Disusun Oleh :
Kelompok 7
Dosen Pengampu :
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Kebutuhan Khusus Pada Permasalahan Ekonomi Kemiskinan
Dan Anak Banyak”
Sehubungan dengan hal ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Bunda Lydia selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan pada anak rentan yang
telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga berterimah
kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini, kami menyadari
pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik
dan bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu contoh masalah sosial yang disebabkan oleh faktor
ekonomi adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah sosial serius
yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia. Meskipun telah berjuang puluhan
tahun untuk membebaskan diri dari kemiskinan, kenyataan memperlihatkan
bahwa sampai saat ini Indonesia belum bisa melepaskan diri dari belenggu
masalah kemiskinan.
Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks. Kemiskinan tidak
hanya berkaitan dengan masalah rendahnya tingkat pendapatan dan
konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan,
kesehatan, ketidak berdayaannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan
serta berbagai masalah yang berkenaan dengan pembangunan manusia.
Dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam bentuk kekurangan
gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik, dan
tingkat pendidikan yang rendah.
Bank Dunia mengukur tingkat kemiskinan didunia ini dengan batas
Upper Middle-Income Class (UMIC) dengan pendapatan US$ 5,5 (setara
Rp 77 ribu) per hari. Hasilnya, jumlah penduduk miskin di bawah garis ini
justru naik menjadi 24 persen pada Oktober 2019, lebih tinggi dari April
2019 yang sebesar 23,7 persen.
Bank Dunia menetapkan Indonesia sebagai negara berpendapatan
menengah ke bawah (Lower Middle Income) per 1 juli 2019. Status
Indonesia turun dari sebelumnya yang masuk kategori negara berpendapatan
menengah ke atas (upper Middle Income).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin pada
September 2020 sebanyak 27,55 juta jiwa atau meningkat 2,76 juta
dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode September 2020, tingkat
kemiskinan, menjadi 10,19 persen atau meningkat 0,97 poin persentase (pp)
dari 9,22 persen periode September 2019.
1
2
5
6
4. Dampak kemiskinan
a. Terhadap perempuan menjadi pekerja seksual komersial (PSK),
(Jurnal dampak kemiskinan terhadap perempuan, veronica
adelin)
Menurut perempuan-perempuan miskin pekerja seks
bahwa pekerjaan ini merupakan jenis pekerjaan yang lebih
cepat mendapatkan uang dibandingkan dengan pekerjaan yang
menggunakan keahlian lain (seperti: tukang potong rambut,
pramuwisma, buruh cuci). Pekerja seks dapat diselubungi
dengan pekerjaan lain, sebagai ”waitress” dan sebagai
11
pada perempuan dan laki-laki, serta dibentuk oleh budaya. Dari sini
muncul gagasan mengenai apa yang pantas dilakukan oleh laki-laki
mapupun perempuan (Noerdin, 2006)
b. Adanya budaya patriarki. Dalam Oxford Advanced Learner’s
Dictionary menyebutkan bahwa patriarki adalah asociety, a system,
or acountry that is ruled or controlled by men (2000). Dimana setiap
kekuasaan dalam masyarakat yang menganut sistem patriarki
dikontrol oleh laki-laki. Perempuan hanya memiliki sedikit pengaruh
dalam masyarakat atau bisa dikatakan tidak memiliki hak pada
wilayah-wilayah umum dalam masyarakat. Mereka secara ekonomi,
sosial, politik, dan psikologi tergantung pada laki-laki, khususnya
dalam institusi pernikahan. Sehingga dalam keluarga maupun
masyarakat perempuan diletakkan pada posisi subordinat atau
inferior. Menurut Madsen pekerjaan perempuan hanya pada wilayah
domestik, mengurus suami,menjadi ibu dengan mengurus anak-
anaknya. Peran-peran domestic tersebut dilekatkan pada sosok
perempuan oleh masyarakat yang menganut sistem patriarki (2000).
c. Perbedaan cara pandang sebagai perempuan memang berbeda,
namun juga sama dengan lakilaki. Ada kondisi umum yang
membuat perempuan sama dengan laki-laki, namun ada juga kondisi
khusus yang dimiliki perempuan yang membuat berbeda, tapi bukan
berarti untuk dibedakan.Perbedaan dengan cara menilai positif
adalah perbedaan yang melihat perempuan dengan nilai dan cara
beradanya yang berbeda dengan laki-laki. Nilai dan cara berada
perempuan dikonstruksikan dan dikondisikan oleh pengalaman
pengalaman perempuan yang melahirkan, menyusui, merawat dan
mempunyai tingkat kesensitifitasan serta kepedulian yang besar.
Nilai-nilai perempuan didasarkan pada etika kepedulian yang kental
melekat dalam sistem cara pandang dunia perempuan. Sedangkan
perbedaan cara menilai negatif adalah melihat nilai-nilai perempuan
sebagai yang lain (other). Sehingga dengan mudah terjadi
pengobyekan dan penindasan.
15
B. ANAK BANYAK
1. Pengertian
a. Anak menurut bahasa adalah keturunan kedua sebagai hasil antara
hubungan pria dan wanita. Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun
2002 tentang perlindungan anak, dikatakan bahwa anak adalah
amanah dan karuni Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya
melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya
b. Banyak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artinya
adalah besar jumlahnya.
c. Jadi Anak Banyak Adalah Bila suatu keluarga mempunyai lebih dari
5 anak dengan jarak kurang 2 tahun (Manuaba 2009)
2. Faktor yang mempengaruhi keluarga mempunya banyak anak
a. Faktor Agama Bagi para pemeluk agama merencanakan jumlah anak
adalah menyalahi kehendak Tuhan. Kita tidak boleh mendahului
kehendak Tuhan apalagi mencegah kelahiran anak dengan
menggunakan alat kontrasepsi supaya tidak hamil
28
jumlah anak bertambah, maka akan menjadi faktor yang besar bagi
tingkat ekonomi keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan analisis hubungan
antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan diperoleh bahwa diantara
96 responden yang mengunakan KB bahwa tamat SMA 27 (28,1%)
responden memiliki pengetahuan yang baik dan terendah pada
pendidikan tidak tamat SD yaitu 3 (3,1%) responden. Sementara
pengetahuan tidak baik tertinggi pada tamat SMP 17 17,7%)responden
dan ter rendah pada perguruan tinggi. Berdasarkan hasil uji analisis
bivariate dengan menggunakan uji chi square didapat bahwa ρ value <
0,05 dimana ρ value = 0,004 dimana Bahwa ada hubungan antara
variabel tingkat pendidikan dengan pengetahuan tentang KB
5. Upaya untuk Mengantisipasi agar keluarga tidak banyak anak
a. Mengedukasi masyarakat bahwa untuk membentuk keluarga kecil
sejahtera, harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga
tersebut.
b. Mencanangkan keluarga kecil dengan cukup 2 anak/ kb
c. Mencegah terjadinya pernikahan di usia dini.
d. Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang
terlalu muda atau terlalu tua, atau akibat penyakit sistem reproduksi.
e. Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah
kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia melalui program
KB
f. Edukasi ke masyarakat bahwa bentuklah keluarga yang berkualitas
dimana dengan adanya program Keluarga Berencana dapat
membentuk keluarga yang terjamin dalam soal ekonomi, pendidikan
dan pola asuh anak. Sehingga akan melahirkan generasi-generasi
yang berkualitas juga dan bisa menjadi generasi yang dapat
membantu mengatasi permasalahan di negara ini.
g. Ubah Pandangan Masyarakat Terhadap Program Keluarga
Berencana.Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum
menyadari betapa pentingnya menekan laju pertumbuhan penduduk
33
Setiawan, Satria Aji. 2018. Mengoptimalkan Bonus Demografi Untuk Mengurangi Tingkat Kemiskinan Di
Indonesia. Jurnal Analis Kebijakan Vol. 2 No. 2 Tahun 2018
Sholeh, A. (2014). Pertumbuhan Kemiskinan Dan Kemiskinan Di Indonesia. Syawie, M. (2011). Kemiskinan
Dan Kesenjangan Sosial. Informasi, Vol. 16 No
Rofi’ia, M., Susilowati, D., & Arifin, Z. (2022). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Kemiskina Di Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmu Ekonomi
Aziz, Ida , Wasilan Dkk (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskina Di Kabupaten Kutai
Kartanegara. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Keuangan
Dr Djohanis & Dr Manampiring 2011. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Kepada Ibu Hamil Kek
Kecamatan Singkil Manado. Universitas Sam Ratulangi
Artikel Pengaruh-Kemiskinan-Esktrem-Terhadap-Angka-Kejadian-Stunting-Di-Provinsi-Banten
Yulizawati.2016 Journal Peran Bidan Dalam Upaya Peningkatan Penggunaan Jamkesmas Oleh Masyarakat.
Ubur Hubertus. 2012. Journal Upaya Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pendekatan Proses (Studi Kasus
Masyarakat Wudi Nusa Tenggara Timur). Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya
Megawati, Febi, Adisty Dkk. 2015. Journal Hubungan Antara Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Kb Dengan Pengetahuan Tentang Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Kapitu Kecamatan Amurang
Barat. Fakultas Kesehatan Sam Ratulangi
Dea & Darto. 2021 . Journal Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Alat Kb Dengan Pemakaian
Kontrasepsi Modern Pada Wanita Remaja Kawin Di Pulau Jawa (Analisis Sdki 2017)
Modul Kerjasama Lintas Program & Lintas Sectoral Dalam Pelatihan Fungsional Penyuluhan Keluarga
Berencana