Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Ketidakadilan Perilaku Hukum Di Indonesia
“ dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Emilianshah Banowo selaku Dosen mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

     Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Ketidakadilan
Perilaku Hukum Di Indonesia yang sudah layak di perbaiki dan diterapkan
sebaik mungkin. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................1
B. Batasan Masalah.......................................................................3
C. Maksud dan Tujuan Penelitian...................................................4
D. Metode Pendekatan Masalah

BAB II PEMBAHASAN KETIDAKADILAN


A. Pengertian ketidakadilan...........................................................5
B. Faktor-faktor penyebab ketidakadilan.......................................6
C. Bentuk-bentuk ketidakadilan ....................................................15
D. Dampak-dampak ketidakadilan ................................................15
E. Solusi mengatasi ketidakadilan di Kp. Muara Aman .................16
F. Upaya-upaya mengatasi masalah
ketidakadilan .................................................. 17

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan................................................................................18
B. Saran.........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Batasan Masalah
Berdaarkan latar belakang masalah di atas dapat kami buat batasan
masalah makalah ini sebagai berikut :
1. Apakah Pengertian Hukum?
2. Apa fungsi hukum di Kp. Muara Aman?
3. Apakah arti Keadilan Hukum?
4. Apa penyebab Ketidakadilan Hukum yang terjadi di Kp. Muara
Aman?
5. Contok kasus Ketidakadilan Hukum di Kp. Muara Aman?
6. Bagaimana solusi mengatasi Ketidakadilan Hukum di Kp. Muara
Aman?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian hukum.
2. Untuk mengetahui fungsi hukum sesungguhnya.
3. Untuk mengetahui apa arti keadilan hukum di Kp. Muara Aman.
4. Untuk mengetahui penyebab ketidakadilan hukum di Kp. Muara
Aman.
5. Untuk mengetahui contoh kasus ketidakadilan hukum di Kp. Muara
Aman.
6. Untuk mengetahui solusi mengatasi ketidakadilan hukum di Kp.
Muara Aman.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketidakadilan Sosial


Ketidakadilan merupakan tindakan yang sewenang-wenang. Ketidakadilan merupakan
bagian dari masalah sosial. Pada umumnya ketidakadilan menyangkut masalah
pembagian sesuatu terhadap hak seseorang atau kelompok yang dilakukan dengan tidak
propesional. Jika ketidakadilan tidak sigap ditanggapi, maka akan menimbulkan berbagai
masalah. Ada beberapa bentuk ketidakadilan, diantaranya : stereotip, marginalisasi,
subordinasi, dan dominasi. 
1. Stereotip
Stereotip adalah pemberian sifat tertentu secara subjektif terhadap seseorang berdasarkan
kategori kelompoknya. Stereotip merupakan salah satu bentuk prasangka antar ras berdasarkan
kategori ras, jenis kelamin, kebangsaan, dan tampikan komunikasi verbal maupun nonverbal.
Stereotip menunjukkan perbedaan kategori “kami” dengan “mereka”. Kami selalu dikaitkan
dengan kelompok in group sedangkan mereka sebagai kelompok out group. Anggota in group
biasanya cenderung menyenangkan kelompok sendiri, dan sebaliknya cenderung mengevaluasi
orang lain berdasarkan cara pandang kelompok. Stereotip bersifat positif dan dapat bersifat
negatif. 
2. Marginalisasi
Marginalisasi adalah proses peminggiran kelompok-kelompok tertentu dengan lembaga
sosial utama, seperti struktur ekonomi, pendidikan, dan lembaga sosial ekonomi lainnya.
Perbedaan antara populasi dan kelompok seperti etnis, ras, agama, budaya, bahasa, adat istiadat,
penampilan, dan afiliasi, memungkinkan populasi dominan untuk meminggirkan kelompok yang
lemah. Marginalisasi orang selalu melibatkan kemampuan penduduk yang dominan untuk
melaksanakan beberapa tingkat kontrol dan kekuasaan atas kelompok-kelompok yang
terpinggirkan. Contoh seperti perawat, buruh pabrik, pekerja konveksi dinilai sebagai pekerjaan
rendah sehingga mempengaruhi gaji atau upah mereka. 
3. Subordinasi
Subordinasi adalah pembedaan perlakuan terhadap identitas sosial tertentu. Umumnya
yang menjadi kelompok subordinasi adalah kelompok minoritas. Anggota kelompok mayoritas
dengan anggota kelompok minoritas diperlakukan secara tidak adil. Kelompok mayoritas sangat
dominan. Mereka menguasai sumber daya sehingga selalu merasa dapat bertindak secara tidak
adil, menguasai, dan mempunyai martabat. Sementara itu, kelompok minoritas adalah kelompok
yang kurang beruntung karena mereka secara fisik maupun kultural merupakan subjek yang
diperlakukan tidak seimbang. Contohnya : masih sedikit jumlah perempuan yang bekerja pada
posisi atau peran pengambilan keputusan dibanding laki- laki.
4. Dominasi
Dominasi adalah sebuah paham politik yang digunakan untuk menaklukan atau
menguasai suatu daerah atau beberapa daerah. Dominasi bisa dilakukan dengan beberapa cara
seperti halnya melakukan eksploitasi terhadap ideologi, agama, kebudayaan dan juga wilayah
untuk mendapatkan tujuan tertentu. Ada berbagai bentuk dominasi diantaranya adalah
perbudakan, rezim diskriminasi sistematis terhadap kelompok minoritas, rezim politik kolonial,
despotisme, totalitarianisme, kapitalisme, dan feodalisme. Semuanya ini sangat potensial
merugikan segmen yang tidak memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Contoh dominasi
seperti kedatangan orang kulit putih dibenua Asia, Afrika, Amerika. Dominasi ini juga banyak
kita jumpai dalam pengelompokkan lain. Kita banyak menjumpai kelompok etnis mendominasi
kelompok etnis lainnya. Ketidakadilan bertentangan dengan Pancasila  dan UUD 1945. Sila
kelima Pancasila berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Secara keseluruhan,
pasal-pasal UUD 1945 menekankan pentingnya keadilan dalam segala aspek kehidupan

A. Fungsi Hukum di Kp Muara aman


1. Sebagai Perlindungan
Hukum melindungi masyarakat dari ancaman bahaya
2. Fungsi Keadilan
Hukum sebagai penjaga, pelindung dan memberikan keadilan bagi
manusia
3. Dalam Pembangunan
Hukum dipergunakan sebagai acuan tujuan negara
 Fungsi hukum secara umum
1. Hukum berfungsi untuk melindungi kepentingan manusia
2. Hukum berfungsi sebagai alat untuk ketertiban dan keteraturan
masyarakat.
3. Hukum berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial
(lahir batin).
4. Hukum berfungsi sebagai alat perubahan social (penggerak
pembangunan)
5. Sebagai alat kritik (fungsi kritis),
6. Hukum berfungsi untuk menyelesaikan pertikaian.

 Tugas Hukum
1. menjamin adanya kepastian hukum.
2. Menjamin keadilan, kebenaran, ketentraman dan perdamaian.
3. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam
pergaulan masyarakat.
B. Arti Keadilan Hukum di K.p muara aman

Keadilan hukum adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang


antara hak dan kewajiban . Keadilan terletak pada keharmonisan menurut
hak dan kewajiban , atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila
setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama .
Berdasarkan kesadaran Etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntuk hak
dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan
mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain . Sebalik nya pula
jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita
akan mudah diperbudak atau diperas orang lain . setiap warga negara
indonesia wajib memperoleh keadilan yang merata dengan yang lainnya
sesuai dengan HAM dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan
kebudayaan.keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia karena dalam kehidupan manusia menghadapi keadilan
atau ketidakadian setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan ,
menimbulkan daya kreatifitas manusia. Maka dari itu keadilan sangat
penting untuk kehidupan sehari-hari, karena akan mensejahterakan umat
manusia. Keadilan terdapat dalam pancasila, terutama dalam sila kelima yng
berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” yang artinya
seluruh warga negara indonesia berhak mendapatkan keadilan yang merata
dipihak yang berwenang.
C. Penyebab Ketidakadilan Hukum di Kp Muara aman
1. Adanya Transaksional dalam Penegakan Hukum
            Dalam hal ini maksudnya adalah adanya transaksi “jual-beli” hukum,
hukum dianggap sesuatu yang tidak bernilai sehingga mampu diperjual-
belikan oleh pihak penguasa untuk mempermudah keinginannya. Lembaga
hukum yang seharusnya menjunjung tinggi hukum malah dapat dibayar
untuk melepaskan para terpidana terlepas dari hukumannya.
2. Degradasi Moral Penegak Hukum yang Buruk
            Tidak dapat dipungkiri bahwa degradasi nilai-nilai dan moral
Pancasila telah terjadi di elemen masyarakat Indonesia ini, dalam hal ini
degradasi moral penegak hukum pun termasuk di dalamnya. Hal ini menjadi
salah satu penyebab buruknya penegakan hukum di Indonesia ini dengan
banyaknya pelanggaran hukum yang terjadi, banyaknya tindakkan KKN,
kasus peradilan yang tak kunjung selesai.
3. Ada Intervensi dari Penguasa
            Maksudnya yaitu adanya keikutsertaan pihak ketiga dalam hal ini
adalah penguasa dalam suatu proses perkara hukum, dengan alasan adanya
kepentingannya yang terganggu.
4. Masyarakat Belum Sadar Hukum
            Dalam hal ini kesadaran akan pentingnya hukum bagi masyarakat
sangat penting dalam proses penyelenggaraan hukum agar dapat berjalan
dengan semestinya. Namun kondisi sekarang ini, masyarakat Indonesia
masih banyak yang belum sadar hukum yang menyebabkan banyak
pelanggaran hukum yang terjadi.
5. Masyarakat Sudah Tahu Hukum tapi Tetap Melanggar
            Tidak dapat dipungkiri bahwa ada bahkan banyak masyarakat
Indonesia yang sudah tahu akan hukum tapi mereka tetap melanggar
hukum. Hal ini yang menyebabkan peraturan-peraturan hukum seakan tidak
berarti.
6. Ketimpangan antar pasal
            Ketimpangan antarpasal ini yang menyebakan tidak saling
mendukungnya pasal/peraturan perundang-undangan yang satu dengan
yang lainnya, padahal seharusnya ada keterkaitan pada tujuan yang sama
antar pasal tersebut.
Dampak Ketidakadilan Hukum Di Indonesia

1. Hukum menjadi alat untuk menindas yang lemah

Suatu tindakan yang tidak adil tentunya akan mendatangkan keuntungan bagi satu pihak dan
menimbulkan ketidaknyamanan bahkan kesengsaraan bagi pihak lainnya. Mereka yang tidak
memiliki kekuasaa dan harta akan mengalami penindasan, sebab hukum bisa di permainkan oleh
mereka yang memiliki kekuasaan dan harta melimpah. Hukum akan menjaddi tumpul ke atas,
dan dipandang sebagai kekejaman bagi si miskin. Mereka yang berkuasa akan dapat bertindak
semena-mena terhadap kaum yang lemah. Untuk itu fungsi pemerintah daerah lah yang harus
menjaga semuanya.

2. Terjadinya Kekacauan di segala sektor

Manfaat kehidupan demokrasi memang penting, namun harus adil dan tertib (Baca : pengertian
demokrasi). Tanpa adanya keadilan, pihak-pihak tertentu dapat bertindak dengan sesuka hati.
Tindakan kriminalitas akan semakin merajalela dan korupsi akan semakin menjamur. Distribusi
hak dan kewajiban tidak lagi seimbang, si kaya akan menjadi semakin kaya dan si miskin
semakin miskin dan tidak memiliki harapan. Akan terjadi perebutan kekuasaan, permainan
politik yang kotor dan tidak akan ada lagi penghargaan terhadap hak asasi yang dimiliki oleh
setiap manusia. Manusia hanya akan melakukan segala sesuatunya untuk kepentingan diri
sendiri, demi uang dan kekuasaan. Hukum tidak akan lagi dipandang sebagai sesuatu yang bisa
mengatur kehidupan bermasayarakat, sebab tidak akan ada yang peduli lagi.

3. Manusia akan hidup bebas, namun disaat yang sama juga kehilangan kebebasannya.

Jika hukum tidak bisa lagi ditegakkan, maka tidak akan ada lagi yang mengatur bagaimana
manusia harus hidup berdampingan dengan manusia lainn. Manusia bisa berbuat apa saja, tidak
akan ada yang bisa membatasi.

Namun disaat yang sama kebebasan manusia juga akan hilang berganti dengan ketakutan dan
kecemasan. Masyarakat tidak akan bisa terbebas dari kekhawatiran. Tidak ada jaminan terhadap
hak-hak manusia. Tak adalagi kebebasan untuk berbicara, untuk mendapatkan pendidikan, untuk
hidup dengan layak dan untuk merencanakan kehidupan. Semua yang manusia lakukan hanya
akan berfokus pada usaha untuk bertahan hidup.

4. Masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemimpinnya

Seorang pemimpin diharapkan untuk mampu bersikap tegas dan adil. Jika ketidakadilan terus
terjadi, maka masyarakat akan kecewa dan kehilangan kepercayaan kepada pemimpin dan
pemerintahnya. Masyarakat tidak akan patuh lagi kepada pemimpinnya dan menjadi apatis
terhadap segala bentuk implementasi dari hukum dan pemerintahan. Hal ini pada akhirnya akan
membentuk suatu sistem masyarakat tanpa hukum dan pemerintahan.

5. Tanpa adanya Keadilan tidak akan ada Perdamaian

Setiap manusia memiliki ego. Ketika seseorang merasa bahwa haknya telah dirampas, maka ia
akan menuntut pembalasan. Tanpa adanya keadilan, manusia akan saling menyakiti satu sama
lain. Peperangan akan terjadi dimana-mana karena semua kelompok menuntut agar haknya
diberikan. Protes akan terjadi dimana-mana, kudeta bisa terjadi disetiap pemerintahan.
Penyerangan dan Pembunuhan akan terjadi di semua tempat dan nyawa manusia tidak akan ada
harganya lagi. Tanpa adanya keadilan maka tidak akan ada lagi perdamaian.

6. Tak ada tempat berlindung

Jika semua bentuk dari hukum dan aturan sudah menjadi tumpul, maka tak ada satupun hal yang
bisa melindungi hak-hak masyarakat. Semua akan berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh
masing-masing individu. Mungkin hanya hukum alam yang tidak bisa dielakkan, dimana hanya
yang kuat yang akan sanggup bertahan. Manusia akan dilingkupi kekhawatiran dan ketakutan
setiap hari sebab tidak akan ada yang bisa menghentikan jika hal buruk terjadi pada mereka.

D. Solusi mengatasi Ketidakadilan Hukum di kp. Muara aman

1.     perlu adanya reformasi hukum yang dilakukan secara komprehensif


mulai dari tingkat pusat sampai pada tingkat pemerintahan paling bawah
dengan melakukan pembaruan dalam sikap, cara berpikir, dan berbagai
aspek perilaku masyarakat hukum kita ke arah kondisi yang sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman dan tidak melupakan aspek kemanusiaan.
2.      Sebaiknya penegakkan hukum menegakkan hukum dengan tegas
sesuai dengan kesalahan yang dilakukan tampa membedakan pihak satu
dengan lainnya karena kedudukan kita dihadapan hukum sama
3.      Kedua belah pihak harus menaati hukum sebagaimana mestinya dan
ini tidak hanya bagi penegak hukum saja tetapi seluruh warga negara
indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia adalah negara hukum yang sudah disahkan dalam UUD Negara RI
1945 dan semua warga negaranya sama di mata hukum. Tetapi pada
kenyataannya hukum di Indonesia belum sepenuhnya adil dan untuk
mencari keadilan di Indonesia itu tidak mudah. Hal tersebut terjadi karena
terdapat beberapa aparat hukum yang seharusnya patuh dan menegakan
hukum, tetapi justru aparat hukum itu melanggar hukum.

     Dari beberapa kasus yang terjadi di Indonesia dapat disimpulkan bahwa


di Indonesia terjadi ketidakadilan hukum antara pihak yang lemah dengan
pihak yang kuat. Hal ini terjadi karena kurang tegasnya penegak hukum
dalam menjalankan tugasnya, sehingga menyebabkan semakin lama
kejahatan semakin meningkat dan pihak yang lemah selalu di rugikan.
Ketidakadilan hukum Indonesia niscaya telah memperburuk citra diri bangsa
yang memang sudah rusak, sekaligus menjajah bangsa sendiri. Jika ini terus
berlanjut, tidak mengherankan bila dalam beberapa tahun ke depan
Indonesia akan semakin terpuruk.

     Hukum merupakan aspek terpenting dalam suatu negara, apabila hukum


negara saja bisa dipermainkan dengan uang, bisa dibayangkan bagaimana
keadaan Indonesia di masa yang akan datang. Ini menjadi tugas para
generasi penerus bangsa untuk segera memperbaiki Indonesia agar tidak
lagi menjadi negara yang naïf.
B. Saran
     Seluruh warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip
hukum terutama berpegang teguh pada pancasila yaitu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, meningkatkan lagi kesadaran terhadap hukum dan
patuh terhadap hukum agar tercipta keadilan, kedamaian, dan kemakmuran
tanpa merugikan satu pihak pun dalam pelaksanaannya. Keadilan dalam hal
apapun, akan membuahkan kedamaian dan kesejahteraan. Inilah inti
kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=makalah+keadilan+hukum+yang+arti+ketidakadilan+hukumelum+mera
ta&ie=utf-8&oe=utf-8
https://anafifitrotin97.wordpress.com/2014/11/07/ketidakadilan-hukum-di-
indonesia/
http://kumpulanmakalah94.blogspot.co.id/2015/11/keadilan-hukum-yang-
belum-merata-di.html
http://www.informasiahli.com/2015/09/pengertian-hukum-menurut-ahli-
hukum.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum
http://anbfisipunpad13.blogspot.co.id/2014/11/faktor-dan-solusi-penegakan-
hukum-di.html
http://noteofgirl.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-ciri-ciri-tujuan-sifat.html

Anda mungkin juga menyukai