Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

Disusun Oleh :

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan,
baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua
cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat .

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berapa moril maupun materil, sehingga makalah ini
akan terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menuruti

1
egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil, atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada.

Samarinda, Agustus 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Alasan Pemilihan Judul.........................................................................................4


B. Latar Belakang.......................................................................................................4
C. Rumusan Masalah..................................................................................................5
D. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6

A. Definisi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat...........................................................6


B. Tujuan Dicanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.......................................7
C. Penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Dalam Kehidupan Sehar-hari........7

BAB III PENUTUP.......................................................................................................12

A. Kesimpulan .........................................................................................................12
B. Saran ...................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) tentu saja masih jarang terdengar
ditelinga kita. Bahkan masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) ini
merupakan salah satu pendekatan yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Dalam Paradigma Sehat ada dua pendekatan yang dilakukan yaitu Pendekatan Keluarga
dan Pendekatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) penting untuk dijadikan tema agar kita lebih mengetahui apa itu GERMAS
dan bagaiamana peranannya bagi masyarakat.

B. Latar Belakang

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan
triple burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak
menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali.
Pada era 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan
penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup
masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi
epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK),
Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran
banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik,
Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada
pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu
ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan
negara.

4
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan
kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena
penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan
kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila kesehatannya terganggu oleh
PTM dan perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek,
dalam sambutannya dalam rangka Hari Kesehatan nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di
Jakarta (14/11).
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan
masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat.

C. Rumusan Masalah

1. Apa itu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat?


2. Apa tujuan dicanangkannya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat?
3. Bagaimana penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam kehidupan sehari-
hari?

D. Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat
2. Untuk mengetahui definisi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
3. Untuk mengetahui tujuan dicanangkannya Gerakan Masyaraakat Hidup Sehat
4. Untuk mengetahui penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah sebuah gerakan yang


bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan
perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur
dengan basis masyarakat. Dengan melakukan program CERDIK, yaitu :
1. Cek kesehatan
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin berolahraga dan aktivitas fisik
4. Diet seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola stress
Gaya hidup sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas
kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang boleh
dilakukan dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta
berkurangnya resiko terkena penyakit mematikan yang dapat membuang lebih banyak
uang untuk biaya berobat ketika sakit.
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi
kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman
yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari
gerakan masyarakat hidup sehat.

6
B. Tujuan Dicanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan


masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup, dan
memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat
untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat dan mengurangi beban
biaya kesehatan.
Gerakan ini juga merupakan gerakan bersama yang memiliki beberapa tujuan
mulai dari menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik
kesakitan, kematian maupun kecacatan, menghindarkan terjadinya penurunan
produktivitas, menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Perbaikan lingkungan dan
perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan
terencana oleh semua komponen bangsa, untuk itu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang lebih baik.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional yang
diprakarsai oleh Presiden RI dalam mengoptimalkan upaya promotif dan preventif,
tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif sebagai payung besar tercapainya
hidup sehat, dan penurunan prevalensi penyakit. GERMAS mulai dicanangkan pada
15 November 2016 di Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) . Gerakan ini menunjukkan bahwa pemerintah
Indonesia memiliki perhatian yang besar pada upaya promotif dan preventif serta
masih berusaha mengatasi persoalan gaya hidup atau perilaku kurang sehat. Pada
tahap awal di tahun 2016–2017, GERMAS berfokus pada 3 kegiatan, yaitu dengan
melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, mengonsumsi buah dan sayur, serta
memeriksakan kesehatan secara rutin (Kemenkes, 2016).

7
C. Penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Dalam Kehidupan Sehari-hari

GERMAS berusaha mendorong masyarakat Indonesia untuk dapat memulainya


dari diri sendiri dan keluarga. Gerakan ini ke depannya membutuhkan inovasi-inovasi
dalam kegiatan promotif dan preventif salah satunya dengan memotivasi masyarakat
untuk membudayakan gaya hidup sehat dan aktif sebagai upaya mencegah
peningkatan obesitas melalui media pendidikan kesehatan.
Obesitas telah menjadi masalah kesehatan global karena terjadi hampir di seluruh
dunia. Jumlah anak-anak dan remaja yang mengalami obesitas di dunia terus
meningkat. Pada tahun 2014, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa
terdapat lebih dari 1,9 miliar orang dewasa dan remaja di dunia mengalami kelebihan
berat badan dan 600 juta orang di antaranya mengalami obesitas (WHO, 2015).
Dahulu obesitas hanya ditemukan di negara-negara maju dengan pendapatan per
kapita tinggi, namun kini obesitas juga ditemukan di negara berkembang dengan
pendapatan per kapita rendah hingga sedang, termasuk Indonesia. Di Indonesia
prevalensi gemuk pada usia 5–12 tahun masih tinggi yaitu 18,8%, terdiri dari 10,8%
gemuk dan 8,8% obesitas, sedangkan pada remaja usia 16–18 tahun terdapat
sebanyak 7,3% yang terdiri dari 5,7% gemuk dan 1,6% obesitas. DIY merupakan
salah satu dari 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk di atas prevalensi
nasional pada kelompok remaja 16–18 tahun yaitu sebesar 9,8% yang terdiri dari
7,2% remaja yang mengalami overweight dan 2,6% obesitas (Riskesdas, 2013).
Pencegahan peningkatan obesitas pada kelompok remaja di DIY perlu dilakukan
sejak dini, terutama di Kota Yogyakarta yang memiliki jumlah obesitas tertinggi
dibandingkan dengan kabupaten lainnya yaitu sebesar 14,2% pada usia 5–12 tahun
(Dinkes DIY, 2015).
Menurut WHO (2014), obesitas adalah suatu akumulasi lemak yang abnormal
atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas menjadi salah satu
masalah yang dapat mengancam kesehatan remaja karena remaja dapat mengalami
peningkatan berat badan yang berlangsung sangat cepat pada masa pubertas (Rzehak
& Heinrich, 2006). Masa remaja merupakan salah satu periode tumbuh kembang
yang penting dan menentukan pada periode perkembangan berikutnya, apabila pada

8
masa remaja ini telah mengalami obesitas maka terdapat kemungkinan juga akan
mengalami obesitas pada masa dewasa (Yu, 2012). Pada masa ini pula terjadi
perubahan sikap dan perilaku dalam memilih makanan dan minuman, yang dapat
dipengaruhi oleh teman sebaya dan lingkungan. Perilaku makan bagi sebagian besar
remaja menjadi bagian gaya hidup, sehingga seringkali terjadi perilaku makan yang
tidak seimbang, seperti konsumsi makanan cepat saji (fast food), soft drink,
melewatkan sarapan pagi, dan konsumsi serat yang tidak mencukupi (Rathnayake et
al., 2014). Perilaku makan yang tidak seimbang inilah yang dapat menyebabkan
terjadinya masalah gizi lebih. Obesitas yang timbul pada masa remaja apabila
berlanjut pada masa dewasa akan sulit untuk diatasi. Selain dapat menimbulkan
masalah kesehatan, obesitas pada remaja juga dapat membawa masalah sosial dan
emosi bagi remaja. Penelitian yang dilakukan Syahrir pada tahun 2013 menunjukkan
bahwa terdapat 24 orang di SMA Athirah Makassar (33,8%) memiliki persepsi
negatif terhadap body image atau mengalami ketidakpuasan terhadap bentuk
tubuhnya.
Masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan cenderung memiliki tingkat
obesitas yang lebih tinggi dibandingkan pedesaan. Perkembangan teknologi dan
urbanisasi menyebabkan masyarakat mengalami perubahan gaya hidup yang
memengaruhi pola makan dan aktivitas fisik. Sebagai contoh kini masyarakat lebih
cenderung memilih perkerjaan yang tidak banyak mengeluarkan energi, penggunaan
alat transportasi yang praktis, serta ketergantungan pada makanan olahan dan instan
yang tidak lepas dari pengaruh paparan iklan televisi. Faktor lingkungan atau gaya
hidup merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya obesitas yang
masih dapat diubah, sehingga perlu dilakukan pencegahan dengan merubah atau
menghindari gaya hidup yang memicu terjadinya obesitas. Pencegahan peningkatan
obesitas sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya beberapa masalah kesehatan
pada remaja seperti penurunan fungsi kognitif, gangguan psikologi, perubahan masa
pubertas, dan faktor risiko penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, resistensi
insulin, diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, bahkan
kematian (Yu, 2012).

9
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari
pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah
kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah
GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
1. Melakukan Aktivitas Fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan
aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga.
Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi
dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang
menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan
salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
seseorang.
2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan
berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh lebih sehat dan
bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk food
dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya. Menambah
jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat
dilakukan.
Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak mau makan buah
dan sayur, untuk hal ini dapat mengaplikasikan jurus tips anak mau makan buah dan
sayur sebagai berikut yaitu salah satunya dengan mengkreasikan makanan dari buah
dan sayur dengan mengubahnya menjadi tampilan yang menarik, contohnya dari
karakter kartun yang disukai anak menggunakan buah tomat dan sayur ketimun
sehingga tadinya anak susah makan sayur dan buah dapat mengkonsumsi sayur dan
buah tersebut.
Adapun salah satu kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah dan
sayur yang memberikan informasi betapa besarnya manfaat  dan kenapa harus makan
buah dan sayur setiap hari. Karena anda harus memahami pentingnya kenapa harus
makan buah dan sayur setiap hari, berikut adalah dampak akibat kurang makan buah

10
dan sayur untuk kesehatan tubuh, contohnya seperti permasalahan BAB, peningkatan
risiko penyakit tidak menular , tekanan darah tinggi , gampang stress atau depresi,
dll.
Dengan memahami pentingnya perilaku makan buah dan sayur, diharapkan
masyarakat dapat dengan lebih aktif untuk meningkatkan kampanye makan buah dan
sayur untuk tingkatkan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan
berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya.
Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang
lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu
efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah
dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Salah satunya adalah dengan
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit
atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi
penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan kualitas
lingkungan, salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan lingkungan.
Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat
dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah
menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah
perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.
7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas

11
buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis
penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah sebuah gerakan yang


bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan
dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Program ini memiliki beberapa fokus
seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan
masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup, dan
memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat
untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat dan mengurangi beban
biaya kesehatan.Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yaitu :
1. Melakukan Aktivitas Fisik
2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
3. Tidak Merokok
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
7. Menggunakan Jamban

B. Saran

Pada saat pembuatan makalah, Saya menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan.  Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber, Saya akan memperbaiki makalah
tersebut . Oleh sebab itu Saya harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan. 1 Desember 2017. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.


http://promkes.kemkes.go.id/germas

Kementerian Kesehatan.15 November 2016. GERMAS wujudkan Indonesia sehat.


http://www.depkes.go.id/article/view/16111500002/germas-wujudkan-indonesia-
sehat.html

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.15 Januari 2019. Apa itu GERMAS ?.


https://dinkes.gorontaloprov.go.id/apa-itu-germas/

14

Anda mungkin juga menyukai