Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir perkuliahan jurusan Ilmu Keperawatan
Strata 1 (S1)
Disusun Oleh :
Verawati
Octavia
011721034
UNIVERSITAS BINAWAN
Jl. Kalibata Raya Jakarta
Timur Jakarta
2019
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
NIM 011721034
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
skripsi orang lain. Apabila pada kemudian hari pernyataan saya ini tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat
kelulusan dan gelar kesarjanaannya.
Pembuat Pernyataan
Verawati
Octavia NIM:
011721034
iii
HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
i
LEMBAR PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Mengetahui
Ketua Program Studi
Keperawatan UNIVERSITAS
BINAWAN
ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang Menyatakan,
(Verawati Octavia)
Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Kecemasan Pasien Yang
Akan Dilakukan Corangiography Standby PCI di RS. Jantung Jakarta
Verawati Octavia
Abstrak
iv
Correlation of Knowledge to Patient Anxiety Before Corangiography Standby
PCI at RS Jantung Jakarta.
Verawati Octavia
Abstrak
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah dan karunia-
Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap
Kecemasan Pasien yang Akan Dilakukan Corangiography Standby
PCI di RS Jantung Jakarta”. Penelitian ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Strata 1 di
Program Studi Keperawatan Universitas Binawan.
x
6. Orang tua dan saudara-saudara , terima kasih atas doa, bimbingan,
serta kasih sayang yang selalu tercurah selama ini.
7. Mr. Bayu Rustam Ardamas S.Ikom. yang telah memberikan
support dan bantuan dalam menyelesaikan misi ini. I love you
3000.
8. Keluarga besar Universitas Binawan, khususnya teman-teman
seperjuangan kami di kelas A program B-2017 atas semua
dukungan, semangat, serta kerjasamanya.
9. Teman-teman dari cathlab RS Jantung Jakarta dan cathlab RS
Pelni yang telah memberikan support dalam proses penyusunan
penelitian ini.
10. Seluruh civitas akademika Ilmu Keperawatan yang telah
memberikan dukungan moril kepada penulis.
Peneliti
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
WHO Media Centre dalam Listiana (2019) mencatat pada tahun 2015 sekitar
17.7 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular dan 7.4 juta
disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 6.7 juta lainnya akibat stroke.
pada semua umur setelah stroke, yaitu sebesar 12.9%. Penyakit ini juga
Uysal & Enc dalam Putri (2018) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
lokasi penyumbatannya serta luas dari pada sumbatannya. Jika ada satu atau
1
2
prosedur ini berlangsung dan sifat minimal invasif dari tindakan ini, bukan
Pasien yang datang ke rumah sakit dapat merasa stress dan cemas.
lebih banyak ketika pasokan oksigen sudah terganggu. Trombus juga dapat
mengganggu, bisa saja pasien dan keluarga pasien tidak kooperatif (Gallagher,
proses melihat dan mendengar. Selain dari pengindraan, pengetahuan juga bisa
didapatkan melalui pengalaman dan proses belajar baik melalui jalur formal
pengetahuan yang baik, kecemasan pada pasien sendiri akan berkurang. Salah
banyaknya jumlah tindakan yang dilakukan, sejauh ini belum ada penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien sebelum prosedur
RS Jantung Jakarta.
Sarana untuk menerapkan teori dan ilmu yang telah didapatkan serta
penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
lemak atau plak (plague) pada dinding arteri koroner, baik disertai gejala
7
8
2.1.2.1.1 Umur
55 tahun.
2.1.2.1.4 Merokok
perkembangan aterosklerosis.
2.1.2.1.5 Hipertensi
pathogenesis aterosklerosis.
2.1.2.2.1 Stress
makrofag.
2.1.2.2.2 Diet dan Nutrisi
2.1.2.2.3 Alkohol
2.1.3.2 Echocardiography
jantung.
arteri koroner.
suplai darah yang cukup. Radiasi saat test berjalan relatif rendah
dan dalam dosis aman. Adapun komplikasi dari test ini jarang
Corangiography.
2014).
3 jalur, yaitu arteri femoral, radial dan brachial. PCI transradial semakin
akses juga lebih mudah dan aman dibandingkan dengan akses femoral
(Dandekar, 2012).
Gambar 2.2.3: Akses kateter
Tabel 2.2.3
Komplikasi akses kateter
Complication Incidence Morbility
Femoral Radial Brachial
Bleeding related
Retroperitonea 0.9% N/A N/A High
l Hemorrhage In (PCI)
2.2.4 Komplikasi
2018).
pada akses arteri brachial (6.5%) dan terjadi sekitar 1-2 % pada
prosedur.
pendarahan.
2.2.5.5 Kaji fungsi hati, fungsi ginjal, adanya perdarahan dan status
2.2.5.6 Kaji riwayat alergi terutama zat kontras dan makanan. Jika alergi
2.2.5.8 Cek tanda-tanda vital dan pulsasi perifer. Untuk prosedur melalui
persetujuan.
Xray.
Kateterisasi
2.2.6.1 Pemeriksaan Penunjang:
ekokardiografi.
Jakarta
efisien.
dengan baik.
tindakan.
tindakan.
pencabutan Sheath.
anestesi umum.
3. Kamar Operasi
2.2.8 Checklist Persiapan Tindakan Diagnostik dan atau Intervensi
2.2.8.6 EKG.
2.2.8.8 Jika PCI, berikan obat Plavix 6-8 tablet dan Ascardia 320 mg.
Pasang infus ditangan kiri.
Riwayat Alergi.
proses belajar baik melalui jalur formal maupun jalur informal (Lestari,
2015).
lainnya.
tapi masih dalam suatu struktur tersebut dan masih berkaitan satu
sama lain.
2.3.2.5 Sintesis (synthesis)
ada.
Lingkungansosialakanmendukungtingginya tingkat
baru tersebut.
2.3.3.4 Pengalaman
dan cara modern. Cara kuno terdiri dari cara coba sakah dan cara
2.3.4.2.2 Indra
2.3.4.2.4 Intuisi
dirasakan.
menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas normal
(Hawari, 2017) .
disertai dengan perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang
tersinggung.
menjadi 2, yaitu:
datang.
maladaptif.
kecemasan.
atau kecelakaan.
sosial budaya.
2.4.3.2.2.1 Usia
2.4.3.2.2.2 Stressor
2.4.3.2.2.3 Lingkungan
2.4.3.2.2.5 Pendidikan
2.4.3.1 Umur
menimbulkan stress.
terjadinya kecemasan.
kreativitas.
2.4.4.2 Kecemasan Sedang
berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir
Menurut Zakiah Daradjat dalam Ifdill (2016) bahwa cara terbaik untuk
2.4.5.1 Pembelaan
2.4.5.2 Proyeksi
2.4.5.3 Identifikasi
orang lain.
2.4.5.4 Disasosiasi (menghilangkan hubungan)
2.4.5.5 Represi
2.4.5.6 Subtitusi
baik. Yang berbeda sama sekali dari tujuan asli yang mudah
Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok
Tabel 2.4.6
Tabel HRS-A
Kerangka teori dalam penelitian ini berupa variabel independen dan dependen.
(HRS-A).
Tindakan Urgent
Tidakan Faktor yang
Faktor yang Mempengaruhi
Emergent Mempengaruhi Kecemasan
Pengetahuan
1) Umur
a. Sosial 2) Keadaan
Ekonomi Fisik
b. Kultur / 3) Sosial
budaya Budaya
c. Pendidikan 4) Pendidikan
d. Pengalaman
Keterangan :
--- = Area yang tidak diteliti
= Area yang diteliti
BAB III
pasien dapat menjadi faktor terjadinya kecemasan pada pasien yang akan
47
48
Tabel 3.3
Definisi Operasional
Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
METODE PENELITIAN
analisis data. Pemilihan desain riset merefleksikan tentang prioritas yang akan
yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu pada populasi atau
2012).
4.2.1 Populasi
(Swarjana, 2015).
pasien cathlab pada tahun 2018 sebanyak 3300 orang pertahun dengan
50
51
Standby PCI.
4.2.2 Sampel
memilih elemen atau bagian dari populasi atau sebuah proses untuk
adalah bagian dari populasi yang merupakan hasil pemilahan dari proses
Keterangan :
n : Besar Sampel
N : Populasi Umum
d : Presisi Mutlak
= 2.706 x 62.5
2.49 + 0.6765
= 169.125
3.1365
= 53.91 orang digenapkan menjadi 54 orang.
1-f
Keterangan :
n : jumlah sampel yang sudah diteliti
n :jumlah sampel berdasarkan estimasi
sebelumnya f : Prediksi sampel drop out (10%)
n : 54
1-0.1
kriteria inklusi dan ekslusi. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Standby PCI.
Untuk mengetahui kuasioner yang kita susun itu dapat mengukur yang hendak
kita ukur maka akan dilakukan uji validitas. Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui aspek suatu skala dan mampu menghasilkan data yang akurat dan
skor masing-masing item dengan skor total. Teknik yang digunakan dalam
N = Jumlah responden
α : reliabilitas instrument
S₂ X : varians total
(kurang)
mengetahui nilai keabsahan suatu penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini
dilakukan di ruang cathlab RS Pelni yang berlangsung pada bulan April 2019
pertanyaan dinyatakan valid, dimana nilai r hitung > 0,5. Untuk 6 pertanyaan
yang tidak valid mempunyai nilai r hitung < 0,5 yaitu terdapat pada P11, P12,
P17, P18, P22, dan P24. Sehingga dalam penelitian ini hanya menggunakan
Adapun tempat penelitian berada di ruang rawat inap RS. Jantung Jakarta .
Waktu Penelitian akan dilakukan pada bulan Mei 2019. Terhitung tanggal 13
yang berisi skala HRS-A yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan
pada pasien.
sebagai berikut:
(Notoatmojo, 2010).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, dimana
masing masing.
data kategorik.
ini,
peneliti menerapkan nilai α sebesar 0.01 yang berarti tingkat
Keterangan :
n : jumlah data.
dengan cara membandingkan dengan table rHo. Dari tabel dapat dilihat
bahwa n pada taraf kesalahan 1 %, jika rHo hitung lebih besar dari rHo
tabel baik pada taraf 1%, maka hal ini terdapat kesesuaian yang nyata
sebagai berikut :
Tabel 4.7.1
Pedoman interpretasi koofesien korelasi (Sugiyono, 2009)
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
Berikut adalah etika yang dilakukan dalam penelitian ini, yang ditujukan
persetujuan.
Peneliti tidak menyertakan nama dan responden dan tanda tangan pada
lembar alat ukur, tetapi hanya menulis nomor responden pada lembar
pengumpulan data.
4.8.3 Kerahasiaan Informasi
HASIL PENELITIAN
standby PCI di RS Jantung Jakarta. Selanjutnya data yang telah diambil dilakukan
analisis dengan menggunakan program SPSS tipe 16. Penelitian ini telah
Tabel 5.1.1
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pasien di RS Jantung
Jakarta
63
64
5.1.2.
Tabel 5.1.2
Distribusi Frekuensi Kecemasan Pasien di RS Jantung Jakarta
Analisis Bivariat dilakukan dengan uji Spearman rho untuk melihat apakah
Pada tabel 5.2 menggambarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p-value =
0.044 dengan nilai r= 0.713, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Tabel Silang Tingkat Pengetahuan Pasien
Mengenai Kateterisasi Jantung dengan Kecemasan Pasien yang
akan dilakukan Corangiography Standby PCI di Rumah Sakit
Jantung Jakarta
Kecemasan
Pengetahuan Tidak Cemas Cemas Cemas Total P r
ada ringan sedang berat Value
cemas
Sangat Count 1 2 1 0 4
rendah % within 25,0% 50,0% 25,0% 0,0% 100,0
pengetahuan %
Rendah Count 1 3 1 0 5
% within 20,0% 60,0% 20,0% 0,0% 100,0
pengetahuan % 0,044 0.713
Cukup Count 9 34 3 2 48
% within 18,8% 70,8% 33,3% 4,2% 100,0
pengetahuan %
Tinggi Count 1 0 1 1 3
% within 33,3% 0,0% 33,3% 33,3% 100,0
pengetahuan %
12 39 6 3 60
Total 20,0% 65,0% 10,0% 5,0% 100,0
%
BAB VI
PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini akan meliputi tentang hubungan pengetahuan pasien
proses belajar baik melalui jalur formal maupun jalur informal (Lestari,
2015).
66
67
Menurut Wawan dan Dewi dalam Hasanah (2017) informasi juga dapat
atau tingkat pengetahuan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Rachel
tinggi maka akan semakin mudah untuk menerima hal-hal baru dan akan
mudah untuk menyesuaikan dengan hal tersebut (Lestari, 2015). Hal ini
mencerna informasi.
PCI.
Dapat disimpulkan bahwa dengan pengetahuan cukup yang dimiliki,
pengetahuannya.
tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas normal
(Hawari, 2017) .
berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir tentang
dan takut akan hasil yang tidak diketahui. Menurut Gallagher (2010),
saja pasien dan keluarga pasien tidak kooperatif. Efek psikologis ini juga
(Amstrong, 2014).
pasien.
Namun hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Rachel (2016) yang
0.223 dan pada posttest r = -0.340. Hal ini menunjukan korelasi negatif
0,004. Penelitian ini juga membahas dimana perawat memiliki peran dan
(Goodman, 2016).
ringan.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, terdapat beberapa metode yang
positif bagi tingkat kecemasan pasien, tekanan darah dan heart rate
(Basar, 2015).
kecemasan ditunjukan dengan adanya perasaan takut akan rasa sakit dan
takut akan hasil yang tidak sesuai keinginan. Pada umumnya tindakan
tindakan ini dijadikan satu prosedur dalam satu waktu yang sama untuk
mungkin tidak tercermin dalam lahiriah pasien, namun ini tidak boleh
pasien secara cepat yang relevan secara klinis dan dapat memulai intervensi
Hamilton Rating Scale for Anxiety. Instrumen ini juga dapat digunakan untuk
ini sangat menyadari keterbatasan dari penelitian ini. Penelitian ini akan lebih
baik jika responden lebih banyak dan menggunakan alat ukur yang lebih
responden supaya mudah untuk dibaca dan dipahami. Apalagi jika target
responden kita sudah berusia lansia. Selain itu pengembangan variable lain
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
responden (80%).
responden (65%).
78
79
7.2 Saran
visual, leaflet, banner, media online yang selalu di update dan lain-lain.
kecemasannya.
7.2.4 Bagi Peneliti Lain
tindakannnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aboalizm, S. E., Nahid F., and Samah E. M. (2016). “ Effect of Early Nursing
Preparation on Anxiety Among Patients Undergoing Cardiac
Catheterization. American Journal of Nursing Science, 222-231.
Adminstatlab. (2017, September). Menentukan Besar Sampel Penelitian.
Retrieved from STAT LAB: http://statlab.id/menentukan-besar-sampel-
penelitian/
Amstrong, K., Simon D., Sara M., and Gail E. P. (2014). Anxiety Reduction in
Patients Undergoing Cardiac Catheterization Following Massage and
Guided Imagery. Complimentary Therapies in Clinical Partice, 334-338.
Ayasrah, S. M., and Muayyad M. A. (2016). Educational Video Intervention
Effects on Periprocedural Anxiety Levels Among Cardiac Catheterization
Patients : A Randomized Clinical Trail. Research and Theory for Nursing
Practice : An International Journal Vol 30 no 1, 1-15.
Babaii, A. (2015). The Effect of Listening to the Voice of Quran on Anxiety
before Cardiac Catheterization: A Randomized Controlled Trial. Health,
Spirituality and Medical Ethics Vol 2 No 2, 8-14.
Barel, P. S., Cristina S. S., Vanessa B. P., and Ruth N. T. T. (2017). Anxiety and
Knowledge Before Being Subjected to Orthognathic Surgery : REBEN.
2081.
Basar, Cengiz., Feyzullah B., Mesut K., Osman K., and Yasin T. (2015). The
Effect of Audio-Visual Education Prior to Coronary Angiography on the
State Anxiety. Clinical Case REports and Review Vol 1(8), 176-178.
Binorkar,S. V., and Guruprasad. (2017). Coronary Artery Disease. Bilaspur:
Educreation Publishing.
Brid Kilonzo, R. O. (2011). Secondary Prevention and Learning Needs Post
Percutaneous Coronary Intervention: Perspectives of Both Patients and
Nurses. Journal of Clinical Nursing 20, 1160-1167.
Bridgoli, M. M., Mohsen T., Hamidreza G., Alireza F. (2017). The Effect of Hand
Reflexology on Anxiety in Patients Undergoing Coronary Angiography: A
Single-blind Randomized Controlled Trial. Complementary Therapies in
Clinical Practice, 1-20.
Buzatto, L. (2010 ). Patients' Anxiety Before Cardiac Catheterization. Einstein : 8,
483-7.
Castro, Y. T., Isaura L. T., Andrea C. O. S., and Liscia D. C. S. (2016).
Knowledge and meaning of Cardiac cartheterization From The Perspective
of Cardiac Patients. Rev Rene, 29-35.
Chair, S. Y., and Anita M. H. P. (2008). Patient Education Before Undergoing
Percutaneous Coronary Intervention. British Journal of Cardiac Nursing
Vol 3 No 1, 32.
Dandekar, Vineet., Mladen I. V., Adhir R. S. (2012). Complications of
Transradial Catheterization. Cardiovascular Revascularization Medicine,
39-50.
Editore, S. (2014). Diagnostic Coronary Angiography. Milan: EBM.
Gallagher, Robyn., Renee T., Judith D. (2010). Preprocedural concerns and
anxiety assesment in patients undergoing coronary angiography and
percutaneous coronary interventions. European Journal Cardiovascular
Nursing 9, 38-44.
Gavigan, Anne., Carolyn C., and Diane L. C. (2014). Effect of Informational
Session on Anxiety Precardiovascular Procedure. Clinical Nursing
Research Vol.23(3), 281-2
95.
Goodman, Hellen. (2016 ). Patient Education Around Cardiac Surgery. British
Journal of Cardiac Nursing Vol 4 No 10, 483-488.
Hasanah, Nur. (2017). Hubungan Pengetahuan Pasien Tentang Informasi Pre
Operasi dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi. Julnal Ilmiah Kesehatan
Vol 6 No 1, 48-53.
Hawari, D. (2017). Stress Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI.
Ho, H. H., Fahim H. J., Paul J. O. (2012). Radial Artety Spasm during Transradial
Cardiac Catheterization and Percutaneous Coronary Intervention:
Incidence, Predisposing factors, Prevention, and Management.
Cardiovascular Revascularization Medicine, 193-195.
Holroyd, Eric., Adnan N., Karim R., Jim N . (2014). Cardiac catheterization.
Cardiac catheterization, 468.
Ifdill, D. F. (2016, 4 11). Konselor. Retrieved from Konsep Kecemasan pada
Lanjut Usia: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
Ikhsan, M. (2016). The Role of Duke Treadmill Score as a Predictor of Coronary
Artery Disease in Patients With Positive Treadmill Test Result. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia Vol.3 No.2, 81-87.
Kabo, P. (2008). Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
( Kesaksian Seorang Ahli Jantung dan Obat). Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
kemenkes, b. k. (2018, 10 Selasa). kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Retrieved from kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
www.depkes.go.id/article/view/17073100005/penyakit-jantung-penyebab-
kematian-tertinggi-kemenkes-ingatkan-cerdik-.html
Kilonzo, B. and Rhona O. (2011). Secondary Prevention and Learning Needs Post
Percutaneous Coronary Intervention: Perspectives of Both Patients and
Nurses. Journal of Clinical Nursing 20, 1160-1167.
Lanzer, P. (2013). Catheter-Based Cardiovascular Interventions. London:
Springer.
Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Listiana, Devi., Efendi., Nasrul. (2019). Faktor-faktor berhubungan dengan
tingkat kecemasan pre kateterisasi jantung pasien SKA. CHMK Nursing
Scientific Journal, 23.
Marschall S Runge, C. P. (2010). Netter's Cardiology 2nd Edition. Philadelphia:
Saunders Elsevier.
Meyer, Thomas., Sharif H., Helmut W. L., and Christoph H. L. (2014). Anxiety is
Associated with a Reduction in both Mortality and Major Adverse
Cardiovascular Events Five Years After Coronary Stenting. European
Journal of Preventive Cardiologi, 1-8.
Michael Page, K. J. (2008). The Experiences of Patients Undergoing Percutaneous
Transluminal Coronary Angioplasty : a Qualitative Exploration. The
World of Critical Care Nursing, 79.
Nasution, A. T. (2016). Filsafat Ilmu (Hakekat mencari Pengetahuan).
Yogyakarta: Deepublish.
Notoatmojo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurcahyanto, G. (2015). Ebook Uji Instrumen Penelitian . Uji Instrumen
Penelitian, 2.
Nurhasim. (2013). Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Gigi Siswa Kelas IV
dan V SD Negeri Blengor Wetan, Kec. Ambal, Kab. Kebumen Tahun
Pelajaran 2012/2013, 12.
Page, Michael., Kathrine J., and Patricia S. (2008). The Experiences of Patients
Undergoing Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty : a
Qualitative Exploration. The World of Critical Care Nursing, 79.
Perez, A. B., Goran R., Guillaume P., Yann P., Olivier C., and Olivier F. B.
(2015). The Transradial Approach and Antitrombotic Therapy. Intervent
Cardiol Cclin 4, 213-223.
Potter, P. (2016). Nusing Interventions and Clinical skills 6th Editions. United
Stated: Elsevier.
Putri, R. D. (2018). Kajian Kebutuhan Belajar Klien dengan Penyakit Jantung
Koroner. Kajian Kebutuhan Belajar Klien dengan Penyakit Jantung
Koroner, 61.
Rachel, Hepsi. (2016). “Effectiveness of Orientation Programme on Knowledge
and Anxiety Among Patients Undergoing Coronary Angiography at
Selected Hospital”. International Journal of Nursing Education , 88-93.
Rahmatika, Andrija. (2014). Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan Pasien
yang Menjalani Prosedur Kateterisasi Jantung di Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2014. ETD Unsyiah.
Rega Dwi Putri, d. (2018). Kajian Kebutuhan Belajar Klien dengan Penyakit
Jantung Koroner. Kajian Kebutuhan Belajar Klien dengan Penyakit
Jantung Koroner, 61.
Renee Trotter, R. G. (2010). Anxiety in patients undergoing percutaneous
coronary interventions. Heart and Lung, 186.
Rivani, Beata. (2013). Hubungan Pengetahuan Pasien Tentang Informasi Pra
Operasi dengan Kecemasan Pasien Pra Operasi di RS Omni Internasional
Tanggerang : UEU.
Robyn Gallagher, R. T. (2010). Preprocedural concerns and anxiety assesment in
patients undergoing coronary angiography and percutaneous coronary
interventions. European Journal Cardiovascular Nursing 9, 38-44.
Rolley, J.X., Yenna S., Cynthia W., Cheryl R. D., Patricia M. D. (2011). Nursing
Clinical Practice Guidlines to Improve Care for People Undergoing
Percutaneous Coronary Interventions. Australian College of Critical Care
Nurses, 18-38.
Rolley, J. X., Patricia M. D., Yenna S., Ritin Fernandez and Cheryl R. D. (2009).
Review of Nursing Care for Patients Undergoing Percutaneous Coronary
Intervention: A Patient Journey Approach. Journal of Clinical Nursing,
2395.
Rondonulu, Rolly., Lucia M., dan Ramadha P. (2014). Hubungan Pengetahuan
dengan Tingkat Kecemasan pada Klien Pre Operasi Katarak di Balai
Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Manado: JUIPERDO.
Runge, C. P. (2010). Netter's Cardiology 2nd Edition. Philadelphia: Saunders
Elsevier.
Salim, A. Y., dan Anjar N. (2013). Hubungan Olahraga dengan Kejadian Penyakit
Jantung Koroner di RSUD Dr. Moewardi. Gaster Vol 10 No 1, 48-56.
Schwarz, Konstantin., Muhammad A.U. H., Bharat S., and Jim S. (2018). Cardiac
catheterization. Cardiac catheterization, 1.
Serruys, P. W., et al. (2009). Percutaneous Coronary Intervention Versus
Coronary Artery Bypass Grafting for Severe Coronary Artery Disease.
The New England Journal of Medicine, 961.
Stuart, G. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Swarjana, I. K. (2012). Metodelogi Penelitian. Jakarta: CV. ANDI OFFSET.
_ _ _ _ _ _ _ _.(2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit
ANDI.
_ _ _ _ _ _ _ _ (2016). Statistik Kesehatan. Yogjakarta: Penerbit Andi.
Thomas Meyer, S. H.-L. (2014). Anxiety is Associated with a Reduction in both
Mortality and Major Adverse Cardiovascular Events Five Years After
Coronary Stenting. European Journal of Preventive Cardiologi, 1-8.
Trotter, Renee., Robyn G., Judith D. (2010). Anxiety in patients undergoing
percutaneous coronary interventions. Heart and Lung, 186.
Uzun, S., Huriye V., Mehmet U., and Mehmet Y. (2008). State and Trait Anxienty
Levels Before Coronary Angiography. Journal of Clinical Nursing, 602-
607.
Vineet Dandekar, M. V. (2012). Complications of Transradial Catheterization.
Cardiovascular Revascularization Medicine, 39-50.
Wihastuti, T. (2016). Patofisiologi Dasar Keperawatan Penyakit Jantung
Koroner : Inflamasi Vaskular. Malang: UB Media.
Zahedmehr, Ali. (2018). Catheterization and Angiography. Practical Cardiology,
173.
FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Oleh :
Verawati Octavia
Saya mahasiswi Universitas Binawan, Program Studi Keperawatan, yang akan melakukan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap
kecemasan pasien yang akan dilakukan Corangiography Standby PCI di RS Jantung Jakarta.
Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber data dasar bagi perawat dalam memberikan edukasi
untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan corangiography standby
PCI di RS Jantung Jakarta.
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, anda memiliki hak bebas,
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Jika anda bersedia, maka harus
menandatangani format persetujuan ini dan jika anda tidak bersedia menjadi responden, saya
akan tetap menghargainya. Data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk
pengembangan ilmu keperawatan.
Peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban yang anda berikan dengan
menyimpan data yang anda berikan pada tempat yang aman.
Peneliti, Responden,
(Verawati Octavia) ( )
KUASIONER PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
Isilah titik-titik dibawah ini dan berikan tanda (√) pada salah satu tanda kurung
sesuai dengan diri anda.
A. DATA DEMOGRAFI
Kuasioner ini diisi oleh responden pasien yang akan dilakukan
tindakan Corangiography Standby PCI .
Nama :
Usia :
Jenis kelamin : Laki-laki
Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Negeri/BUMN
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Pensiunan / Tidak
Bekerja Lain-lain.
Pendidikan : SD
SMP
SMA
Sarjana
TM SM CM M SSM
o
T G G G SG
G R S B B
a. Cemas
b. Firasat buruk
d. Mudah tersinggung
2 Ketegangan :
a. Merasa tegang
b. Lesu
dengan tenang
mudah menangis
e. Gemetar
f. Gelisah
3 Ketakutan :
orang asing
lintas
banyak
4. Gangguan Tidur :
a. Sukar tidur
b. Terbangun di malam
hari
dan menakutkan
5 Gangguan kecerdasan :
a. Sukar konsentrasi
dan menurun
6 Perasan depresi :
hobby
b. Sedih
d. Perasaan yang
berubah sepanjang
hari
b. Kaku
c. Kedut otot
d. Gigi gemerutuk
a. Telinga berdenging
b. Penglihatan kabur
pucat
d. Merasa lemas
e. Perasaan ditusuk-
tusuk.
9 Gejala kardiovaskular :
a. denyut jantung
cepat
b. berdebar-debar dan
nyeri dada
e. detak jantung
berhenti sekejap
10 Gejala respiratori :
sempit dada
b. rasa tercekik
c. sering menarik
nafas
d. nafas pendek/sesak
11 Gejala gastrointestinal :
a. sulit menelan
b. perut melilit
sesudah makan
d. persaan perut
terbakar
e. rasa kembung,
mual, muntah
f. BAB lembek
g. Sukar BAB
h. Kehilangan berat
badan
12 Gejala urogenital :
a. Sering BAK
b. Tidak dapat
menahan seni
c. Tidak haid
d. Darah haid
berlebihan / amat
sedikit
e. Masa haid
kepanjangan /
kependekan
dalam sebulan
g. Menjadi dingin
h. Ejakulasi dini
i. Ereksi lemah /
hilang
j. Impoten
13 Gejala Autonom :
a. Mulut kering
b. Muka merah
c. Mudah berkeringat
b. Jari gemetar
c. Kerut kening
d. Muka tegang
f. Nafas pendek
g. Muka merah
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Nama : ………………………….
Alamat : ………………………….
Surat ini saya buat dengan sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Responden
(………………..)
Kepada
Yth. Bapak / Ibu
Di Rumah Sakit Jantung Jakarta
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Verawati Octavia
NIM 011721034
Alamat : Jln, Guntur Melati No 339, Haurpanggung, Kab. Garut
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Ibu / Bapak
sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan
hanya akan digunakan untuk kebutuhan penelitian. Apabila Ibu / Bapak
menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar
persetujuan responden serta mengisi lembar pernyataan yang telah tersedia. Atas
perhatian dan kesediaan Ibu / Bapak menjadi responden, saya ucapkan terima
kasih.
Peneliti
(Verawati Octavia)