Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (2)

2019

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah


Alamat Website: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Hubungan Stres Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut

Citra Windani Mambang Sari 1, Nina Sumarni 2, Yuliana Sri Rahayu 3


1
Dosen Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
2
Dosen Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
3
Mahasiswi Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: Objective : This research aims to know the correlation between stress and blood
citra.windani@unpad. pres- sure in elderly with hypertension at the working area of Community
ac.id Health Center of Kadungora, Garut Regency.

Results : This research found that 32 elderlies in normal stress level category
(27,6%), low stress level on 45 elderlies (38,8%), moderate stress level on 29
elderlies (25,0%), and high stress level on 10 elderlies (8,6%). The results of
blood pressure test were 130-139 mmHg/80-89 mmHg on 30 elderlies
(25,9%), ≥140 mmHg/≥90 mmHg on 79 elderlies (68,1%) and ≥180
mmHg/≥120 mmHg on 7 elderlies (6,0%).

Conclusion : From the analysis result, the significant value of (0,024 (p value ≤
Keywords: 0,05
Blood Pressure, Elderly, ) was found, which means that it displayed significant effect and thus the H1
Hypertension, Stress can be accepted that there is a significant correlation between stress and blood
pressure on hypertension elderly in the working area of Community Health
Center of Kadungora,
Garut Regency.

PENDAHULUAN se- banyak 60% dari jumlah seluruh penduduk


Populasi lansia semakin meningkat dari tahun ke Garut sebanyak 2.569.505 (BPS, 2016).
ta- hun. Menurut World Health Organization Prevalensi hipertensi berdasarkan WHO (2017)
[WHO], 2018 jumlah lansia seluruh di dunia prevalensi hipertensi pada usia 18-39 (7,5%), 40-
pada saat ini yaitu 434 juta jiwa sedangkan 59 (33,2%) dan usia lebih dari 60 tahun (63,1%)
jumlah lansia di In- donesia diperkirakan sedangkan menurut Kementerian Kesehatan Dasar
berjumlah 23,66 juta jiwa atau 9,03%. Jawa Barat (2018) prevalensi hipertensi di Jawa Barat yaitu se-
yang saat ini merupakan salah satu provinsi banyak 40% dan berdasarkan laporan data
yang ada di Indonesia yang saat ini su- dah kesakitan Dinkes Kabupaten Garut (2018)
memasuki ageing population dengan prevalensi 4,16 didapatkan lansia yang menderita hipertensi
juta jiwa Badan Pusat Statistik [BPS], (2017). sebanyak 2,449 jiwa.
Jumlah lansia yang ada di Kabupaten Garut yaitu Berdasarkan American Heart Assosiation [AHA],
148
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (2)
2019
2017 tekanan darah tinggi merupakan suatu saling berhubungan seperti perubahan fisik,
keadaan tekanan darah yang mengalir melalui peruba- han psikologis dan sosial apabila tidak
pembuluh dar- ah secara konsisten dalam keadaan dapat dilalui dengan baik akan menghambat
yang tinggi dengan sistolik 130-139 mmHg dan aktivitas sehari-hari yang akan menyebabkan
diastolik 80-89 mmHg. Terdapat faktor resiko stressor hingga mengakibat- kan stress (Moradi et
yang dapat meningkatkan tekanan darah yaitu al., 2015).
faktor yang tidak dapat dimodi- fikasi seperti Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Her-
riwayat keluarga, usia yang semakin tua, jenis mawan, 2014) di Gambing Sleman Yogyakarta
kelamin, ras dan penyakit gagal ginjal kronis se- men- yatakan hasil penelitian terdapat hubungan
dangkan yang dapat dimodifikasi yaitu kurang antara stres dengan tekanan darah dengan
aktif- itas fisik, diet yang tidak sehat, obesitas, keeratan yang se- dang didukung kembali oleh
minum alko- hol yang telalu banyak, apnea tidur, penelitian yang dilaku- kan oleh (Iwan, Nutrisia,
kolestrol tinggi, merokok dan stres (AHA, 2017). & Tri, 2018) di Puskesmas Bangetayu Semarang
Tekanan darah merupakan tekanan aliran darah yang mengemukakan hasil terdapat hubungan antara
terjadi pada dinding arteri yang terjadi karena adanya tingkat stres dengan tekanan da- rah pada pasien
pompaan atau tergerakan dari jantung (Potter & hipertensi dengan nilai keeratan hubungan
Per- ry, 2013). Faktor-faktor yang dapat correlation coefficient 0,001 yaitu terdapat keeratan
mempengaruhi tekanan darah pada lansia yang cukup kolerasi negatif apabila tingkat stres
menurut penelitian yang dilakukan oleh (Subekti, berat maka tekanan darah pun akan semakin
2014) di Dusun Sumberan mengemukakan hasil meningkat, diperkuat oleh penelitian yang dilakukan
faktor-faktor yang berhubun- gan dengan tekanan oleh (Suherman, Tjutju, & Novita, 2017) dengan
darah pada lansia yaitu nutrisi, psikologis, ha- sil penelitian yaitu terdapat hubungan antara
aktivitas fisik dan kualitas tidur. Faktor psikologis tingkat stres dengan peningkatan tekanan darah.
merupakan salah satu faktor yang sering terjadi Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Seke,
pada lansia umumnya seperti depresi, cemas dan Bidjuni, & Lolong, 2016) di Balai Penyantunan
stres. Stres merupakan faktor yang paling mem- mengemumukakan hasil dari 50 responden,
pengaruhi tekanan darah pada lansia, hal tersebut terdapat sebanyak 38 responden (92,7%) menderita
terjadi karena lanjut usia akan mengalami stres den- gan riwayat hipertensi dan terdapat
perubahan yang bersifat normal dari fisik dan hubungan yang signifikan antara kejadian stres
mental, penurunan fungsi biologis pada lansia dari dengan tingkat hip- ertensi didukung dengan
aspek kehidupan yang penelitian (Senoaji, 2017) menyebutkan dari hasil
penelitiannya yaitu terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat stres dengan frekuensi
kekambuhan hipertensi pada lansia, den- gan nilai
koefisien kolerasi 0,362 yang bernilai positif
artinya semakin tinggi tingkat stres pada lansia
maka frekuensi kekambuhan hipertensi pada
lansia akan semakin tinggi sedangkan menurut
penelitian yang dilakukan oleh (Sari et al., 2017)
menyebutkan bah- wa dari hasil penelitiannya
terdapat hubungan yang disignifikan antara stres
dengan kejadian tekanan darah tinggi, seseorang
yang sedang mengalami stres memiliki resiko lebih
tinggi sebanyak 2,830 kali ter- kena tekanan darah
tinggi dibandingkan dengan ses- eorang yang
tidak mengalami stres.
Penelitian yang peneliti lakukan berbeda dengan
pe-
nelitian sebelumnya yang sudah dilakukan yaitu dari
jumlah responden penlitian ini lebih banyak,
kriteria inklusi dan eksklusi dan dari tempat
penelitian yang akan dilakukan yaitu di wilayah
kerja Puskesmas Ka- dungora Kota Garut, karena
149
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (2)
2019
berdasarkan data laporan morbiditas (data
kesakitan) Dinas Kesehatan Garut pada tahun
2017, Puskesmas Kadungora mendapat

148
urutan pertama dengan lansia hipertensi dengan jum- lanisa (Elder- ly 60-74 tahun). Jenis kelamin
lah penderita 116 lansia. Hasil studi pendahuluan perempuan sebagian
dari 10 lansia dengan hipertensi 2 responden
diantaranya mengalami stres berat, 4 responden
mengalami stres sedang dan 2 responden
mengalami stres ringan dan 2 responden stres
normal.
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengidentifikasi hubungan stres terhadap
tekanan darah pada lansia hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Kadungora Ka- bupaten Garut

METODE
Jenis penelitian ini yaitu deskriptif korelasional
den- gan metode cross sectional yaitu penelitian yang
dilaku- kan dengan mengukur variabel-variabel
dalam waktu yang sama. Populasi dalam penelitian
yaitu 116 lan- sia hipertensi yang berobat ke
puskesmas Kadungora Kabupaten Garut data ini
diambil berdasarkan data Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut 2018 sampel pe- nelitian ini
menggunakan total sampling. Penelitian ini terdiri
dari 2 variabel yaitu stres dan tekanan da- rah,
untuk pengukuran variabel stres menggunakan
kueisioner DASS 42, kueisioner DASS 42 sudah
Uji validitas oleh Abdullah dan Amrullah (2014)
pada 20 responden lansia dengan hipertensi
dengan nilai r tabel (r = 0,444) sehingga dapat
disimpulkan dari 42 pertanyaan tersebut sudah
valid dan uji reabilitas yang sudah dilakukan oleh
Abdullah dan Amrullah (2014) pada 20 responden
lansia dengan hipertensi menunjukkan cronbach
alpha (0,976) berada pada nilai konstanta (0,6),
sehingga dapat disimpulkan dari 42 pertanyaan
instrumen DASS 42 merupakan instrumen yang
reliable dan variabel tekanan darah menggunakan
Sphymomanometer digital yang sudah dikalibrasi.
Analisis data menggunakan analisis uni- variat
yaitu distribusi frekuensi dan persentase dan
analisis bivariat yaitu Chi-quare.

HASIL
Karakteristrik pada penelitian ini meliputih umur,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status
per- kawinan, diet hipertensi, olahraga, riwayat
merokok, riwayat kontrol tekanan darah dan riwayat
kepatuhan minum obat

Berdasarkan tabel 4.1 hasil penelitian yang


dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kadungora
Kabupaten Garut dari 116 responden didapatkan
bahwa umur responden sebagian besar pada usia

151
besar yaitu 75 lansia (64,7%), pendidikan kerja
terakh- ir responden yaitu Sekolah dasar (SD)
sebanyak 90 lansia (77,6%), karakteristik
pekerjaan responden di wilayah kerja Puskesmas
Kadungora sebagian besar tidak bekerja yaitu
sebanyak 93 lansia (80,2%) dan status
perkawinan lansia lebih dominan duda/janda
sebanyak 62 lansia (53,4%).

Tabel 1. Distribusi frekuensi lansia hipertensi


di wilayah kerja Puskesmas Kadungora
Kabupaten Garut (n=116)
Karakteristik N %
Umur
Elderly (60-74 tahun) 115 99,1
Old (75-90 tahun) 1 0,9
Jenis Kelamin
Laki-laki 41 35,3
Perempuan 75 64,7
Pendidikan
Tidak Sekolah 25 21,6
Sekolah Dasar 90 77,6
SLTP 1 0,9
Pekerjaan
Tidak bekerja 93 80,2
Bekerja 2 1,7
Pensiunan 21 18,1
Status perkawinan
ftenikah 54 46,6
Duda/janda 62 53,4
Diet hipertensi
Ya 44 37,9
Tidak 72 62,1
Olahraga (3x/minggu)
Ya 39 33,6
Tidak 77 66,4
Riwayat fterokok
Ya 53 45,7
Tidak 63 54,3
Riwayat Kontrol tekanan darah
Kadang – kadang 104 89,7
Sering 12 10,3
Kepatuhan minum obat
Tidak pernah 1 0,9
Kadang-kadang 98 84,5
Sering 17 14,7

Karakteristrik data kesehatan pada tabel 4.2.1


menunjukkan bahwa responden di wilayah
150
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (2)
2019
Puskesmas Kadungora Kabupaten garut sebagian be- Stress berat 10 8,6
sar tidak melalukan diet hipertensi sebanyak 72 re-
sponden (62,1%). Riwayat olahraga sebagian besar
tidak melakukan olahraga selama 3x/minggu yaitu
se- banyak 77 responden (66,4%), sebagian besar
memi- liki riwayat merokok yaitu sebanyak 53
responden (45,7%). Riwayat kontrol responden
sebagian besar pada kategori yaitu kadang-kadang
sebanyak 104 re- sponden (89,7%), riwayat minum
obat sebagian kecil pada kategori tidak pernah
sebanyak 1 lansia (0,9%).

Hasil pengukuran tekanan darah dengan


meng- gunakan sphygmomanometer digitas
pada lansia hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut

Tabel 2. Distribusi frekuensi tekanan darah


lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Kadungora Ka- bupaten Garut (n=116)
Katakteristrik N %
130-139 mmHg / 80-89 mmHg 30 25,9
≥140 mmHg / ≥90 mmHg 79 68,1
≥ 180 mmHg / ≥120 mmHg 7 6,0

Berdasarkan tabel 2 tekanan darah lansia sebagian ke-


cil pada tekanan tekanan sistolik ≥ 180 mmHg
dan diastol ≥120 mmHg yaitu 7 responden
(6,0%).

Hasil pengukuran tingkat stress dengan meng-


gunakan kueisioner DASS (Depression, Axientas,
Stress Scale) pada lansia hipertensi di wilayah
ker- ja Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut
yang terbagi manjadi stress normal, ringan,
sedang, be- rat dan sangat berat.

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa


ting- kat stres responden sebagian kecil dalam
kategori stress berat sebanyak 10 responden
(8,6%).

Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat stress lansia


hip- ertensi di wilayah kerja Puskesmas Kadungora
Kabu- paten Garut (n=116)
Karakteristrik N %

Normal 32 27,6
Stress ringan 45 38,8
Stress sedang 29 25,0
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (2)
2019
Analisis Bivariat hubungan stress dengan yang disebabkan oleh beban hidup yang semakin
tekanan darah pada lansia hipertensi di wilayah berat serta penurunan fungsi fi- siologis seperti
kerja Pusk- esmas Kadungora Kabupaten kemampuan visual, berpikir, menden-
Garut.

Tabel 4. Tabel distribusi analisis bivariat


hubungan stress dengan tekanan darah pada
lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Kadungora Kabupaten Garut (n=116)
Tingkat stress
Stress Stress Stress
Tekanan darah Normal p
ringan sedang berat
N % N % N % n %
130-139 mmHg /
14 46,7 12 40,0 4 13,3 0 0
80-89 mmHg
≥140 mmHg / ≥90 0,024
16 20,3 31 39,2 24 30,4 8 10,1
mmHg
≥ 180 mmHg /
2 28,6 2 28,6 1 14,3 2 28,6
≥120 mmHg

Berdasarkan tabel diatas tingkat stress sebagian


besar pada tekanan darah ≥140 mmHg / ≥90
mmHg den- gan stress ringan yaitu sebanyak 31
lansia (68,9%). Hasil analisis bivariat hubungan
stress dengan tekanan darah pada lansia hipertensi
di peroleh p values sebesar 0,024 dengan taraf
signifikasi sebesar 0,05, sehingga Ha diterima
dan Ho ditolak maka dapat disimpul- kan
bahwa terdapat hubungan antara stress dengan
tekanan darah pada lansia hipertensi.

PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 1 Umur responden yang
sebagian besar >60 tahun dalam rentang 60-74
tahun (Elderly) yaitu sebanyak 115 responden
(99,1%) berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh (Andria, 2013) dari 54,2% seseorang
mengalami hipertensi banyak dider- ita oleh yang
berusia >60 tahun (35,5%). Tekanan darah tinggi
pada lansia terjadi karena perubahan struktur
pembuluh darah seperti elastisitas pemb- uluh
darah berkurang dan kekakuan pada dinding
pembuluh darah arteri sehingga dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah
yang mengakibatkan aliran darah menuju
jaringan dan organ-organ tubuh menjadi
berkurang dan terjadi peningkatan tekanan darah
sistolik agar aliran darah ke jaringan dan or- gan-
organ tubuh tetap terpenuhi (Udjianti, 2010).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
(Nasu- tion, 2011) menyebutkan bahwa umur
merupakan faktor yang dapat penyebabkan
stress, semakin ber- tambahnya umur seseorang
maka akan semakin mu- dah mengalami stress
gar dan mengingat sesuatu. artinya pola diet yang kurang baik berpeluang
Berdasarkan hasil penelitian berjenis kelamin per- 8,679 kali untuk mengalami tekanan darah tinggi
empuan sebanyak 75 responden (64,7%), dibandingkan den-
menurut (Yuliarti, 2007) yang menyebutkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
jenis kelamin den- gan tekanan darah tinggi. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kejadian tekanan
darah tiggi lebih banyak pada perempuan yang
dipengaruhi oleh kadar hor- mone estrogen yang
akan menurun ketika perem- puan memasuki
usia tua sehingga perempuan lebih rentan
mengalami tekanan darah tinggi Penelitian yang di
lakukan oleh (Nasrani & Purnawati, 2015) Jenis
kelamin perempuan memiliki resiko lebih tinggi
mengalami stres karena perempuan memiliki
respon yang negativ terhadap adanya konflik
sehingga akan mudah mengalami stress
Berdasarkan tabel 2 diet hipertensi paling
banyak
responden tidak melakukan diet hipertensi yaitu
se- banyak 72 lansia (62,1%). Diet rendah garam
(diet natrium) akan mempengaruhi tekanan darah
pada penderita hipertensi karena apabila natrium
dikom- sumsi secara berlebih secara terus menerus
maka gin- jal akan mengeluarkan natrium dalam
bentuk urin, apabila ginjal tidak berfungsi optimal
maka natrium yang berlebih tersebut akan
menumpuk dalam dar- ah sehingga menimbulkan
penumpukan cairan yang dapat menyebabkan
jantung dan pembuluh darah bekerja lebih keras
untuk memompa darah dan men- galirkan
keseluruh tubuh dan tekanan darah akan
meningkat (Michael et al.,2014).
Tekanan darah dapat dikontrol dengan diet rendah
garam untuk membantu menghilangkan retensi air
dalam jaringan tubuh sehingga dapat menurunkan
tekanan darah, membatasi komsumsi lemak agar
ka- dar kolestrol darah tidak terlalu tinggi, kadar
kolestrol yang terlalu tinggi dapat
mengakibatkan edapan kolestrol pada dinding
pembuluh darah dalam waktu yang endapan
tersebut bertambah akan menyumbat pembuluh
darah arteri dan mengganggu peredaran pembuluh
darah dengan demikian akan memperberat kerja
jantung sehingga dapat memperparah hiperten- si
dan komsumsi buah dan sayuran segar mengand-
ung banyak vitamin dan mineral dapat membantu
menurunkan tekanan darah yang ringan (Smith,
2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
(Purnama & Saleh, 2016) terdapat pengaruh
yang signifikan antara pola diet dengan kejadian
tekanan darah tinggi dengan nilai OR = 8,679

152
gan pola diet yang baik. diastolik ≥90 mmHg yaitu sebanyak 79 lansia
Karakteristrik olahraga banyak lansia yang (68,1%), sejalan dengan penelitian yang dilakukan
tidak melakukan olahraga seminggu 3x minimal oleh (Setiyorini, 2014) hipertensi pada lansia
30 menit sebanyak 72 lansia (62,1%) sedangkan paling banyak memi- liki hipertensi kategori
yang melaku- kan olahraga sebanyak 44 lansia Stage II yaitu sebanyak 14
(37,9%) seperti melakukan senam hipertensi responden (46,70%), sebanyak 40,3%,
yang biasa dilakukan di desa sekitar dan jalan- sedangkan menurut hipertensi sangat
jalan dipagi hari. Menurut penelitian yang penelitian yang mempengaruhi tingkat
dilakukan oleh (Anggara & Prayit- no, 2013) dilakukan oleh stres pada lansia karea
menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang (Setiawan, Maulana, & melalui syaraf simpatis
signifikan antara olahraga dengan tekanan darah Widy- aningrum, 2018) dapat meningkatkan
dengan nilai p = 0,000 yang artinya seseorang menyebutkan bahwa tekanan darah secara
yang tidak teratur melakukan olahraga maka tekanan darah yang intermiten
resiko hip- ertensi lebih tinggi 2,33 kali paling banyak diderita Beradasarkan tabel 5
dibandingkan dengan seseorang yang rutin oleh lansia yaitu stage I Tingkat stres yang
melakukan olahraga, melakukan olahraga yang berjumlah 28 ringan seba-
rutin 3-4x / minggu dapat membantu responden (93,3%). gian besar pada
menurunkan tekanan darah sistolik 8-10 mmHg Berdasarkan tabel 4 tekanan darah ≥140
dan menurunkan diastolik 6-10 mmHg (Susilo & tingkat stress lansia mmHg / ≥90 mmHg
Wulan- dari, 2011). sebagian ke- cil yaitu yaitu sebanyak 31
Responden sebagian besar tidak memiliki stress ringan yaitu lansia (68,9%),
riwayat sebanyak 45 responden berdasar- kan uji chi-
merokok sebanyak 63 lansia (54,3%) sejalan (38,8%), sejalan square dengan nilai
dengan peneitian yang dilakukan oleh dengan penelitian yang diperoleh dari
(Suprihatin, 2016) menyebutkan bahwa tidak ada yang diakukan oleh nilai p-value 0,024 atau
hubungan yang sig- nifikan antara kebiasaan menyebutkan tingkat α =≤ 0,05 sehingga
merokok dengan kejadian tekanan darah tinggi, stres lansia lebih dapat disimpulkan
dalam penelitian tersebut re- sponden yang tidak banyak pada tingkatan terdapat hubungan
merokok lebih banyak diband- ingkan dengan yang ringan yaitu antara stress dengan
responden yang mempunyai riwayat merokok, sebanyak 30%. Fak- tor tekanan darah pada
hal ini disebabkan oleh mayoritas respon- den yang dapat lansia hipertensi di
berjenis jelamin perempuan baik pada kelom- pok menyebabkan lansia wilayah ker- ja
kasus dan kontrol dan menurut penelitian yang mengalami stres Puskesmas Kadungora
dilakukan oleh (Lontoh, Dotulong & disebabkan karena Kabupaten Garut,
Benidiktus, 2017) menyebutkan bahwa tidak merasa tidak puas sejalan dengan
ada hubungan yang antara merokok dengan dengan aktivi- tas penelitian yang
stress. Berdasarkan ha- sil tersebut peneliti sehari-hari, tidak puas dilakukan oleh
menyimpulkan bahwa penyebab stress dan dengan perannya (Hermawan, 2014)
tekanan darah tinggi pada responden dise- sebagai orang tua, menyebutkan bahwa
babkan oleh faktor lain. tidak menceritakan terhadapat hubungan
Riwayat kontrol tekanan darah pada lansia masalah kepada kelu- dengan tingkat keeratan
hiperten- arga atau teman dan yang sedang anatara
si hampIr seluruhnya pada kategori kadang- selalu memikirkan stres dengan tekanan
kadang yaitu sebanyak 104 lansia (89,7%) masalah yang didapat darah dengan hasil uji
sedangkan yang sering sebanyak 12 lansia (Ningsih, 2019). statisik p = 0,013 yang
(10,3%), menurut pene- litian yang dilakukan Berdasarkan penelitian diduga dari aktivitas
oleh (Mursiany, Ermawati & oktaviani, 2013) yang dilakukan oleh satraf simpatis yang
alasan control teknanan darah yai- tu, (Sari & Usman, 2018) dapat meningkatkan
keterbatasan biaya pengobtan yang tidak memili- menyebutkan bahwa tekanan darah secara
ki jaminan kesehatan dan jarak rumah ke tingkat stres yang tinggi bertahap dan
pelayanan kesehatan. dapat mempengaruhi berdasarkan penelitian
Berdasarkan tabel 3 bahwa tekanan darah lansia hipertensi yaitu yang dilakukan oleh
lebih banyak pada sistolik ≥140 mmHg dan (Seke et al., 2016)
153
menyebutkan bahwa oleh penelitian yang menyarank- an agar Different Kinds of
terdapat hubungan dilakukan oleh perawat komunitas Stress.
yang signifikan antara dapat menerapkan http://www.apa.or
(Rahmah, 2019) yang
stres dengan tekanan hasil penelitian ini g/
menyebutkan bahwa
darah tinggi dengan dengan dijadikan helpcenter/stress-
terdapat hubungan
nilai p = 0,000, bahan dasar dalam kinds.aspx.
yang signifikan antara
tekanan darah ting- melakukan asuhan (Diakses tanggal 23
stres dengan tekanan
gi dapat diakibatkan keperawatan yaitu Febuari 2019)
darah dengan nilai p Anggara, F., & Prayitno,
oleh stress yang = 0,000, seseorang seperti melaku- kan
dialami oleh individu, pendidikan kesehatan N. (2013). Faktor-
yang sedang Faktor Yang
karena reaksi yang mengalami stres akan mengenai managemen
Berhubungan
muncul terhadap stres menyebabkan stress dan kontrol
Dengan Tekanan
merupakan tekanan pelepasan hormon hipertensi.
Darah Di Puskes-
darah yang meningkat adrenalin sehingga mas Telaga Murni.
sedang- kan penelitian dapat menyebabakan DAFTAR PUSTAKA Jurnal Ilmiah
lain menyebutkan peningkatan tekanan AHA (American Heart Kesehatan, 5(1), 20–
bahwa terdapat darah melalui Association). 25.
hubungan yang (2017). Global Im- Badan Pusat Statistik.
kontraksi arteri atau
seignifikan antara pact of 2017 (2016). Statistik
vasodilatasi dan
stres dengan tekanan American Heart Penduduk Lan- jut
peningkatan denyut
darah dengan nilai p= Association/Americ Usia 2014.
jantung, apabila stress an College of
0,001 sehingga dapat tersebut berlangsung https://www.bps.go.id/
dijelaskan bahwa Cardiology
lama maka tekanan index.php/publikasi/111
terdapat hubungan hypertension
darah akan tetap Badan Pusat Statistik.
keeratankoler- asi yang Guidelines. A (2017). Statistik
tinggi yang dapat perspective from
cuckup dengan menyebabkan Penduduk Lan- jut
India. Circulation, Usia 2016.
kolerasi negative hipertensi (South, 137, 2017- 2019. https://www.bps.go
artinya se- makin 2014). Hal tersebut http://doi.
tinggi tingkat stres .id/index.php/
sesuai dengan hasil Org/10.
maka akan semakin publikkasi/1117
penelitian yang 1161/00000000065
tinggi pula tekanan Dinkes, (2017). Profil
dilakukan oleh .
darah. Penelitian ini Kesehatan Kabupaten
(Yulistina, 2017) American
Garut
diperkuat kembali menyatakan bahwa Psychological
Dinkes, (2018). Profil
stres merupakan salah Association.
(2014). Stress : The Kesehatan Kabupaten
satu faktor yang dapat
Garut
menyebabkan
tekanan darah tinggi. Hermawan, F. (2014). level with blood
Hubungan Tingkat pressure in
KESIMPULAN Stres dengan hypertention.
Tekanan Darah Unissula Press, 152–
Terdapat hubungan
pada Lansia 156.
antara stres dengan
Hipertensi di Kemenkes RI. 2014.
tekanan dar- ah pada Gamp- ing Sleman Pusat data dan
lansia hipertensi di Yogyakarta. Informasi Hiper-
wilayah kerja Iwan, A., Nutrisia, N. tensi Kementrian
puskesmas Kadungora H., & Tri, U. S. Kesehatan. RI.
Kabupaten Garut (2018). Sig- Jakarta
dengan nilai signifikasi nifikansi Tingkat Kemenkes RI. (2017).
p = 0,024. Stres Dengan Profil Kesehatan
Tekanan Darah Indnesia 2016.
SARAN Pada Pasien Keperawatan
Berdasarkan hasil Hipertensi fte Menteri Kesehatan
penelitian peneliti significant of stress Republik Indonesia.

154
Jakarta lanjut usia terhadap Keper- awatan Prevalensi Kejadian
Kemenkes RI. (2017). penurunan tingkat Indonesia, 7(04), Hipertensi pada
Pusat Data dan stres usia lanjut di 313-321 Posbindu di
Informasi. Anali- sis panti sosial tresna Sari, E. P., Sitorus, R. J. Wilayah Kerja
Lansia di werdha Salimah, P. (2017). BTKLPP Kelas I
Indonesia. Jakarta batusangkar. Studi Palembang. Jurnal
Lontoh, Y. J., Kep, S., Menara Ilmu, 13(3). Ilmu Kesehatan
Dotulong, F. X., & Seke, P. A., Bidjuni, H. Masyarakat, 8(2),
Benidiktus, J., & Lolong, J. 117–124.
M. Y. (2017). (2016). Hubun- gan Senoaji, A. U. (2017).
Hubungan Stres Kejadian Stres Hubungan tingkat
Pada Remaja La- dengan Penyakit pengetahuan
ki-Laki Dengan Hiperten- si pada keluarga tentang
Perilaku Mer okok Lansia di Balai diit hipertensi dan
Di Akademi Penyantunan tingkat stres dengan
Keperawatan Lanjut Usia Senjah frekuensi
Gunung Maria Cerah Kecamatan kekambuhan
Tomohon. In PRO- Mapanget Kota hipertensi pada lan-
SIDING Seminar Manado. E-Journal sia. Universitas
Nasional Tahun Keperawatan, 4, 1– Muhammadiyah
2017 ISBN: 2549- 5. Surakarta.
0931 (Vol. 1, No. South, M. (2014). Setiawan, A.,
Hubungan Gaya Maulana, D., &
2, pp. 286-293)
Moradi, Z., Far Hidup Dengan Ke- Widyaningrum,
Ajallah, M. F., jadian Hipertensi Di R. (2018).
Mohammadi, M., Puskesmas Hubungan kualitas
Es- fandnia, F., Kolongan Keca- tidur dengan
Taovsi, P., & matanKalawat tekanan darah
Esfandnia, A. Kabupaten Minahasa lanjut usia
(2015). Evaluation Utara.http:// penderita
of stress factors ejournal.unsrat.ac.i hipertensi esensial
among the elderly d di upt rumah
in the nursing Potter, Patricia A & pelayanan sosial
homes for the Perry. (2013). lanjut usia budi
elderly. Journal of Fundamental of dhar- ma
Medicine and Life, Nurs- ing, Edisi 8. yogyakarta. Jurnal
8(Spec Iss 3), 146– Kanada: Elsevier Kesehatan Madani
150. Retrieved Prasetyorini, H. T., & Medika, 9(1).
from Prawesti, D. (2012). Setiyorini, Y. (2014).
http://www.ncbi.nl Stres pada penyakit Hubungan kualitas
m.nih.gov/pubmed/ terhadap kejadian tidur dengan
28316682. komplikasi tekanan darah pada
Nasrani, L., & hipertensi pada lansia hipertensi di
Purnawati, S. pasien hipertensi. gamping sleman
(2015). Perbedaan Jurnal Stikes, 5(1), yogyakarta.
tingkat stres antara 61-70. Jurnal Ilmiah
laki-laki dan Purnama, A., & Saleh, Kesehatan.
perempuan pada R. (2017). Subekti, R. Y. (2014).
peserta yoga di Perbedaaan Pola Analisis faktor –
kota Denpasar. E- Diet dan Stres faktor yang
Jurnal Medika terhadap mempengaruhi
Udayana. Hipertensi Di tekanan darah pada
Ningsih, R. (2019). Rumah Sakit PMI usia lanjut di dusun
Efektivitas Bogor Tahun 2016. sumberan
pemberian senam Jurnal Ilmiah Ilmu sumberagung
153
moyudan sleman Diseases (CVDs),
yogyakarta. http://www.
Sekolah Tinggi Ilmu who.int/
Kesehatan Aisyiyah Mediacentre/Factsh
Yogyakarta. eets/FS317/en
Suherman, D. N., diakses tanggal 22
Tjutju, R., & Januari 2019
Novita, F. T. World Health
(2017). Organization
Hubungan (WHO). (2017).
Tingkat Stres Fact Sheet, Top
dengan The 10 Cause of
Peningkatan Death Wordwide
Tekanan Darah di 2015.
Wilayah Kerja Geneva : World
UPT Puskesmas Health Organitation
Cipamokolan http://www.who.int/me
Kota Bandung. diacentre/factsheet/fs310
STIKes Bhakti /en/
Ken- cana diakses tanggal 22
Bandung. januari 2019
Udjianti, J. (2010).
Keperawatan
Kardiovaskular.
Jakar- ta:Salemba
Medika.
Yulistina, F., Deliana,
S. M., & Rustiana,
E. R. (2017).
Korelasi Asupan
Makanan, Stres,
dan Aktivitas Fisik
dengan Hipertensi
Pada Usia
Menopause.
Unnes Journal of
Public Health,
6(1), 35-42.
World Health
Organization
(WHO). (2018)
Hyperten- sion
Fact Sheet. WHO:
Departemen of
Sutainable
Development and
Healthy
Environments.
www. who.int.
Diakses tanggal
19 Januari 2019
World Health
Organization
(WHO). (2017).
Cardio- vaskular

156

Anda mungkin juga menyukai