Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Perencanaan
Bidang Koperasi, UMKM dan Penanaman Modal Tahun 2020, yang dilaksanakan
pada Sub Bidang Perencanaan Ekonomi III Bidang Perencanaan Ekonomi dapat
diselesaikan dengan berakhirnya tahun anggran 2020.
Laporan kegiatan pelaksanaan ini merupakan output dari perencanaan
Program Bidang Koperasi, UMKM dan Penanaman Modal yang dilaksanakan oleh
Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah khususnya Bidang Perencanaan Ekonomi III
tentunya memuat berbagai hasil koordinasi di Pemerintah Pusat dan kabupaten/Kota
se-Provinsi Sulawesi Tengah berupa potensi Koperasi, UMKM, Penanaman Modal dan
potensi sumberdaya manusia, permasalahan, serta saran rekomendasi yang dapat
dijadikan bahan acuan perencanaan sektor-sektor tersebut di Provinsi Sulawesi
Tengah ke depan.
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan Program Bidang Koperasi, UMKM dan
Penanaman Modal ini kami buat, semoga dapat menjadi bahan referensi dan dapat
memberi manfaat bagi kita semua.
Plt.KEPALA BAPPEDA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
masyarakat. Hal ini juga dialami oleh Jepang pasca luluh lantak oleh bom atom
pada Perang Dunia II, dengan memperkuat sektor riil yang digerakkan oleh
usaha kecil dan menengah. Kedua, UMK tidak mengandalkan bahan baku impor
dan lebih memanfaatkan sumber daya lokal baik dari sisi sumber daya manusia,
modal, bahan baku, maupun peralatannya. Keunggulan ketiga, umumnya bisnis
UMK menggunakan modal sendiri atau tidak ditopang pinjaman bank. Dengan
keunggulan tersebut, UMK tidak begitu merasakan pengaruh krisis global yang
biasanya ditandai dengan penurunan nilai tukar rupiah yang dalam.
Meskipun mempunyai beberapa keunggulan, UMK juga banyak
keterbatasan, sehingga usaha UMKM tidak mampu untuk berkembang.
Keterbatasan tersebut di antaranya, minim akses perbankan, kemampuan dan
pengetahuan SDM yang rendah, pengolahan dikelola dengan cara yang
sederhana, penggunaan teknologi yang terbatas, dan belum mampu
mengimbangi perubahan selera konsumen khususnya yang berorientasi ekspor.
Dengan keterbatasan yang dimiliki, tidak menyurutkan pelaku UMK
untuk mengembangkan usaha dan bisnisnya. Memang memberikan kontribusi
yang nyata bagi roda perekonomian, namun produktivitasnya tidak setinggi
pelaku usaha berskala menengah dan besar. Peluang untuk mengembangkan
bisnis UMK terbuka lebar jika pelaku UMKM mampu membaca situasi pasar
yang ada.
UMKM mempunyai peran yang penting khususnya usaha yang
memanfaatkan sumber daya alam maupun padat tenaga kerja. Usaha UMKM
umumnya tercakup pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan
perikanan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi nilai
tambah UMKM yang sangat besar. Sektor-sektor lainnya juga mampu
memberikan kontribusi yang tidak kecil.
Oleh karena itu, pengembangan dan keberpihakan terhadap UMKM perlu
mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat.
UMKM harus bisa berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi
lainnya.
2
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan laporan tahunan ini adalah sebagai bahan untuk
mengevaluasi program/kegiatan yang telah dikoordinasikan/dikonsultasikan
baik di tingkat pusat maupun kabupaten se-Sulawesi Tengah sebagai dasar
untuk perencanaan tahun berikutnya yang mengacu pada sumber pendanaan
APBD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2020.
3
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
BAB II
HASIL KEGIATAN
4
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
Melihat begitu besarnya usaha mikro dan kecil yang mencapai lebih dari
99 persen, maka sangatlah wajar jika pengembangan potensi UMK mendapat
perhatian lebih dari Pemerintah Daerah. Dari seluruh total usaha nonpertanian
di kabupaten/kota, sebanyak 12 kabupaten mempunyai jumlah usaha mikro
dan kecil (UMK) di atas 99 persen dari total usaha non pertanian. Sedangkan
yang mempunyai persentase jumlah usaha UMK dibawah 99 persen hanya Kota
5
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
Palu dengan persentase 97,22 persen. Jumlah usaha UMK non pertanian
terbanyak berada di Kabupaten Parigi Moutong dengan jumlah usaha 58.711
usaha sedangkan paling sedikit berada di Kabupaten Banggai Laut sebesar
8.910 usaha.
Tabel 2.2
Persentase Jumlah Usaha UMK dan UMB Menurut Kategori
Kategori UMK UMB TOTAL
B. Pertambangan dan Penggalian 97,51 2,49 100,00
C. Industri Pengolahan 99,87 0,13 100,00
D. Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin 95,83 4,17 100,00
E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, 96,44 3,56 100,00
dan Aktivitas Remediasi
F. Konstruksi 95,59 4,41 100,00
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda 99,25 0,75 100,00
Motor
H. Pengangkutan dan pergudangan 98,40 1,60 100,00
I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 99,87 0,13 100,00
J. Informasi dan Komunikasi 98,98 1,02 100,00
K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi 77,28 22,72 100,00
L. Real Estat 98,01 1,99 100,00
M. Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 95,38 4,62 100,00
N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,Ketenagakerjaan, 96,23 3,77 100,00
Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya
P. Pendidikan 99,34 0,66 100,00
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial 98,96 1,04 100,00
R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi 98,87 1,13 100,00
S. Aktivitas Jasa Lainnya 99,83 0,17 100,00
Total 99,23 0,77 100,00
Jika dilihat dari sisi tenaga kerja, jumlah tenaga kerja Usaha Menengah
Kecil (UMK) di Provinsi Sulawesi Tengah jauh lebih banyak dibanding tenaga
kerja Usaha Menengah Besar (UMB). Terdapat 9 kabupaten yang mempunyai
UMK dengan tenaga kerja di atas 90 persen dari total tenaga kerja, yaitu
Kabupaten Banggai Kepulauan, Poso, Donggala, Tolitoli, Parigi Moutong, Tojo
Unauna, Sigi, Banggai Laut dan Morowali Utara. Sedangkan Kabupaten
Banggai, Morowali, Buol dan Kota Palu dibawah 90 persen. Penyerapan
tenaga kerja UMK nonpertanian terbanyak tercatat di Parigi Moutong dengan
jumlah 155.753 tenaga kerja (sebesar 17,78 persen dari seluruh tenaga kerja
UMK nonpertanian di Sulawesi Tengah). Terbanyak kedua yang menyerap
6
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
tenaga kerja UMK adalah Kota Palu dengan jumlah tenaga kerja sebanyak
112.911 orang atau sekitar 12,90 persen dari seluruh tenaga kerja UMK
nonpertanian di Sulawesi Tengah.
7
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
Dari sisi kategori, penyerapan tenaga kerja UMK yang paling besar
berada di kategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan dan Minum
dengan persentase sebesar 98,05 persen. UMB di kategori ini hanya sebesar
1,95 persen dari total tenaga kerja kategori Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan dan Minum. Struktur jumlah usaha tidak jauh berbeda
kondisinya dengan struktur jumlah tenaga kerja UMK menurut kategori.
Kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor dan sektor industri pengolahan menempati urutan pertama dan
kedua dalam jumlah usaha dan tenaga kerja.
Gambar 2.1
Persentase Jumlah Tenaga Kerja UMK menurut Kategori di Sulawesi Tengah
Dari gambar diatas dapat dilihat jumlah tenaga kerja UMK menurut
kategori terdapat 7 sektor yang mempunyai kontribusi tenaga kerja UMK
kurang dari 1 persen dari total tenaga kerja UMK di Sulawesi Tengah, meliputi
kategori pertambangan dan penggalian (B), kategori real estat (L), kategori
8
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
pengelolaan air, pengelolaan air limbah, pengelolaan dan daur ulang sampah,
dan aktivitas remediasi (E), kategori pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan
udara dingin (D), kategori aktivitas keuangan dan asuransi (K), kategori
kesenian, hiburan dan rekreasi (R) dan kategori aktivitas ilmiah dan teknis
(M).Tetapi jika dibandingkan skala usaha dari masing-masing kategori, terdapat
tiga kategori yang jumlah tenaga kerja UMK- nya lebih kecil dari jumlah tenaga
kerja UMB pada kategori yang sama, meliputi kategori pertambangan dan
penggalian (46,64 persen), kategori pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan
udara dingin (29,58 persen), kategori aktivitas keuangan dan asuransi (33,81
persen).
Dengan melihat persentase ketiga kategori tersebut, diperoleh informasi
bahwa tenaga kerja yang bergerak di ketiga kategori itu umumnya terserap
pada perusahaan berskala usaha menengah dan besar. Dalam memberdayakan
UMK, program kebijakan difokuskan dengan melakukan kegiatan
meningkatkan kinerja UMKM dan daya saingnya. Untuk meningkatkan
kontribusi UMKM terhadap pembentukan PDRB Sulawesi Tengah, salah satunya
dengan meningkatkan jumlah wirausaha baru dan omset UMK. Tidak hanya itu,
untuk mengetahui persoalan dalam usaha mikro dan kecil, dibentuk pula unit
pelayanan publik dan penanganan pengaduan UMKM, pengembangan usaha
mikro pada sentra-sentra produksi, penyelengaraan kegiatan bimbingan teknis
manajemen dan kewirausahaan Usaha Mikro Kecil.
Tabel 2.3
Persentase Tenaga Kerja UMK dan UMB Berdasarkan Status Badan Hukum
9
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,Ketenagakerjaan, 79,61 20,39 100,00
Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya
P. Pendidikan 94,33 5,67 100,00
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial 66,99 33,01 100,00
R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi 88,17 11,83 100,00
S. Aktivitas Jasa Lainnya 97,99 2,01 100,00
Jumlah 89,74 10,26 100,00
Sumber: Sensus Ekonomi Lanjutan, 2016
Tabel 2.4
Persentase Tenaga Kerja UMK dan UMB Berdasarkan Aspek Pemasaran
Kategori Persentase
B. Pertambangan dan Penggalian 1,15
C. Industri Pengolahan 27,31
D. Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin 0,15
E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, 0,15
dan Aktivitas Remediasi
F. Konstruksi 1,92
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda 42,56
Motor
H. Pengangkutan dan pergudangan 3,65
I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 13,00
J. Informasi dan Komunikasi 2,39
K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,33
L. Real Estat 0,66
M. Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,18
N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,Ketenagakerjaan, 1,06
Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya
P. Pendidikan 2,51
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial 0,71
10
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
11
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
juga yang bersifat informal. Usaha yang dibantu oleh tenaga kerja dibayar tetap
merupakan usaha formal. Walaupun demikian, tidak sedikit usaha formal pada
usaha berskala kecil ini juga dibantu pekerja keluarga (pekerja tidak dibayar)
12
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
Tabel 2.5
UMKM berdasarkan Target Pasar Utama menurut Media Pemasaran Online
di Provinsi Sulawesi Tengah (persen)
13
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
Tabel 2.6
UMKM Berdasarkan Daerah Tujuan Pemasaran menurut Media Pemasaran
Online di Provinsi Sulawesi Tengah (persen)
14
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
Tabel 2.7
UMKM Berdasarkan Media Pemasaran Online Menurut Target pasar Utama
di Provinsi Sulawesi Tengah (persen)
1 Penghasilan <5 73.02 7.94 1.59 0.00 0.00 0.00 17.46 100
Perbulan
2 Penghasilan 5 60.00 20.00 8.89 5.14 0.00 4.30 1.67 100
S/D 10 Juta
Perbulan
3 Penghasilan > 10 0.45 0.00 6.22 32.52 34.56 23.75 2.50 100
Juta Perbulan
SULAWESI TENGAH 63.25 11.97 5.98 3.42 1.71 0.00 13.68 100
15
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
16
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
17
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
1 Kabupaten Rapat koordinasi Terdapat beberapa hal yang menjadi
Morowali Utara, perencanaan pemberdayaan catatan dan rekomendasi serta
12-15 Februari Koperasi dan UMKM se kesepakatan program/kegiatan TA 2021
2020 Provinsi Sulawesi Tengah antara lain sebagai berikut
Tahun 2020
1 Usulan program dan kegiatan yang
dibiayai APBN akan dbahas di forum
MUSRENBANGNAS
2 Usulan program dan kegiatan yang
dibiayai APBD akan menjadi bahan
pembahasan pada Forum OPD
tingkat Provinsi Sulawesi Tengah
3 Perlu adanya penambahan Tenaga
Pendamping Penyuluh Koperasi dan
penambahan jumlah koperasi yang
akan dibina
4 Setiap usulan Program dan Kegiatan
harus ada data pendukung dalam
bentuk data dan proposal
18
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
5 Untuk pegembangan Koperasi dan
UMKM perlu dukungan bantuan
pembiayaan melalui lembaga
pembiayaan LPDB dan KUR
6 Perlunya intervensi Pemerintah Pusat
untuk menumbuhkembangkan
Koperasi/UMKM di sektor Riil
7 Fokus pembinaan Koperasi
berdasarkan Online Data System
(ODS) Kementerian Koperasi, UKM
RI
2 Kabupaten - Murenbang RKPD Penyampaian 3 usulan prioritas pilihan
Tolitoli, 10 - 13 Kabupaten Tolitoli Tahun Major Project Sulawesi Tengah Tahun
Maret 2020 2021 2021 :
1 Pembanguna ruas jalan Gimpu -
Peana - Kalamanta - Luwu Utara
(batas Sulsel) untuk mendukung
Rantai Pasok Komoditas ke KEK Palu
dan Pembangunan Jalan Akses di
dalam KEK Palu
2 Pengembangan dan Peningkatan
Status Bandara Mutiara Sis Aljufri
palu
3 Pengembangan dan Peningkatan
Status Pelabuhan Peyebrangan Taipa
(Talise)
- Pembinaan Program Meningkatkan peranan sektor industri
Perindustrian dan kecil dalam pembangunan ekonomi
Perdagangan nasional, serta membuka peluang usaha
sehingga dapat mendorong daya beli
masyarakat
3 Kabupaten Koordinasi dan Pembinaan Dari hasil koordinasi, terdapat beberapa
Parigi Moutong, Program Koperasi, UMKM kendala dan terkait pengembangan
08 - 10 Juli dan Penanaman Modal Koperasi dan UMKM di Kab. Parigi
2020 Moutong, antara lain :
1 Terbatasnya tenaga pembina
koperasi dan umkm yang profesional
dibidangnya. Untuk itu perlu
peningkatan pendidikan dan
pelatihan bagi aparat pembina
koperasi dan pelaku UMKM secara
berkelanjutan.
19
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
2 Kurangnya dedikasi pengurus
terhadap kelangsungan hidup
koperasi. Untuk itu pentingnya
menjiwai dn meningkatkan moralitas
serta mental pengurus dan
pengawas dalam mengelola
koperasi.
3 Masih kurangnya jenis usaha yang
ditekuni oleh koperasi seperti
komoditi unggulan daerah
diantaranya kakao, holtikultuera,
hasil hutan, pertanian dan
perikanan. Untuk itu perlu dilakukan
peningkatan pelatihan khusus untuk
pengelolaan komoditi unggulan
daerah
4 Kabupaten Buol, Koordinasi dan pembinaan Dari hasil koordinasi dilakukan
14 - 17 Juli program Koperasi, UMKM pembinaan dengan selalu mengingatkan
2020 dan Penanaman Modal untuk melakukan Rapat Anggota
Tahunan (RAT) tepat waktu. Koperasi
yang ada jg dilakukan pengawasan
untuk tetap taat dengan peraturan
perkoperasian. Koperasi sebagai
organisasi ekonomi diharapkan dapat
menjadi sehat, kuat, mandiri, tangguh
dan terpercaya entitas usaha ekonomi
yang mendasarkan kegiatannya pada
nilai dan prinsip Koperasi.
20
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
1 Pendataan Potensi dan
Pengembangan Usaha Mikro
2 Pemberdayaan melalui Kemitraan
Usaha Mikro
3 Fasilitasi kemudahan Perizinan
Usaha Mikro
6 Kabupaten Sigi, Penilaian dan Pemantauan Koordinasi dilakukan di Kecamatan
30 Seprtember - Kinerja Aksi Penurunan Marawola Barat, Pipikoro, Kulawi, Dolo,
01 Oktober Stunting Kabupaten Sigi Lindu dan Tanambulava. Aksi
2020 Tahun 2020 percepatan penurunan stunting dibagi
dalam 4 aksi, yaitu :
21
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
7 Kabupaten Penilaian dan Pemantauan Penilaian kinerja aksi penurunan
Parigi Moutong, Kinerja Aksi Penurunan stunting pada tahun ini adalah kinerja
06 - 08 Oktober Stunting Kabupaten Parigi aksi 5-8 tahun 2019 serta kinerja aksi 1-
2020 Moutong Tahun 2020 4 tahun 2020. Penilaian ini terdiri dari
3sesi yang dilaksanakan selama 2 hari.
Penilaian sesi 1 dan 2 dilaksanakan pada
hari pertama dimana penilaian tahap 1
dilakukan melaui sesi tanya jawab
antara Tim Panelis Aksi Percepatan
Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi
Tengah dengan Tim Kabupaten Parigi
Motong. Penilaian Sesi 2 dilaksanakan
oleh Tim Peninjau yang berasal dari
perwakilan Kabupaten Tolitoli dan
Kabupaten Buol dengan menilai
program/kegiatan dan capaian-capaian
penurunan stunting di Kabupaten parigi
Moutong yang ditampilkan melaui stand-
stand pameran OPD teknis yang
berkaitan dengan upaya penurunan
stunting.
8 Kabupaten Workshop Penyusunan Menyusun Kerangka Kerja dan Tim
Banggai, 20 - 24 Rancangan Teknokratik Penyusun Drah Awal RT RPJMD Provinsi,
Oktober 2020 Rencana Pembangunan Sulawesi Tengah Tahun 2021‐2025
Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2021-2025
22
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
Penilaian dan Pemantauan Bupati Banggai Menindaklanjuti Surat
Kinerja Aksi Penurunan Edaran Menteri Desa dan PDTT RI No:
Stunting Kabupaten Banggai 13 Tahun 2020 Tanggal 27 mei 2020
Tahun 2020 Tentang Pemanfaatan Penggunaan
Aplikasi Desa Melawan Covid 2019 dan
Human Development Worker. Maka
diluncurkan dua aplikasi seluler berbasis
android sebagai alat bantu untuk
memantau tingkat kerawanan desa
terhadap pandemi Covid 19 (e-DMC19)
dan sebagai alat bantu kerja KPM dalam
melakukan Pendataan Sasaran RT 1000
HPK dan Pemantauan 5 Paket Layanan
Pencegahan Stunting di Desa (e-HDW),
Adapun peran Kader Pembangunan
Manusia dalam pemanfaatan aplikasi e-
hdw yaitu :
- Mensosialisasikan kebijakan
konvergensi pencegahan stunting di
Desa kepada masyarakat di Desa,
termasuk memperkenalkan tikar
pertumbuhan untuk pengukuran
panjang/tinggi badan baduta sebagai
alat deteksi dini stunting
23
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
9 Kabupaten Worksop Penyusunan Acara Workshop Penyusunan Rancangan
Tolitoli, 18 - 21 Rancangan Teknokratik Teknokratik Rencana Pembangunan
November 2020 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Jangka Menengah Daerah Sulawesi Tengah Tahun 2021-2025 di
(RPJMD) Provinsi Sulawesi ikuti oleh kabupaten Buol dan kabupaten
Tengah Tahun 2021-2025 Tolitoli dan dilaksanakan di kabupaten
Tolitoli yang di buka secara langsung
oleh Sekretaris Kabupaten Tolitoli.
Dalam proses penyusunan draft
dokumen RPJMD tahun 2021-2025 bisa
terhimpun, terkover semua potensi-
potensi kewilayahan dari masing-masing
wilayah serta bisa terkomunikasi dan
terintegrasi satu sama lain, selain itu
bisa mengidentifikasi seluruh potensi
yang ada yaitu menjadikan program-
program startegis yang menjadi dasar
penyusunan RPJMD.
Isu Strategis yang diangkat oleh
kabupaten Buol :
Urusan Pekerjaan Umum
· Pembangunan jalan 30 Km
· Perumahan
· Infrastruktur pengolahan sampah
Urusan Perhubungan
· Rambu-rambu jalan
· Telkom (internet)
· Listrik
Urusan Pendidikan
· Pendidikan gratis (Paud dan SD)
· SMK Jurusan Perikanan
Urusan Kesehatan
· Tenaga Medis
Urusan Sosial
· Bantuan Langsung Tunai (BLT)
· Kemiskinan
Urusan Pertanian dan Pangan
· Jagung
· Beras
· Ternak Sapi
Urusan Perikanan
· Budi Daya Tambak Udang
Urusan Koperasi
· Pemetaan Koperasi (Mengaktifkan
koperasi yang tidak aktif)
24
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
Urusan Industri
· Pabrik Garam
Isu Strategis yang diangkat oleh
kabupaten Tolitoli :
Urusan Sosial
· Kemiskinan dan IPM
Urusan Infrastruktur
· Pembangunan Jalan Bambuan
Urusan Keuangan Daerah
· Pengelolaan Keuangan Daerah
(Aplikasi Sistim)
Urusan Kebencanaan
· Penanganan sungai Tuelei
· Pembangunan Bendungan
Bambuan
Urusan Perikanan
· Produksi Garam
· Budidaya Udang Paname
Bidang Ekonomi
· Pertumbuhan Ekonomi
· Kelompok-kelompok usaha belum
berkembang dengan baik
Koordinasi dan Pembinaan Sesuai dengan hasil koordinasi kami
Program Koperasi, UMKM dengan kepala bidang Koperasi pada
dan Penanaman Modal dinas Koperasi dan UMKM kabupaten
Tolitoli bahwa perkembangan koperasi
banyak mengalami penurunan terutama
koperasi yang tidak aktif lagi. Hal ini
menjadi permasalahan dalam
perkoperasian di kabupaten Tolitoli.
Sementara itu UMKM berkembang
sejalan dengan tumbuhnya
perekonomian dan banyak usaha-usaha
masyarakat terutama UMKM yang
bergerak di bidang jasa perbengkelan
dan jasa lainnya yang ada di kabupaten
Tolitoli. UMKM ini sudah mendapat
bantuan dari Pemerintah Pusat yang
berdampak pada pandemik Covid 19
karena UMKM ini merasakan langsung
imbas dari perubahan yang dialami
terutama berkaitan dengan
perekonomian yang ada di Indonesia
lebih khusus di Provinsi Sulawesi Tengah
dan kabupaten Tolitoli.
25
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
1 Pencapaian pembangunan
sebanyak 10 idikator
2 Kualitas dokumen RKPD sebanya 4
indikator
3 Proses penyusunan dokumen RKPD
sebanyak 4 indikator
4 Inovasi sebanyak 4 indikator
2 Manado, 01 - 03 Undangan Musyawarah Untuk pengurus BKPRS disarankan
Maret 2020 Sulawesi/ Pertemuan beberapa hal untuk mendukung
Gubernur se Sulawesi VIII eksistensi BKPRS agar semakin berperan
nyata dalam pembangunan di Sulawesi,
yaitu :
1 Perlunya dukungan dan komitmen
bersama para Gubernur su Sulawesi
untuk lebih mengaktualisasikan
peran BKPRS sesuai Visi dan Misi
BKPR
2 Komitmen yang kuat dalam
mendukung anggaran/kontribusi
dari masing-masing provinsi se
Sulawesi melalui APBD dan
Kersepakatan Gubernur
26
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
TUJUAN DAN
NO TANGGAL DALAM RANGKA HASIL
PERJALANAN
27
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
BAB III
PENUTUP
28
SUB. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI III
29