Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYAKIT PNEUMONIA PADA ANAK

Di Susun Oleh :

Kiky Rizkyah Serang

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN STIkes

MALUKU HUSADA

2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian Pnemonia
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan yang terjadi di parenkim paru. Rata –
rata pneumonia pada anak disebabkan oleh virus, hanya sebagian kecil disebabkan oleh
infeksi bakteri (Bernstein and Shelov, 2016). Pneumonia adalah peradangan paru
dimana asinus tensi dengan cairan dengan atau tanpa disertai infiltrasi sel radang ke
dalam dinding alveoli dan rongga interstitium (Anggraeny, D. O.2019).
Pneumonia merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas sekitar ( Anwar,
A., & Dharmayanti, I. 2014).
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan pneumonia adalah peradangan
yang terjadi pada organ paru, yaitu parenkim paru yang bisa disebabkan oleh
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit ataupun akibat bahan kimia
dan paparan fisik
2. Manifestasi klinis
Menurut Anwar, A., & Dharmayanti, I. (2014). pneumonia memiliki beberapa
manifestasi klinis, sebagai berikut:
a. Demam, kesulitan bernapas, dan > 1 manifestasi berikut : takipnea, batuk, napas
cuping hidung, retraksi, crackle, dan penurunan bunyi napas.
b. Dapat disertai pula dengan letargi, nafsu makan yang buruk atau nyeri lokal pada
dada dan abdomen.
c. Demam, takipnea, dan retraksi interkostal biasanya digunakan untuk menegakkan
diagnosis pneumonia pada anak dibandingkan auskultasi.
d. Takipnea (frekuansi napas >50 x/menit), merupakan indikator paling sensitif untuk
pneumonia pada anak.
e. Mengi dan hiperinflasi mengindikasikan bahwa penyakit disebabkan oleh virus
pada anak yang berusia lebih muda, dan Mycoplasma pada anak yang lebih tua.
f. Pada anak yang lebih tua, riwayat kesulitan bernapas membantu menegakkan
pneumonia ketimbang retraksi nyata. g. Anak yang lebih tua dapat menunjukkan
tanda-tanda klasik, seperti perkusi redup, crackle, bunyi napas bronkial, dan
peningkatan fremitus taktil.
Manisfestasi lain:
a. Tipikal : demam, menggigil, nyeri dada pleuritik, dan batuk yang produktif.
b. Atipikal : onset yang muncul bertahap dalam beberapa hari hingga minggu,
didominasi oleh gejala nyeri kepala dan malaise, batuk nonproduktif, dan demam
derajat rendah. (Ardhi, U. S. Y. 2018).
3. Patofisiologi
Organisme yang menyebabkan pneumonia virus juga merupakan kausa umum
infeksi saluran napas atas akibat virus. Bakteri penyebab pneumonia bervariasi
bergantung pada usia anak dan serupa dengan kasus IBS lain. Organisme intrasel,
seperti Chlamydia trachomatis, Chlamydophilia pneumoniae, dan M.pneumoniae
menyebabkan infeksi saluran napas bawah. Saluran napas bawah biasanya steril.
Infeksi terjadi karena defek pada pertahanan pejamu yang melindungi paru, inhalasi
inokulum besar virus atau bakteri, atau infeksi paru oleh penyebaran hematogen.
Infeksi epitel bronkus menyebabkan kematian sel, peluruhan sel, peradangan lokal dan
edema dengan penyempitan saluran napas. Alveolus menjadi terisi oleh cairan dan
infeksi menyebar ke parenkim paru dan sekitar. Pneumonia bakteri berulang
mengisyaratkan adanya penyakit lain yang mendasari. Contohnya adalah
imunodefisiensi, kelainan anatomik, pembesaran jantung karena penyakit jantung
kongenital, aspirasi benda asing, disfungsi sillia, fibrosis kistik, dan aspirasi kronik
(Dahlan Z. 2013).
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dan diagnostik yang umumnya dijalani oleh penderita
pneumonia untuk pengkajian, meliputi (Fitrianti, S. 2018).:
a. Oksimetri nadi : saturasi oksigen dapat menurun drastis atau dalam rentang normal.
b. Radiografi dada : beragam bergantung apada usia anak dan agens penyebab. Pada
bayi dan anak yang masih kecil, pemerangkapan udara di bilateral dan infiltrat
(pengumpulan sel radang, debris sel, dan organisme asing) perihilus merupakan
penemuan paling umum. Area bercak konsolidasi juga dapat ditemukan. Pada anak
yang lebih besar, konsolidasi lobus terlihat lebih sering.
c. Kultur sputum : dapat berguna dalam menentukan bakteri penyebab pada anak
yang lebih besar dan pada remaja.
d. Hitung sel darah putih : dapat meningkat pada kasus pneumonia bakteri
Menurut Fitrianti, S. (2018). pemeriksaan diagnostik pada pneumonia adalah sebagai
berikut :
a. Hitung darah lengkap dengan hitung jenis.
b. Biakan darah (jika dicurigai bakteri).
c. Radiografi thoraks.
d. Sputum (hanya bisa dilakukan pada anak > 12 tahun) untuk pewarnaan garam,
biakan bakteri, apusan BTA, biakan BTA).
e. Pemeriksaan virus langsung dari spesimen nasofaring (jika dicurugai patogen
virus).
f. IgM dan IgG Mycoplasma pneumoniae.
g. Oksimetri denyut / gas darah arteri, jika anak tampak sakit berat, sianotik, atau
dalam distres pernapasan.
5. Penatalaksanaan

a. Antibiotika diberikan sesuai penyebabnya.


b. Ekspektoran yang dapat dibantu dengan postural drainase.
c. Rehidrasi yang cukup dan adekuat.
d. Oksigen sesuai kebutuhan yang adekuat.
e. Isolasi pernapasan sesuai dengan kebutuhan.
f. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
g. Tindakan tambahan batuk efektif dan latihan napas dalam.
h. Terapi lain sesuai dengan komplikasi. (Fitrianti, S. 2018).
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA An. H. DENGAN PENYAKIT PNEUMONIA DI RUANGAN ANAK
RSUD MAREN KOTA TUAL

Di Susun Oleh :

Kiky Rizkyah Serang

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN STIkes

MALUKU HUSADA

2022/2023
Nama Preceptee : KIKY RIZKYAH SERANG
NPM : 149012320039
Ruang : ANAK RSUD MAEREN HI NOHO RENUAT
Tanggal : 24 Agustus 2023

1. DATA PERSONAL
Biodata Pasien

a) Nama : An. M. B. A
b) Alamat : Desah, Ohoitel
c) Telpon : 085256174259
d) TTL/ Usia : Tual,02 Januari 2019 /5,7 tahun
e) Jenis Kelamin :Laki-laki
f) Agama :Islam
g) Nama ayah/Ibu : Tn.A.A
h) Pekrjaan ayah/Ibu :Wirasuasta
i) Pendidikan ayah/Ibu: SMA
j) Tanggal masuk RS : 23 Agustus
k) No RM : 03 43 62
l) Tanggal pengkajian : 24 Agustus 2023
2. KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN
klien mengalami sesak nafas, batuk berdahak dan pilek sejak 2 hari yang lalu oleh
keluarga klien di bawah ke RS untuk mendapatkan perawatan yang intensif. Pada saat
pengkajian ibu juga mengatakan takut dengan kondisi anaknya yang mengeluh batuk
berdahak disertai sesak nafas dan demam
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan msuk RS
Sejak 2 hari yang lalu klien mengalami sesak nafas, batuk berdahak dan pilek
oleh keluarga klien di bawa ke RSUD Maren Kota Tual. Pada saat pengkajian ibu
juga mengatakan takut dengan kondisi anaknya yang mengeluh batuk berdahak
disertai sesak nafas dan dema..
2) Waktu timbul penyakit.
Klien mengalami sesak, batuk berdahak, dan demam.di rumah semenjak 2 hari
yang lalu dan keluarga mengatar klain ke RS.
3) Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan.
Klain semenjak 2 hari di rawat oleh ibu klain di rumah namun tidak ada
perubahan .dan orang tua klain menghawatirkan kondisi klain .
3. RIWAYAT KEHAMILAN IBU DAN KELAHIRAN ANAK.
1) Prenatal
a) Riwayat ANC : Tidak ada keluhan saat hamil
b) nutrisi dan vitamin : Ibu mengatakan saat hamil ibu hanya
mengkomsumsi nasi, ikan dan sayur, serta
mendapatkan obat tambah darah dari bidan di
Puskesmas
c) kebiasaan saat hamil : Tidak ada kebiasaan saat hamil
2) Intranatal
d) Tindakan persalinan : Normal
e) Tempat bersalin : Klinik bidan
f) Penolong persalinan : Bidan
g) Komplikasi : Tidak ada
3) Pots Natal
a) Kondisi kesehatan : Baik
b) BB lahir : 2,6 kg
c) PB lahir : 48 Cm
d) Penyakit waktu kecil : Tidak ada
e) Pernah dirawat di RS : Tidak pernah
f) Konsumsi obat/kimia berbahaya : Tidak ada
4. RIWAYAT PENYAKIT
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit selama menjalani kehamilan
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan di dalam keluarga klien tidak pernah mengalami keluhan yang
sama dengan yang klien rasakan. Keluarga klien tidak punya riwayat penyakit
keturunan dan tidak pernah memiliki riwayat penyakit menular
6. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan imunisasi dasar yang sudah didapatkan anaknya adalah sudah
lengkap
Tabel Imunisasi

No Jenis Usia Frekuensi Selang Reaksi


Imunisasi Pemberian Waktu Pemberian
1. BCG 1 bln 1x - -
2. DPT (I,II,III) 2-4 bln 3x 4 mgg Bengkak
3. Polio 1-4 bln 4x 4 mgg -
(I,II,III,IV)
4. Campak 9 bln 1x - Demam
5. Hepatitis <7 hr-4 bln 4x 4 mgg -

7. Riwayat Tumbuh Kembang


Pertumbuhan Perkembangan
Berat badan : 18 kg Tengkurap : 4 bulan
Berat badan : 18 kg Duduk : 9 bulan
Tinggi badan : 110 cm Berdiri : 1 tahun
Berjalan : 1 tahun

8. Riwayat Psikososial
a. Pembawaan secara umum : Periang
b. Lingkungan rumah : Bersih
9. Riwayat Spiritual
a. Support sistem dalam keluarga : Baik
b. Kegiatan keagamaan : Belajar mengaji
10. Riwayat Hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga
a) Alasan ibu klien ke RS : Tidak tau penanganan
b) Perasaan ibu klien : Cemas
c) Penjelasan dokter : Ada
b. Pemahaman anak tentang sakitnya: Tidak paham
11. Aktivitas Sehari-hari

No Kebiasaan Sebelum sakit Selama sakit


12.
1. Selera makan Nafsu makan Nafsu makan selama
sebelum sakit baik sakit baik
An.H An.H
2. Menu makan Nasi+lauk+buah+sayur Nasi+lauk+buah+sayur
3. Frekuensi Makan 3 kali sehari dan Makan 3 kali sehari dan
menghabiskan porsi menghabiskan porsi makan
makan
4. Makanan pantang Tidak ada Makan berminyak
5. Pola eliminasi BAK: BAK:
Sebelum sakit 4-5 kali selama sakit 3-4 kali sehari,
sehari, bau khas, warna bau khas, warna jernih
jernih
BAB: BAB:
2 kali sehari, konsistensi 1kali sehari, konsistensi padat
lunak, bau khas, warna ,bau khas, warna kuning
kuning
6. Pola istirahat Sebelum sakit An.H Selama sakit An.H tidur ± 6
tidur ± 8 jam/hari jam/hari
7. Pola Sebelum sakit An.H Selama sakit An.H mandi 2
hygiene mandi 2 kali sehari kali sehari namun hanya di lap
personal saja.
8. Pola aktivitas Sebelum sakit An.H Selama sakit An.H banyak
biasa bermain diam

Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Composmentis
Postur tubun : Ideal
Kondisi : Lemah dan letih
B. Tanda-tanda vital : T/D : - Nadi : 104x/mnt, Suhu : 39° C,
Pernafasan:46x/menit, SpO2 : 92%
C. Ukuran anthropometric:
a. Tinggi badan : 110 Cm
b. Berat badan : 18 Kg
c. Lingkar kepala : 49 Cm
D. Kepala
a. Kebersihan : Bersih
b. Warna rambut : Hitam
c. Benjolan : Tidak ada
d. Tekstur rambut : Halus
E. Muka
a. Bentuk muka : Simetris
b. Ekspresi wajah : Pucat dan lesu
c. Keluhan : Tidak ada
F. Mata
a. Penglihatan : Normal
b. Kelopak mata : Normal
c. Sklera : Tidak ikterus
d. Pupil : Isokor
e. Konjungtiva : Merah muda
f. Peradangan : Tidak ada
G. Hidung
a. Struktur : Simetris
b. Fungsi penciuman : Normal
c. Keluhan : Hidung tersumbat
H. Telinga
a. Struktur : Simetris
b. Fungsi : Normal
c. Serumen : Tidak ada
d. Keluhan : Tidak ada
e. Pemakaian alat bantu : Tidak pakai

I. Mulut
a. Gigi : Belum lengkap
b. Gusi : Merah
c. Lidah : Bersih
d. Bibir : Merah kering
J. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Merah muda
b. Nyeri tekan : Tidak ada
c. Nyeri telan : Tidak ada
K. Leher
a. Kelenjar thyroid : Tidak membesar
b. Kelenjar limfe : Tidak membesar
c. Kaku kuduk : Tidak ada

L. Thorax dan pernafasan


a. Bentuk dada : Simetris
b. Benjolan : Tidak ada
c. Pernafasan
1) Pola nafas : Cepat dan dangkal
2) Frekuensi nafas : 46x/menit
3) Kualitas nafas : Sesak
4) Pengguna otot : Ya
5) Pernafasan tambahan : Ya, pernapasa cuping hidung
6) Batuk : Ya
7) Sputum : Ya
8) Ronki : Ya
M. Jantung
a. Ictus cordis : Tidak teraba
b. Pembesaran jantung : Tidak ada
c. BJ I : Negatif
d. BJ II : Negatif
N. Abdomen
a. Bentuk perut : Simentris
b. Nyeri tekan : Tidak ada
c. Kondisi perut: Lembek
d. Bising usus : Normal

O. Genetalia dan anus

a Keluhan : Tidak ada

b Alat bantu kateter : Tidak

c Kandung kencing : Normal

d Produksi urin : 320 cc

e Warna/bau : Kuning/khas

f Diare : Tidak

g Konstipasi : Tidak

P. Ekstremitas

a Odema : Tidak
b Kontraktur : Tidak

c Kelainan : Tidak ada

d Kekuatan otot :

5 5 5 5 55 5 5

5 5 5 5 55 5 5

Q. Integumen

a Kebersihan : Bersih

b Turgor : Elastis

c Lesi : Tidak ada

d Kelainan : Tidak ada

e Temperatur kulit : Hangat

13. Tes Diagnostik


a. Hasil laboratorium meliputi :
Hb : 12,8 g/dl (10-14 g/dl)
Lekosit : 14.900 ul (4-11 rb/ul)
Hematokrit : 36,2 % (37-48 %)
Eritrosit : 4.900.000 ul (4,5-5,6 jt/ul)
Trombosit : 250.000 ul (150-350 rb/ul)
b. Rontgen dada : Hasil bacaan Pneumonia
14. Program Pengobatan Medis
a. IUFD RL 24 tetes/menit
b. Oksigenasi 1-2 liter/menit/nasal prongs
c. Injeksi Amikacin 125 mg/8 jam/IV
d. Inhalasi Ventolin 1 respule/8 jam
e. Paracetamol sirup 4 x 5 ml
15. Data Fokus
a. Data Subjektif
a) Ibu klien mengatakan anaknya sesak
b) Ibu klien mengatakan anaknya batuk disertai dahak
c) Ibu klien mengatakan takut dengan kondisi anaknya
d) Ibu klien mengatakan tidak mengetahui cara penanganan penyakit klien
b. Data Objektif
a) Klien terlihat pucat
b) Ronki (+)
c) Nadi : 104x/menit
d) Suhu : 39°C
e) Pernapasan: 46x/menit
f) SpO2 : 92%
g) Klien terlihat lemah
h) Klien terlihat gelisah
i) Klien terlihat sesak nafas, pernafasan cuping hidung dan dangkal
j) Ibu klien terlihat gelisah dan cemas

16. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

1 DS : Penumpukan Ketidakefektifan
- Ibu klien mengatakan anaknya sekret bersihan jalan
batuk disertai dahak nafas
DO :
- Klien terlihat sesak napas
- Ada sekret
- Nadi: 104x/menit
- Penapasan : 46x/menit
- Ronki (+)
2 DS : Gangguan Ketidakefektifan
- Ibu klien mengatakan pertukaran gas pertukaran gas
anaknya sesak di alveoli
DO :
- Klien terlihat sesak napas
- Klien terlihat gelisah
- Klien terlihat pucat
dan sianosis
- Nadi: 104x/menit
- Penapasan : 46x/menit
- SpO2 : 92%

3 DS : Proses inflamasi Hipertermi


- Ibu klien mengatakan anaknya alveoli
demam
DO :
- Suhu : 39°C
- Nadi : 104x/menit
- Kulit teraba hangat

4 DS : Kurangnya Kecemasan
- Ibu klien mengatakan takut pengetahuan
dengan kondisi anaknya orang tua
DO : tentang
- Ibu klien terlihat gelisah dan perawatan anak
cemas
- Sering bertanya soal penyakit
anaknya

17. Diagnosa Keperawatan


a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret
b. Ketidakefektifan pertukaran gas berhubungan gangguan pertukaran gas di alveoli
c. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi alveoli
d. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang
perawatan anak
18. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Keperawatan dan Intervensi Keperawatan


Keperawatan Kriteria Hasil

1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Pantau tanda-tanda vital


bersihan jalan nafas tindakan keperawatan (suhu, RR, HR)
berhubungan 3x24 jam, bersihan jalan 2. Pantau status pernafasan:
dengan nafas efektif. irama, frekuensi, suara, dan
penumpukan sekret Kriteria hasil: retraksi dada
- RR 20-30 x/menit 3. Atur posisi yang nyaman
- Bunyi nafas vasikuler semifowler
- Tidak ada sekret 4. Lakukan suction sesuai
- Irama nafas teratur indikasi
- Jalan nafas paten 5. Kolaborasi dengan dokter
- Sekresi yang efektif pemberian inhalasi
- Ronki (-) ventolin 1 respule per 8 jam

2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Pantau tanda-tanda vital


pertukaran gas tindakan keperawatan (suhu, RR, HR dan SpO2)
berhubungan 3x24 jam, pertukaran gas 2. Kaji Frekuensi atau
dengan gangguan efektif kedalaman dan
pertukaran gas di Kriteria hasil: kemudahan bernafas
alveoli - RR 20-30 x/menit 3. Observasi warna kulit,
- SpO2 95-100% membran mukosa dan
- Sianosis tidak ada kuku.
- Nafas normal 4. Tinggikan kepala dan dorong
- Sesak tidak ada untuk sering mengubah
- Gelisah tidak ada posisi
- Hipoksia tidak ada 4. Kolaborasi dengan dokter
pemberian oksigen 2 lpm
nasal prongs
3 Hipertermi Setelah dilakukan 1. Pantau tanda-tanda vital
berhubungan tindakan keperawatan (suhu dan HR)
dengan proses 3x24 jam, tidak terjadi 2. Motivasi anak dan keluarga
inflamasi alveoli demam untuk meningkatkan asupan
Kriteria hasil: cairan per oral
- Tidak demam 3. Anjurkan orang tua
- Suhu 36,5-37,5 derajat melakukan kompres hangat
celcius 4. Anjurkan ibu untuk
- Kulit tidak teraba menggantikan pakaian yang
hangat mudah menyerap keringat
dari bahan katun
5. Kolaborasi pemberian
Paracetamol sirup 4x5 ml
6. Kolaborasi pemberian
Injeksi Amikasin 150 mg/8
jam
7. Kolaborasi pemberian cairan
infuse RL 24 tts/mnt
4 Kecemasan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kecemasan
berhubungan tindakan keperawatan 2. Lakukan pendekatan dengan
dengan kurangnya 2x24jam, kecemasan tenang dan meyakinkan
pengetahuan orang berkurang sampai dengan 3. Gunakan media untuk
tua tentang hilang menjelaskan mengenai
perawatan anak Kriteria hasil: penyakit klien
- Orang tua tenang 4. Jelaskan tentang
- Gelisah tidak ada perawatan yang diberikan
- Tidak cemas kepada klien dan prosedur
pengobatan

19. Intervensi Keperawatan


Tanggal/ No. Tindakan Paraf
Jam DX
26/08/2023 1 1. Memantau tanda-tanda vital (suhu, RR, HR)
09:00 WIT 2. Memantau status pernafasan: irama, frekuensi,
suara, dan retraksi dada Kiky
3. Mengatur posisi yang nyaman semifowler Rizkyah
4. Melakukan suction sesuai indikasi
Serang
5. Berkolaborasi dengan dokter pemberian
inhalasi ventolin 1 respule per 8 jam

26/08/2023 2 1. Memantau tanda-tanda vital (suhu, RR, HR dan


10.00 WIT Spo2)
2. Mengkaji frekuensi atau kedalaman dan
kemudahan bernafas Kiky
3. Mengobservasi warna kulit, membran mukosa Rizkyah
dan kuku. Serang
4. Meninggikan kepala dan dorong untuk sering
mengubah posisi
5. Berkolaborasi dengan dokter pemberian
oksigen 2 lpm nasal prongs
26/08/2023 3 1. Memantau tanda-tanda vital (suhu dan HR)
11.00 WIT 2. Memotivasi anak dan keluarga untuk
meningkatkan asupan cairan per oral
3. Menganjurkan orang tua melakukan kompres Kiky
hangat Rizkyah
4. Menganjurkan ibu untuk menggantikan pakaian Serang
yang mudah menyerap keringat dari bahan katun
5. Berkolaborasi pemberian Paracetamol sirup 4x5
ml
6. Berkolaborasi pemberian Injeksi Amikasin 150
mg/8 jam
7. Berkolaborasi pemberian cairan infuse RL 24
tts/mnt

26/08/2023 4 1. Mengkaji tingkat kecemasan


12:00 WIT 2. Melakukan pendekatan dengan tenang dan
meyakinkan
3. Menggunakan media untuk menjelaskan Kiky
mengenai penyakit klien Rizkyah
4. Menjelaskan tentang perawatan yang diberikan Serang
kepada klien dan prosedur pengobatan

Tanggal/ No. Tindakan Paraf


Jam DX
27/08/2023 1 1. Memantau tanda-tanda vital (suhu, RR, HR) Kiky
09:00 WIT 2. Memantau status pernafasan: irama, frekuensi, Rizkyah
suara, dan retraksi dada Serang
3. Mengatur posisi yang nyaman semifowler
4. Melakukan suction sesuai indikasi
5. Berkolaborasi dengan dokter pemberian
inhalasi ventolin 1 respule per 8 jam

27/08/2023 2 1. Memantau tanda-tanda vital (suhu, RR, HR dan Kiky


10.00 WIT SpO2) Rizkyah
2. Mengkaji frekuensi atau kedalaman dan Serang
kemudahan bernafas
3. Mengobservasi warna kulit, membran mukosa
dan kuku.
4. Meninggikan kepala dan dorong untuk sering
mengubah posisi
5. Berkolaborasi dengan dokter pemberian
oksigen 2 lpm nasal prongs
27/08/2023 3 1. Memantau tanda-tanda vital (suhu dan HR) Kiky
11.00 WIT 2. Memotivasi anak dan keluarga untuk Rizkyah
meningkatkan asupan cairan per oral Serang
3. Menganjurkan orang tua melakukan kompres
hangat
4. Menganjurkan ibu untuk menggantikan pakaian
yang mudah menyerap keringat dari bahan katun
5. Berkolaborasi pemberian Paracetamol sirup 4x5
ml
6. Berkolaborasi pemberian Injeksi Amikasin 150
mg/8 jam
7. Berkolaborasi pemberian cairan infuse RL 24
tts/mnt

27/08/2023 4 1. Mengkaji tingkat kecemasan Kiky


12:00 WIT 2. Melakukan pendekatan dengan tenang dan Rizkyah
meyakinkan Serang
3. Menggunakan media untuk menjelaskan
mengenai penyakit klien
4. Menjelaskan tentang perawatan yang diberikan
kepada klien dan prosedur pengobatan

20. Evaluasi Keperawatan


No. Tanggal/Jam Evaluasi Keperawatan Paraf
1. 26/08/2023 S: Ibu klien mengatakan anaknya masih batuk Kiky
10.00 WIT disertai dahak Rizkyah
O: Serang
- Klien terlihat sesak napas
- Ada sekret
- Ronki (+)
TTV:
N : 104x/menit
S : 39°C
RR: 46x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-5 dilanjutkan
2. 26/08/2023 S: Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak Kiky
11.00 WIT O: Rizkyah
- Klien terlihat sesak napas Serang
- Klien terlihat gelisah
- Klien terlihat pucat dan sianosis
TTV:
N : 104x/menit
S : 39°C
RR: 46x/menit
SpO2 : 92%
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-5 dilanjutkan
3. 26/08/2023 S: Ibu klien mengatakan anaknya masih demam Kiky
12.00 WIT O: Rizkyah
- Kulit teraba hangat Serang
TTV:
S : 39°C
N : 104x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-7 dilanjutkan
4. 26/08/2023 S: Ibu klien mengatakan masih takut dengan Kiky
13.00 WIT kondisi anaknya Rizkyah
O: Serang
- Ibu klien terlihat gelisah dan cemas
- Sering bertanya soal penyakit anaknya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan

No. Tanggal/Jam Evaluasi Keperawatan Paraf


1. 27/08/2023 S: Ibu klien mengatakan anaknya batuk dan Kiky
10.00 WIT dahaknya mulai kerkurang Rizkyah
O: Serang
- Klien terlihat sesak napas berkurang
- Sekret berkurang
- Ronki (+)
TTV:
N : 96x/menit
S : 38°C
RR: 40x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1-5 dilanjutkan
2. 27/08/2023 S: Ibu klien mengatakan sesak anaknya sudah Kiky
11.00 WIT berkurang Rizkyah
O: Serang
- Klien terlihat sesak napas berkurang
- Klien tidak terlihat pucat
- Gelisah berkurang
TTV:
N : 96x/menit
S : 38°C
RR: 40x/menit
Spo2 : 96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1-5 dilanjutkan
3. 27/08/2023 S: Ibu klien mengatakan anaknya masih demam Kiky
12.00 WIT O: Rizkyah
- Kulit teraba hangat Serang
TTV:
S : 38°C
N : 96x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-7 dilanjutkan
4. 27/08/2023 S: Ibu klien mengatakan sudah paham dengan Kiky
13.00 WIT kondisi anaknya Rizkyah
O: Serang
- Ibu klien terlihat tenang dan tidak cemas
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeny, D. O. (2019). gambaran pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita.


87(1,2), 149–200.

Anwar, A., & Dharmayanti, I. (2014). Pneumonia pada Anak Balita di Indonesia
Pneumonia among. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 29, 360.
Ardhi, U. S. Y. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Sistem Respirasi. CV Budi
utama. www.deepublish.com

Dahlan Z. (2013). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V ( dkk Pneumonia, dalam
Sudoyo AW (ed.)). Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas
Indonesia.

Fitrianti, S. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita
Di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi,
7(2), 108. https://doi.org/10.36565/jab.v7i2.74

Anda mungkin juga menyukai