Disusun Oleh :
Nur Zahizah (190221100103)
ii
LEMBAR ORISINALITAS KARYA .................................................................. 19
BIODATA ............................................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Maka dari itu mahasiswa sebagai agent of chance harus memiliki
suatu solusi yang kreatif dan inovatif untuk mengatasi permasalahan dan
kendala UMKM serta mampu memberikan ide untuk memberdayakan
UMKM dengan maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pemberdayaan UMKM dalam mengurangi kemiskinan di
Kabubapaten Bojonegoro?
1.2.2 Bagaimana kendala dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM di
Kabupaten Bojonegoro?
3
UMKM dan sebagai referensi kajian observasi lainya dengan tema
yang relevan.
• Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada
pemerintah mengenai solusi permasalahan kemiskinan dengan cara
memaksimalkan pemberdayaan UMKM.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kemiskinan
5
adalah suatu dimensi pokok/tolak ukur kesejahteraan karena hal
tersebut berpengaruh pada tingkah laku setiap individu dalam
strategi, investasi dan pola produksi yang sesuai serta persepsi
tentang situasi masing-masing.
a. Kemiskinan kronis
Kemiskinan kronis adalah kemiskinan yang melihat dari
kondisi alam dan infrastruktur yang sangat sulit untuk akses
perekonomian. Kemiskinan kronis ini biasanya dapat
dijumpai di desa yang terpencil, yang sangat sulit untuk
dilakukan kegiatan apapun demi kelangsungan hidup.
Kondisi ini lah menjadi salah satu penyebab kemiskinan
menjadi berkepanjangan.
b. Kemiskinan sementara
Kemiskinan sementara adalah kemiskinan yang hanya
bersifat sementara/tidak tetap dan sewaktu-waktu kondisi
kehidupan dapat berubah menjadi lebih baik, misalnya
6
masyarakat yang terkena dampak bencana alam, pada saat
itu masyarakat akan mengalami kemiskinan sedangkan
setelah bencana pulih, bisa kembali hidup dengan normal.
2.2 Pemberdayaan
7
kelompok bisa mengetahui apa yang dikerjakanya sehingga berpengaruh
pada peningkatan tujuan dengan efektif dan efisien.
Menurut Sumaryadi (2005), pemberdayaan masyarakat adalah suatu
upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan langkah memperkuat
kelembagaan masyarakat supaya mereka mampu dalam mewujudkan
kemandirian, kemajuan, dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial
yang berkelanjutan. Selain itu pemberdayaan masyarakat menurut
Sumaryadi diantara lain adalah sebagai berikut :
a) Membantu mengembangkan manusiawi yang autentik dan integral
dari masyarakat lemah, rentan, miskin perkantoran, masyarakat
adat yang terbelakang, kaum muda pencari kerja, kaum cacat dan
kelompok wanita yang didiskriminasikan/dikesampingkan.
b) Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara
sosial dan ekonomis sehingga mereka dapat lebih mandiri dan
dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup
berperan serta dalam pengembangan masyarakat.
Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 3 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang tersebut
yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu :
1. Usaha Mikro merupakan Usaha Produktif milik orang perorangan
dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
8
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana yang dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha kecil atau Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini
9
BAB III
METODE PENULISAN
10
3.3 Analisis Informasi
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
sesuai dengan skala prioritas yang ditetapkan bersama. Pada tahap
ini dilakukan oleh baik dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta
maupun instansi terkait di Kabupaten Bojonegoro.
4) Pelaksanaan Program Kerja Bersama
Pada tahap ini perlu dilaksanakan oleh baik instansi pemerintah
maupun Perguruan Tinggi Negeri/Swasta/LSM. fungsi instansi
pemerintah selaku fasilitator sedangkan Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta/LSM dapat berperan sebagai pemberi jasa
konsultasu. Sebagai konsultan, harusnya Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta/LSM mendapatkan jasa dan layanan yang akan
diberikan kepada pelaku UMKM.
5) Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi bergungsi untuk mengetahui hasil dari
pelaksanaan program kerja pemberdayaan UMKM apakah yang
dikerjakan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan atau
tidak. Selain itu pada tahap ini juga berfungsi untuk membuat
penyesuaian-penyesuaian apabila dibutuhkan sesuai dengan
perubahan kondisi di lapangan.
Dalam hal ini pemerintah perlu turut andil dalam memberdayakan UMKM.
Pemerintah dapat melaksanakan kebijakan sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses modal untuk UMKM dengan bekerja sama
kepada Lembaga Keuangan untuk mendorong pemanfaatan skim
penjamin kredit dan KUR (Kredit Usaha Rakyat), khususnya untuk
investasi produktif di bidang sektor agribisnis dan industri.
2. Meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam pengajuan
investasi usaha dengan skim penjaminan kredit dan dilakukan
pembinaan oleh Lembaga layanan usaha.
3. Meningkatkan fasilitas dalam bidang pemasaran dan promosi ekspor
produk-produk UMKM dan koperasi.
13
4. Meningkatkan akses di bidang teknologi dan inovasi dengan
menyediakan fasilitas layanan dimbidang teknologi dan pusat
inovasi.
14
Upaya pemberdayaan UMKM melalui pengembangan pemasaran
berikutnya adalah dengan mengadakan pameran. Pengadaan pameran dan
studi banding merupakan upaya yang dapat mengembangkan dalam
memperluas pasar serta menambah wawasan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa informan merasa bahwa dengan mengikuti pameran mereka
mendapatkan pesanan dari konsumen baru (Daroin Ana Dhaoud, n.d.).
Melalui suatu pameran, pelaku UMKM akan mempunyai kesempatan untuk
mengakses pasar melalui dukungan pemerintah, selaku pihak
penyelenggara/fasilitator. Pengadaan pameran yang diikuti oleh pelaku
UMKM dapat memperluas pasar melalui peningkatan jumlah pesanan dari
konsumen, hal ini berarti pertambahan jumlah pendapatan. Pengadaan
pameran memberikan kesempatan bagi UMKM untuk melakukan promosi
produk.
15
jika memahami pencatatan keuangan atau tidak, para pelaku usaha
UMKM tersebut akan tetap dapat mengelola dan mengambil
keputusan untuk usahanya (Bekti & Asandimitra Nadia, 2019).
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LEMBAR ORISINALITAS KARYA
Anggota Kelompok :-
Menyatakan bahwa LKTI dengan judul diatas adalah benar-benar hasil karya
sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya orang lain serta belum
pernah dipublikasikan dan tidak sedang diikutkan dalam lomba lain. Apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak sedang diikutkan dalam lomba lain. Apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
yang ditetapkan oleh panitia Mini Competition UKM-FEB RATI 2021 berupa
diskualifikasi dari kompetensi ini. Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-
benarnya untuk dapat digunakan sebagaiamana mestinya.
Nur Zahizah
NIM 190221100103
19
BIODATA
I. DATA KELOMPOK
a. Nama Ketua : Nur Zahizah
b. Sub Tema : Ekonomi dan Bisnis
c. Judul LKTI : Mengurangi Kemiskinan di Bojonegoro dengan
Memaksimalkan Pemberdayaan UMKM
Nur Zahizah
NIM 190221100103
20