Disusun oleh :
Bayu Ilham Gustian P01720422010
Dosen Pembimbing :
Ns. Hendri Heryanto, M.Kep
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan bagian besar dari total beban penyakit
di antara orang-orang di usia anak-anak maupun usia produktif dan menyebabkan biaya
pengobatan yang tinggi bagi masyarakat. Cuci tangan untuk mencegah penyebaran bakteri
penularan silang terhadap ISPA dan meminimalkan angka kejadian ISPA yang terjadi pada anak-
anak. ISPA diketahui sebagai penyebab kedua tertinggi kematian pada anak setelah Diare
diseluruh dunia. Bocavirus Manusia (HBoV) pertama kali ditemukan di Swedia pada tahun 2005
dan sekarang telah ditemukan di seluruh dunia; Namun perannya dalam penyakit klinis yang
relevan belum jelas sehingga perlu dilakukan sebuah uji deskriptif tentang populasi virus ini
B. Manfaat Penelitian
Menjadi referensi bagi Tenaga kesehatan dan orang tua untuk mampu secara
komperhensif memberikan pelayanan kesehatan keperawatan terhadap bayi dan anak serta terus-
menerus mempertahankan prinsip kebersihan tangan terutama terkait dengan pencegahan kontak
fisik penderita ISPA dengan anak-anak yang dapat dicurigai dapat mentransmisikan bakteri dari
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan wawasan baru mengenai infeksi
HBoV antara anak-anak dirawat di rumah sakit dengan infeksi saluran pernapasan akut di Roma.
D. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah terdeteksi patogen virus pada 214 anak-anak (51 · 6%), 28
positif. Dari 34 anak-anak (8 · 2%) yang dinyatakan positif HBoV, 21 (61 · 8%) koinfeksi
dengan virus pernapasan lainnya, terutama RSV. Bocavirus manusia adalah satu- satunya
patogen yang diidentifikasi dalam empat pneumonia dan enam bronchiolitis kasus pada Maret
2005 dan Januari 2007 di Roma. Bocavirus manusia juga terdeteksi di satu anak dirawat di
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah antara bulan November 2004 dan
Mei 2007, 415 lendir hidung diuji untuk mengetahui kehadiran berbagai virus pernafasan
Anak-anak (di bawah 14 tahun) dirawat di Rumah Sakit Anak Umberto I Departemen (Sapienza
trakeo diikutsertakan dalam penelitian setelah persetujuan orang tua telah diperoleh. Studi ini
disetujui oleh Komite Etika lembaga. Kriteria eksklusi adalah masalah medis yang mendasari
(misalnya kelahiran prematur, penyakit bawaan, cystic fibrosis). Sebanyak 415 anak diuji antara
November 2004 dan Mei 2007; semua pasien dirawat di rumah sakit (panjang rata-rata tinggal: 3
Pemeriksaan lendir hidung diperoleh pada saat masuk rumah sakit ± 3 ml larutan garam
dan pada saat kedatangan, jika diperlukan, mereka vortexed dengan manik- manik untuk
memecahkan lendir; 200 ml setiap spesimen kemudian diekstraksi asam nukleat menggunakan
Sebuah uji chi-squared diaplikasikan untuk membandingkan distribusi usia anak- virus
positif, makna yang tetap pada level 5%. Analisis dilakukan dengan menggunakan ayat 13 spss
· 0 (SPSS Inc, Chicago, Illinois, USA) dengan Windows. Selama penelitian ini, pasien
juga diperiksa 7-10 hari setelah sembuh dari gejala pernapasan dan pemeriksaan lendir hidung
kedua diperoleh. Pemeriksaan lendir hidung kedua dari anak-anak dengan Selama periode dari
bulan November 2006 hingga Mei 2007, pemeriksaan lendir hidung diperoleh dari 21 anak
dirawat di rumah sakit untuk penyakit non-pernapasan di lembaga yang sama diuji untuk
kehadiran virus pernapasan; Usia rata-rata anak-anak adalah 3 bulan (kisaran 0-124 bulan).
Hanya tiga anak dinyatakan positif virus pernapasan, dua untuk HBoV dan satu untuk rhinovirus.
Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah ukuran sampel yang kecil. Akibatnya, jumlah
bakteri patogen terlalu rendah untuk melakukan pengujian statistik. Namun, hal ini dimaksudkan
untuk menjadi penelitian surveilans untuk menentukan jenis bakteri yang ditemukan pada lendir
hidung anak-anak.
G. Kelebihan Penelitian
Penelaah menganggap kelebihan dari penelitian ini adalah menggunakan desain yang
focus terhadap pemeriksaan bakteri Boca virus pada manusia, selain itu penelitian ini merupakan
penelitian yang masih baru dan sangat penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
keperawatan.
H. Implikasi Keperawatan
Penerapan implikasi keperawatan terkait dengan ulasan ini adalah, tenaga kesehatan
dapat memahami bahwa setiap tindakan yang diberikan kepada pasien harus memiliki efek
kegunaan yang tinggi dan meminimalkan kerugian bagi anak. Tindakan yang dimaksudkan dapat
berupa tindakan invasive maupun non invasive. Tenaga kesehatan terutama perawat diharapkan
mampu menerapkan universal pre- caution dengan sangat baik begitu juga dengan orang tua
anak. Universal pre caution yang dimaksud baik bagi anak maupun baik bagi tenaga kesehatan
dan keluarga yang mendampingi. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang lebih sering
berhubungan langsung dengan pasien dan keluarga yang mendampingi diharapkan dapat
meminimalkan kejadian infeksi saluran pernafasan akut silang antara anak dengan orang tua dan
orang tua dengan anak dengan menjaga kondisi tangan tetap bersih dan mencuci tangan dengan
sabun anti mikroba dibawah air mengalir selama 40-60 detik sesuai kebijakan kesehatan yang
berlaku.
I. Kesimpulan Penelitian
Data dari penelitian memberikan informasi yang berguna dalam penciptaan kebijakan
dan inisiatif peningkatan kualitas di seluruh tempat yang memungkinkan terjadinya infeksi.
Kesimpulannya, data ini bersama-sama tampaknya menunjukkan bahwa HBoV adalah virus
pernapasan secara luas beredar yang menginfeksi pasien terutama pada tahun pertama
kadang berat, seperti pneumonia dan bronchiolitis. Namun demikian, karena prevalensi yang
tinggi pada anak-anak, peran etiologi HBoV dapat tidak pasti akan terbukti tanpa mengisolasi
virus dan pengujian untuk kekebalan. Studi prospektif masa depan dengan menggunakan
prosedur standar untuk pengambilan sampel dan deteksi kuantitatif partikel virus sangat penting
untuk mempelajari patogenisitas dan biologis sifat HBoV itu, dan akhirnya untuk membangun
3. Kahn J. Human bocavirus: clinical significance and implications. Curr Opin Pediatr
2008; 20:62- 66.
5. Forman MS, Valsamakis A. Specimen collection, transport and processing: Virology. In:
Murray PR, Baron EJ, Jorgensen JH, Landry ML, Pfaller MA (eds). Manual of Clinical
Microbiology. 9th edn. Washington DC: ASM Press, 2007:1284-1296.
6. Arden KE, McErlean P, Nissen MD, Sloots TP, Mackay IM. Frequent detection of
human rhinoviruses, paramyxoviruses, coronaviruses, and bocavirus during acute
respiratory tract infections. J Med Virol 2006; 78:1232-1240.
8. Choi EH, Lee HJ, Kim SJ et al. The association of newly identified respiratory viruses
with lower respiratory tract infections in Korean children, 2000-2005. Clin Infect Dis
2006; 43:585-592.
11. Pozo F, Garcia-Garcia ML, Calvo C, Cuesta I, Perez-Brena P, Casas I. High incidence of
human bocavirus infection in children in Spain. J Clin Virol 2007; 40:224-228.
12. Chung JY, Han TH, Kim SW, Kim CK, Hwang ES. Detection of viruses identified
recently in children with acute wheezing. J Med Virol 2007; 79:1238-1243.
15. Lau SK, Yip CC, Que TL et al. Clinical and molecular epidemiology of human bocavirus
in respiratory and fecal samples from children in Hong Kong. J Infect Dis 2007; 196:986-
993.
16. Mackay IM. Human bocavirus: multisystem detection raises questions about infection. J
Infect Dis 2007; 196:968-970.
17. Arnold JC, Singh KK, Spector SA, Sawyer MH. Human bocavirus: prevalence and
clinical spectrum at a children's hospital. Clin Infect Dis 2006; 43:283-288.
18. Kesebir D, Vazquez M, Weibel C et al. Human bocavirus infection in young children in
the United States: molecular epidemiological profile and clinical characteristics of a
newly emerging respiratory virus. J Infect Dis 2006; 194:1276-1282.