Anda di halaman 1dari 14

JARAS DOPAMINE

DAN MEKANISME KERJA


ANTIPSIKOTIK
Muhammad Adzan Al Qadri
10119220095
JARAS DOPAMINE
Dopamine

Dopamine merupakan salah satu neurotransmitter pada


manusia yang sangat berperan pada mekanisme
terjadinya gangguan psikotik. Terdapat 5 jaras dopamine yang
berperan dalam gangguan psikotik
Dopamine memainkan peran sentral dalam mengatur yaitu :
kesenangan, penghambatan produksi prolaktin (terlibat 1. Mesolimbik
dalam laktasi), tidur, suasana hati, perhatian, 2. Mesokortikal
pembelajaran, perilaku, emosi, kontrol mual dan muntah 3. Nigrostriatal
serta memproses rasa sakit. 4. Tuberoinfundibular
5. Thalamus
Ada 5 subtipe reseptor dopamine yaitu D1, D2, D3, D4,
dan D5.
MESOLIMBIK
Tegmental Ventral -> Sistem Limbik

Memori
Sikap
Kesadaran
Proses Stimulus
MESOKORTIKAL
Tegmental Ventral -> Frontal Cortex

Kognisi
Fungsi Sosial
Komunikasi
Respon Terhadap Stress
NIGROSTRIATAL
Subtantial Nigra -> Basal Ganglia
Fungsi Gerakan
Extrapyramidal Syndrome (EPS)
TUBEROINFUNDIBULAR
Hipotalamus -> Kelenjar Pituitary
Pelepasan Prolaktin
THALAMUS
Jalur dopamine yang menginervasi thalamus.

Fungsinya masih dalam penelitian, tetapi


mungkin terlibat dalam mekanisme tidur dan
gairah dengan cara membuka informasi yang
melewati thalamus ke korteks dan area otak
lainnya.
MEKANISME KERJA ANTIPSIKOTIK

Obat antipsikotik juga dikenal dengan nama neurolaptik, mayor


tranquilizer atau ataratik. Obat ini dapat menghasilkan efek
penekanan sistem saraf pusat secara selektif, yaitu memberikan
efek sedatif kuat tanpa menurunkan kesadaran atau menekan
pusat vital, walaupundalam dosis besar.

Obat antipsikotik efektif untuk menekan eksitasi, agitasi dan


agresivitas neurotransmiter penyebab psikotik.
Obat antipsikotik menimbulkan efek farmakologis dengan mempengaruhi
mekanisme dopaminergik, yaitu dengan bekerja sebagai antagonis pada
reseptor dopamin, memblokir dopamin sehingga tidak dapat berinteraksi
dengan reseptor.

Pemblokiran tersebut terjadi pada pra dan post sinaptik reseptor dopamin
sehingga kadar dopamin dalam tubuh meningkat dan menyebabkan
terjadinya efek antipsikotik.
MEKANISME APG-1
MEKANISME APG-2
MEKANISME APG-3
DAFTAR PUSTAKA
Amir N. Buku Ajar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. kedua. Jakarta; 2013.
Pradipo R. 5 Jaras Dopamin Neurotransmitter. UNDIP. 2019;
Wahyuni S. Karya tulis bunuh diri pada skizofrenia. J Chem Inf
Model. 2019;53(9):1689–99.
M M. obat antipsikotik dan efek sampingnya. Trisakti.
2017;148:148–62.
Muslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat
Psikotropik, edisi ke-3. Jakarta Penerbit Bagian Ilmu Kedokt
Jiwa, FK Unika Atma Jaya hal. 2007;36–41.
Stahl S. Psychopharmacology of Antipsychotic.United
Kingdom: Martin Dunitz Ltd. 1999.
Saddock BJ SV. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry :
Behavioral sciences/clinical psychiatry. Philadelphia :
Lippincott Williams and WOLTERS Kluwer business. 10 th edit.
2007.
Saanin HB, Sona A, Hasni D, Anissa M, Heppy F. Identifikasi
Keluhan Peningkatan Berat Badan Subjektif pada Pasien
Skizofrenia yang Mendapat Terapi Antipsikotik. 2020;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai