Pendahuluan
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, dengan
menggunakan database google scholar, PUBMED, portal garuda, dan untuk pencarian luas
pada google scholar untuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian menggunakan kata kunci :
“kecemasan” DAN “gagal ginjal kronik” DAN “hemodialisa”. Hanya artikel jurnal dalam
Inggris yang berfokus pada kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa yang diambil. Penelitian yang dicari merupakan jenis uji klinis acak yang
melibatkan subyek dewasa di rumah sakit. Tahun sumber literatur diambil dari tahun 2012-
2020. Tidak terdapat batasan durasi dalam pemberian terapi.
Hasil
Sebanyak 430 artikel ditemukan dan dilakukan diidentifikasi. Ditemukan sebanyak 125
artikel terduplikasi ganda, dan 305 artikel dikeluarkan karena tidak memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan. mHasil akhir artikel yang digunakan dalam literatur review adalah sebanyak
10 artikel penelitian yang diterbitkan di beberapa jurnal kesehatan. Dua dari seluruh artikel
tersebut merupakan penelitian kuantitatif yang berupa penelitian eksperimental sedangkan
sisanya merupakan penelitian kualitatif. Semua penelitian ini terbagi dari beberapa tindakan
pengukuran kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Terdapat 2 jurnal yang menggabungkan kualitas hidup dengan kecemasan pada pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, 1 jurnal menggabungkan terapi foot massage
dengan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, dan 1 jurnal
menggabungkan relaksasi nafas dalam dengan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani hemodialisa. Dalam kaitannya dengan populasi dan hasil, dan semua
penelitian menggunakan responden pasien GGK yang menjalani Hemodialisis.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Herni, dkk (2020) menunjukan hasil tertinggi
yang mengalami kecemasan sebanyak 21 responden 64%, berdasarkan umur di dapatkan
hasil sebanyak 17 responden 52%, berdasarkan jenis kelamin di dapatkan hasil sebanyak 18
responden 55%, berdasarkan tingkat pendidikan di dapatkan hasil sebanyak13 responden 39
%. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurlela, dkk (2022) menunjukan hasil adanya
hubungan yang signifikan antara lama menjalani HD dengan tingkat kecemasan pasien HD di
RS Royal Prima Medan. Pada penelitian Dedi (2019) menunjukan hasil ada hubungan antara
tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa di Rumah Sakit Rasyida Medan. Pada penelitian Amaludinn, dkk (2020)
menunjukan hasil perbedaan yang bermakna juga ditemukan antara kelompok yang diberikan
terapi foot message dengan kelompok kontrol dengan nilai p 0,014. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Hamonangan, dkk (2020) menunjukan hasil mayoritas umur responden
hemodialisa > 57 tahun 20 orang (64,5%), mayoritas jenis kelamin responden hemodialisa
laki 20 orang (64,5%), mayoritas agama responden hemodialisa kristen 18 orang (58,1%) ,
mayoritas pekerjaan responden hemodialisa sebagai wiraswasta 11 orang (35,5%).
Berdasarkan tingkat kecemasan bahwa mayoritas responden hemodialisa dengan tingkat
kecemasan sedang 19 orang (61,3%), sedangkan minoritas responden hemodialisa dengan
tingkat kecemasan berat 4 orang (12,9%).
Dalam penelitian Fauzan, dkk (2020) menunjukan hasil adanya pengaruh yang
bermakna sebelum dan setelah pemberian relaksasi napas dalam. Pada penelitian Insan, dkk
(2018) menunjukan hasil mayoritas berjenis kelamin laki-laki yakni 107 responden (58,5%),
dengan jumlah 77 responden pada usia terbanyak yakni 51-65 tahun (42,1%), berpendidikan
SMA dengan 77 responden (42,1%), serta 81 responden memiliki pekerjaan swasta (44,3%).
Pada karakteristik lama menjalani hemodialisis jumlah terbanyak pada lebih dari 12 bulan
yakni 120 responden (65,2%). Seluruh responden pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis pada penelitian ini mengalami kecemasan ringan (100%). Pada penelitian Jhoni,
dkk (2015) menunjukan hasil Responden terbanyak mengalami tingkat kecemasan
berdasarkan umur 40-60 tahun yaitu 15 orang (37,5%), jenis kelamin sama antara laki-laki
dan perempuan yaitu 20 orang (50%), tingkat pendidikan Sarjana 17 orang (42,5%),
pekerjaan PNS 14 orang (35%), lamanya menjalani hemodialisis <6 bulan dan >6 bulan,
masing-masing 20 orang (50%). Pada penelitian Devi, dkk (2019) menunjukan hasil
tingginya angka kejadian kecemasan pada pasien yang menjalani hemdialisa khususnya di
kota medan yaitu mayoritas pasien mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 9 orang.
Pada penelitian Sofiana (2016) menunjukan hasil wanita (60,6%), umur 5160 tahun (42,5%),
tidak bekerja (63,6%), cemas sedang (36,4%) dan kualitas hidup baik (51,5%). Hasil analisa
bivariat diperoleh p value (0,055) kesimpulannya tidak ada hubungan antara kecemasan
dengan kualitas hidup pasien PGK.
Hasil Pencarian Hasil Pencarian Hasil Pencarian dengan
dengan PUBMED dengan Portal Garuda Google Schoolar
(N = 345) (N = 45) (N = 40)
Total Pencarian
(N = 430)
Artikel Duplikat
(N = 125)
Pembahasan
Tingkat kecemasan menurut hasil review dari ke-5 artikel dibedakan menjadi 4 tingkat
kecemasan, yaitu tidak cemas, ringan, sedang, berat. Kecemasan merupakan gangguan alam
perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami
gangguan dalam menilai realistis (reality testing ability), masih baik, kepribadian masih utuh
tidak mengalami keretakan pribadi (spilliting personality), perilaku dapat terganggu tetapi
masih dalam batas normal. Berdasarkan artikel penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
sebagian responden yaitu dengan tingkat kecemasan ringan menunjukan jumlah dan
presentase terbanyak yaitu 259 responden (59,61 %). Hal ini sesuai dengan penelitian
menyatakan bahwa tingkat kecemasan terbanyak yaitu dengan tingkat kecemasan berat.
Pasien gagal ginjal kronik mengalami kecemasan karena rasa takut dan khawatir terhadap
efek samping saat menjalani hemodialisa.14
Pasien gagal ginjal kronik sebelum menjalani hemodialisa merasa tidak berdaya untuk
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan harus dibantu orang lain. Pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa baik pasien baru maupun pasien yang sudah lama
cenderung mengalami kecemasan, hal ini disebabkan karena pasien harus melaksanakan
hemodialisa seumur hidup dan berdampak pada financialnya.10
Perubahan fisik dan psikologis akan dialami pada pasien yang menjalani hemodialisa.
Pasien GGK akan mengalami perasaan kehilangan karena kehidupan normalnya terganggu
dengan kegiatan hemodialysis. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan psikologis pada
pasien GGK. Penyebab atau yang sering dirasakan pasien yang menjalani hemodialisa yaitu
pasien merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak diprediksi apakah dapat sembuh
total atau tidak, sehingga menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya. Kecemasan pada
pasien yang melakukan hemodialisa sering mendapat perhatian lebih sedikit dari semua
lapisan masyarakat, meskipun beban psikologi yang dialami oleh pasien hemodialisa dapat
mempengaruhi kesehatan dan pengobatan.9
Perasaan cemas merupakan perasaan yang tidak tenang dan ditandai rasa takut dan
khawatir terhadap keadaan atau situasi. Rasulullah SAW pernah bersabda “tidaklah seorang
muslim tetimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kekhawatiran (cemas), atau kesedihan,
atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-
kesalahannya karenya” (Hadist Riwayat Bukhori no 5642 dan Muslim no 2573). Adapun doa
ketika mengalami kecemasan dan kesedihan agar hati tenang yaitu : “ Allahumma Inni
a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dhola’id
daini, wa gholabatir rijali. ” Yang artinya “ Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari rasa
sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari
kebakhilanserta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”
Kesimpulan
Daftar Pustaka
1. Fauzan Alfikrie, Aryanto Purnomo RS. PENGARUH RELAKSASI NAPAS DALAM
TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG
MENJALANI HEMODIALISA. 2020;
2. RIKESDA. Hasil Utama Riskesdas. Kementrian Kesehatan RI : Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan. 2021;
3. WHO. World Health Organization. 2021;World Health Statistic, Geneva: WHO.
Diakses pada.
4. Herni Sulastien, Idyatul Hasanah WA. DESKRIPSI TINGKAT KECEMASAN
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI
HEMODIALISA. 2020;
5. Amaludin, Mimi, Hamzah M. PENGARUH TERAPI FOOT MESSAGE
TERHADAP KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG
MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD ULIN BANJARMASIN. 2020;
6. Insan Kamil, Rismia Agustina AW. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Gagal
Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Ulin Banjarmasin. 2018;
7. Damanik. Tin g k a t K e c e m a s a n P a sie n G a g al Gin j al K r o nik D ala m
Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Imelda P ekerja Indonesia . Vol 6. No 1.
2020;
8. Amalia. Tingkat Kecemasan Pada Pasien GGK di Ruang Hemodialisa RSUD
Dr.Pringadi Kot a Medan Tahun 2019. 2019;
9. Damanik H. TINGKAT KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
DALAM MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA
INDONESIA. 2020;
10. Nurlela Petra Saragih, Theresia Ivana Sianipar, Ruisna Wati Naibaho SDH.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN LAMANYA
HEMODIALISIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG
MENJALANI HD. 2022;
11. Dedi. HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS HIDUP
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI
RUMAH SAKIT RASYIDA MEDAN. 2019;
12. Suwanto. E f e k tifit a s R ela k s a si Benson Dan Slow Stroke Back Massage
Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Hemodialisa. 2020;
13. Wahyuningsih. Terapi Thought Stopping, Relaksasi Progresif Dan P sik o e d u k a si
T e r h a d a p P e n u r u n a n A n sie t a s P a sie n G G K Y a n g M e n j ala ni
Hemodialisa . Volume 3, no 2. 2020;
14. Rikayoni. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Menjalani Terapi
Hemodialisa Di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang. Vol XII. No 5. 2018;