6
KONSEP
KEBIDANAN
ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
PERSALINAN
DAN BBL
OLEH:
OLEH:
Tim Pengajar POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
Kelompok 6 (A)
Konsep PROGRAM STUDY SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN MEDAN
kebidanan
T.A 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Ketua Jurusan
Kebidanan Medan
Arihta Br.Sembiring.SST.,M.Kes
NIP : 197002131998032001
VISI:
Menghasilkan lulusan bidan professional dalam asuhan kebidanan komprehensif yang
unggul dalam hypnotherapy kebidanan.
MISI:
1. Menyelenggarakan pendidikan kebidanan dengan mengikuti perkembangan IPTEK
kebidanan.
2. Melaksanakan penelitian kebidanan untuk mengembangkan keilmuan kebidanan.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan prinsip pemberdayaan keluarga.
4. Mengembangkan pelayanan Kebidanan dengan unggulan hypnotherapy dalam asuhan
kebidanan.
Kami menyadari modul yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun, kami butuhkan demi kesempurnaan tugas ini.
Kelompok 6 (A)
Lembar Pengesahan.......................................................................................................... 2
Visi dan Misi....................................................................................................................... 3
Kata Pengantar.................................................................................................................. 4
Daftar Isi............................................................................................................................. 5
Pendahuluan....................................................................................................................... 6
Petunjuk Belajar................................................................................................................ 7
MODUL 13
Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Kala II..................................................................... 8
Tujuan Pembelajaran Umum........................................................................................... 9
Tujuan Pembelajaran Khusus.......................................................................................... 9
Pokok-Pokok Materi........................................................................................................ 9
Tinjauan Keilmuan..........................................................................................................11
Ringkasan Materi.............................................................................................................24
Tes Formatif....................................................................................................................25
Kunci Jawaban.................................................................................................................31
Daftar Pustaka...................................................................................................................32
JUDUL
Pokok-Pokok Materi
Kala II persalinan merupakan suatu tahap yang terjadi kelahiran tidak boleh
melampaui 2 jam pada kasus kehamilan primigravida dan 1 jam pada multipara. Jika
terjadi lebih dari 2 jam makan terjadi Partus lama dan berdampak buruk baik pada ibu
maupun pada janin. Pada ibu, partus lama menimbulkan efek berbahaya diantaranya
terdapat kenaikan pada insiden atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi intrapartum,
rupture uteri, kelelahan pada ibu dan syok, sedangkan pada janin dapat menyebabkan
asfiksia, kaput suksedaneum, molase kepala janin, cidera akibat tindakanekstrasi dan
pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran dapat mengakibatkan terinfeksinya cairan
ketuban dan selanjutnya dapat membawa infeksi paru-paru dan infeksi sistemik pada janin
(Veronica, 2020).
Kenyamanan adalah hal tertinggi yang diperhatikan oleh wanita, tetapi karena
tidak mudah menjamin kenyamanan pada kala ini maka posisi yang meminimalkan
ketidaknyamanan dan meningkatkan usaha ibu untuk mengejan dapat diterima. Posisi
dorsal untuk melahirkan tidak direkomendasikan kompresi pada vena kava ibu sehingga
kemungkinan akan menyebabkan hipoksia janin (Rahajeng Siti Nur Rahmawati, 2019).
Asuhan sayang ibu memiliki peran strategis untuk mengurangi stres. Persiapan
persalinan meliputi persiapan fisik, psikologis dan materi. Persiapan fisik merupakan
persiapan yang berhubungan dengan aspek persiapan tubuh untuk mempermudah
persalinan dan laktasi, persiapan psikologis adalah persiapan yang berhubungan dengan
ketahanan mental terhadap rasa takut dan kecemasan serta aspek kognitif tentang
persalinan sedangkan persiapan materi merupakan persiapan ibu dan keluarga untuk
mendukung kelancaran persalinan dari aspek finansial (Nurmala Dewi, 2020).
EIPersalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah
L cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara spontan.
Pada
M akhir kehamilan, uterus secara progresif lebih peka sampai akhirnya timbul
kontraksi
U kuat secara ritmis sehingga bayi dilahirkan.
APersalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada
N kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin.
Kala II
Kala II persalinan adalah tahap di mana janin dilahirkan. Pada kala II, his menjadi
lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Saat kepala janin sudah
masuk di ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasakan
tekanan pada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai
menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak
lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Dengan his dan
kekuatan mengedan maksimal, kepala janin dilahirkan dengan presentasi suboksiput
di bawah simfisis, dahi, muka dan dagu. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi
untuk mengeluarkan badan dan anggota badan bayi.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Medan Page 11
Masih ada banyak perdebatan tentang lama kala II yang tepat dan batas waktu
yang dianggap normal. Batas dan lama tahap persalinan kala II berbeda-beda
tergantung paritasnya. Durasi kala II dapat lebih lama pada wanita yang mendapat
blok epidural dan menyebabkan hilangnya refleks mengedan. Pada Primigravida,
waktu yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah 25-57 menit. Rata-rata durasi kala II
yaitu 50 menit.
Pada tahap ini, jika ibu merasa kesepian, sendiri, takut dan cemas, maka ibu
akan mengalami persalinan yang lebih lama dibandingkan dengan jika ibu merasa
percaya diri dan tenang.
2. Sebab-Sebab Persalinan
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang sebab terjadinya persalinan:
a. Teori Penurunan Progesteron
Villi koriales mengalami perubahan-perubahan, sehingga kadar estrogen
dan progesterone menurun. Menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira
1-2 minggu sebelum partus dimulai. Selanjutnya otot rahim menjadi sensitif
terhadap oksitosin. Penurunan kadar progesteron pada tingkat tertentu
menyebabkan otot rahim mulai kontraksi.
b. Teori Oksitosin
Menjelang persalinan, terjadi peningkatan reseptor oksitosin dalam otot
rahim, sehingga mudah terangsang saat disuntikkan oksitosin dan menimbulkan
kontraksi. Diduga bahwa oksitosin dapat meningkatkan pembentukan
prostaglandin dan persalinan dapat berlangsung terus.
c. Teori Keregangan Otot Rahim
Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan
iskemia otot-otot uterus. Hal ini merupakan faktor yang dapat mengganggu
sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi. Otot rahim
mempunyai kemampuan meregang sampai batas tertentu. Apabila batas tersebut
sudah terlewati, maka akan terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
B. Tanda-Tanda Persalinan
Ada 3 tanda yang paling utama yaitu:
1. Kontraksi (His)
Ibu terasa kenceng-kenceng sering, teratur dengan nyeri dijalarkan dari pinggang
ke paha.Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon oksitosin yang secara
fisiologis membantu dalam proses pengeluaran janin.
Ada 2 macam kontraksi yang pertama kontraksi palsu (Braxton hicks) dan
kontraksi yang sebenarnya. Pada kontraksi palsu berlangsung sebentar, tidak terlalu
sering dan tidak teratur, semakin lama tidak ada peningkatan kekuatan kontraksi.
Sedangkan kontraksi yang sebenarnya bila ibu hamil merasakan kenceng-kenceng
makin sering, waktunya semakin lama, dan makin kuat terasa, diserta mulas atau
nyeri seperti kram perut. Perut bumil juga terasa kencang. Kontraksi bersifat fundal
recumbent/nyeri yang dirasakan terjadi pada bagian atas atau bagian tengah perut
atas atau puncak kehamilan (fundus), pinggang dan panggul serta perut bagian
bawah. Tidak semua ibu hamil mengalami kontraksi (His) palsu. Kontraksi ini
merupakan hal normal untuk mempersiapkan rahim untuk bersiap mengadapi
persalinan.
C. Mekanisme Persalinan
1. Engagement
Engagement pada primigravida terjadi pada bulan terakhir kehamilan
sedangkan pada multigravida dapat terjadi pada awal persalinan. engagement adalah
peristiwa ketika diameter biparetal (Jarak antara dua paretal) melewati pintu atas
panggul dengan sutura sagitalis melintang atau oblik di dalam jalan lahir dan sedikit
fleksi. Masuknya kepala akan mengalami ksulitan bila saat masuk ke dalam panggu
dengan sutura sgaitalis dalam antero posterior. Jika kepala masuk kedalam pintu
atas panggul dengan sutura sagitalis melintang di jalan lahir, tulang parietal kanan
dan kiri sama tinggi, maka keadaan ini disebut sinklitismus.
Kepala pada saat melewati pintu atas panggul dapat juga dalam keadaan dimana
sutura sgaitalis lebih dekat ke promontorium atau ke simfisis maka hal ini disebut
asinklitismus.
2. Penurunan kepala
Dimulai sebelum persalinan/inpartu. Penurunan kepala terjadi bersamaan
dengan mekanisme lainnya. Kekuatan yang mendukung yaitu:
a. Tekanan cairan amnion
b. Tekanan langsung fundus ada bokong
c. Kontraksi otot-otot abdomen
d. Ekstensi dan pelurusan badan janin atau tulang belakang janin
3. Fleksi
a. Gerakan fleksi di sebabkan karena janin terus didorong maju tetapi kepala janin
terlambat oleh serviks, dinding panggul atau dasar panggul
Engagemen
t,
Descent,
Extension Expulsio
Gambar : Mekanisme Persalinan Normal
7. Ekspulsi
Setelah terjadinya rotasi luar, bahu depan berfungsi sebagai hypomochlion
untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian setelah kedua bahu lahir disusul lahirlah
trochanter depan dan belakang sampai lahir janin seluruhnya. Gerakan kelahiran
bahu depan, bahu belakang dan seluruhnya.
h. Pencegahan infeksi pada kala II dengan membersihkan vulva dan perineum ibu.
i. Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara spontan.
R
A
N
G
Kala K
II persalinan adalah tahap di mana janin dilahirkan. Pada kala II, his menjadi
U
lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Saat kepala janin sudah
M
masuk di ruang
A panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul,
yang secaraN reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasakan tekanan pada
rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi
lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
tampak dalam vulva pada waktu his. Dengan his dan kekuatan mengedan maksimal, kepala
janin dilahirkan dengan presentasi suboksiput di bawah simfisis, dahi, muka dan dagu.
TE
ST
FO
R
M
1. Seorang AT
perempuan, 28 tahun, G2P1A0, hamil 12 minggu datang ke TPMB dengan
IF
keluhan pusing. Hasil anamnesis: mudah lelah saat melakukan aktivitas. Hasil
pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 88 x/menit, S 36,8°C, P 20x/menit, konjungtiva
anemis, HB 9,5 gr/dL. Apakah terapi yang tepat pada kasus tersebut?
a. TabletFe50mg,asamfolat50μg/hari
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Medan Page 22
b. Tablet Fe 60 mg, vit B12 2,6 mg, dan vit C 85 mg/hari
c. Tablet Fe 60 mg, asam folat 50 μg, vit B12 1 tablet/hari
d. TabletFe50mg,asamfolat50μg,vitB121tablet/hari
e. Tablet asam folat 50 μg, vit B6 1,8 mg, vit C 85 mg/hari
2. Seorang bayi perempuan, umur 3 minggu dibawa oleh ibunya ke TPMB dengan
keluhan kulit kemerahan. Hasil pemeriksaan: BB 3500 gram, PB 52 cm, S 36,50C, P
60 x/menit, terdapat kemerahan disertai gelembung- gelembung kecil berair pada
badan bayi. Bayi memakai pakaian tebal dan dibedong. Apa penatalaksanaan yang
tepat pada kasus tersebut ?
a. Memberikanbedaktaburpadaareakulitbayi
b. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan kuku tangan bayi
c. Mengoleskan salep antibiotik pada area kulit yang kemerahan
d. Menginformasikan ibu untuk menjaga suhu ruangan tidak panas dan lembab
e. Memberitahu ibu untuk memilih pakaian yang menyerap keringat dan tidak ketat.
3. Seorang perempuan, 25 tahun, G1P0A0, hamil 28 minggu datang ke TPMB dan sudah
mendapatkan imunisasi TT 2x dengan selang waktu 4 minggu. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 120/80 mmhg, N 80 x/mnt, S 36,7 0C, P 20 x/mnt, TFU 2 jari atas pusat,
punggung kanan, preskep dan belum masuk panggul. Berapa lama waktu perlindungan
pemberian imunisasi pada kasus tersebut ?
a. 1 tahun
b. 3 tahun
c. 5 tahun
d. 10 tahun
e. 25 tahun
4. Seorang perempuan, 25 tahun, G2P1A0, hamil 30 minggu, datang ke TPMB dengan
keluhan sering pusing. Hasil anamnesis: mudah lelah. Hasil pemeriksaan: TD 100/70
mmHg, N 80 x/menit, S 370C, P 20 x/menit, konjungtiva pucat, TFU 30 cm,
17. Keselamatan pasien adalah memberikan asuhan keperawatan yang aman dan bermutu.
Apakah yang harus diperhatikan oleh perawat sebelum melakukan tindakan
keperawatan ?
a. SOP
b. Advice Dokter
c. Cek Identitas Pasien
d. Keluhan Keluarga Pasien
e. Semua salah
18. Seorang pasien laki-laki umur 35 tahun dengan diagnosa medis (CHF) . Saat dikaji
diperoleh data tekanan darah 70/60 MMHg, N : 125 x/menit ireguler, RR = 30
1) C
2) E
3) B
4) A
5) E
6) A
DA
FT
AR
PU
ST
AK
Nurmala ADewi, R. N. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Persiapan Ibu Hamil Trimester II.
Rahajeng Siti Nur Rahmawati. (2019). Persiapan dan Posisi Ibu dalam
Persalinan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Formosa. 1. 155-160.
10.55927/jpmf.v1i2.560.