Bab 1
Pendahuluian
A. Latar Belakang Masalah
yang terjadi pada balita akan memberikan gambaran klinis yang lebih jelek
dari pada orang dewasa karena pada balita sistem pertahanan tubuh yang
dimiliki relatif rendah. Balita lebih rentan terhadap penyakit ini karena respon
Iskandar, 2021).
disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Pneumonia dapat dicegah dengan
perkembangan
2
berarti yaitu berkisar antara 20%-30%. Namun sejak tahun 2015 hingga saat
perkiraan kasus dari 10% menjadi 3,55%. Selain itu terdapat peningkatan
kelengkapan pelaporan dari 94,12% pada tahun 2016 menjadi 100% pada
tahun 2019.Pada tahun 2019 hanya Provinsi Papua Barat dan DKI telah
mencapai target penemuan sebesar 80, bahkan melebihi target yang telah
RI,
2020).
86.335 kasus dan jumlah balita penderita pneumonia yang ditemukan dan
kasus pneumonia pada balita sebesar 32.261 kasus dan jumlah balita
pneumonia pada balita sebesar 32.876 kasus dan jumlah balita penderita
sebanyak
2
554 anak dan kemudian Kabupaten Bone sebanyak 435 anak (Dinkes Prov.
anak usia 0-59 bulan yang mengalami pneumonia pada tahun 2019
3
sebanyak 97 anak, meningkat pada tahun 2016 sebanyak 108 anak, dan
menurun pada tahun 2020 sebanyak 89 anak (Data Sekunder RSUD Haji
negatif bagi paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur.
Penularannya melalui droplet dari seseorang yang menderita penyakit ini dari
batuk atau bersin, kontak langsung dengan penderita, dan juga disebabkan
dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti, gizi kurang dan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) tidak eksklusif yang dapat membuat sistem
kekebalan tubuh melemah. Selain itu, faktor lingkungan juga dapat menjadi
faktor risiko anak terkena pneumonia seperti polusi udara dalam ruangan
seperti kayu bakar, kotoran, dan terdapat paparan asap rokok disekitar anak
(Riyanto & Herlin, 2021). Pneumonia umumnya bisa diterapi dengan baik
paru masuk ke dalam aliran darah dan menyebarkan infeksi ke organ lain,
pneumonia pada anak, baik dari upaya promotif, preventif, kuratif maupun
pneumonia pada anak. Upaya kuratif yang dapat dilakukan perawat yaitu
terapi dan obat. Untuk peran perawat dalam upaya rehabilitatif yaitu untuk
keluarga anak untuk menerapkan pola hidup yang baik guna pencegahan
penyakit pneumonia. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan karya
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
pneumonia.
diagnosa pneumonia.
3. Bagi Pasien
4. Bagi Penulis
8
D. Sistematika Penulisan
berikut:
kembang, riwayat nutrisi, pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai
terapi.