Anda di halaman 1dari 23

MINI COMPETITION SEASON 2

UKM-FEB RATI 2021

Mengurangi Kemiskinan di Bojonegoro


dengan Memaksimalkan Pemberdayaan UMKM

Disusun Oleh :
Nur Zahizah (190221100103)

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


BANGKALAN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5
2.1 Kemiskinan ....................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Kemiskinan ..................................................................... 5
2.1.2 Jenis-jenis Kemiskinan...................................................................... 6
2.1.3 Penyebab Kemiskinan ....................................................................... 7
2.2 Pemberdayaan ................................................................................................... 7
2.3 Usaha Mikro Kecil dan Menengah ................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................. 10
METODE PENULISAN ....................................................................................... 10
3.1 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 10
3.2 Pengolahan Data .......................................................................................... 10
3.3 Analisis Informasi ....................................................................................... 11
BAB IV ................................................................................................................. 12
PEMBAHASAN ................................................................................................... 12
4.1 Strategi Pemberdayaan UMKM di Bojonegoro ..................................... 12
4.2 Kebijakan Pemerintah dalam memberdayakan UMKM di Bojonegoro 13
4.3 Upaya Pengembangan Pemasaran UMKM di Bojonegoro .................... 14
4.4 Kendala dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM di Kabupaten
Bojonegoro ........................................................................................................ 15
BAB V................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................. 17
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 17
5.2 Saran ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
LEMBAR ORISINALITAS KARYA .................................................................. 19
BIODATA ............................................................................................................. 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seperti yang kita ketahui bahwa kemiskinan merupakan fenomena


yang sering terjadi di negara berkembang khususnya Indonesia. Kemiskinan
muncul karena sebagian masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhanya
dengan standar. Besar kemungkinan bahwa kemiskinan akan menimbulkan
kualitas sumber daya manusia dan produktivitas yang terus menurun karena
masyarakat tidak mampu mengakses sarana pendidikan, kesehatan dan
makanan yang layak karena penghasilan masyarakatnya juga rendah.
Kemiskinan juga terjadi karena penduduk yang terlalu padat sedangkan
lapangan pekerjaan yang terbatas menimbulkan banyak masyarakat yang
menjadi pengangguran sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat


bahwa jumlah penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan Indonesia pada
2020 sebesar 26,42 juta. Angka ini naik 5,09% dibandingkan tahun
sebelumnya yakni 25,14 juta. Maka dari itu perlu perhatian dari pemerintah
untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
Di Jawa Timur sendiri ada salah satu Kabupaten dengan penduduk yang
tergolong besar jumlah kemiskinanya. Kabupaten tersebut adalah
Bojonegoro. Menurut peneliti Poverty Resource Center Initiative (PRCI),
Aw Syaiful Huda mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,
pada tahun 2019 sebesar 154 ribu orang atau sekitar 12.38 persen, lalu ada
peningkatan di tahun 2020 menjadi sebesar 161 ribu orang atau sekitar
12.87 persen. Dengan adanya peningkatan angka kemiskinan sekitar 0.49
persen ini, maka tingkat kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro masih
menempati urutan tertinggi No. 11 di Jawa Timur yang masih masuk
kategori zona merah, dikarenakan angka kemiskinannya masih di atas rata-
rata kemiskinan Provinsi Jawa Timur (11.09 persen) dan nasional (9.78
persen) (Nugroho, n.d.).

Dengan melihat permasalahan tersebut, perlu kebijakan pemerintah


untuk menanggulangi masalah kemiskinan ini. Salah satunya adalah
memaksimalkan pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
UMKM terbukti sudah berperan sejak krisis moneter pada tahun 1997
sebagai penyelamat dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia.
Selain itu, UMKM berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi
dan sebagai penyedia lapangan pekerjaan. UMKM merupakan suatu bentuk
usaha kecil masyarakat yang didirikan berdasarkan inisiatif/kemauan dari
seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UMKM hanya
usaha kecil yang menggunakan pihak-pihak tertentu saja. Padahal UMKM
sebenarnya sangat berperan penting dalam menanggulangi tingkat
pengangguran yang ada di indonesia. UMKM dapat memberikan pekerjaan
bagi orang-orang yang masih menganggur, selain itu mereka juga dapat
membuat suatu inovasi baru dengan memanfaatkan berbagai sumber daya
alam yang potensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial
(Kurniawan, Ferry Dwi, 2014).
Kebanyakan UMKM masih menggunakan teknologi yang relatif
sederhana, tingkat modal yang rendah, akses terhadap kredit yang rendah,
serta cenderung berorientasi pada pasar lokal. Oleh karena itu, harus selalu
diupayakan strategi yang tepat untuk memberdayakan UMKM agar
kesejahteraan masyarakat semakin terangkat dan produk UMKM mampu
bersaing dalam tingkat Internasional. Banyak sekali peran strategis yang
dihasilkan oleh UMKM. Namun, masih banyak sekali kendala dalam
menjalankan UMKM. Kendala dan permasalahan tersebut mulai dari aspek
permodalan, kemampuan manajemen usaha dan kualitas sumberdaya
manusia pengelolanya. Kendala dan permasalahan UMKM juga disebabkan
karena sulitnya akses terhadap informasi dan sumber daya produktif seperti
modal dan teknologi, yang mengakibatkan UMKM tidak bisa mengalami
perkembangan (Kurniawan, Ferry Dwi, 2014).

2
Maka dari itu mahasiswa sebagai agent of chance harus memiliki
suatu solusi yang kreatif dan inovatif untuk mengatasi permasalahan dan
kendala UMKM serta mampu memberikan ide untuk memberdayakan
UMKM dengan maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pemberdayaan UMKM dalam mengurangi kemiskinan di
Kabubapaten Bojonegoro?
1.2.2 Bagaimana kendala dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM di
Kabupaten Bojonegoro?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk memberi informasi mengenai pemberdayaan UMKM dalam


mengurangi kemiskinan di Kabubapaten Bojonegoro.
1.3.2 Untuk memberi informasi apa saja kendala dalam melaksanakan
pemberdayaan UMKM di Kabupaten Bojonegoro.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulis berharap dengan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya


sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat secara teoritis
• Diharapkan dapat memberi informasi dan menambah ilmu
pengetahuan.
• Sebagai bahan acuan dan pertimbangan pada peneliti selanjutnya.
1.4.2 Manfaat secara praktis :
• Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu
mengurangi angka kemiskinan di suatu daerah dengan
memberdayakan UMKM.
• Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada
mahasiswa mengenai solusi dalam mengentaskan masalah
kemiskinan di Indonesia salah satunya dengan memberdayakan

3
UMKM dan sebagai referensi kajian observasi lainya dengan tema
yang relevan.
• Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada
pemerintah mengenai solusi permasalahan kemiskinan dengan cara
memaksimalkan pemberdayaan UMKM.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kemiskinan

2.1.1 Pengertian Kemiskinan

Menurut Nurwati (2008), Kemiskinan adalah permasalah


sosial yang terus ada dalam kehidupan masyarakat. Masalah
kemiskinan terjadi sangat lama sejak dari dulu, dalam waktu yang
panjang, seperti halnya dengan usia manusia itu sendiri, dan pokok
masalahnya adalah berkaitan dengan beragam bentuk atau karakter
kehidupan manusia. Dengan kata lain kemiskinan dapat diartikan
dengan masalah kehidupan yang sifatnya global, artinya masalah
kemiskinan ini sudah menjadi perhatian di seluruh dunia, dan
masalah tersebut hamper ada di semua negara, walaupun tingkat dan
dampak kemiskinan dari tiap-tiap negara sangatlah berbeda-beda.
Menurut Amarta sen (1987) dalam Haughton dan Shahidur
(2012), kemiskinan berkaitan dengan kemampuan untuk
melaksanakan suatu fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian kemiskinan disebabkan apabila masyarakat tidak
menghasilkan dan memiliki pendapatan, dan tidak mendapatkan
fasilitas pendidikan yang layak, serta tidak bisa meraih fasilitas
kesehatan sehingga kondisi kesehatan yang buruk. Kemiskinan
disebut sebagai suatu fenomena multidimensional.
Menurut BPS (2016), kemiskinan merupakan
ketidakmampuan seseorang dilihat dari sisi materi, ekonomi dan
fisik dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan
makanan yang di ukur dengan pengeluaran.
Menurut Haughton dan Shahidur (2012:3), kemiskinan pasti
selalu berhubungan dengan ketimpangan, dan kerentanan yang
disebabkan karena orang yang tidak di anggap miskin bisa saja tiba-
tiba menjadi miskin apabila mengalami suatu permasalahan seperti
krisis finansial, dan penurunan harga usaha pertanian. Kerentanan

5
adalah suatu dimensi pokok/tolak ukur kesejahteraan karena hal
tersebut berpengaruh pada tingkah laku setiap individu dalam
strategi, investasi dan pola produksi yang sesuai serta persepsi
tentang situasi masing-masing.

2.1.2 Jenis-jenis Kemiskinan

Kemiskinan menurut Arsyad (2010) dalam Ayu dan Ayu (2012),


kemiskinan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis antara lain :
a. Kemiskinan absolut
Kemiskinan ini dapat di ukur dari pendapatan dalam
mencukupi fasilitas umum atau memenuhi kebutuhan dasar
dan kebutuhan pokoknya seperti pakaian, tempat tinggal,
kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan-kebutuhan yang lain.
b. Kemiskinan relatif
Kemiskinan ini berkaitan dengan distribusi pendapatan yang
dapat dilihat dari ketidakmerataan dengan masyarakat di
lingkungan sekitarnya. Atau pendapatan yang masih
tergolong rendah di antara lingkungan sekitar.

Menurut Sony Harry. (2007) dalam Nurwati. (2008), Kemiskinan


dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis antara lain :

a. Kemiskinan kronis
Kemiskinan kronis adalah kemiskinan yang melihat dari
kondisi alam dan infrastruktur yang sangat sulit untuk akses
perekonomian. Kemiskinan kronis ini biasanya dapat
dijumpai di desa yang terpencil, yang sangat sulit untuk
dilakukan kegiatan apapun demi kelangsungan hidup.
Kondisi ini lah menjadi salah satu penyebab kemiskinan
menjadi berkepanjangan.
b. Kemiskinan sementara
Kemiskinan sementara adalah kemiskinan yang hanya
bersifat sementara/tidak tetap dan sewaktu-waktu kondisi
kehidupan dapat berubah menjadi lebih baik, misalnya

6
masyarakat yang terkena dampak bencana alam, pada saat
itu masyarakat akan mengalami kemiskinan sedangkan
setelah bencana pulih, bisa kembali hidup dengan normal.

2.1.3 Penyebab Kemiskinan

Menurut Suwadi (2014:25), Kemiskinan dapat disebabkan oleh dua


hal antara lain yang pertama disebabkan karena sifat yang timbul
dari perilaku masyarakat atau seseorang yaitu :
a. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) mengenai
keterbatasan kemampuan dari seseorang seperti
keterampilan, pendidikan, dan pengetahuan.
b. Tempat atau letak geografis suatu wilayah yang terpencil
sehingga sulit untuk di jangkau, yang mengakibatkan
sulitnya berinteraksi antara penduduk yang terpencil dengan
penduduk yang sudah maju.

Yang kedua yaitu Kemiskinan yang disebabkan karena kebijakan


pembangunan atau kebijakan pemerintah, yang dapat di lihat dari
berbagai aspek yaitu :

a. Pembangunan yang kurang memperhatikan kawasan atau


wilayah yang terpencil dan sulit di jangkau.
b. Adanya ketimpangan antara pembangunan di wilayah desa
maupun kota.
c. Kurang memperhatikan usaha maupun produk masyarakat
yang berskala kecil atau usaha mikro ekonomi.

2.2 Pemberdayaan

Menurut Mahidin (2006), pemberdayaan merupakan suaru upaya


yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan seseorang atau
kelompok sehingga dapat melakukan tugas dan kewenangannya sesuai
dengan tuntutan kinerja tugas tersebut. Pemberdayaan adalah tahapan yang
dapat dilakukan melalui berbagai upaya, seperti meningkatkan partisipasi,
pemberian wewenang dan memberikan kepercayaan agar setiap orang atau

7
kelompok bisa mengetahui apa yang dikerjakanya sehingga berpengaruh
pada peningkatan tujuan dengan efektif dan efisien.
Menurut Sumaryadi (2005), pemberdayaan masyarakat adalah suatu
upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan langkah memperkuat
kelembagaan masyarakat supaya mereka mampu dalam mewujudkan
kemandirian, kemajuan, dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial
yang berkelanjutan. Selain itu pemberdayaan masyarakat menurut
Sumaryadi diantara lain adalah sebagai berikut :
a) Membantu mengembangkan manusiawi yang autentik dan integral
dari masyarakat lemah, rentan, miskin perkantoran, masyarakat
adat yang terbelakang, kaum muda pencari kerja, kaum cacat dan
kelompok wanita yang didiskriminasikan/dikesampingkan.
b) Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara
sosial dan ekonomis sehingga mereka dapat lebih mandiri dan
dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup
berperan serta dalam pengembangan masyarakat.

Dari pendapat tersebut maka dapat disimpulkan pemberdayaan


masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu lepas dari
perangkap kemiskinan dan keterbelakangan sehingga bisa memiliki
kehidupan yang layak.

2.3 Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 3 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang tersebut
yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu :
1. Usaha Mikro merupakan Usaha Produktif milik orang perorangan
dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

8
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana yang dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha kecil atau Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini

Pada Bab II pasal 5 UU No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil


dan Menengah (UMKM). Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah:

1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,


berkembang dan berkeadilan.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usah Mikro,
Kecil dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan rakyat
dari kemiskinan.

9
BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara


mengambil literatur dari beberapa sumber di internet berupa artike-artikel
ilmiah, penelitian terdahulu, jurnal, situs web resmi dan sebagainya. Penulis
mengkaji beberapa literatur yang berhubungan dengan topik penulisan yang
diangkat. Beberapa literatur dikumpulkan dan dianalisis sehingga diperoleh
data-data yang dibutuhkan.

3.2 Pengolahan Data

Penulis menggunakan beberapa cara untuk pengolahan data, antara lain :


1. Mengumpulkan beberapa literatur yang sesuai dengan topik
penulisan
Pada tahap ini penulis mengumpulkan beberapa literatur yang
berhubungan dengan topik yang diangkat. Lalu dijadikan sebagai
bahan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis mencari
literatur di internet berupa jurnal-jurnal, penelitian terdahulu,
artikel-artikel ilmiah dan sebagainya.
2. Memeriksa literatur yang diperoleh
Setelah beberapa literatur terkumpul, kemudian penulis memeriksa
dan mengevaluasi Kembali bahan-bahan yang dijadikan literatur
sebagai Karya Tulis Ilmiah untuk mengetahui kesesuaian dengan
topik yang diangkat. Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam
pengolahan data yang diambil pada tahap selanjutnya.
3. Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Setelah mengumpulkan berbagai literatur dan memeriksanya, maka
langkah selanjutnya adalah Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Pada
tahap ini, penulis menggunakan pedoman dari literatur yang telah
diambil.

10
3.3 Analisis Informasi

Data yang telah dikumpulkan kemudian diurai dan dianalisis dengan


cara mereduksi data dan penyajian data. Mereduksi data berarti penulis
menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting,
berguna dan baru. Data yang tidak sesuai topik dihilangkan. Selanjutnya,
penyajian data, yakni dengan menyajikan data untuk memudahkan
perencanaan sesuatu berdasarkan apa yang telah dipahami (Sugiyono, 2010:
19) dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

11
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Strategi Pemberdayaan UMKM di Bojonegoro

Pemberdayaan UMKM dapat dilaksanakan dengan mengutamakan sistem


pemberdayaan pelaku UMKM itu sendiri. Kesuksesan pemberdayaan
sangat bergantung pada partisipasi dari para pelaku UMKM dan stakeholder
yang terlibat dalam perkembangan pemberdayaan UMKM. Maka dari itu
perlu dilakukan perencanaan yang matang sebelum nantinya pemberdayaan
UMKM itu diimplementasikan. Tahap-tahap yang dilakukan dalam strategi
pemberdayaan UMKM dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Identifikasi potensi pelaku UMKM
Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi
karakteristik SDM (Sumber Daya Manusia) UMKM di Kabupaten
Bojonegoro dan lingkungan internalnya baik lingkungan ekonomi,
sosial dan SDA (Sumber Daya Alam) yang mendukung usaha
tersebut. Dengan melakukan langkah ini diharapkan mampu
mengetahui potensi dari wilayah masing-masing. Dalam identifikasi
ini diperlukan stakeholder yang terlibat UMKM Kabupaten
Bojonegoro dan tokoh masyarakat maupun instansi terkait.
2) Analisis kebutuhan pelaku UMKM
Pada tahap analisis ini dilakukan oleh perwakilan UMKM
Kabupaten Bojonegoro yang dapat difasilitasi oleh Perguruan
Tinggi Negeri/Swasta/LSM, maupun instansi terkait tentang
berbagai kebutuhan pasar dan produk. Pada tahap ini diharapkan
bisa mendorong terwujudnya manifestasi kebutuhan para pelaku
UMKM baik individu maupun sebagai anggota kelompok yang
diharapkan dapat saling mendukung dalam mencapai tujuan
bersama.
3) Rencana Kerja Bersama
Setelah menganalisis kebutuhan, lalu menyusun suatu rencana
program kerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan

12
sesuai dengan skala prioritas yang ditetapkan bersama. Pada tahap
ini dilakukan oleh baik dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta
maupun instansi terkait di Kabupaten Bojonegoro.
4) Pelaksanaan Program Kerja Bersama
Pada tahap ini perlu dilaksanakan oleh baik instansi pemerintah
maupun Perguruan Tinggi Negeri/Swasta/LSM. fungsi instansi
pemerintah selaku fasilitator sedangkan Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta/LSM dapat berperan sebagai pemberi jasa
konsultasu. Sebagai konsultan, harusnya Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta/LSM mendapatkan jasa dan layanan yang akan
diberikan kepada pelaku UMKM.
5) Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi bergungsi untuk mengetahui hasil dari
pelaksanaan program kerja pemberdayaan UMKM apakah yang
dikerjakan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan atau
tidak. Selain itu pada tahap ini juga berfungsi untuk membuat
penyesuaian-penyesuaian apabila dibutuhkan sesuai dengan
perubahan kondisi di lapangan.

4.2 Kebijakan Pemerintah dalam memberdayakan UMKM di Bojonegoro

Dalam hal ini pemerintah perlu turut andil dalam memberdayakan UMKM.
Pemerintah dapat melaksanakan kebijakan sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses modal untuk UMKM dengan bekerja sama
kepada Lembaga Keuangan untuk mendorong pemanfaatan skim
penjamin kredit dan KUR (Kredit Usaha Rakyat), khususnya untuk
investasi produktif di bidang sektor agribisnis dan industri.
2. Meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam pengajuan
investasi usaha dengan skim penjaminan kredit dan dilakukan
pembinaan oleh Lembaga layanan usaha.
3. Meningkatkan fasilitas dalam bidang pemasaran dan promosi ekspor
produk-produk UMKM dan koperasi.

13
4. Meningkatkan akses di bidang teknologi dan inovasi dengan
menyediakan fasilitas layanan dimbidang teknologi dan pusat
inovasi.

4.3 Upaya Pengembangan Pemasaran UMKM di Bojonegoro

Upaya pengembangan di bidang pemasaran dapat dilakukan dengan


pemasaran melalui media online atau pemasaran melalui internet, perluasan
jaringan melalui pameran dan studi banding. Upaya pengembangan UMKM
di bidang pemasaran yang pertama adalah melalui media internet. Hisrich,
Peter dan Shepherd (2008), menyatakan bahwa mengembangkan situs e-
commerce harus merupakan sebuah keputusan yang strategis dan
didasarkan pada beberapa faktor, yaitu: 1) Produk-produk harus dapat
dikirim secara ekonomis dengan baik; 2) Produk tersebut harus menarik
banyak orang dan perusahaan harus siap mengirim produk keluar lokasi
geografisnya; 3) Operasi-operasi online harus menghasilkan penurunan
biaya bila dibandingkan dengan operasi bangunan saat ini; 4)
Mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menarik pelanggan ke situs
webnya secara ekonomis.
Dapat dikatakan bahwa langkah pemberdayaan UMKM melalui
pengembangan pemasaran secara online marketing yang dilakukan oleh
para pelaku UMKM merupakan tindakan yang tepat. Dalam melaksanakan
usaha UMKM harus memperhatikan banyak hal yaitu : produk tersebut
merupakan produk yang dapat dikirim secara ekonomis dan sebisa mungkin
meminimalisir biaya dan juga merupakan produk yang menarik serta
memiliki manfaat ekonomis. Dengan melakukan pemasaran secara online
dibilang cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan mudah mengingat
sekarang banyak sekali penjual dan pembeli yang betransaksi online melalui
aplikasi e commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, BliBli.com dan
lain-lain. Dalam hal ini perlu diperhatikan beberapa hal untuk kelancaran
dalam online marketing seperti jaringan internet harus tersedia dalam
keadaan baik dan kecepatan respons dan transaksi dalam melayani
pelanggan.

14
Upaya pemberdayaan UMKM melalui pengembangan pemasaran
berikutnya adalah dengan mengadakan pameran. Pengadaan pameran dan
studi banding merupakan upaya yang dapat mengembangkan dalam
memperluas pasar serta menambah wawasan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa informan merasa bahwa dengan mengikuti pameran mereka
mendapatkan pesanan dari konsumen baru (Daroin Ana Dhaoud, n.d.).
Melalui suatu pameran, pelaku UMKM akan mempunyai kesempatan untuk
mengakses pasar melalui dukungan pemerintah, selaku pihak
penyelenggara/fasilitator. Pengadaan pameran yang diikuti oleh pelaku
UMKM dapat memperluas pasar melalui peningkatan jumlah pesanan dari
konsumen, hal ini berarti pertambahan jumlah pendapatan. Pengadaan
pameran memberikan kesempatan bagi UMKM untuk melakukan promosi
produk.

4.4 Kendala dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM di Kabupaten


Bojonegoro

❖ Kurangnya Literasi Keuangan


Salah satu kendala dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM
adalah para pelaku usaha di Kabupaten Bojonegoro masih tergolong
minim dalam memahami pengetahuan literasi keuangan. Pelaku
usaha tersebut hanyalah mengetahui dasar-dasar dari pengetahuan
keuangan dan kurang memahami manfaat serta keuntungan dari
berbagai jenis produk keuangan secara keseluruhan. Para pelaku
usaha ini kebanyakan hanya menyimpan atau menabung uangnya
dibank tanpa mengetahui keuntungan yang didapat seperti asuransi
dan investasi (Bekti & Asandimitra Nadia, 2019).
❖ Pencatatan keuangan yang masih sederhana
Para pelaku usaha UMKM di Kabupaten Bojonegoro masih
menggunakan pencatatan keuangan yang terbilang cukup sederhana
yakni mencatat dan menghitung pemasukan dan pengeluarannya
saja. Namun demikian, pelaku usaha UMKM ini masih
dikategorikan mampu dalam mengambil keputusan usahanya karena

15
jika memahami pencatatan keuangan atau tidak, para pelaku usaha
UMKM tersebut akan tetap dapat mengelola dan mengambil
keputusan untuk usahanya (Bekti & Asandimitra Nadia, 2019).

16
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kemiskinan merupakan permasalahan yang sering terjadi di setiap


negara khususnya di Indonesia. Maka dari itu, perlu dilakukan solusi untuk
mengurangi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan
melakukan pemberdayaan UMKM. Pemberdayaan UMKM akan
membuahkan hasil yang maksimal apabila baik pemerintah, pelaku UMKM
dan masyarakat turut andil dalam pelaksanaan pemberdayaan tersebut.

5.2 Saran

Berikut merupakan saran dari penulis agar pemberdayaan UMKM di


Bojonegoro bisa terlaksana dengan maksimal, diantaranya adalah :
• Perlu dilakukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat dan
pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja UMKM.
• Perlu dilakukan pelatihan khusus kepada para pelaku UMKM agar
mereka lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola usahanya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Bekti, K., & Asandimitra Nadia. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMENGARUHI KINERJA UMKM DI KABUPATEN BOJONEGORO.
Jurnal Ilmu Manajemen, 7.

Daroin Ana Dhaoud, D. (n.d.). UPAYA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO


KECIL DAN MENENGAH (UMKM) HANDYCRAFT KAYU JATI DI
DUSUN BANDAR DESA BATOKAN KECAMATAN KASIMAN
KABUPATEN BOJONEGORO.

Kurniawan, Ferry Dwi, dkk. (2014). PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL


DAN MENENGAH (UMKM) DALAM PENANGGULANGAN. 2, 103–220.

Nugroho, d suko. (n.d.). Tahun Pandemi, Angka Kemiskinan Bojonegoro


Meningkat. Suara Banyuurip.Com.
https://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/tahun-pandemi-angka-
kemiskinan-bojonegoro-meningkat#:~:text=Peneliti Poverty Resource Center
Initiative,161 ribu orang atau sekitar

18
LEMBAR ORISINALITAS KARYA

Dengan ini saya,

Ketua Kelompok : Nur Zahizah

Anggota Kelompok :-

Judul Esai : Mengurangi Kemiskinan di Bojonegoro dengan


Memaksimalkan Pemberdayaan UMKM

Menyatakan bahwa LKTI dengan judul diatas adalah benar-benar hasil karya
sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya orang lain serta belum
pernah dipublikasikan dan tidak sedang diikutkan dalam lomba lain. Apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak sedang diikutkan dalam lomba lain. Apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
yang ditetapkan oleh panitia Mini Competition UKM-FEB RATI 2021 berupa
diskualifikasi dari kompetensi ini. Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-
benarnya untuk dapat digunakan sebagaiamana mestinya.

Bojonegoro, 13 Mei 2021


Ketua Tim

Nur Zahizah
NIM 190221100103

19
BIODATA

I. DATA KELOMPOK
a. Nama Ketua : Nur Zahizah
b. Sub Tema : Ekonomi dan Bisnis
c. Judul LKTI : Mengurangi Kemiskinan di Bojonegoro dengan
Memaksimalkan Pemberdayaan UMKM

II. DATA KETUA


a. Nama Lengkap : Nur Zahizah
b. Tempat/tanggal lahir : Bojonegoro, 20 November 2000
c. Jurusan/Fakultas : Akuntansi/Ekonomi dan Bisnis
d. Semester : 4 (Empat)
e. No telp./HP/WA : 085536795595
f. Alamat : Jl. Letda Mustajab Gg Niti, Sukorejo, Kec.
Bojonegoro, Kab. Bojonegoro
g. Email : iza.zahizah20@gmail.com

Bojonegoro, 13 Mei 2021


Ketua Tim

Nur Zahizah
NIM 190221100103

20

Anda mungkin juga menyukai