Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Zahizah

NIM : 190221100103

Prodi : Akuntansi C

Mata Kuliah : Pengauditan 2 C

Prosedur Audit Kas dan Setara Kas

1. Memahami dan mengevaluasi terlebih dahulu Internal Control pada kas dan setara kas
di perusahaan tersebut serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
Contohnya jika Internal Control pada perusahaan tersebut tergolong lemah maka kita
sebagai auditor harus memerlukan bukti audit yang cukup banyak sehingga tingkat
materialitasnya direndahkan. Internal Control dapat dilakukan dengan cara
wawancara kepada manajer perusahaan atau meminta dokumen seperti memeriksa
flowchart.
2. Mengamati bagaimana kas tersebut dikeluarkan. Misalnya dikeluarkan oleh kasir.
Lalu kita meminta bukti tanda terima dan memastikan tanda terima tersebut ada tanda
tangan otorisasi dari pihak yang berwenang di perusahaan tersebut. Selain itu bisa
memastikan tanda terima itu ada pre numbered atau nomor berurut cetak. Hal ini
sesuai dengan asersi transaksi yaitu completeness (kelengkapan) yang memastikan
kelengkapan pada prosedur audit kas dan setara kas.
3. Membuat Top Schedules kas dan setara kas atau kertas kerja pemeriksaan yang
merupakan catatan catatan seluruh dokumen atau bukti audit yang telah dikumpulkan.
4. Melakukan perhitungan fisik kas dan setara kas per tanggal neraca. Misalnya saldo
kas per tanggal neraca adalah Rp 100.000.000 maka kita harus memeriksa dan
menghitung bahwa di kas tersebut secara fisik memang ada uang kas sejumlah Rp
100.000.000. Dalam hal ini sesuai dengan asersi transaksi yakni occurance
(keberadaan) yang memastikan bahwa kas yang ada di neraca sesuai dengan
kenyataan.
5. Selain itu juga memeriksa kas yang ada di bank dengan cara meminta mengirim
konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.
6. Kemudian meminta rekonsiliasi bank per tanggal neraca dan melakukan pemeriksaan
atas rekonsiliasi bank tersebut. Hal ini sesuai dengan asersi saldo yakni cutoff
untuk memastikan bahwa transaksi yang dicatat pada periode tersebut adalah benar.
7. Setelah melakukan konfirmasi seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan lalu
meminta review jawaban konfirmasi dari bank itu sendiri, notulen rapat dan perjanjian
kredit untuk mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki
oleh perusahaan. Contohnya Bank A hanya digunakan untuk penggajian karyawan,
Bank B digunakan untuk transaksi penjualan dan pembelian, dan lain sebagainya. Hal
ini untuk memeriksa pemasukan dan pengeluaran kas yang terjadi di perusahaan
tersebut.
8. Memeriksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatatan atas laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/IFRS).
9. Buat kesimpulan pada kertas kerja audit kas dan setara kas mengenai kewajaran dari
kas dan setara kas yang ada diperusahaan tersebut, setelah kita menjalankan seluruh
prosedur audit tersebut.
10. Jika nanti ada temuan yang tidak sesuai prinsip akuntansi berlaku umum maka akan
jadi sebuah temuan audit dan nanti bisa didiskusikan pada pihak manajemen.

Anda mungkin juga menyukai