Anda di halaman 1dari 13

LOMBA ESAI NASIONAL

UKM PRAMUKA RACANA JELANTIK-JEMPIRING


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

JUDUL KARYA :
Pemanfaatan Limbah Bonggol Pisang yang Dijadikan Olahan Keripik
Sebagai Bentuk Pengembangan UMKM dan Upaya
Pengentasan Kemiskinan

Sub Tema :
Ekonomi

Disusun Oleh :
Nur Zahizah/190221100103/2019
Muji Vina Maulani/190231100088/2019

2021
LEMBAR ORISINALITAS KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama Ketua : Nur Zahizah
NIM : 190221100103

Dengan ini menyatakan bahwa karya esai yang kami ikut sertakan dalam LOMBA ESAI
NASIONAL UKM PRAMUKA RACANA JELANTIK-JEMPIRING UNDIKSHA dengan
judul :
Pemanfaatan Limbah Bonggol Pisang yang Dijadikan Olahan Keripik Sebagai Bentuk
Pengembangan UMKM dan Upaya Pengentasan Kemiskinan
Adalah merupakan hasil karya sendiri dan bukan plagiat dari karya orang lain serta belum
pernah diikutsertakan dalam kompetisi lain dan dipublikasikan dalam bentuk apapun. Apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak sesuai, maka kami bersedia menerima segala tuntutan
dari pihak yang merasa dirugikan.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, apabila terbukti terdapat pelanggaran,
kami bersedia didiskualifikasi dari lomba ini.

Bojonegoro, 16 Mei 2021


Ketua Tim

Nur Zahizah
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Seperti yang kita ketahui kemiskinan merupakan permasalahan yang sering terjadi di
berbagai negara belahan dunia khususnya di negara berkembang tak terkecuali Indonesia.
Oleh karena itu sejak tahun 2015 PBB sebagai organisasi dunia telah mengadakan program
yaitu SDGs. Sebanyak 193 Negara telah mendeklarasikan dan menyepakati Sasaran-Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan yang memuat pula dimensi Millennium Development Goals
(MDGs) yang titik-beratnya terletak pada pengentasan kemiskinan di seluruh dunia pada
tahun 2030 (Alisjahbana & Murniningtyas, 2018). SDGs ini adalah kelanjutan dari MDGs
(Millennium Development Goals) yang memuat 8 poin penting.

Namun seiring dengan banyak permasalahan di seluruh dunia dan karena masa
berakhirnya telah berakhir pada tahun 2015, maka digantikanlah dengan SDGs. SDGs
memuat 17 poin penting diantaranya adalah  (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3)
Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air
Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya
Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi
yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15)
Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17)
Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Bappenas, n.d.). Poin yang akan dibahas adalah poin
pertama yakni No Poverty (Tanpa Kemiskinan). Diletakkan pada poin pertama menunjukan
bahwa PBB sangat serius dalam mengurangi atau bahkan menghapuskan kemiskinan di
seluruh dunia. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dan sebagai anggota PBB
harus melaksanakan tugas tersebut karena Indonesia sendiri masih banyak sekali rakyatnya
yang terjerat masalah kemiskinan.

Menurut Suparlan (2004:315), kemiskinan sebagai suatu standar tingkat hidup yang
rendah, diartikan sebagai adanya suatu tingkat kekurangan pada sejumlah atau segolongan
orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak
pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan, kehidupan moral dan rasa harga diri
mereka yang tergolong sebagai orang miskin. Sedangkan menurut Ritonga (2003:1,)
kemiskinan merupakan suatu kondisi kehidupan yang serba kekurangan yang dialami oleh
seseorang atau rumah tangga sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal atau yang
layak bagi kehidupannya. Kebutuhan dasar minimal yang dimaksud adalah yang berkaitan
dengan kebutuhan pangan, sandang. , perumahan dan kebutuhan sosial yang diperlukan oleh
penduduk atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak.

Banyak sekali cara yang dilakukan baik pemerintah dan masyarakat dalam
menanggulagi kemiskinan. Namun, yang akan difokuskan pada esai ini adalah dengan
melalui pemberdayaan UMKM. UMKM terbukti sudah berperan sejak krisis moneter pada
tahun 1997 sebagai penyelamat dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia. Selain itu,
UMKM berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan sebagai penyedia
lapangan pekerjaan. UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang didirikan
berdasarkan inisiatif/kemauan dari seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa
UMKM hanya usaha kecil yang menggunakan pihak-pihak tertentu saja. Padahal UMKM
sebenarnya sangat berperan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di indonesia. UMKM dapat memberikan
pekerjaan bagi orang-orang yang masih menganggur, selain itu mereka juga dapat membuat
suatu inovasi baru dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang potensial di suatu
daerah yang belum diolah secara komersial (Kurniawan & Fauziah, 2014). Dan yang paling
penting UMKM sangat berperan dalam menanggulangi kemiskinan.

Salah satu UMKM yang perlu untuk dikembangkan adalah UMKM yang bergerak di
bidang makanan dan kuliner. Bisnis ini tidak akan mati karena semua orang pasti
membutuhkan makanan untuk kebutuhan pokoknya. Maka dari itu penulis akan melakukan
pemberdayaan UMKM dari usaha keripik yang terbuat dari bonggol pisang. Seperti yang kita
ketahui, bahwa bonggol pisang menurut kebanyakan orang adalah suatu limbah yang
biasanya dibuang karena tidak terpakai. Pada penulisan ini akan dilakukan penelitian
mengenai pemanfaatan yang dihasilkan oleh bonggol pisang sebagai pemberdayaan UMKM.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk pemberdayaan UMKM melalui pemanfaatan bonggol pisang
dalam mengatasi kemiskinan?
2. Bagaimana upaya pengembangan pemasaran UMKM Melalui pemanfaatan bonggol
pisang?
3. Apakah manfaat yang didapat dari pemberdayaan UMKM melalui pemanfaatan
bonggol pisang dalam mengatasi kemiskinan?

Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi bentuk pemberdayaan UMKM melalui pemanfaatan
bonggol pisang dalam mengatasi kemiskinan.
2. Untuk memberi informasi mengenai upaya pengembangan pemasaran UMKM
melalui pemanfaatan bonggol pisang.
3. Untuk memberi informasi apa saja manfaat yang didapat dari pemberdayaan UMKM
melalui pemanfaatan bonggol pisang dalam mengatasi kemiskinan

Manfaat Penulisan
Penulis berharap dengan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai
berikut :
 Manfaat secara teoritis
 Diharapkan dapat memberi informasi dan menambah ilmu pengetahuan.
 Sebagai bahan acuan dan pertimbangan pada peneliti selanjutnya.
 Manfaat secara praktis :
 Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengurangi angka kemiskinan di
suatu daerah dengan memberdayakan UMKM.
 Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada mahasiswa
mengenai solusi dalam mengentaskan masalah kemiskinan di Indonesia salah
satunya dengan memberdayakan UMKM dan sebagai referensi kajian
observasi lainya dengan tema yang relevan.
 Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pemerintah
mengenai solusi permasalahan kemiskinan dengan cara memaksimalkan
pemberdayaan UMKM.
PEMBAHASAN

Bentuk Pemberdayaan UMKM Melalui Pemanfaatan Bonggol Pisang


Pemberdayaan UMKM dapat dilaksanakan dengan mengutamakan sistem
pemberdayaan pelaku UMKM itu sendiri. Kesuksesan pemberdayaan sangat bergantung pada
partisipasi dari para pelaku UMKM dan stakeholder yang terlibat dalam perkembangan
pemberdayaan UMKM. Stakeholder tersebut terdiri dari pelaku UMKM, Pihak Paguyuban
yang dibentuk oleh mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dan Pemerintah. Maka
dari itu perlu dilakukan perencanaan yang matang sebelum nantinya pemberdayaan UMKM
itu diimplementasikan.
Pemberdayaan UMKM melalui pemanfaatan bonggol pisang dapat dilakukan dengan
berbagai strategi sebagai upaya dalam pemberdayaan masyarakat sebagai para pelaku usaha.
Strategi tersebut diantaranya adalah :
1) Melakukan Pelatihan Usaha
Pelatihan usaha ini dapat melalui 2 tahapan yakni berupa pemberian materi dan
praktek.
 Pemberian materi : pada tahap ini merupakan tahap awal dan dilakukan untuk
melatih para wirausaha baru yang ingin mempunyai usaha kripik dari bonggol
pisang. Materi yang disampaikan tentang permodalan, pemasaran, dan
bagaimana mengemas suatu produk dengan baik (packaging). Pelatihan ini
merupakan pengetahuan dasar agar wirausaha baru tersebut bisa mempunyai
modal ilmu dalam berbisnis nantinya.
 Praktek : bentuk prakteknya adalah melakukan pelatihan dari proses
pembuatan, pengemasan hingga tempat pemasaran yang akan menjadi sasaran
bisnisnya.
Pelatihan usaha yang diberikan kepada wirausahawan baru ini bertujuan untuk
mengajarkan struktur manajerial seperti bagaimana dalam mengelola usaha yang baik,
pengaturan keuangan yang teratur serta bagaimana cara pemasaran yang tepat sasaran.
Selain itu strategi ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dasar
bagi para pelaku usaha yang baru memulai usahanya agar dapat mengembangkan
usahanya secara mandiri.
2) Melakukan Magang
Setelah melakukan pelatihan usaha, dapat melakukan magang berupa praktek
berwirausaha dengan membantu para pelaku UMKM yang sudah senior atau
berpengalaman di tempat usaha yang sesuai dengan program kerja yang direncanakan
sehingga para pelaku usaha yang baru dapat belajar langsung dengan para pelaku
usaha UMKM yang sudah berpengalaman. Para pelaku usaha baru UMKM tersebut
bisa mempraktekan materi dan pelatihan-pelatihan yang sudah diberikan pada tahap
awal. Kegiatan magang ini dilakukan untuk para pelaku usaha yang masih baru agar
dapat memahami apa saja yang harus dilakukan jika berwirausaha.

3) Pelatihan Manajemen
Setelah melakukan kegiatan magang, program selanjutnya adalah melakukan
pelatihan manajemen. Pelatihan manajemen ini bertujuan agar dapat melatih para
pelaku usaha baru agar mereka bisa memanajemen usahanya dengan baik. Pada
pelatihan manajemen ini sangatlah penting karena nantinya pasti dalam sebuah usaha
terdapat beberapa masalah. Dan diharapkan melalui pelatihan ini, para pelaku usaha
bisa mengambil keputusan dalam pemecahan masalah bisnis mereka. Dapat dikatakan
bahwa ketika manajemen suatu usaha sudah baik maka usaha yang dijalankan akan
berjalan dengan baik dan lancar pula. Selain itu, para pelaku usaha yang baru bisa
mengatur semua urusan usaha mereka.

4) Sosialisasi
Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan berbagai macam sosialisasi yakni :
 Sosialisasi Permodalan
Sosialisasi ini diberikan kepada para pelaku usaha yang baru merintis
usahanya dengan bekerja sama dengan dinas UMKM. Mereka diberikan bekal
berupa permodalan untuk mendirikan usahanya. Dalam sosialisasi permodalan
ini memberikan pengetahuan dasar tentang modal untuk memulai usaha baru.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar para pelaku usaha baru dapat
menyesuaikan antara uang yang akan dipinjam ke bank dengan kebutuhan
pada usahanya.
 Sosialisasi Legalitas
Sosialisasi ini diberikan nanti ketika usaha tersebut sudah mulai berkembang.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah membangun kepercayaan diri para pelaku
usaha keripik bonggol pisang agar dapat memasarkan hasil produksinya
dengan nama sendiri.
 Sosialisasi Kemitraan
Sosialisasi kemitraan ini juga dilakukan ketika usaha tersebut sudah mulai
berkembang. Hal ini bertujuan agar produksi dari pelaku usaha kripik bonggol
pisang tersebut dapat dikenal oleh banyak masyarakat dan bahkan bisa
bersaing dengan pasar modern. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan kepada para pelaku usaha dalam berwirausaha untuk dapat
memperluas jaringan dan dalam hal memasarkan produk.

5) Monitoring
Kegiatan monitoring ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi atau
memantau perkembangan UMKM yang telah dijalankan oleh pelaku usaha kripik
bonggol pisang. Setelah diadakanya pembinaan, bekerja sama dengan pihak dinas
untuk melakukan kegiatan monitoring agar dapat mengondisikan berbagai kendala
yang dihadapi oleh para pelaku usaha UMKM kripik bonggol pisang dalam proses
perkembangan usahanya.

Upaya Pengembangan Pemasaran UMKM Melalui Pemanfaatan Bonggol Pisang


Upaya pengembangan di bidang pemasaran dapat dilakukan dengan pemasaran
melalui media online atau pemasaran melalui internet dan perluasan jaringan melalui
pameran. Upaya pengembangan UMKM di bidang pemasaran yang pertama adalah melalui
media internet. Hisrich, Peter dan Shepherd (2008), menyatakan bahwa mengembangkan
situs e-commerce harus merupakan sebuah keputusan yang strategis dan didasarkan pada
beberapa faktor, yaitu: 1) Produk-produk harus dapat dikirim secara ekonomis dengan baik;
2) Produk tersebut harus menarik banyak orang dan perusahaan harus siap mengirim produk
keluar lokasi geografisnya; 3) Operasi-operasi online harus menghasilkan penurunan biaya
bila dibandingkan dengan operasi bangunan saat ini; 4) Mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk menarik pelanggan ke situs webnya secara ekonomis.
Dapat dikatakan bahwa langkah pemberdayaan UMKM melalui pengembangan
pemasaran secara online marketing yang dilakukan oleh para pelaku UMKM merupakan
tindakan yang tepat. Dalam melaksanakan usaha UMKM harus memperhatikan banyak hal
yaitu : produk tersebut merupakan produk yang dapat dikirim secara ekonomis dan sebisa
mungkin meminimalisir biaya dan juga merupakan produk yang menarik serta memiliki
manfaat ekonomis. Dengan melakukan pemasaran secara online dibilang cukup sederhana
dan dapat dilakukan dengan mudah mengingat sekarang banyak sekali penjual dan pembeli
yang betransaksi online melalui aplikasi e commerce seperti Shopee , Lazada, BliBli.com dan
lain-lain. Dalam hal ini perlu diperhatikan beberapa hal untuk kelancaran dalam online
marketing seperti jaringan internet harus tersedia dalam keadaan baik dan kecepatan respons
dan transaksi dalam melayani pelanggan.
Upaya pemberdayaan UMKM melalui pengembangan pemasaran berikutnya adalah
dengan mengadakan pameran. Pengadaan pameran merupakan upaya yang dapat
mengembangkan dalam memperluas pasar serta menambah wawasan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa informan merasa bahwa dengan mengikuti pameran mereka mendapatkan
pesanan dari konsumen baru (Daroin, 2015). Melalui suatu pameran, pelaku UMKM akan
mempunyai kesempatan untuk mengakses pasar melalui dukungan pemerintah, selaku pihak
penyelenggara/fasilitator. Pengadaan pameran yang diikuti oleh pelaku UMKM dapat
memperluas pasar melalui peningkatan jumlah pesanan dari konsumen, hal ini berarti
pertambahan jumlah pendapatan. Dengan mengadakan pameran dapat memberikan
kesempatan bagi Pelaku UMKM untuk melakukan promosi produk.

Manfaat yang Didapat dari Pemberdayaan UMKM Melalui Pemanfaatan Bonggol


Pisang
Jika UMKM ini dapat terealisasikan dan para stakeholder bekerja sama dalam mewujudkan
program ini, maka terdapat manfaat yang bisa diambil dari UMKM keripik bonggol pisang,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi limbah organik
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali di sekitar lingkungan kita pohon pisang dan
ia akan gugur jika sudah berbuah. Maka dari itu dengan adanya UMKM yang
mengolah bonggol pisang untuk dijadikan keripik ini dapat mengurangi sampah
organik yang ada di sekitar kita dengan cara mengolah bonggol pisang tersebut untuk
dijadikan keripik hingga mempunyai manfaat yang bernilai ekonomis.
2. Membuka lapangan pekerjaan
Dengan adanya suatu inovasi baru yakni keripik dari bonggol pisang menjadikan
peluang usaha bagi masyarakat sekitar. Peluang usaha ini bisa dibilang menjanjikan
karena masih jarang orang yang membuka usaha ini. Selain itu, bahan-bahan nya
sangat mudah ditemukan disekitar kita. Penulis yakin jika adanya dukungan dari
berbagai pihak yang terkait, usaha kripik dari bonggol pisang ini akan bisa
berkembang dan dikenal oleh masyarakat.
FORMULIR BIODATA PESERTA LOMBA ESAI NASIONAL
HUT XXXI UKM PRAMUKA RACANA-JELANTIK-JEMPIRING
UNDIKSHA TAHUN 2021

Biodata Ketua
Nama Lengkap : Nur Zahizah
Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 20 November 2000
Prodi/Jurusan/Fakultas : Akuntansi/Ekonomi dan Bisnis
NIM/Tahun Angkatan : 190221100103/2019
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Trunojoyo Madura
Email : iza.zahizah20@gmail.com
No. HP/Whatsapp : 085536795595
Alamat Lengkap : Jl. Letda Mustajab Gg Niti Sukorejo Kec Bojonegoro Kab.
Bojonegoro

Biodata Anggota
Nama Lengkap :
Tempat, Tanggal Lahir :
Prodi/Jurusan/Fakultas :
NIM/Tahun Angkatan:
Asal Perguruan Tinggi :
Email :
No. HP/Whatsapp :
Alamat Lengkap :

Bojonegoro, 16 Mei 2021


Ketua Tim, Anggota Tim,

Nur Zahizah Muji Vina Maulani


(190221100103) (190231100088)
FORMULIR PENILAIAN KARYA
LOMBA ESAI NASIONAL HUT XXXI UKM PRAMUKA
RACANA JELANTIK-JEMPIRING UNDIKSHA TAHUN 2021

Tanggal :
No. Urut :
Nama Ketua :
Judul Karya :

N Kriteria Penilaian Bobot Nilai Nilai


O
1. Ide Gagasan 40
- Kesesuaian dengan tema
- Inovasi dan kreativitas
- Kelayakan implementasi
2. Analisis Permasalahan 50
- Ketajaman Analisis Permasalahan
- Urgensi permasalahan yang diangkat
3. Sumber Informasi 20
- Keabsahan data yang digunakan
- Keterkaitan sumber informasi
4. Kesesuaian Penulisan dengan Format 10
- Kesesuaian sistematika penulisan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
- Memiliki bobot fakta dan opini (60:40)
- Tata tulis, ukuran kertas, kerapian ketik, tata
letak.
- Ketepatan penggunaan tanda baca
TOTAL NILAI
NILAI KARYA (BOBOT TOTAL 60%)
FORMULIR PENILAIAN PRESENTASI DAN TANYA JAWAB
LOMBA ESAI NASIONAL HUT XXXI UKM PRAMUKA
RACANA JELANTIK-JEMPIRING UNDIKSHA TAHUN 2021

Tanggal :
No. Urut :
Nama Ketua :
Judul Karya :

No Kriteria Aspek Penilaian Bobot Nilai Nilai


.
1. Penyajian Sistematika penyajian dan 60
kejelasan
Penggunaan alat peraga
Penggunaan Bahasa verbal yang
komunikatif dan mudah dipahami
Sikap
Ketepatan durasi waktu
2. Tanya Jawab Ketepatan jawaban 40
Usaha mempertahankan
argumentasi
Keterbukaan dalam menerima
kritik dan saran
TOTAL NILAI
NILAI PRESENTASI & TANYA JAWAB (BOBOT TOTAL 40%)

Anda mungkin juga menyukai