Dr. Edi Murwani, A.Md. Keb, Dr. Ns. Lembah A., S.Kep, Nina Chrisnawati, SH, Ns. Chinthia K.,
S.Pd, MMRS MMRS M.Pd M.Kep
Ketua STIKes Waket I Waket II Waket III
Ns. Putu Sintya Arlinda A., Ns. Putu Sintya Arlinda A., M.Kep
M.Kep PJMK Keperawatan Medikal Bedah
Ketua Prodi Sarjana Keperawatan
ii
VISI DAN MISI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang Berjiwa Pancasila, Bermutu serta Inovatif di
Bidang Kesehatan pada Tingkat Nasional”
MISI
1) Meningkatkan layanan Pendidikan bermutu yang profesional, terpadu, serta berinovasi
yang berlandaskan nilai-nilai luhur dengan didukung teknologi informasi.
2) Mengembangkan penelitian yang inovatif pada bidang kesehatan dan meningkatkan
kualitas dan publikasi penelitian.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengabdian pada masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan program pembangunan di bidang kesehatan.
4) Menyelenggarakan tata kelola yang baik, bersih, akuntabel dalam pelaksanaan ekonomi
Perguruan Tinggi.
5) Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan Tridharma di STIKes Kendedes.
iii
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
VISI
“Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners kompetitif serta inovatif dalam
pengembangan keperawatan komplementer dan alternatif berwawasan nusantara pada tahun
2024”
MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan berkualitas yang menghasilkan lulusan ners
berwawasan nusantara, kompetitif serta inovatif dalam pengembangan keperawatan
komplementer dan alternatif.
2. Melaksanakan penelitian inovatif dalam bidang pengembangan keperawatan
komplementer dan alternatif sebagai bagian dari IPTEK berbasis kearifan nusantara.
3. Mendharmabaktikan pengetahuan dan ketrampilan inovatif di bidang keperawatan
komplementer dan alternatif berbasis kearifan nusantara sebagai upaya dan solusi
peningkatan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan otonomi Perguruan Tinggi berdasarkan tata kelola yang baik dan
akuntabel melalui kerjasama berbagai pihak guna mendukung peningkatan kualitas
pelaksanaan Tridharma PT di bidang keperawatan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Modul
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes
Kendedes Malang sebagai penuntun pelaksanaan praktikum Keperawatan Medikal Bedah
mahasiswa di laboratorium, yang berisi berbagai Standard Operating Procedure (SOP)
tindakan keperawatan sesuai kompetensi yang wajib dicapai selama pelaksanaan proses
pembelajaran di Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kendedes Malang.
Tentunya penyusun tidak bisa menyelesaikan penyusunan modul praktikum ini tanpa
dukungan dari berbagai pihak, oleh karenanya penyusun mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi positif dalam proses penyusunan modul
praktikum ini, terutama rekan tim pengajar di STIKes Kendedes Malang.
Akhirnya, semoga modul praktikum ini bisa bermanfaat dalam pelaksanaan program
pembelajaran terutama dalam pelaksaan praktikum Keperawatan Medikal Bedah di
laboratorium STIKes Kendedes Malang.
Tim Penyusun
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii
VISI MISI................................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Infus....................................................1
SOP (Standar Operasional Prosedur) Terapi Intravena.......................................................8
SOP (Standar Operasional Prosedur) Perekaman EKG....................................................13
SOP (Standar Operasional Prosedur) Terapi Nebulizer....................................................16
SOP (Standar Operasional Prosedur) Teknik Fisioterapi dada.........................................20
SOP (Standar Operasional Prosedur) Teknik Postural Drainase......................................22
SOP (Standar Operasional Prosedur) Suction...................................................................28
SOP (Standar Operasional Prosedur) Terapi Oksigen......................................................31
SOP (Standar Operasional Prosedur) Perawatan WSD (Water Seal Drainage)...............33
SOP (Standar Operasional Prosedur) Teknik Pengambilan darah arteri dan
interpretasi Analisa Gas Darah.........................................................................................
SOP (Standar Operasional Prosedur) Perawatan Trakeostomi.........................................40
SOP (Standar Operasional Prosedur) Tourniquet test.......................................................43
SOP (Standar Operasional Prosedur) Transfusi................................................................45
vi
1
A. Pengertian
Prosedur untuk memasukkan selang ke pembuluh darah di tangan.
B. Tujuan
Untuk mengalirkan cairan infus, transfusi darah, albumin, atau obat. Pemasangan
infus diutamakan pada kondisi darurat, seperti dehidrasi berat, infeksi parah, sakit
kritis, atau perdarahan
C. Indikasi
1. Pada kondisi kehilangan cairan
2. Pasien yang tidak mampu atau sulit mendapatkan asupan cairan secara normal
3. Pasien yang membutuhkan pemberian obat-obaran melalui jalur intravena
D. Kontraindikasi
E. Hal yang diperhatikan
Rumus hitung tetesan cairan infus makro :
Jumlah tetesan per menit= jumlah kebutuhan cairan x factor tetes mikro
Waktu (menit)
F. Petunjuk penilaian
2
Berikan Nilai
1. Tidak dikerjakan/tidak dilakukan sama sekali
2. Dikerjakan masih dengan keraguan, uraian Langkah belum sepenuhnya berurutan
3. Dikerjakan dengan baik sesuai dengan Langkah-langkah, waktu lebih efektif
4. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai Langkah-langkahnya , waktu lebih
efektif
NO LANGKAH KEGIATAN 4 3 2 1 KET
A Tahap Pra Interaksi
1 Persiapan diri perawat
2 Verifikasi catatan keperawatan medis
3 Persiapan alat
a. Sarung tangan bersih
b. Torniket
c. Abocath/kanula infus
Transfusi/blood set
Malang, ………………………
2023 JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket : A = 80-100
6
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
(…………………………..)
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9
E = <50
1
G. Pengertian
Suatu kegiatan untuk mengganti cairan infus yang sudah habis untuk melanjutkan
terapi cairan.
H. Tujuan
Melanjutkan terapi cairan yang sudah dianjurkan oleh dokter
I. Indikasi
4. Pada kondisi kehilangan cairan
5. Pasien yang tidak mampu atau sulit mendapatkan asupan cairan secara normal
6. Pasien yang membutuhkan pemberian obat-obaran melalui jalur intravena
J. Kontraindikasi
K. Hal yang diperhatikan
Rumus hitung tetesan cairan infus makro :
L. Petunjuk penilaian
Berikan Nilai
5. Tidak dikerjakan/tidak dilakukan sama sekali
6. Dikerjakan masih dengan keraguan, uraian Langkah belum sepenuhnya berurutan
2
3 Cuci tangan
4 Dokumentasi : catat waktu melakukan tindakan penggantian
cairan infus dan respon klien
TOTAL
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
4
M. Pengertian
Mengidentifikasi dan meningkatkan penyembuhan luka serta mencegah terjadi nya
komplikasi luka infus yang mengalami infeksi
N. Tujuan
O. Indikasi
Luka infus yang mengalami infeksi
P. Kontraindikasi
Q. Hal yang diperhatikan
R. Petunjuk penilaian
Berikan Nilai
9. Tidak dikerjakan/tidak dilakukan sama sekali
10. Dikerjakan masih dengan keraguan, uraian Langkah belum sepenuhnya berurutan
11. Dikerjakan dengan baik sesuai dengan Langkah-langkah, waktu lebih efektif
12. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai Langkah-langkahnya , waktu lebih
efektif
NO LANGKAH KEGIATAN 4 3 2 1 KET
A Tahap Pra Interaksi
1 Persiapan diri perawat
2 Verifikasi catatan keperawatan medis
3 Persiapan alat
f. Bengkok
g. Betadine
h. Cairan NaCl
i. Kassa secukupnya
j. Salep antibiotic jika perlu
k. Sarung tangan bersih
l. Sarung tangan steril
m. Gunting
n. Hipafix secukupnya
o. Perlak kecil/underpad
p. Kom kecil
B Tahap Orientasi
1 Berikan salam terapeutik
2 Identifikasi klien sesuai gelang identitas (nama dan tanggal
lahir). Cocokkan dengan gelang identitas nya
3 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4 Persiapan lingkungan: jaga privasi klien dengan memasang
sampiran atau menutup horden pembatas ruangan, atur
pencahayaan, ciptakan lingkungan yang nyaman
C Tahap Kerja
1 Cuci tangan
2 Pasang sarung tangan bersih
3 Letakkan undepad/perlak kecil di bawah ekstremitas yang
mengalami luka
4 Tuangkan NaCl dan betadine ke kom kecil
5 Buka plester secara perlahan
6 Monitor karakteristik luka (ukuran, drainase, warna, bau).
Bersihkan drainase jika ada
7 Monitor tanda-tanda infeksi yaitu rubor (kemerahan), kalor
5
S. Pengertian
Melepaskan infus merupakan pencabutan cairan yang telah dimasukkan ke dalam
tubuh pasien melalui pembuluh darah karena keadaan pasien sudah stabil
T. Tujuan
Menyelesaikan terapi cairan
U. Indikasi
Kondisi pasien sudah stabil
V. Kontraindikasi
W. Hal yang diperhatikan
X. Petunjuk penilaian
Berikan Nilai
13. Tidak dikerjakan/tidak dilakukan sama sekali
14. Dikerjakan masih dengan keraguan, uraian Langkah belum sepenuhnya berurutan
15. Dikerjakan dengan baik sesuai dengan Langkah-langkah, waktu lebih efektif
16. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai Langkah-langkahnya , waktu lebih
efektif
NO LANGKAH KEGIATAN 4 3 2 1 KET
A Tahap Pra Interaksi
1 Persiapan diri perawat
2 Verifikasi catatan keperawatan medis
3 Persiapan alat
p. Sarung tangan
q. Kapas alkohol
r. Larutan antiseptic
s. Plaster, hipafix
t. Gunting
u. Bengkok
B Tahap Orientasi
1 Berikan salam terapeutik
2 Identifikasi klien sesuai gelang identitas (nama dan tanggal
lahir). Cocokkan dengan gelang identitasnya
3 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4 Persiapan lingkungan: jaga privasi klien dengan memasang
sampiran atau horden pembatas kamar, atur pencahayaan,
ciptakan lingkungan yang nyaman
C Tahap Kerja
1 Cuci tangan
2 Kunci klem infus
3 Lepas plester satu-persatu pada infus. Gunakan alcohol
swab untuk membantu melepaskan rekatan plester
4 Pada pasien anak-anak lepaskan balutan bidai nya dulu baru
plester infus nya
5 Fiksasi bagian ujung insersi infus ke vena dengan alcohol
swab, minta pasien untuk Tarik napas, lalu Tarik perlahan
kateter infus keluar dari akses vena
6 Tekan daerah insersi dengan alcohol swab karena darah
biasanya akan keluar. Tekan hingga darah berhenti
7 Ambil plester, lalu plester daerah bekas suntikan infus
7
Malang,………………………2023
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………..)
E = <50
8
INJEKSI INTRAVENA
A. Pengertian
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam
pembuluh darah vena
B. Tujuan
Memperoleh reaksi obat yang lebih cepat dibandingkan dengan injeksi parenteral
lainnya.
Memasukkan obat dalam volume yang lebih besar.
C. Tempat Injeksi
Pada lengan (vena basilica, vena sefalika,dan vena cubiti )
Petunjuk penilaian
Berikan nilai :
4. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai langkah dengan waktu yang efektif.
3. Dikerjakan dngan baik sesuai dengan langkah tetapi waktu tidak efektif.
10
D. Langkah Kerja
NO NILAI KET.
LANGKAH KEGIATAN
. 4 3 2 1
Persiapan alat
I.
Sarung tangan bersih
Jarum steril + Spuit steril (2 – 5 cc)
Obat yang sesuai
Kapas dan alkohol 70%
Obat injeksi
Perlak
Plesterin/ plester
Bengkok
Bak injeksi
Buku injeksi dan Alat tulis
II. Persiapan Pasien :
1. Identifikasi pasien
2. Mengkaji riwayat alergi
III. Langkah Kerja :
1. Mencuci tangan 7 langkah
2. Menyiapkan obat dengan prinsip “lima benar”:
Benar obat
Benar pasien
Benar waktu pemberian
Benar dosis pemberian
Benar rute pemberian
Catatan:
Bila obat diambil dari dalam
sediaan yang ada dalam vial,
maka jarum (needle) yang
akan disuntikkan ke pasien
harus diganti terlebih dahulu
dengan jarum (needle) yang
baru
Bila obat diambil dari dalam sediaan yang ada di ampul,
maka jarum (needle) yang akan disuntikkan ke pasien
tidak perlu diganti dengan jarum (needle) yang baru
11
A. Pengertian
Pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) adalah tindakan untuk merekam aktivitas
listrik jantung dari Nodus Sinoatrial yang dikonduksi dalam jantung yang
mengakibatkan jantung berkontraksi sehingga dapat direkam melalui elektroda yang
dilekatkan pada kulit.
B. Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi maupun struktur organ jantung
C. Indikasi
Pasien dengan gejala :
1. Angina pektoris atau nyeri dada, yaitu rasa tidak nyaman yang menetap di area
pinggang ke atas
2. Dada terasa ditekan atau diinjak
3. Nyeri epigastrium atau rasa terbakar di dada (heartburn), terutama pada pasien
yang tidak membaik dengan pemberian obat lambung
4. Palpitasi, yaitu frekuensi nadi >150 kali/menit atau nadi tidak teratur dengan
frekuensi >120 kali/menit
5. Detak jantung lambat, yaitu frekuensi nadi <50 kali/menit dan bergejala
6. Episode sinkop atau fatigue (severe weakness) yang tidak diketahui penyebabnya,
terutama pada populasi geriatri karena pingsan adalah gejala sindrom koroner
akut yang paling sering
7. Gejala stroke akut atau kurang dari 24 jam
8. Kesulitan bernapas tanpa penyebab di luar jantung
9. Cardiac arrest
10. Penggunaan kokain, narkoba, atau keracunan obat lainnya
D. Kontraindikasi
Pada kondisi yang lebih jarang, dapat terjadi dermatitis alergi pada pasien akibat
penggunaan elektroda yang melekat di kulit. Namun, saat ini sudah banyak alat EKG
dengan elektroda berbahan hipoalergenik
F. Petunjuk penilaian
Berikan Nilai
17. Tidak dikerjakan/tidak dilakukan sama sekali
18. Dikerjakan masih dengan keraguan, uraian Langkah belum sepenuhnya berurutan
19. Dikerjakan dengan baik sesuai dengan Langkah-langkah, waktu lebih efektif
20. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai Langkah-langkahnya , waktu lebih
efektif
1 Mempersiapkan alat :
a. Alat monitor EKG lengkap siap pakai &
kondisi baik
b. Kapas Alkohol
c. Jelly khusus EKG
d. Tisu
2 Cuci tangan
B Tahap Orientasi
1 Menyapa dan mengidentifikasi identitas pasien
2 Mengkaji kondisi pasien
3 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
4 Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
5 Menanyakan kesediaan pasien
6 Menjaga privacy pasien
7 Memposisikan pasien dalam keadaan datar
C Tahap Kerja
1 Atur posisi pasien tidur terlentang
2 Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas.
Bila pasien memakai jam tangan, gelang dan
logam lain dilepas
3 Bersihkan kotoran dan lemak dengan
menggunakan kapas alcohol pada daerah dada,
kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai
dilokasi pemasangan manset elektroda
4 Oleskan jelly pada permukaan elektroda
5 Pasang manset elektroda pada kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai.
6 Sambung kabel EKG pada kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai pasien, untuk sadapan
ekstremitas LEAD (LEAD I, II, III ,
AVR,AVL,AVF) dengan cara sebagai berikut :
a. Warna merah pada tangan kanan
b. Warna kuning pada tangan kiri
c. Warna hijau pada kaki kiri
d. Warna hitam pada kaki kanan.
7 Pasangkan elektroda ke dada untuk merekam
precardical :
V1 : Pada intercosta ke 4 pada garis sternum
sebelah
kanan
V2 : Pada intercosta ke 4 pada garis sternum kiri
V3 : Pertengahan antara V2 dan V4
V4 : Pada intercosta ke 5 pada axilla bagian
belakang kiri.
V5 : Pada axilla sebelah depan kiri
V6 :Pada intercosta ke 5 pada mid axilla
8 Lakukan perekaman secara berurutan sesuai
dengan pemilihan LEAD yang terdapat pada mesin
EKG
9 Beri identitas pasien pada hasil rekaman
D Tahap Terminasi
1 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan
obyektif)
2 Beri reinforcement positif pada pasien
15
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9
E = <50
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
16
Y. Pengertian
Suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau pemeliharaan sistem pernafasan.
Pemberian inhalasi uap dengan obat dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator
Z. Tujuan
1. Mengencerkan secret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan napas
AA. Indikasi
1. Pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan secret
2. Pasien yang mengalami penyempitan jalan napas
BB. Kontraindikasi
CC. Hal yang diperhatikan
DD. Petunjuk penilaian
Berikan Nilai
21. Tidak dikerjakan/tidak dilakukan sama sekali
22. Dikerjakan masih dengan keraguan, uraian Langkah belum sepenuhnya berurutan
23. Dikerjakan dengan baik sesuai dengan Langkah-langkah, waktu lebih efektif
24. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai Langkah-langkahnya , waktu lebih
efektif
NO LANGKAH KEGIATAN 4 3 2 1 KET
A Tahap Pra Interaksi
1 Persiapan diri perawat
2 Verifikasi catatan keperawatan medis
3 Persiapan alat
a. Set nebulizer
b. Obat bronkodilator
c. Bengkok
d. Tissue
e. Spuit 5 cc
f. Aquades
g. Tissue
B Tahap Orientasi
1 Berikan salam terapeutik
2 Identifikasi klien sesuai gelang identitas (nama dan
tanggal lahir). Cocokkan dengan gelang identitas
nya
3 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4 Persiapan lingkungan: jaga privasi klien dengan
memasang sampiran atau menutup horden
pembatas ruangan, atur pencahayaan, ciptakan
lingkungan yang nyaman
C Tahap Kerja
1 Cuci tangan
2 Menggukan sarung tangan
3 Mengatur pasien dalam posisi duduk atau
semifowler
4 Mendekatkan peralatan yg berisi set nebulizer ke
bed pasien
5 Isi nebulizer dengan ventolin sesuai takaran yang
17
tersedia
6 Memasukkan obat sesuai dosis yang telah di
program
7 Memasang masker pada pasien
8 Menghidupkan nebulizer & meminta pasien nafas
dalam hingga obat habis
9 Matikan nebulizer
10 Bersihkan mulut & hidung dengan tissue
11 Bereskan fasilitas
12 Buka sarung tangan
13 Mencuci tangan
D Tahap Terminasi
1 Evaluasi respon dan perasaan pasien
2 Sampaikan hasil penggantian cairan infus
3 Cuci tangan
4 Dokumentasi : catat waktu melakukan tindakan
penggantian cairan infus dan respon klien
TOTAL
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
18
EE.Pengertian
Suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau pemeliharaan sistem pernafasan.
Pemberian inhalasi uap dengan obat dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator
FF. Tujuan
3. Mengencerkan secret agar mudah dikeluarkan
4. Melonggarkan jalan napas
GG. Indikasi
3. Pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan secret
4. Pasien yang mengalami penyempitan jalan napas
HH. Kontraindikasi
II. Hal yang diperhatikan
JJ. Petunjuk penilaian
Berikan Nilai
25. Tidak dikerjakan/tidak dilakukan sama sekali
26. Dikerjakan masih dengan keraguan, uraian Langkah belum sepenuhnya berurutan
27. Dikerjakan dengan baik sesuai dengan Langkah-langkah, waktu lebih efektif
28. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai Langkah-langkahnya , waktu lebih
efektif
NO LANGKAH KEGIATAN 4 3 2 1 KET
A Tahap Pra Interaksi
1 Persiapan diri perawat
2 Verifikasi catatan keperawatan medis
3 Persiapan alat
h. Set nebulizer
i. Obat bronkodilator
j. Bengkok
k. Tissue
l. Spuit 5 cc
m. Aquades
n. Tissue
B Tahap Orientasi
1 Berikan salam terapeutik
2 Identifikasi klien sesuai gelang identitas (nama dan
tanggal lahir). Cocokkan dengan gelang identitas
nya
3 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4 Persiapan lingkungan: jaga privasi klien dengan
memasang sampiran atau menutup horden
pembatas ruangan, atur pencahayaan, ciptakan
lingkungan yang nyaman
C Tahap Kerja
1 Cuci tangan
2 Menggukan sarung tangan
3 Mengatur pasien dalam posisi duduk atau
semifowler
4 Mendekatkan peralatan yg berisi set nebulizer ke
bed pasien
5 Isi nebulizer dengan ventolin sesuai takaran yang
19
tersedia
6 Memasukkan obat sesuai dosis yang telah di
program
7 Memasang masker pada pasien
8 Menghidupkan nebulizer & meminta pasien nafas
dalam hingga obat habis
9 Matikan nebulizer
10 Bersihkan mulut & hidung dengan tissue
11 Bereskan fasilitas
12 Buka sarung tangan
13 Mencuci tangan
D Tahap Terminasi
1 Evaluasi respon dan perasaan pasien
2 Sampaikan hasil penggantian cairan infus
3 Cuci tangan
4 Dokumentasi : catat waktu melakukan tindakan
penggantian cairan infus dan respon klien
TOTAL
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
20
DESKRIPSI UMUM :
Fisioterapi dada adalah suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi, vibrasi, dan
postural drainase yang dilakukan dalam upaya mengatasi gangguan (hambatan) jalan napas dengan
melepaskan sekret yang terdapat pada jalan napas. Vibrasi adalah teknik kompresi manual dan
getaran pada dinding dada selama fase ekspirasi.
Tujuan
Meningkatkan turbulensi udara ekspirasi sehingga dapat melepaskan dan mengalirkan sekret
NILAI
PROTOKOL KERJA
1 2 3 4
Persiapan alat :
1. Lembar inform consent
2. Tempat sputum
Persiapan pasien
a. “selamat pagi ibu/bapak...apa betul bapak/ ibu (sebutkan
nama dan alamat pasien)
b. “saya perawat ...akan melakukan vibrasi di area dada
fungsinya agar dahak yang menumpuk pada paru-paru
mudah dikeluarkan, apa bapak/ ibu bersedia? (langsung
berikan lembar inform consent untuk diisi pasien)
c. setelah mendapat persetujuan (tanda tangan) pasien atau
keluarga ambil kembali lembar inform consent
Prosedur pelaksanaan
a. “Bapak/ibu...kita mulai prosedur vibrasi ya...”
b. Letakkan tangan , telapak tangan menghadap ke bawah di
area dada yang akan di drainage, satu tangan di atas
tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan
ekstensi
Total Nilai
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
22
DESKRIPSI UMUM :
Postural drainage adalah pembersihan sekret pada jalan napas segmen bronkus dengan pengaruh
gravitasi menggunakan posisi tubuh tertentu. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan
salah satu atau lebih dari posisi tubuh tertentu yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian
khusus dari pohon trakeobronkial-bidang paru atas, tengah, atau bawah ke dalam trakea. Batuk atau
penghisapan kemudian dapat membuang sekret dari trakea.
Indikasi
Gangguan pulmonal : bronkitis, cystic fibrosis, pneumonia, asma, lung abses, abstruktif lung disease.
Postoperative prophylaxis : thoracotomy, stasis pneumonia
NILAI
PROTOKOL KERJA
1 2 3 4
Persiapan alat :
3. Bantal (dua atau tiga buah)
4. Papan pemiring atau pengdongak
5. Tisu wajah
6. Segelas air
7. Wadah dari kaca/ sputum pot
8. Lembar inform consent
Persiapan pasien
d. “selamat pagi ibu/bapak...apa betul bapak/ ibu (sebutkan
nama dan alamat pasien)
e. “saya perawat ...akan melakukan penepukan di area dada
fungsinya agar dahak yang menumpuk pada paru-paru
mudah dikeluarkan, apa bapak/ ibu bersedia? (langsung
berikan lembar inform consent untuk diisi pasien)
f. setelah mendapat persetujuan (tanda tangan) pasien atau
keluarga ambil kembali lembar inform consent
Prosedur pelaksanaan
j. “Bapak/ibu...kita mulai prosedur penepukan ya...”
k. Cuci tangan
l. Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage
berdasarkan pengkajian semua bidang paru, data klinis,
dan gambaran foto dada
m. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang
tersumbat
n. Bantu klien memilih posisi sesuai kebutuhan (posisi
postural drainage
23
Total Nilai
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
28
DESKRIPSI UMUM :
Penghisapan orofaringeal atau nasofaringeal digunakan bila klien mampu batuk secara efektif tetapi
tidak mampu membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau menelan. Tindakan ini sering digunakan
setelah klien batuk. Penghisapan orofaringeal dan nasiofaringeal mungkin juga tepat pada klien yang
Tujuan
NILAI
PROTOKOL KERJA
1 2 3 4
Persiapan alat :
1. Penghisap portebel atau dinding dengan selang
penghubung dan konektor-Y bila diperlukan kateter steril
(12 atau 16 French)
2. Air steril atau normal salin
3. Sarung tangan steril
4. Pelumas larut air
5. Selimut atau handuk untuk melindungi linen dan baju klien
6. Masker wajah (google)
7. Lembar inform consent
Persiapan pasien
a. “selamat pagi ibu/bapak...apa betul bapak/ ibu (sebutkan
nama dan alamat pasien)
b. “saya perawat ...akan melakukan penghisapan lender di
daerah sekitar mulut, hidung, dan tenggorokan. Selama
prosedur akan terasa kurang nyaman tapi nanti akan saya
bantu untuk relaks selama proses, apa bapak/ ibu
bersedia? (langsung berikan lembar inform consent untuk
diisi pasien)
c. setelah mendapat persetujuan (tanda tangan) pasien atau
keluarga ambil kembali lembar inform consent
d. ucapkan “ terima kasih, akan saya siapkan alat dulu
29
pak/bu”
Prosedur pelaksanaan
bb. “Bapak/ibu...kita mulai prosedur penghisapan ya...”
cc. Posisikan klien dengan tepat:
- Bila sadar dengan refleks gag berfungsi-baringkan
klien pada posisi semi Fowler’s dengan kepala miring ke
satu sisi untuk penghisapan oral. Baringkan klien pada
posisi Flower’s dengan leher ekstensi untuk
penghisapan nasal.
- Bila sadar-Baringkan klien pada posisi lateral
menghadap pada anda untuk penghisapan oral atau
nasal.
dd. Tempatkan handuk pada bantal atau di bawah dagu klien.
ee. Pilih tekanan dan tipe unit penghisap yang tepat. Untuk
semua unit penghisap adalah 120 sampai 150 mm Hg pada
orang dewasa, 100 sampai 120 mm Hg pada anak-anak,
atau 60 sampai 100mm Hg pada bayi (lihat kotak).
ff. Tuangkan air steril atau normal salin ke dalam wadah yang
steril.
gg. Kenakan sarung tangan steril pada tangan dominan anda.
hh. Gunakan tangan yang telah menggunakan sarung tangan,
sambungkan kateter ke mesin penghisap.
ii. Perkirakan jarak antara daun telinga klien dan ujung
hidung dan letakkan ibu jari dan jari telunjuk dari tangan
yang telah menggunakan sarung tangan.
jj. Basahi ujung kateter dengan larutan steril. Pasang
penghisap dengan unjungnya terletak dalam larutan
kk. Ucapkan..”Bapak/Ibu, saya mulai melakukan penghisapan
ya”
ll. Penghisap
- Orofaringeal-Dengan perlahan masukkan kateter ke
dalam satu sisi mulut klien dan arahkan ke orofaring.
Jangan lakukan penghisapan selama pemasangan.
- Nasofaringeal-Dengan perlahan masukkan kateter ke
salah satu lubang hidung. Arahkan ke arahmedial
sepanjang dasar rongga hidung. Jangan dorong paksa
kateter. Bila lubang hidung yang satu tidak paten, coba
lubang hidung yang lain. Jangan lakukan penghisapan
selama pemasangan.
mm. Sumbat port penghisap dengan ibu jari anda.
Dengan perlahan rotasi kateter saat anda menariknya.
Keseluruhan prosedur tidak boleh lebih dari 15 detik.
nn. Bilas kateter dengan larutan steril dengan meletakkannya
dalam larutan dan lakukan penghisapan
oo. Bila klien tidak mengalami distres pernapasan, biarkan ia
30
Total Nilai
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
31
A. Pengertian
Memasukkan oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan melalui lubang
hidung dengan menggunakan nasal kanul.
B. Tujuan
1. Membantu menambah kekurangan zat asam (O2)
2. Membantu kelancaran metabolisme
3. Pengobatan/terapi
4. Mencegah hypoxia
C. Indikasi
1. Gagal napas akibat sumbatan jalan napas, depresi pusat napas, penyakit saraf otot,
trauma thorax atau penyakit pada paru seperti misalnya Acute Respiratory
Distress Syndrome (ARDS).
2. Kegagalan transportusi oksegen akibat syok (kardiogenik, hipovolemik dan
septik), infark otot jantung, anemia atau keracunan karbon monoksida (CO).
3. Kegagalan ekstraksi oksigen oleh jaringan akibat keracunan sianida.
4. Peningkatan kebutuhan jaringan terhadap oksigen, seperti pada luka bakar, trauma
ganda, infeksi berat, penyakit keganasan, kejang demam, dan sebagainya.
5. Pasca anestesia terutama anestesia umum dengan gas gelak atau N2O
D. Kontraindikasi
Pemberian pada pasien yang tidak berisiko atau mengalami hipoksemia atau hipoksia
jaringan
E. Hal yang diperhatikan
F. Petunjuk penilaian
Berikan Nilai
29. Tidak dikerjakan/tidak dilakukan sama sekali
30. Dikerjakan masih dengan keraguan, uraian Langkah belum sepenuhnya berurutan
31. Dikerjakan dengan baik sesuai dengan Langkah-langkah, waktu lebih efektif
32. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai Langkah-langkahnya , waktu lebih
efektif
NO LANGKAH KEGIATAN 4 3 2 1 KET
A Pra Interaksi
1 Persiapan diri perawat
2 Verifikasi catatan keperawatan medis
3 Persiapan Alat
1) Tabung oksigen dengan manometer
2) Pengukur aliran (flow meter)
3) Botol pelembab (humidifier)
4) Selang oksigen yang diperlukan
5) Plester bila diperlukan
B Tahap Orientasi
1 Berikan salam terapeutik
2 Identifikasi klien sesuai gelang identitas (nama dan
tanggal lahir). Cocokkan dengan gelang identitas
nya
3 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4 Persiapan lingkungan: jaga privasi klien dengan
memasang sampiran atau horden pembatas kamar,
32
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
33
KK. Pengertian
WSD merupakan suatu tindakan drainase intrapleural yang digunakan setelah
prosedur intrathorakal. Satu atau lebih kateter dada dipasang dalam rongga pleura dan
difiksasi ke dinding dada yang kemudian disambung ke sistem drainase (suction).
Bertujuan untuk mengeluarkan gas, cairan darah, atau cairan asing yang yang bersifat
solid dari rongga dada pleura atau rongga thoraks dan ruang mediastinum.
LL.Tujuan
1. Mengganti balutan dada dan selang WSD.
2. Memonitor kepatenan dan fungsi sistem WSD.
3. Mengganti botol WSD.
4. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang.
MM. Indikasi
NN. Kontraindikasi
OO. Hal yang diperhatikan
1. Penetapan slang.
Slang diatur senyaman mungkin, sehingga slang yang dimasukkan tidak
terganggu dengan bergeraknya pasien, sehingga rasa sakit di bagian masuknya
slang dapat dikurangi.
2. Pergantian posisi badan.
Usahakan agar pasien dapat merasa enak dengan memasang bantal kecil
dibelakang, ataumemberi tahanan pada slang, melakukan pernapasan perut,
merubah posisi tubuh sambal mengangkat badan, atau menaruh bantal di bawah
lengan atas yang cedera.
3. Mendorong berkembangnya paru-paru.
Dengan WSD/Bullow drainage diharapkan paru mengembang.
Latihan napas dalam.
Latihan batuk yang efisien : batuk dengan posisi duduk, jangan batuk waktu
slang diklem.
Kontrol dengan pemeriksaan fisik dan radiologi.
Perhatikan keadaan dan banyaknya cairan suction.
Perdarahan dalam 24 jam setelah operasi umumnya 500 - 800 cc. Jika
perdarahan dalam 1 jam melebihi 3 cc/kg/jam, harus dilakukan torakotomi.
Jika banyaknya hisapan bertambah/berkurang, perhatikan juga secara
bersamaan keadaan pernapasan.
PP. Persiapan Alat
1. Satu buah meja dengan satu set bedah minor
2. Botol WSD berisi larutan bethadin yang telah diencerkan dengan NaCl 0,9%
dan ujung selang terendam sepanjang dua cm.
3. Kasa steril dalam tromol
4. Korentang
5. Plester dan gunting
6. Nierbekken/kantong balutan kotor
7. Alkohol 70%
8. Bethadin 10%
9. Handscoon steril
QQ. Petunjuk penilaian
Berikan Nilai
34
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
36
DESKRIPSI UMUM :
BGA adalah merupakan prosedur diagnostik yang umum digunakan pada pasien dengan prosedur
monitoring status oksigenasi dan keseimbangan asam basa. beberapa bentuk rentangan normal dari
parameter pemerinsaan BGA ada pada tabel di bawah ini (Orlando, 2010).
Terminology of ABG
1 Acidosis pH <7.3
2 Alkalosis pH>7.5
3 Hypercapnia pCO2 > 50 mm Hg
4 Hypocapnia pCO2 <30 mm Hg
5 Hypoxia pO2 < 50 mm Hg
6 Hyperoxia pO2 > 70 mm Hg
lepaskan glove.
t. Mencuci tangan 6 langkah
u. setelah 30 menit datangi lagi pasien untuk observasi respon
pasien dan tanyakan “bapak/ ibu apa ada keluhan atau ada yang
bisa saya bantu? jika tidak silahkan istirahat. selamat pagi/
sore/ malam
v. Mencuci tangan 6 langkah
Referensi :
1 Deorari, AIIMS, 2008, Blood Gas Analysis
2 Guideline Resuscitation Council (UK) 2010, Arterial Blood gas
Analysis
3 Interpretation Arterial Blood gas, 2010 Orlando Regional
Medical Center
4 Marry, 2009 Neonatal Network Journal Vol.28 No.2 March/
April
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
40
DESKRIPSI UMUM :
Trakeostomi adalah operasi membuat jalan udara melalui leher langsung ke trakea untuk
mengatasi asfiksi apabila ada gangguan pertukaran udara pernapasan. Trakeostomi
diindikasikan untuk membebaskan obstruksi jalan napas bagian atas, melindungi trakea serta
cabang-cabangnya terhadap aspirasi dan tertimbunnya discharge bronkus, serta pengobatan
terhadap penyakit (keadaan) yang mengakibatkan insufisiensi respirasi.
NILAI
PROTOKOL KERJA
1 2 3 4
Persiapan alat :
1. H2O2 3 % Dalam Kom steril
2. Aquades steri dalam kom steril
3. Sikat pembersih tabung steril
4. March Swivel (Konektor ) yang bersih
5. Alat – alat suction lengkap
6. Kassa steril
7. Pita kanul trakeostomi
8. Cairan desinfektan
9. Sarung tangan steril
10. Kassa steril
11. Lidi kapas steril
12. Bak instrument
13. Korentang
14. Handuk
15. Perlak
16. Bengkok
17. Lembar inform consent
Persiapan pasien
a. “selamat pagi ibu/bapak...apa betul bapak/ ibu (sebutkan
nama dan alamat pasien)
b. “saya perawat ...akan melakukan penghisapan lendir di
daerah leher melalui selang trakheo. Selama prosedur
akan terasa kurang nyaman tapi nanti akan saya bantu
untuk relaks selama proses, apa bapak/ ibu bersedia?
(langsung berikan lembar inform consent untuk diisi
pasien)
c. setelah mendapat persetujuan (tanda tangan) pasien atau
keluarga ambil kembali lembar inform consent
d. ucapkan “ terima kasih, akan saya siapkan alat dulu
pak/bu”
41
Prosedur pelaksanaan
a. “Bapak/ibu...kita mulai prosedur penghisapan ya...”
b. Menutup sketsel/pasang sampiran
c. Mencuci tangan
d. Pakai sarung tangan
e. Angkat kassa penutup trakeostomi
f. Melakukan perawatan luka trakheostomi dengan
menggunakan kasa Ns,
g. Letakkan 3 – 4 buah kassa lembab ( yang dibasahi
desinfektan ) disekitar luka trakeostomi.
h. Untuk mengangkat kanul bagian dalam :
Pegang sayap kanul bagian luar
Buka Kunci kanul bagian dalam dengan memutar kearah
luar
Cabut kanul bagian dalam tersebut
i. Pasang konektor march swivel pada kanul luar dan
hubungkan dengan ventilator atau oksigen
j. Rendam kanul tersebut dalam larutan H2O2 3 % yang
sudah tersedia
k. Hisap sekresi dari kanul bila perlu
l. Bersihkan lubang kanul bagian dalam yang sedang
direndam dengan sikat pembersih tabung.
m. Setelah dibersihkan, bilas dengan aquades kemudian
dikeringkan dengan kasa steril kering
n. Pasang kanul trakeostomi kembali
o. Tutup dengan kasa
p. Observasi respon pasien ; tanda – tanda adanya gangguan
pernafasan, RR, Nadi
q. Rapikan alat
r. Rapikan pasien
s. “Prosedur penghisapan sudah selesai saya kerjakan pak/
ibu, saya akan kembali ke ruang perawatan setelah
merapikan anda. Jika ada yang dikeluhkan dan butuh
bantuan saya silahkan pencet tombol yang ada didekat
meja bapak/ ibu”
“terima kasih kerjasamanya”
t. Melepaskan sarung tangan dan cuci tangan
u. Catat pada catatan perawat jumlah, konsistensi, warna,
dan bau sekret, serta respons klien terhadap prosedur.
Total Nilai
Malang,………………………2021
JML SKOR
42
Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
43
DESKRIPSI UMUM :
Sebagai salah satu metode pengidentifikasian dini DHF.
NILAI
PROTOKOL KERJA
1 2 3 4
Persiapan alat :
1. Tensi meter,
2. buku catatan,
3. jam tangan
4. Lembar inform consent
Persiapan pasien
a. “selamat pagi ibu/bapak...apa betul bapak/ ibu (sebutkan nama
dan alamat pasien)
b. “saya perawat ...akan melakukan tes dengan menggunakan
turniket, apa bapak/ ibu bersedia? (langsung berikan lembar
inform consent untuk diisi pasien)
c. setelah mendapat persetujuan (tanda tangan) pasien atau
keluarga ambil kembali lembar inform consent
Prosedur pelaksanaan
a. “Bapak/ibu...saya siapkan peralatannya terlebih dahulu ya”
b. Pasangan manset 2 jari diatas fossa kubiti.
c. Buat lingkaran pd volar lengan bawah diameter 2,5 – 2,8 cm.
d. Ukuran tekanan darah, jumlahkan kemudian hasil penjumlahan di
bagi
e. Pertahankan tekanan pada hasil pembagian selama 5 – 10 menit.
f. Interprestasi bila : < 10 ptechie : rumple leed negative.
: > 10 ptechie : rumple leed positif.
g. “Prosedur torniquet sudah selesai saya kerjakan pak/ ibu, saya
akan kembali ke ruang perawatan setelah merapikan anda. Jika
ada yang dikeluhkan dan butuh bantuan saya silahkan pencet
tombol yang ada didekat meja bapak/ ibu”
“terima kasih kerjasamanya”
h. Cuci tangan
i. Catat hasil pemeriksaan pada catatan perawat
Total Nilai
44
Malang,………………………2021
JML SKOR Penguji
N= X100
SKOR MAKSIMAL
Ket : A = 80-100
B = 70 - 74,9 B+ = 75 - 79,9
C = 60 - 64,9 C+ = 65 – 69,9
D = 50 – 54,9 D+ = 55 – 59,9 (……………………………..)
E = <50
45
DESKRIPSI UMUM :
Penggantian darah atau tranfusi darah adalah suatu pemberian darah lengkap atau komponen
darah seperti plasma, sel darah merah kemasan atau trombosit melalui IV.
Tujuan:
1. Meningkatkan volume sirkulasi darah setelah pembedahan, trauma atau perdarahan
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada
klien yang mengalami anemia berat.
3. Memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai terapi pengganti
Indikasi:
1. Pasien dengan kehilangan darah dalam jumlah besar (operasi besar, perdarahan postpartum,
kecelakaan, luka bakar hebat, penyakit kekurangan kadar Hb atau penyakit kelainan darah).
2. Pasien dengan syok hemoragi.
NILAI
PROTOKOL KERJA
1 2 3 4
Persiapan alat :
a. T Standar infus
b. Cairan steril sesuai instruksi
c. Tranfusi set steril
d. IV kateter sesuai ukuran ( 18 )
e. Bidai atau ( k/p pada anak )
f. Perlak dan pengalas
g. Tourniquet
h. Instrumens steril ( pinset, gunting dan com )
i. Kapas alkohol
j. Bengkok
k. Tempt sampah
l. Kasa steril
m. Sarung tangan
n. Salf antibiotik
o. Plester
p. Darah atau plasma
q. Obat antihistamin
r. Tensimeter dan termometer
s. Formulir observasi khusus dan alat tulis
9. Lembar inform consent
Persiapan pasien
a. “selamat pagi ibu/bapak...apa betul bapak/ ibu (sebutkan nama
dan alamat pasien)
b. “saya perawat ...akan melakukan memasang alat untuk transfuse
darah, tujuannya supaya keluhan bapak/ibu berupa kurang
46
Total Nilai