Di Susun Oleh :
MALUKU HUSADA
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian Pnemonia
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan yang terjadi di parenkim paru. Rata –
rata pneumonia pada anak disebabkan oleh virus, hanya sebagian kecil disebabkan oleh
infeksi bakteri (Bernstein and Shelov, 2016). Pneumonia adalah peradangan paru
dimana asinus tensi dengan cairan dengan atau tanpa disertai infiltrasi sel radang ke
dalam dinding alveoli dan rongga interstitium (Anggraeny, D. O.2019).
Pneumonia merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas sekitar ( Anwar,
A., & Dharmayanti, I. 2014).
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan pneumonia adalah peradangan
yang terjadi pada organ paru, yaitu parenkim paru yang bisa disebabkan oleh
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit ataupun akibat bahan kimia
dan paparan fisik
2. Manifestasi klinis
Menurut Anwar, A., & Dharmayanti, I. (2014). pneumonia memiliki beberapa
manifestasi klinis, sebagai berikut:
a. Demam, kesulitan bernapas, dan > 1 manifestasi berikut : takipnea, batuk, napas
cuping hidung, retraksi, crackle, dan penurunan bunyi napas.
b. Dapat disertai pula dengan letargi, nafsu makan yang buruk atau nyeri lokal pada
dada dan abdomen.
c. Demam, takipnea, dan retraksi interkostal biasanya digunakan untuk menegakkan
diagnosis pneumonia pada anak dibandingkan auskultasi.
d. Takipnea (frekuansi napas >50 x/menit), merupakan indikator paling sensitif untuk
pneumonia pada anak.
e. Mengi dan hiperinflasi mengindikasikan bahwa penyakit disebabkan oleh virus
pada anak yang berusia lebih muda, dan Mycoplasma pada anak yang lebih tua.
f. Pada anak yang lebih tua, riwayat kesulitan bernapas membantu menegakkan
pneumonia ketimbang retraksi nyata. g. Anak yang lebih tua dapat menunjukkan
tanda-tanda klasik, seperti perkusi redup, crackle, bunyi napas bronkial, dan
peningkatan fremitus taktil.
Manisfestasi lain:
a. Tipikal : demam, menggigil, nyeri dada pleuritik, dan batuk yang produktif.
b. Atipikal : onset yang muncul bertahap dalam beberapa hari hingga minggu,
didominasi oleh gejala nyeri kepala dan malaise, batuk nonproduktif, dan demam
derajat rendah. (Ardhi, U. S. Y. 2018).
3. Patofisiologi
Organisme yang menyebabkan pneumonia virus juga merupakan kausa umum
infeksi saluran napas atas akibat virus. Bakteri penyebab pneumonia bervariasi
bergantung pada usia anak dan serupa dengan kasus IBS lain. Organisme intrasel,
seperti Chlamydia trachomatis, Chlamydophilia pneumoniae, dan M.pneumoniae
menyebabkan infeksi saluran napas bawah. Saluran napas bawah biasanya steril.
Infeksi terjadi karena defek pada pertahanan pejamu yang melindungi paru, inhalasi
inokulum besar virus atau bakteri, atau infeksi paru oleh penyebaran hematogen.
Infeksi epitel bronkus menyebabkan kematian sel, peluruhan sel, peradangan lokal dan
edema dengan penyempitan saluran napas. Alveolus menjadi terisi oleh cairan dan
infeksi menyebar ke parenkim paru dan sekitar. Pneumonia bakteri berulang
mengisyaratkan adanya penyakit lain yang mendasari. Contohnya adalah
imunodefisiensi, kelainan anatomik, pembesaran jantung karena penyakit jantung
kongenital, aspirasi benda asing, disfungsi sillia, fibrosis kistik, dan aspirasi kronik
(Dahlan Z. 2013).
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dan diagnostik yang umumnya dijalani oleh penderita
pneumonia untuk pengkajian, meliputi (Fitrianti, S. 2018).:
a. Oksimetri nadi : saturasi oksigen dapat menurun drastis atau dalam rentang normal.
b. Radiografi dada : beragam bergantung apada usia anak dan agens penyebab. Pada
bayi dan anak yang masih kecil, pemerangkapan udara di bilateral dan infiltrat
(pengumpulan sel radang, debris sel, dan organisme asing) perihilus merupakan
penemuan paling umum. Area bercak konsolidasi juga dapat ditemukan. Pada anak
yang lebih besar, konsolidasi lobus terlihat lebih sering.
c. Kultur sputum : dapat berguna dalam menentukan bakteri penyebab pada anak
yang lebih besar dan pada remaja.
d. Hitung sel darah putih : dapat meningkat pada kasus pneumonia bakteri
Menurut Fitrianti, S. (2018). pemeriksaan diagnostik pada pneumonia adalah sebagai
berikut :
a. Hitung darah lengkap dengan hitung jenis.
b. Biakan darah (jika dicurigai bakteri).
c. Radiografi thoraks.
d. Sputum (hanya bisa dilakukan pada anak > 12 tahun) untuk pewarnaan garam,
biakan bakteri, apusan BTA, biakan BTA).
e. Pemeriksaan virus langsung dari spesimen nasofaring (jika dicurugai patogen
virus).
f. IgM dan IgG Mycoplasma pneumoniae.
g. Oksimetri denyut / gas darah arteri, jika anak tampak sakit berat, sianotik, atau
dalam distres pernapasan.
5. Penatalaksanaan
Di Susun Oleh :
MALUKU HUSADA
2022/2023
Nama Preceptee : KIKY RIZKYAH SERANG
NPM : 149012320039
Ruang : ANAK RSUD MAEREN HI NOHO RENUAT
Tanggal : 24 Agustus 2023
1. DATA PERSONAL
Biodata Pasien
a) Nama : An. M. B. A
b) Alamat : Desah, Ohoitel
c) Telpon : 085256174259
d) TTL/ Usia : Tual,02 Januari 2019 /5,7 tahun
e) Jenis Kelamin :Laki-laki
f) Agama :Islam
g) Nama ayah/Ibu : Tn.A.A
h) Pekrjaan ayah/Ibu :Wirasuasta
i) Pendidikan ayah/Ibu: SMA
j) Tanggal masuk RS : 23 Agustus
k) No RM : 03 43 62
l) Tanggal pengkajian : 24 Agustus 2023
2. KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN
klien mengalami sesak nafas, batuk berdahak dan pilek sejak 2 hari yang lalu oleh
keluarga klien di bawah ke RS untuk mendapatkan perawatan yang intensif. Pada saat
pengkajian ibu juga mengatakan takut dengan kondisi anaknya yang mengeluh batuk
berdahak disertai sesak nafas dan demam
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan msuk RS
Sejak 2 hari yang lalu klien mengalami sesak nafas, batuk berdahak dan pilek
oleh keluarga klien di bawa ke RSUD Maren Kota Tual. Pada saat pengkajian ibu
juga mengatakan takut dengan kondisi anaknya yang mengeluh batuk berdahak
disertai sesak nafas dan dema..
2) Waktu timbul penyakit.
Klien mengalami sesak, batuk berdahak, dan demam.di rumah semenjak 2 hari
yang lalu dan keluarga mengatar klain ke RS.
3) Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan.
Klain semenjak 2 hari di rawat oleh ibu klain di rumah namun tidak ada
perubahan .dan orang tua klain menghawatirkan kondisi klain .
3. RIWAYAT KEHAMILAN IBU DAN KELAHIRAN ANAK.
1) Prenatal
a) Riwayat ANC : Tidak ada keluhan saat hamil
b) nutrisi dan vitamin : Ibu mengatakan saat hamil ibu hanya
mengkomsumsi nasi, ikan dan sayur, serta
mendapatkan obat tambah darah dari bidan di
Puskesmas
c) kebiasaan saat hamil : Tidak ada kebiasaan saat hamil
2) Intranatal
d) Tindakan persalinan : Normal
e) Tempat bersalin : Klinik bidan
f) Penolong persalinan : Bidan
g) Komplikasi : Tidak ada
3) Pots Natal
a) Kondisi kesehatan : Baik
b) BB lahir : 2,6 kg
c) PB lahir : 48 Cm
d) Penyakit waktu kecil : Tidak ada
e) Pernah dirawat di RS : Tidak pernah
f) Konsumsi obat/kimia berbahaya : Tidak ada
4. RIWAYAT PENYAKIT
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit selama menjalani kehamilan
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan di dalam keluarga klien tidak pernah mengalami keluhan yang
sama dengan yang klien rasakan. Keluarga klien tidak punya riwayat penyakit
keturunan dan tidak pernah memiliki riwayat penyakit menular
6. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan imunisasi dasar yang sudah didapatkan anaknya adalah sudah
lengkap
Tabel Imunisasi
8. Riwayat Psikososial
a. Pembawaan secara umum : Periang
b. Lingkungan rumah : Bersih
9. Riwayat Spiritual
a. Support sistem dalam keluarga : Baik
b. Kegiatan keagamaan : Belajar mengaji
10. Riwayat Hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga
a) Alasan ibu klien ke RS : Tidak tau penanganan
b) Perasaan ibu klien : Cemas
c) Penjelasan dokter : Ada
b. Pemahaman anak tentang sakitnya: Tidak paham
11. Aktivitas Sehari-hari
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Composmentis
Postur tubun : Ideal
Kondisi : Lemah dan letih
B. Tanda-tanda vital : T/D : - Nadi : 104x/mnt, Suhu : 39° C,
Pernafasan:46x/menit, SpO2 : 92%
C. Ukuran anthropometric:
a. Tinggi badan : 110 Cm
b. Berat badan : 18 Kg
c. Lingkar kepala : 49 Cm
D. Kepala
a. Kebersihan : Bersih
b. Warna rambut : Hitam
c. Benjolan : Tidak ada
d. Tekstur rambut : Halus
E. Muka
a. Bentuk muka : Simetris
b. Ekspresi wajah : Pucat dan lesu
c. Keluhan : Tidak ada
F. Mata
a. Penglihatan : Normal
b. Kelopak mata : Normal
c. Sklera : Tidak ikterus
d. Pupil : Isokor
e. Konjungtiva : Merah muda
f. Peradangan : Tidak ada
G. Hidung
a. Struktur : Simetris
b. Fungsi penciuman : Normal
c. Keluhan : Hidung tersumbat
H. Telinga
a. Struktur : Simetris
b. Fungsi : Normal
c. Serumen : Tidak ada
d. Keluhan : Tidak ada
e. Pemakaian alat bantu : Tidak pakai
I. Mulut
a. Gigi : Belum lengkap
b. Gusi : Merah
c. Lidah : Bersih
d. Bibir : Merah kering
J. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Merah muda
b. Nyeri tekan : Tidak ada
c. Nyeri telan : Tidak ada
K. Leher
a. Kelenjar thyroid : Tidak membesar
b. Kelenjar limfe : Tidak membesar
c. Kaku kuduk : Tidak ada
e Warna/bau : Kuning/khas
f Diare : Tidak
g Konstipasi : Tidak
P. Ekstremitas
a Odema : Tidak
b Kontraktur : Tidak
d Kekuatan otot :
5 5 5 5 55 5 5
5 5 5 5 55 5 5
Q. Integumen
a Kebersihan : Bersih
b Turgor : Elastis
1 DS : Penumpukan Ketidakefektifan
- Ibu klien mengatakan anaknya sekret bersihan jalan
batuk disertai dahak nafas
DO :
- Klien terlihat sesak napas
- Ada sekret
- Nadi: 104x/menit
- Penapasan : 46x/menit
- Ronki (+)
2 DS : Gangguan Ketidakefektifan
- Ibu klien mengatakan pertukaran gas pertukaran gas
anaknya sesak di alveoli
DO :
- Klien terlihat sesak napas
- Klien terlihat gelisah
- Klien terlihat pucat
dan sianosis
- Nadi: 104x/menit
- Penapasan : 46x/menit
- SpO2 : 92%
4 DS : Kurangnya Kecemasan
- Ibu klien mengatakan takut pengetahuan
dengan kondisi anaknya orang tua
DO : tentang
- Ibu klien terlihat gelisah dan perawatan anak
cemas
- Sering bertanya soal penyakit
anaknya
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, A., & Dharmayanti, I. (2014). Pneumonia pada Anak Balita di Indonesia
Pneumonia among. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 29, 360.
Ardhi, U. S. Y. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Sistem Respirasi. CV Budi
utama. www.deepublish.com
Dahlan Z. (2013). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V ( dkk Pneumonia, dalam
Sudoyo AW (ed.)). Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas
Indonesia.
Fitrianti, S. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita
Di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi,
7(2), 108. https://doi.org/10.36565/jab.v7i2.74