SWEET 20
PEMBANGKIT NOSTALGIA ERA ’70-AN
SMAN 1 SITUBONDO
KELOMPOK 4 XI MIA-2
APRIL 2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah memberikan rahmat, taufik,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Teks Resensi Film
“Sweet 20”.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan sehingga dapat menjadi bekal hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Adapun maksud dari penyusunan teks resensi ini guna memenuhi tugas guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Yth. Ibu Sri Miryanti.
Teks resensi ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Untuk itu, kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan teks resensi ini.
Akhir kata, kami berharap teks resensi film ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
1
2
SWEET 20, PEMBANGKIT NOSTALGIA ERA ‘70-AN
3
Sweet 20 merupakan film bergenre drama komedi yang merupakan remake dari film
Korea Selatan berjudul Miss Granny. Berangkat dari kesuksesan Miss Granny, CJ Entertaiment
menggandeng Starvision Plus untuk memproduksi kembali Miss Granny versi Indonesia yang
tentunya disesuaikan dengan kondisi dan budaya Indonesia agar dapat diterima oleh masyarakat
luas—hal ini terlihat sejak scene awal film dimulai.
Film ini bercerita tentang Fatmawati (Niniek L. Karim), nenek 70 tahun cerewet yang
tinggal bersama putranya seorang dosen, Aditya (Lukman Sardi), menantu (Cut Mini), dan 2
orang cucu (Kevin Julio dan Alexa Key). Fatmawati selalu membanggakan Aditya, sampai suatu
hari ia mengetahui akan dikirim ke panti jompo. Hal yang membuatnya sangat terpukul dan pergi
dari rumah. Di perjalanan ia melihat studio foto “Forever Young”, dan berniat mengambil foto
untuk di pemakamannya kelak. Namun setelah berfoto Fatmawati berubah menjadi 50 tahun
lebih muda, dan kembali berusia 20 tahun. Fatmawati pun memulai kehidupan yang baru dan
mengganti namanya menjadi Mieke, seperti nama artis idolanya, Mieke Wijaya. Seiring
berjalannya waktu, Mieke mendapat kesempatan untuk meraih mimpinya menjadi penyanyi,
sesuatu yang tidak bisa dilakukannya pada saat muda dulu. Keunikan Mieke muda dengan gaya
bicara dan seleranya yang masih seperti nenek 70 tahun, justru membuat 3 pria jatuh hati
padanya, seorang produser musik (Morgan Oey), cucu laki-lakinya, dan Hamzah (Slamet
Rahardjo) yang mencintainya sejak sama-sama muda dulu. Hingga suatu peristiwa terjadi, yang
membuat Mieke harus memilih untuk melanjutkan kehidupan barunya, atau kembali menjadi
Fatmawati.
Dalam film ini, penonton akan dibawa pada suasana modern dan suasana retro 70-an
sekaligus. Alur yang jelas dan santai serta adanya adegan kocak menjadikan film ini cocok
menjadi tontonan hangat bersama keluarga. Ditambah dengan latar lokasi dan penampilan si
nenek yang menjadi muda namun masih menggunakan outfit jadul membuat pandangan semakin
segar dan menarik. Bagi penonton 30 tahun ke atas mungkin akan merasakan nostalgia hebat era
70-an dengan adanya lagu-lagu lawas yang menjadi soundtrack film ini, seperti Payung Fantasi
(Hendri Rotinsulu), Bing (Titiek Puspa), Layu Sebelum Berkembang (Ruth Sahanaya), dan
Selayang Pandang (Lili Suhairi) yang dinyanyikan ulang oleh pemeran Mieke, Tatjana Saphira.
Selain itu, penonton akan disuguhkan dengan penampilan yang apik dari para pemeran
legendaris tanah air lintas generasi yang terlibat dalam pembuatan film Sweet 20. Di samping itu,
banyak pesan moral tentang masa muda dan kekeluargaan yang dapat dipetik dari film ini.
Sayangnya, di akhir cerita tidak disampaikan pemecahan misteri tentang studio foto
“Forever Young”. Selain itu, terdapat banyak adegan yang menggunakan kata-kata kasar sebagai
candaan serta terdapat adegan beberapa pemuda yang sedang mabuk. Hal ini membuat film
Sweet 20 tidak pantas menjadi tontonan anak di bawah umur 13 tahun. Meski begitu, penonton
tetap dapat menikmati berbagai kejutan yang diberikan pada setiap scene film ini.
15 Juli 2017, Sweet 20 telah ditonton oleh 1.001.935 orang. Hal ini merupakan
pencapaian yang luar biasa, mengingat film ini dirilis saat lebaran bersamaan dengan film-film
lain yang banyak ditunggu oleh penikmat film tanah air. Secara keseluruhan, film Sweet 20
memang pantas mendapatkan pencapaian tersebut karena berisi konten yang bagus dan epic.
2
Film ini cocok ditonton saat bersantai bersama keluarga (anak di bawah umur dengan
pengawasan orangtua) dan diharapkan dapat menjadi contoh dalam perindustrian film Indonesia
agar dapat menyajikan konten yang bagus dan menarik.
3
DAFTAR PUSTAKA