Anda di halaman 1dari 12

Gambaran Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani

Hemodialisa : Literature Review


Fachrunnisa
Farikha Luthfiani
Nizar Ibnu Maulana

Pendahuluan

GGK merupakan suatu proses patofisiologi dengan penyebab yang beragam


mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan biasanya berakhir dengan gagal
ginjal. GGK dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh. Hal ini terjadi karena toksin
yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal tidak dapat dikeluarkan karena keadaan ginjal yang
menggalami gangguan. Salah satu hal yang terjadi karena rusaknya ginjal adalah peningkatan
kadar ureum dalam tubuh yang dapat merusak semua sel termasuk neuron.1
Kasus penyakit ginjal kronik saat ini meningkat dengan cepat di Negara-negara
berkembang. Karena selain merupakan faktor resiko terjadinya penyakit jantung dan
pembuluh darah, meningkatkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit bukan infeksi..
Lebih dari 2 juta penduduk di dunia mendapatkan perawatan dengan dialisis atau
transplantasi ginjal dan hanya sekitar 10% yang benar-benar mengalami perawatan tersebut.
Sepuluh persen penduduk di dunia mengalami Penyakit Ginjal Kronis dan jutaan meninggal
setiap tahun karena tidak mempunyai akses untuk pengobatan.
Pada tahun 2019 sekitar 113.136 pasien di Amerika Serikat mengalami End Stage
Renal Diseasse (ESDR), penyebab utamanya adalah diabetes dan hipertensi dengan jumlah
kasus terbanyak ditemukan pada usia lebih dari 70 tahun. Pada tahun 2020, sebanyak 2 per
1000 penduduk atau 499.800 penduduk Indonesia menderita Penyakit Gagal Ginjal (PGK).
Sebanyak 6 per 1000 penduduk atau 1.499.400 penduduk Indonesia menderita Batu Ginjal.
Di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 499.800 penduduk menderita gagal ginjal. GGK
merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalens dan insiden yang
meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi.2
Prevalensi GGK meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan
kejadian penyakit diabetes melitus serta hipertensi. Menurut hasil penelitian Global Burden
of Disease tahun 2020, GGK merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia tahun
1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2020. World Health Organization
(2021) melaporkan bahwa pasien yang menderita gagal ginjal kronis telah meningkat 50%
dari tahun sebelumnya, secra global kejadian gagal ginjal kronis lebih dari 500 juta orang dan
yang harus menjalani hidup dengan bergantung pada cuci darah (hemodialisa) adalah 1,5 juta
orang.3
Gagal ginjal kronis termasuk 12 penyebab kematian umum di dunia, terhitung 1,1 juta
kematian akibat gagal ginjal kronis yang telah meningkat sebanyak 31,7% sejak tahun 2015
hingga 2020. Hemodialisis (HD) merupakan terapi pengganti dari fungsi ginjal yang
dilakukan 2-3 kali seminggu, dengan rentang waktu tiap tindakan hemodialisa adalah 4-5
jam, yang bertujuan untuk mengeluarkan sisa metabolisme protein dan untuk mengoreksi
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.4
Perubahan fisik dan psikologis akan dialami pada pasien yang menjalani hemodialisa.
Pasien GGK akan mengalami perasaan kehilangan karena kehidupan normalnya terganggu
dengan kegiatan hemodialysis. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan psikologis pada
pasien GGK. Penyebab atau yang sering dirasakan pasien yang menjalani hemodialisa yaitu
pasien merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak diprediksi apakah dapat sembuh
total atau tidak, sehingga menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya.5
Kecemasan pada pasien yang melakukan hemodialisa sering mendapat perhatian lebih
sedikit dari semua lapisan masyarakat, meskipun beban psikologi yang dialami oleh pasien
hemodialisa dapat mempengaruhi kesehatan dan pengobatan. Pada populasi umum,
prevalensi depresi berat sekitar 1,1-15% pada laki-laki dan 1,8-23% pada wanita, sedangkan
prevalensi pada pasien hemodialisi yang mengalami depresi sekitar 20-30% bahkan bisa
mencapai 47%.6
Kecemasan yaitu salah satu hal yang sering dialami oleh penderita hemodialisa.
Kecemasan adalah gangguan perasaan alami yang ditandai oleh perasaan mendalam atau
berkelanjutan takut atau kegelisahan. Sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa mengalami tingkat kecemasan sedang. Hal ini diperkuat oleh
penelitian yang melakukan penelitian di RS IPI menunjukan bahwa mayoritas responden
mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan sedang 19 orang (61,3%), sedangkan
minoritas responden dengan tingkat kecemasan berat 4 orang (12,9%).7
……

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, dengan
menggunakan database google scholar, PUBMED, portal garuda, dan untuk pencarian luas
pada google scholar untuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian menggunakan kata kunci :
“kecemasan” DAN “gagal ginjal kronik” DAN “hemodialisa”. Hanya artikel jurnal dalam
Inggris yang berfokus pada kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa yang diambil. Penelitian yang dicari merupakan jenis uji klinis acak yang
melibatkan subyek dewasa di rumah sakit. Tahun sumber literatur diambil dari tahun 2012-
2020. Tidak terdapat batasan durasi dalam pemberian terapi.

Hasil

Sebanyak 430 artikel ditemukan dan dilakukan diidentifikasi. Ditemukan sebanyak 125
artikel terduplikasi ganda, dan 305 artikel dikeluarkan karena tidak memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan. mHasil akhir artikel yang digunakan dalam literatur review adalah sebanyak
10 artikel penelitian yang diterbitkan di beberapa jurnal kesehatan. Dua dari seluruh artikel
tersebut merupakan penelitian kuantitatif yang berupa penelitian eksperimental sedangkan
sisanya merupakan penelitian kualitatif. Semua penelitian ini terbagi dari beberapa tindakan
pengukuran kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Terdapat 2 jurnal yang menggabungkan kualitas hidup dengan kecemasan pada pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, 1 jurnal menggabungkan terapi foot massage
dengan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, dan 1 jurnal
menggabungkan relaksasi nafas dalam dengan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani hemodialisa. Dalam kaitannya dengan populasi dan hasil, dan semua
penelitian menggunakan responden pasien GGK yang menjalani Hemodialisis.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Herni, dkk (2020) menunjukan hasil tertinggi
yang mengalami kecemasan sebanyak 21 responden 64%, berdasarkan umur di dapatkan
hasil sebanyak 17 responden 52%, berdasarkan jenis kelamin di dapatkan hasil sebanyak 18
responden 55%, berdasarkan tingkat pendidikan di dapatkan hasil sebanyak13 responden 39
%. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurlela, dkk (2022) menunjukan hasil adanya
hubungan yang signifikan antara lama menjalani HD dengan tingkat kecemasan pasien HD di
RS Royal Prima Medan. Pada penelitian Dedi (2019) menunjukan hasil ada hubungan antara
tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa di Rumah Sakit Rasyida Medan. Pada penelitian Amaludinn, dkk (2020)
menunjukan hasil perbedaan yang bermakna juga ditemukan antara kelompok yang diberikan
terapi foot message dengan kelompok kontrol dengan nilai p 0,014. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Hamonangan, dkk (2020) menunjukan hasil mayoritas umur responden
hemodialisa > 57 tahun 20 orang (64,5%), mayoritas jenis kelamin responden hemodialisa
laki 20 orang (64,5%), mayoritas agama responden hemodialisa kristen 18 orang (58,1%) ,
mayoritas pekerjaan responden hemodialisa sebagai wiraswasta 11 orang (35,5%).
Berdasarkan tingkat kecemasan bahwa mayoritas responden hemodialisa dengan tingkat
kecemasan sedang 19 orang (61,3%), sedangkan minoritas responden hemodialisa dengan
tingkat kecemasan berat 4 orang (12,9%).
Dalam penelitian Fauzan, dkk (2020) menunjukan hasil adanya pengaruh yang
bermakna sebelum dan setelah pemberian relaksasi napas dalam. Pada penelitian Insan, dkk
(2018) menunjukan hasil mayoritas berjenis kelamin laki-laki yakni 107 responden (58,5%),
dengan jumlah 77 responden pada usia terbanyak yakni 51-65 tahun (42,1%), berpendidikan
SMA dengan 77 responden (42,1%), serta 81 responden memiliki pekerjaan swasta (44,3%).
Pada karakteristik lama menjalani hemodialisis jumlah terbanyak pada lebih dari 12 bulan
yakni 120 responden (65,2%). Seluruh responden pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis pada penelitian ini mengalami kecemasan ringan (100%). Pada penelitian Jhoni,
dkk (2015) menunjukan hasil Responden terbanyak mengalami tingkat kecemasan
berdasarkan umur 40-60 tahun yaitu 15 orang (37,5%), jenis kelamin sama antara laki-laki
dan perempuan yaitu 20 orang (50%), tingkat pendidikan Sarjana 17 orang (42,5%),
pekerjaan PNS 14 orang (35%), lamanya menjalani hemodialisis <6 bulan dan >6 bulan,
masing-masing 20 orang (50%). Pada penelitian Devi, dkk (2019) menunjukan hasil
tingginya angka kejadian kecemasan pada pasien yang menjalani hemdialisa khususnya di
kota medan yaitu mayoritas pasien mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 9 orang.
Pada penelitian Sofiana (2016) menunjukan hasil wanita (60,6%), umur 5160 tahun (42,5%),
tidak bekerja (63,6%), cemas sedang (36,4%) dan kualitas hidup baik (51,5%). Hasil analisa
bivariat diperoleh p value (0,055) kesimpulannya tidak ada hubungan antara kecemasan
dengan kualitas hidup pasien PGK.
Hasil Pencarian Hasil Pencarian Hasil Pencarian dengan
dengan PUBMED dengan Portal Garuda Google Schoolar
(N = 345) (N = 45) (N = 40)

Total Pencarian
(N = 430)

Artikel Duplikat
(N = 125)

Artikel yang Hasil seleksi yang


dikeluarkan diambil dari judul
(N = 230) (N = 200)

Hasil seleksi diambil Artikel tidak


unuk full text menjawab
(N = 30) pertanyaan peneliti
(N = 26)

Hasil akhir dari


keseluruhan artikel
(N = 10)

Gambar 1 Proses Seleksi Jurnal Penelitian


Tabel 1 Karakteristik Studi
Peneliti Judul Sample Metode Intervensi Kontrol
Intervensi
Herni Deskripsi Sampel sejumlah Jenis penelitian ini Alat Tingkat
Sulastien Tingkat 33 responden yang menggunakan penelitian pengumpulan Kecemasan
Idyatul Kecemasan dipilih dengan deskriptif dengan tujuan data menurun
Hasanah Pada Pasien simple random hanya mengetahui menggunakan
Widya Gagal Ginjal sampling. gambaran tingkat kuesioner
Aulya Kronik Yang kecemasan pada pasien HARS.
(2020) Menjalani gagal ginjal kronik yang
Hemodialisa menjalani hemodialisa.
Nurlela Hubungan Populasi dalam Jenis penelitian yang Instrumen Tingkat
Petra Antara penelitian ini digunakan didalam menggunakan Kecemasan
Saragih Tingkat adalah seluruh penelitian ini adalah kuesioner Self menurun
Theresia Kecemasan pasien penderita dengan menggunakan Rating
Ivana Dengan gagal ginjal kronik penelitian deskriptif Anxiety Scale
Sianipar Lamanya yang menjalani penelitian ini yang dan kuesioner
Ruisna Hemodialisis hemodialisis di RS bertujuan untuk karakteristik
Wati Pada Pasien Royal Prima Medan mendeskripsikan tingkat responden
Naibaho Gagal Ginjal dari bulan Januari kecemasan yang dialami dalam ukuran
Sri Defri Kronik (Ggk) sampai Febuari pasien gagal ginjal bulan yang
Halawa Yang 2022 sebanyak 103 kronik yang sedang dihitung dari
(2022) Menjalani HD pasien. melakukan terapi mulai terapi
hemodialisis. Penelitian hemodialisis
ini dilakukan di RS pertama kali
Royal Prima Medan sampai saat
pada bulan April tahun pengumpulan
2022. data dilakukan
Dedi Hubungan Populasi dalam Jenis penelitian ini Instrumen Tingkat
(2019) Tingkat penelitian ini menggunakan Survei yang Kecemasan
Kecemasan berjumlah 75 orang analitik yang digunakan menurun
Dengan dan sampel yang menggunakan Metode untuk
Kualitas diambil dengan cross sectional. kecemasan
Hidup Pasien menggunakan yaitu
Gagal Ginjal Simple Random menggunakan
Kronik Yang Sampling. instrument
Menjalani yang baku
Hemodialisa HARS
Di Rumah sedangkan
Sakit Rasyida Kualitas hidup
Medan pasien Gagal
Ginjal Kronik
menggunakan
instrument
WHOQOL
BREF dari 26
item
pertanyaan
Amaludin Pengaruh Penelitian ini Penelitian ini Alat ukur Tingkat
Mimi Terapi Foot dilakukan di RSUD menggunakan desain tingkat Kecemasan
Hamzah Message Ulin Banjarmasin quasi experiment kecemasan menurun
Muhsinin Terhadap di ruang dengan metode pre- menggunakan
(2020) Kecemasan hemodialisa kepada posttest with control kuesioner
Pasien Gagal 40 responden yang group design. Sampel Hamilton
Ginjal Kronik dipilih secara dipilih secara puposive Anxiety
Yang purposive sampling sampling yang Rating Scale
Menjalani berpedoman kepada (HARS).
Hemodialisa kriteria penelitian
Di Rsud Ulin
Banjarmasin
Hamonan Tingkat Sampel pada Jenis penelitian yang Untuk Tingkat
gan Kecemasan penelitian ini digunakan adalah mengetahui Kecemasan
Damanik Pasien Gagal sebanyak 31 orang. deskriptif dengan tingkat menurun
(2020) Ginjal Kronik rancangan studi cross kecemasan
Dalam sectional. Penelitian yang dialami
Menjalani dilakukan pada April pasien diukur
Hemodialisa tahun 2019. dengan 10
Di Rumah pertanyaan
Sakit Imelda
Pekerja
Indonesia
Fauzan Pengaruh Sampel pada Penelitian ini Instrumen Tingkat
Alfikrie Relaksasi penelitian ini menggunakan quasy yang Kecemasan
Aryanto Napas Dalam adalah 30 experiment dengan digunakan menurun
Purnomo Terhadap responden yang metode non equivalent untuk
Rafiqa Kecemasan dibagi menjadi dua control group pre test mengukur
Selly Pada Pasien kelompok, 1) 15 and post test design. tingkat
(2020) Gagal Ginjal responden Sebanyak 30 responden kecemasan
Kronis Yang kelompok yang yang berpartisipasi adalah
Menjalani diberikan terapi dalam penelitian ini instrumen
Hemodialisa relaksasi napas yang dibagi menjadi dua Zung Self
dalam, 2) 15 kelompok yang Rating
responden dianalisis menggunakan Anxiety Scale.
kelompok kontrol. uji statistik independent
sample t-test.
Insan Gambaran Responden Penelitian deskriptif Instrumen Tingkat
Kamil Tingkat berjumlah 183 mengenai fenomena yang Kecemasan
Rismia Kecemasan orang. yang ditemukan. digunakan menurun
Agustina Pasien Gagal Pengambilan sampel berupa Zung
Abdurah Ginjal Kronik menggunakan teknik Self-rating
man Yang nonprobability sampling Anxiety Scale
Wahid Menjalani dengan jenis purposive (ZSAS).
(2018) Hemodialisis sampling. Waktu
Di RSUD Ulin penelitian pada 8-21
Banjarmasin Februari 2018.
Jhoni Y. Tingkat Sampel penelitian Penelitian ini bersifat Pengumpulan Tingkat
K. Kecemasan ialah penderita deskriptif dengan data dilakukan Kecemasan
Jangkup Pada Pasien PGK yang metode survei. di lapangan menurun
Christofel Penyakit menjalani dengan
Elim Ginjal Kronik hemodialisis dan menggunakan
Lisbeth F. (Pgk) Yang memenuhi kriteria kuesioner
J. Kandou Menjalani inklusi dan eksklusi kemudian data
(2015) Hemodialisis di Instalasi yang diperoleh
Di Blu Rsup Tindakan Khusus dideskripsikan
Prof. Dr. R. D.
Haemodialisis berdasarkan
Kandou Ruangan Melati fenomena
Manado BLU RSUP Prof. yang
Dr. R. D. Kandou ditemukan.
Manado.
Devi Kecemasan Sampel dalam Penelitian ini Variabel Tingkat
Novita Pasien penelitian ini menggunakan analisis kecemasan Kecemasan
Damanik Penyakit adalah pasien univariat yang akan diukur dengan menurun
Wiwik Ginjal Kronis dengan penyakit mendeskripsikan tingkat menggunakan
Sulistyani Yang ginjal kronis yang kecemasan pasien instrumen
ngsih Menjalani memenuhi syarat penyakit ginjal kronis kecemasan
Cholina Hemodialisa pasien penelitian yang menjalani HARS
Trisa yaitu: Pasien yang hemodialisa. (Hamilton
Siregar menjalani Anxiety
(2019) hemodialisa kurang Rating Scale)
dari satu tahun, dengan nilai
pasien yang validitas 0,68
menjalani s.d 0,93 dan
hemodialisa dengan nilai
penusukan vena realibilitas
femoralis, pasien 0,93.
yang menjalani
hemodialisa 2 kali
dalam seminggu.
Sofiana Hubungan Total sampel yang Pendekatan yang Instrumen Tingkat
Nurchayat Kecemasan diambil adalah digunakan dalam yang Kecemasan
i Dengan sebanyak 30 orang penelitian ini adalah digunakan menurun
(2016) Kualitas yang memenuhi deskriptif korelasi, dalam
Hidup Pasien kriteria inklusi ; teknik kuota sampling penelitian ini
Penyakit menjalani HD berjumlah 30 pasien terdiri dari 2
Ginjal Kronik regular 2 kali yang menjalani HD jenis intrumen
Yang seminggu tanpa secara regular 2 kali yaitu Hamilton
Menjalani skipping, kesadaran seminggu. Rating Scale
Hemodialisis compos mentis dan Anxiety (HRS-
tidak memiliki A) dan
gangguan mental. WHOQuality
of Life
(WHOQoL)

Tabel 2 Hasil Studi Terpilih


Peneliti Hasil Kecemasan Hasil Lainnya
Herni Sulastien Hasil tertinggi yang mengalami kecemasan Hasil umur di dapatkan hasil sebanyak
Idyatul Hasanah sebanyak 21 responden 64% 17 responden 52%, berdasarkan jenis
Widya Aulya kelamin di dapatkan hasil sebanyak 18
(2020) responden 55%, berdasarkan tingkat
pendidikan di dapatkan hasil
sebanyak13 responden 39 %.
Nurlela Petra Hasil uji statistik dengan uji korelasi Pearson -
Saragih didapat nilai p yaitu 0.000 < 0.05 maka dapat
Theresia Ivana disimpulkan adanya hubungan yang signifikan
Sianipar antara lama menjalani HD dengan tingkat
Ruisna Wati kecemasan pasien HD di RS Royal Prima
Naibaho Medan
Sri Defri
Halawa
(2022)
Dedi Hasil; penelitian dengan uji statistik pearson Hail ada hubungan kualitas hidup pasien
(2019) chi square, menunjukkan bahwa hasil p-value gagal ginjal kronik yang menjalani
sebesar 0,001. Dimana nilai tersebut lebih hemodialisa di Rumah Sakit Rasyida
kecil dari nilai α sebesar 0,05, maka ada Medan
hubungan antara tingkat kecemasan dengan
kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa di Rumah Sakit
Rasyida Medan.
Amaludin Responden yang telah diberikan terapi foot Sebanyak 40 responden telah dipilih
Mimi massage menunjukan penurunan skor
dalam penelitian ini untuk mengikuti
Hamzah kecemasan secara signifikan dengan nilai p terapi foot message dengan karakteristik
Muhsinin 0,000. Perbedaan yang bermakna juga usia 46-55 tahun (72,5%), jenis kelamin
(2020) ditemukan antara kelompok yang diberikan laki-laki (60%), tingkat pendidikan
terapi foot message dengan kelompok kontrol SMA 67,5%), mayoritas responden
dengan nilai p 0,014. sudah bekerja (80%) dengan lama
menjalani hemodialisis < 1 tahun
(67,5%).
Hamonangan Berdasarkan tingkat kecemasan bahwa Berdasarkan karakteristik bahwa
Damanik mayoritas responden hemodialisa dengan mayoritas umur responden hemodialisa
(2020) tingkat kecemasan sedang 19 orang (61,3%), > 57 tahun 20 orang (64,5%), mayoritas
sedangkan minoritas responden hemodialisa jenis kelamin responden hemodialisa
dengan tingkat kecemasan berat 4 orang laki 20 orang (64,5%), mayoritas agama
(12,9%). responden hemodialisa kristen 18 orang
(58,1%) , mayoritas pekerjaan
responden hemodialisa sebagai
wiraswasta 11 orang (35,5%).
Fauzan Alfikrie Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh -
Aryanto yang bermakna sebelum dan setelah pemberian
Purnomo relaksasi napas dalam dengan nilai p 0,000 dan
Rafiqa Selly perbandingan antar kelompok juga
(2020) menunjukan nilai yang bermakna dengan nilai
p 0,002.
Insan Kamil Seluruh responden pasien gagal ginjal kronik Simpulan dari penelitian ini karakteristik
Rismia Agustina yang menjalani hemodialisis pada penelitian responden mayoritas berjenis kelamin
Abdurahman ini mengalami kecemasan ringan (100%). laki-laki yakni 107 responden (58,5%),
Wahid dengan jumlah 77 responden pada usia
(2018) terbanyak yakni 51-65 tahun (42,1%),
berpendidikan SMA dengan 77
responden (42,1%), serta 81 responden
memiliki pekerjaan swasta (44,3%).
Pada karakteristik lama menjalani
hemodialisis jumlah terbanyak pada
lebih dari 12 bulan yakni 120 responden
(65,2%).
Jhoni Y. K. Hasil penelitian memperlihatkan lamanya Hasil penelitian memperlihatkan 40
Jangkup menjalani hemodialisis <6 bulan dan >6 bulan, responden. Responden terbanyak
Christofel Elim masing-masing 20 orang (50%). mengalami tingkat kecemasan
Lisbeth F. J. berdasarkan umur 40-60 tahun yaitu 15
Kandou orang (37,5%), jenis kelamin sama
(2015) antara laki-laki dan perempuan yaitu 20
orang (50%), tingkat pendidikan Sarjana
17 orang (42,5%), pekerjaan PNS 14
orang (35%),
Devi Novita Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa -
Damanik tingginya angka kejadian kecemasan pada
Wiwik pasien yang menjalani hemdialisa khususnya
Sulistyaningsih di kota medan yaitu mayoritas pasien
Cholina Trisa mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 9
Siregar orang.
(2019)
Sofiana Hasil penelitian didapatkan wanita (60,6%),
Nurchayati umur 5160 tahun (42,5%), tidak bekerja
(2016) (63,6%), cemas sedang (36,4%) dan kualitas
hidup baik (51,5%). Hasil analisa bivariat
diperoleh p value (0,055) kesimpulannya tidak
ada hubungan antara kecemasan dengan
kualitas hidup pasien PGK

Pembahasan

Tingkat kecemasan menurut hasil review dari ke-5 artikel dibedakan menjadi 4 tingkat
kecemasan, yaitu tidak cemas, ringan, sedang, berat. Kecemasan merupakan gangguan alam
perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami
gangguan dalam menilai realistis (reality testing ability), masih baik, kepribadian masih utuh
tidak mengalami keretakan pribadi (spilliting personality), perilaku dapat terganggu tetapi
masih dalam batas normal. Berdasarkan artikel penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
sebagian responden yaitu dengan tingkat kecemasan ringan menunjukan jumlah dan
presentase terbanyak yaitu 259 responden (59,61 %). Hal ini sesuai dengan penelitian
menyatakan bahwa tingkat kecemasan terbanyak yaitu dengan tingkat kecemasan berat.
Pasien gagal ginjal kronik mengalami kecemasan karena rasa takut dan khawatir terhadap
efek samping saat menjalani hemodialisa.14
Pasien gagal ginjal kronik sebelum menjalani hemodialisa merasa tidak berdaya untuk
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan harus dibantu orang lain. Pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa baik pasien baru maupun pasien yang sudah lama
cenderung mengalami kecemasan, hal ini disebabkan karena pasien harus melaksanakan
hemodialisa seumur hidup dan berdampak pada financialnya.10
Perubahan fisik dan psikologis akan dialami pada pasien yang menjalani hemodialisa.
Pasien GGK akan mengalami perasaan kehilangan karena kehidupan normalnya terganggu
dengan kegiatan hemodialysis. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan psikologis pada
pasien GGK. Penyebab atau yang sering dirasakan pasien yang menjalani hemodialisa yaitu
pasien merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak diprediksi apakah dapat sembuh
total atau tidak, sehingga menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya. Kecemasan pada
pasien yang melakukan hemodialisa sering mendapat perhatian lebih sedikit dari semua
lapisan masyarakat, meskipun beban psikologi yang dialami oleh pasien hemodialisa dapat
mempengaruhi kesehatan dan pengobatan.9
Perasaan cemas merupakan perasaan yang tidak tenang dan ditandai rasa takut dan
khawatir terhadap keadaan atau situasi. Rasulullah SAW pernah bersabda “tidaklah seorang
muslim tetimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kekhawatiran (cemas), atau kesedihan,
atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-
kesalahannya karenya” (Hadist Riwayat Bukhori no 5642 dan Muslim no 2573). Adapun doa
ketika mengalami kecemasan dan kesedihan agar hati tenang yaitu : “ Allahumma Inni
a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dhola’id
daini, wa gholabatir rijali. ” Yang artinya “ Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari rasa
sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari
kebakhilanserta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari 10 artikel penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa


relaksasi nafas dalam, foot massage dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien GGK
saat menjalani hemodialisa.

Daftar Pustaka
1. Fauzan Alfikrie, Aryanto Purnomo RS. PENGARUH RELAKSASI NAPAS DALAM
TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG
MENJALANI HEMODIALISA. 2020;
2. RIKESDA. Hasil Utama Riskesdas. Kementrian Kesehatan RI : Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan. 2021;
3. WHO. World Health Organization. 2021;World Health Statistic, Geneva: WHO.
Diakses pada.
4. Herni Sulastien, Idyatul Hasanah WA. DESKRIPSI TINGKAT KECEMASAN
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI
HEMODIALISA. 2020;
5. Amaludin, Mimi, Hamzah M. PENGARUH TERAPI FOOT MESSAGE
TERHADAP KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG
MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD ULIN BANJARMASIN. 2020;
6. Insan Kamil, Rismia Agustina AW. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Gagal
Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Ulin Banjarmasin. 2018;
7. Damanik. Tin g k a t K e c e m a s a n P a sie n G a g al Gin j al K r o nik D ala m
Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Imelda P ekerja Indonesia . Vol 6. No 1.
2020;
8. Amalia. Tingkat Kecemasan Pada Pasien GGK di Ruang Hemodialisa RSUD
Dr.Pringadi Kot a Medan Tahun 2019. 2019;
9. Damanik H. TINGKAT KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
DALAM MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA
INDONESIA. 2020;
10. Nurlela Petra Saragih, Theresia Ivana Sianipar, Ruisna Wati Naibaho SDH.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN LAMANYA
HEMODIALISIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG
MENJALANI HD. 2022;
11. Dedi. HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS HIDUP
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI
RUMAH SAKIT RASYIDA MEDAN. 2019;
12. Suwanto. E f e k tifit a s R ela k s a si Benson Dan Slow Stroke Back Massage
Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Hemodialisa. 2020;
13. Wahyuningsih. Terapi Thought Stopping, Relaksasi Progresif Dan P sik o e d u k a si
T e r h a d a p P e n u r u n a n A n sie t a s P a sie n G G K Y a n g M e n j ala ni
Hemodialisa . Volume 3, no 2. 2020;
14. Rikayoni. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Menjalani Terapi
Hemodialisa Di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang. Vol XII. No 5. 2018;

Anda mungkin juga menyukai