMEKNKES.go.id.
• Kesehatan, K. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. BN.2016/NO.
1423, kemenkes.go.id , 5.
• LILIK, D. (2021). Buku Ajar Manajemen Pelayanan Kesehatan. Airlangga University Press.
• Murika Sari, M.H., d. D., Kurniawati, S.K.G, M.P.H, D., & Kaswindiarti, MDSc, Sp. KGA., d. (2022). Manajemen Praktik Kedokteran
Gigi. surakarta: Muhammadiyah University Press.
• SANAH, N. (2017). PELAKSANAAN FUNGSI PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER. eJournal Ilmu
Pemerintahan.
• NanBalimo P. Profil Kesehatan Puskesmas Nan Balimo tahun 2022.2022
• NanBalimo. P. Profil laporan Tahunan Puskesmas Nan Balimo Tahun 2022.2022
• NanBalimo. P. Laporan Tahunan Program PTM Puskesmas Nan Balimo Tahun
2022.2022
• NanBalimo. P. Laporan Tahunan Program PIS-PK Puskesmas Nan Balimo Tahun
2022.2022
Gallery
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai