Anda di halaman 1dari 69

MODUL

ILMU KEBIDANAN
Untuk Mahasiswa Semester II
Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi

Disusun Oleh:
Luluk Khusnul Dwihestie, S.ST., M.Kes
Nidatul Khofiyah, S.Keb., Bd., MPH

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2023

Kampus Terpadu:
Jl. Siliwangi No. 63 Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta. 55292,
Telepon: (0274) 4469199, Fax.: (0274) 4469204 email: info@unisayogya.ac.id
1
HALAMAN PENGESAHAN

Identitas Modul
Judul Modul : Ilmu Kebidanan
Nama Mata Kuliah : Ilmu Kebidanan
Nomer Kode MK/sks : MID 3016
Bidang Ilmu : Kebidanan
Status Mata Kuliah : Wajib

Tim Dosen Pengampu:


1. Luluk Khusnul Dwihestie, S.ST., M.Kes*)
2. Nidatul Khofiyah, S.Keb., Bd., MPH
3. Nuli Nuryanti Zulala, S.ST., M.Keb
4. Suyani, S.ST., M.Keb
5. Dr. Asri Hidayat, M.Keb.
6. Dr. Farida Kartini, M.Sc.
7. Enny Fitriahadi, S.ST., M.Kes.
8. Bd. Fayakun Nur Rohmah, S.ST., MPH
9. dr. Ide Pustaka Sp.OG

Dosen Penyusun Modul


Nama : Luluk Khusnul Dwihestie, S.ST., M.Kes
NIP : 8812301501263
Pangkat/ Golongan : III C
Jabatan Fungsional Akademik : Lektor
Fakultas/ Program Studi : Fakultas Ilmu Kesehatan/ Kebidanan Program
Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan
Universitas : Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Yogyakarta, 20 Februari 2023


Mengetahui
Ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana Penanggung-jawab Mata Kuliah
dan Pendidikan Profesi Bidan Profesi Bidan

Nidatul Khofiyah, S.Keb., Bd., MPH Luluk Khusnul Dwihestie, S.ST., M.Kes

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dapat
menyelesaikan modul Ilmu Kebidanan sehingga dapat mendukung pembelajaran
mahasiswa Prodi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Modul ini merupakan
hasil workshop tim dosen dengan basic keilmuan kebidanan.
Ilmu Kebidanan merupakan salah satu Problem Based Learning (PBL) berguna
untuk memperkuat dasar keilmuan. Diharapkan mahasiswa mampu membekali dirinya
dengan keilmuan, sehingga mahasiswa mampu menjadi seorang Bidan professional.
Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 20 Februari 2023

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Judul ................................................................................................................. 1
Lembar pengesahan ......................................................................................... 2
Kata pengantar .................................................................................................. 3
Daftar Isi ........................................................................................................... 4
Visi Keilmuan Prodi ......................................................................................... 5
Tinjauan Mata Kuliah ...................................................................................... 5
Deskripsi Mata Kuliah ..................................................................................... 5
Kegunaan Mata Kuliah .................................................................................... 6
Capaian pembelajaran Mata Kuliah ................................................................. 6
Bahan Kajian .................................................................................................. 6
Sasaran Belajar ............................................................................................... 7
Petunjuk Belajar bagi Mahasiswa dalam mempelajari modul ......................... 7
Pendahuluan ..................................................................................................... 11
Materi 1 ............................................................................................................ 12
Materi 2 ............................................................................................................ 24
Materi 3 ............................................................................................................ 32
Materi 4 ............................................................................................................ 42
Materi 5 ............................................................................................................ 49
Skenario Tutorial ............................................................................................. 57
Pembelajaran Seminar ..................................................................................... 58
Penugasan Mata Kuliah ................................................................................... 63

4
BAB I
VISI, MISI, TUJUAN PROGRAM STUDI

I. VISI KEILMUAN PROGRAM STUDI SARJANA DAN PROFESI BIDAN


Mengembangkan keilmuan kebidanan yang unggul dalam upaya promotif-
preventif berdasarkan Evidence Based in Midwifery (EBM) dan nilai-nilai Islam
Berkemajuan.

II. TINJAUAN MATA KULIAH


A. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh
oleh mahasiswa semester II Prodi Kebidanan Program Sarjana Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Mata kuliah ini memberikan
kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami tentang ilmu kebidanan dan
kandungan dengan penekanan pada anatomi fisiologi ibu dan janin, kehamilan,
neonatus, persalinan dan proses kelahiran, masa nifas, kelainan dan gangguan
pada organ reproduksi. Topik-topik dalam perkuliahan ini diharapkan dapat
digunakan atau diaplikasikan sebagai dasar dalam pengelolaan atau
manajemen kasus asuhan-asuhan kebidanan selanjutnya.
SKS yang harus ditempuh mahasiswa pada mata kuliah ini sejumlah 4
SKS, dengan rincian 2,5 SKS teori, 0,5 SKS seminar, dan 1 SKS tutorial.
Pengalaman belajar yang akan didapatkan mahasiswa meliputi perkuliahan
teori kelas besar, FGD melalui kuliah tutorial, diskusi aktif melalui
pembelajaran seminar dan penugasan yang dapat dilaksanakan secara daring
maupun luring.

B. Kegunaan Mata Kuliah


Mata kuliah ini akan berguna dalam mengantarkan mahasiswa
mempelajari dan dapat mengaplikasikan ke dalam asuhan-asuhan kebidanan
sepanjang siklus daur kehidupan.

5
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN SIKAP (CP S)
Menghargai martabat perempuan sebagai individu dan memiliki
hak-hak, potensi, privasi, keragaman budaya/etnik dan keyakinan/agama
(S17).

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENGUASAAN PENGETAHUAN


(CP PP)
a. Menguasai konsep teoritis ilmu obstetri dan ginekologi, serta ilmu
kesehatan anak secara umum (PP2).
b. Menguasai konsep umum terkait patofisiologi yang terkait dengan
asuhan kebidanan (PP10).

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CP MK)


a. Mampu menggambarkan dan menjelaskan kembali anatomi fisiologi
ibu-janin masa antepartum (S17, PP2, PP10).
b. Mampu menguraikan mengenai proses persalinan dan masa nifas
(S17, PP10).
c. Mampu mendeteksi mengenai kelainan kongenital pada organ
reproduksi dan gangguan atau masalah pada sistem reproduksi (S17,
PP2).

D. Bahan Kajian
Mata kuliah Ilmu Kebidanan mencakup bahan kajian :
1. Gambaran umum ilmu kebidanan dan anatomi fisiologi ibu
2. Antepartum, janin, neonates
3. Persalinan, kelahiran dan masa nifas
4. Kelainan kongenital pada organ reproduksi
5. Gangguan atau masalah pada sistem reproduksi

6
E. Sasaran Belajar
Mata kuliah Ilmu Kebidanan ditempuh mahasiswa di semester II Lintas
Jalur Prodi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

F. Petunjuk Belajar bagi Mahasiswa dalam mempelajari modul


1. Kuliah Teori
Kuliah teori dasar untuk memahami gambaran umum ilmu
kebidanan dan anatomi fisiologi ibu, antepartum, janin, dan neonates,
persalinan, kelahiran dan masa nifas, kelainan kongenital pada organ
reproduksi, dan gangguan/ permasalahan pada sistem reproduksi.
2. Kuliah E-Learning
Aktivitas perkuliahan dalam bentuk e-learning ini pembelajaran
yang dilakukan secara virtual. Dosen dan mahasiswa tidak harus bertatap
muka secara langsung dikelas.
3. Diskusi Kelompok Tutorial
Diskusi kelompok dilaksanakan dengan metode case based learning
(CBL) dan team based learning (TBL). CBL adalah salah satu metode
pembelajaran aktif yang menekanan proses pembelajaran bukan pada
penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan
ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap kasus atau permasalahan
yang dibahas oleh mahasiswa. Pembelajaran TBL memungkinkan
mahasiswa lebih eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan
soft skill dalam bekerja tim selain kompetensi klinik materi kuliah. Umpan
balik yang didapatkan tidak hanya dari dosen fasilitator tetapi juga dari
sesame anggota tim.
Metode TBL pada pembelajaran tutorial ini menfasilitasi interaksi
yang mendukung positive interdependence di mana konsolidasai
pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama
melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Setiap individu harus terlibat aktif
dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat menilai setiap
mahasiswa sehingga terdapat individual accountability. Ketiga proses

7
pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan
tingkat kerjasana yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.
Proses tutorial dilaksanakan dengan menggunakan kelompok kecil
yang terdiri dari 10-15 mahasiswa. Setiap mahasiswa secara bergiliran
bertugas menjadi ketua, sekretaris dan anggota kelompok. Dalam
pelaksanaan diskusi tutorial, didampingi satu orang tutor sebagai fasilitator
yang akan membantu proses diskusi untuk mencapai tujuan belajar yang
sudah ditentukan.
Adapun tugas dan fungsi masing-masing peran adalah:
a. Tutor/Fasilitator :
1) Memotivasi semua anggota kelompok untuk berpartisipasi dalam
diskusi
2) Membantu ketua dalam mempertahankan kedinamisan kelompok
dan memanfaatkan waktu sebaik-bainya
3) Mencegah side tracking
4) Memastikan bahwa kelompok telah mencapai learning objective
atau tujuan belajar sesuai yang diharapkan
5) Mengecek pemahaman peserta diskusi
6) Menilai penampilan peserta didik saat proses diskusi.
b. Ketua /chair:
1) Memimpin proses kerja kelompok
2) Meningkatkan seluruh kegiatan anggota tim untuk berpartisipasi
dalam kelompok.
3) Mempertahankan kelompok agar tetap dinamis
4) Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
5) Meyakinkan semua tugas kelompok sudah dikerjakan dengan
baik
6) Meyakinkan bahwa sekretaris dapat mencatat hasil aktivitas
kelompok dengan akurat
c. Sekretaris /scribe:
1) Mencatat point-point yang dibuat kelompok
2) Membantu kelompok
3) Berpartisipasi dalam diskusi
8
4) Mencatat semua sumber bacaan yang digunakan kelompok dalam
berdiskusi
d. Anggota/ member:
1) Mengikuti setiap tahapan proses secara berurutan
2) Berpartisipasi dalam diskusi
3) Mendengarkan dan berkontribusi pada orang lain (kelompok)
4) Bertanya dengan pertanyaan terbuka
5) Meneliti atau melihat kembali semua tujuan belajar (learning
objective)
6) Sharing informasi dengan teman lain
Teknis pelaksanaan diskusi kelompok dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Kelompok mendiskusikan permasalahan sesuai kasus setelah
mendapatkan pembelajaran materi pada kuliah pakar.
b. Setiap skenario diselesaikan dalam 2 kali pertemuan diskusi per
kelompok.
c. Pertemuan pertama:
1) Penjelasan umum oleh fasilitator: pembelajaran IPE dan kegiatan
yang akan dilakukan mahasiswa.
2) Perkenalan.
3) Pemilihan ketua dan sekretaris.
4) Kelompok mengawali pembahasan kasus dengan penyamaan
persepsi terhadap kasus. Apabila terdapat hal yang kurang jelas dari
istilah-istilah dalam kasus bisa dicari pendefinisiannya secara
bersama untuk meningkatkan pemahaman terhadap situasi klien
yang akan dikelola.
5) Merumuskan tujuan pembahasan kasus
6) Menyusun penyelesaian kasus
7) Masing-masing mahasiswa melanjutkan dengan tugas mandiri di
luar forum: Mencari literatur ilmiah untuk merumuskaan masalah
kesehatan yang dialami klien dengan data klinis yang telah
diidentifikasi dan rencana penatalaksanaan.

9
d. Pertemuan kedua:
1) Masing-masing menyiapkan presentasi hasil diskusi kelompok kecil.
2) Presentasi diikuti oleh semua kelompok dan semua fasilitator.
3) Diskusi tanya jawab hasil presentasi masing-masing kelompok.
e. Masing-masing kelompok Menyusun laporan hasil diskusi setelah
mendapatkan masukan selama presentasi dan dikumpulkan.
Dalam diskusi kelompok, mahasiswa menggunakan kerangka kerja
rekonsolidasi pengetahuan untuk menyelesaikan masalah dengan 4 proses
utama:
a. Retrieval practice: Setiap mahasiswa mereview kembali pengetahuan
yang sebelumnya telah dipelajari. Mahasiswa mempersiapkan diri
sebelum kegiatan diskusi dengan pengetahuanpengetahuan yang
relevan baik untuk menyelesaikan kasus yang akan dibahas maupun
terkait dengan kerja tim kolaborasi interprofesi.
b. Peer elaboration: Sesama mahasiswa diberikan kesempatan untuk
saling membantu mahasiswa lain dalam memahami konsep-konsep
yang sulit. Mahasiswa saling berkontribusi dengan keilmuan
profesinya, pengalamannya untuk saling menguatkan pemahaman antar
profesi terhadap kasus yang dibahas.
c. Feedback: Setiap mahasiswa saling memberikan dan menerima
feedback dan klarifikasi dari konsep-konsep yang dibahas sesuai
dengan pengetahuan yang dimiliki dan informasi-informasi ilmiah
terbaru.
d. Transfer of learning: Mahasiswa menerapkan pengetahuan,
kemampuan dan analisis kritis mereka untuk menyusun penyelesaian
masalah sesuai keilmuan profesinya dengan mempertimbangkan peran,
wewenang dan ketelibatan antar profesi.
Pentingnya learning atmosphere : keterbukaan dan kebersamaan
dalam belajar kelompok, mahasiswa berperan aktif dalam setiap diskusi,
bebas mengemukakan pendapat, tanpa khawatir dianggap salah,
diremehkan atau pendapatnya dinilai tidak bermutu oleh teman-temannya.

10
4. Pembelajaran Mandiri
Aktivitas pembelajaran mandiri merupakan inti dari kegiatan
pembelajaran yang didasarkan pada paradigma pembelajaran mahasiswa
aktif (student centered learning- SCL). Dalam hal ini secara bertahap,
mahasiswa dilatih dan dibiasakan untuk belajar secara mandiri (tidak harus
menunggu pemberian materi oleh dosen).
5. Kuliah dan Konsultasi Pakar
Kuliah diberikan dalam rangka penataan pengetahuan/informasi
yang telah diperoleh oleh mahasiswa. Kuliah pakar akan berhasil tepat
guna apabila dalam saat itu-pertemuan mahasiswa dengan pakar-
mahasiswa aktif mengungkapkan hal-hal yang ingin dipahami. Selain itu
konsultasi dengan pakar juga bisa dilakukan, pada kesempatan ini,
mahasiswa diberikan kesempatan secara perorangan atau kelompok untuk
mendiskusikan secara khusus mengenai suatu informasi dengan pakar
yang bersangkutan. Diharapkan mahasiswa akan mendapat pemahaman
yang lebih mantap sesuai dengan informasi yang didiskusikan.
6. Seminar
Mahasiswa mempresentasikan materi yang telah ditentukan
dilanjutkan dengan diskusi, pada akhir sesi seminar dosen akan
memberikan masukan dan penguatan terkait dengan materi tersebut.

III. PENDAHULUAN
Ilmu Kebidanan adalah bagian ilmu kedokteran yang mempelajari segala soal
yang berkaitan dengan lahirnya bayi (Prawirohardjo, 2018).
Ilmu kebidanan adalah cabang ilmu kedokteran yang menangani masalah
kelahiran bayi, perawatan dan penatalaksanaan ibu sebelum dan sesudah kelahiran
(Cunningham, 2017). Sehingga obyek ilmu ini adalah kehamilan, persalinan, nifas
dan bayi baru lahir.

11
Materi I
A. Judul Materi
Gambaran umum ilmu kebidanan dan anatomi fisiologi ibu dan janin
B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mampu menggambarkan tentang ilmu kebidanan, anatomi fisiologi ibu dengan
tepat [C2, A2]. (CPMK1)
C. Materi
1. Gambaran Umum Ilmu Kebidanan
a. Statistik Vital
b. Penilaian Pelayanan Kebidanan
c. Evidence based dalam Kebidanan
2. Anatomi Ibu
a. Organ genetalia eksternal
b. Organ genetalia internal
c. Musculoskeletal pelvis

12
3. Fisiologi menstruasi
a. Pengertian Menstruasi
Menstruasi merupakan keadaan fisiologis, yaitu peristiwa keluarnya
darah, lendir ataupun sisa-sisa sel secara berkala. Sisa sel tersebut
berasal dari mukosa uterus dan terjadi umumnya teratur mulai
darimenars hingga menopause kecuali ketika masa hamil dan masa
laktasi. Lama perdarahan menstruasi relatif bervariasi, umumnya sekitar
4-6 hari, namun dalam rentang 2-9 hari masih dapat dianggap sebagai
keadaan yang fisiologis.
1) Fisiologis Siklus Menstruasi
Interaksi antara hipofisis, hipotalamus, dan ovarium akan
mengakibatkan perubahan jaringan sasaran pada saluran reproduksi
wanita pada saat menstruasi. Ovarium bertanggung jawab dalam
perubahan siklik ataupun pengaturan lama siklus
menstruasi.Ovarium mensekresikan hormon steroid, terutama
hormon estrogen dan hormon progesteron. Beberapa hormon
estrogen yang berbeda disekresikan oleh folikel ovarium, yang
mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh sel- sel yang
mengelilinginya. Estradiol adalah estrogen ovarium yang paling
berpengaruh.
Hormon estrogen berperan dalam perkembangan dan pemeliharaan
organ reproduktif pada wanita serta karakteristik seksual sekunder.
Hormon tersebut memiliki peran penting selama pertumbuhan
payudara dan proses perubahan siklus bulanan pada uterus selama
menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang memiliki peran
penting selama persiapan endometrium yaitu membrane mukosa
pelapis uterus sebagai tempat implantasi ovum yang telah dibuahi.
Sekresi hormon progesteron berperan pada plasenta dalam
mempertahankan kehamilan jika terjadi pembuahan. Sebagian kecil
diperankan oleh hormon endrogen yang dihasilkan ovarium.
Hormon endrogen memiliki keterkaitan dengan perkembangan dini
folikel dan libido wanita.

13
Selama 2-3 tahun setelah terjadinya menarche, menstruasi telah
disertai oleh ovulasi. Pada siklus yang normal umumnya menstruasi
dapat berlangsung setiap 28 hari selama + 7 hari. Selama 3-5
pertama biasanya jumlah darah yang keluar 30-40 cc. Selama
menstruasi terjadi puncak perdarahan antara hari ke-2 atau ke-3.
Kemudian akan diikuti oleh fase proliferasi selama 6-8 hari.
2) Siklus Endometrium
a) Fase menstruasi
Pada fase ini, akan tersisa stratum basale akibat terlepasnya
endometrium pada bagian dinding uterus yang disertai
perdarahan. Fase ini berlangsung hingga 5 hari (dalam rentang 3-
6 hari). Beberapa hormone akan menurun atau mencapai kadar
terendah seperti hormone progesterone, estrogen, dan LH
(Lutenizing Hormone) sedangkan kadar hormon FSH (Folikel
Stimulating Hormone) akan mulai meningkat.
b) Fase proliferasi
Pada fase ini terjadi pertumbuhan cepat sekitar hari ke-5 sampai
hari ke-14 dari siklus haid. Ketebalan endometrium akan menjadi
8-10 kali lipat dari semula atau sekitar + 3,5 mm yang berakhir
saat ovulasi. Kemudian permukaan endometrim akan kembali
normal menjelang perdarahan berhenti. Fase proliferasi ini
tergantung pada stimulasi hormon estrogen yang berasal dari
folikel ovarium.
c) Fase sekresi/luteal
Fase iniberlangsung sejak saat ovulasi sampai sekitar tiga hari
sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi,
endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna
mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus.
Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d) Fase iskemi/premenstrual
Akan terjadi implantasi atau nidasi ovum sekitar 7 sampai 10 hari
setelah ovulasi ketika terjadi pembuahan. Apabila tidak terjadi
pembuahan dan implantasi, maka korpus luteum yang mensekresi
14
hormon estrogen dan progesterone akan menyusut. Seiring
penyusutan kedua hormon yang cepat tersebut, arteri spiral
menjadi spasme, sehingga terjadi nekrosis akibat suplai darah ke
endometrium fungsional terhenti. Lapisan fungsional tersebut
terpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai.
3) Siklus Ovulasi
Ovulasi ialah keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar hormon
estrogen sebagai penghambat sekresi FSH, kemudian hipofise
mensekresi LH. Kadar LH yang meningkat akan menstimulasi
pengeluaran oosit sekunder dari folikel. Satu sampai 30 folikel
mulai matur di dalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen
sebelum ovulasi. Ketika folikel kosong, folikel akan berformasi
menjadi korpus luteum. Puncak aktivitas korpus luteum terjadi pada
8 hari setelah ovulasi dan mensekresi baik hormon estrogen maupun
progesteron. Endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh
jika tidak terjadi implantasi diakibatkan korpus luteum yang
berkurang dan kadar hormon yang menurun.
4) Siklus Hipofisis-hipotalamus
Kadar hormon ovarium menjadi rendah menjelang akhir siklus
menstruasi. Keadaan ini merangsang hipotalamus untuk mensekresi
gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Kemudian Gn-RH akan
menstimulasi sekresi follicle stimulating hormone (FSH). Lalu FSH
menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium serta produksi
hormon estrogen. Kadar estrogen yang mulai menurun dan Gn-RH
hipotalamus akan memicu hipofisis anterior untuk mensekresi
lutenizing hormone (LH). Kadar LH mencapai puncak pada hari ke-
13 atau ke-14 dalam siklus 28 hari. Apabila pada masa ini tidak
terjadi fertilisasi atau implantasi ovum, maka korpus luteum akan
menyusut dan menurunkan kadar estrogen dan progesteron,
sehingga terjadi menstruasi.

15
4. Fisiologi Ibu hamil
Perubahan Fisiologis pada Kehamilan
a. Perubahan Traktus Genitalia
Uterus normal pada wanita tidak hamil memiliki struktur hampir padat
dengan berat kurang lebih 70 gram serta bervolume 10 ml. Selama
hamil uterus berubah menjadi organ muskular berdinding tipis dengan
volume total saat aterm dapat mencapai 20 liter atau lebih. Volume
uterus mencapai 500 sampai 1000 kali lebih besar daripada saat tidak
hamil. Berat uterus juga mengalami perubahan sehingga saat aterm
beratnya sekitar 1100 gram. Otot uterus pada awal kehamilan
mengalami penebalan karena pengaruh hormon estrogen dan
progesteron. Selama kehamilan otot uterus tersusun dalam tiga lapisan.
Lapisan luar seperti kerudung melingkupi fundus, lapisan dalam berupa
serat-serat sfingter di sekeliling orifisium tuba dan orifisium interna,
serta diantara keduanya terdapat jaringan serat otot padat yang ditembus
pembuluh darah dari segala arah.
Uterus mengalami kontraksi sejak trimester pertama kehamilan.
Kontraksi pada awal kehamilan ini masih tidak teratur dan normalnya
tidak nyeri. Pada trimester dua kontraksi ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan bimanual. Kontraksi sangat jarang terjadi pada bulan akhir
kehamilan dan mulai meningkat pada satu sampai dua minggu
menjelang persalinan. Kontraksi saat kehamilan lanjut dapat
menimbulkan rasa tidak enak dan menyebabkan persalinan palsu.
Ovulasi akan berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel baru
juga tidak terjadi. Biasanya hanya satu korpus luteum gravidarum yang
dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil.
Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan vaskularisasi selama
kehamilan. Ketebalan mukosa vagina bertambah cukup besar disertai
pelonggaran jaringan ikat dan hipertrofi sel-sel otot polos. Perubahan ini
bertujuan untuk mempersiapkan vagina mengalami distensi saat
persalinan.

16
b. Perubahan Kulit
Garis-garis kemerahan pada kulit abdomen akan muncul saat bulan-
bulan terakhir kehamilan. Jika otot dinding abdomen tidak kuat
menahan regangannya maka otot-otot rektus akan terpisah di garis
tengah sehingga membentuk diastasis rekti dengan lebar yang
bervariasi. Garis tengah ini sering mengalami hiperpigmentasi sehingga
disebut linea nigra.
Perubahan warna kulit juga dapat terjadi pada payudara dan paha.
Kadang-kadang linea nigra juga tampak pada wajah atau leher dan
disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum. Perubahan warna
kulit ini terjadi akibat peran estrogen dan progesteron dalam
melanogenesis. Pigmentasi yang berlebihan ini akan hilang setelah
persalinan.
c. Perubahan Payudara
Payudara wanita pada minggu-minggu awal kehamilan menjadi lebih
lunak dan sering timbul rasa gatal serta nyeri. Setelah bulan kedua
payudara bertambah besar dan vena dibawah kulit terlihat lebih jelas.
Puting juga mengalami pembesaran, menjadi lebih erektil, dan
berpigmen lebih gelap. Perubahan ukuran ini dipengaruhi kadar
estrogen yang tinggi selama kehamilan sehingga sistem duktus
payudara mulai tumbuh dan bercabang. Setelah beberapa bulan
kolostrum dapat ditekan keluar dari puting.
d. Perubahan Metabolik
Berat badan wanita saat hamil bertambah pesat pada dua trimester
terakhir dengan total penambahan berat badan selama kehamilan rata-
rata 12 kg. Pertambahan ini sebagian besar disebabkan oleh uterus dan
isinya, payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan
ekstraseluler ekstravaskuler. Sebagian kecil pertambahan berat badan
disebabkan oleh perubahan metabolik yang mengakibatkan
pertambahan air selular dan penumpukan lemak serta protein baru yang
disebut cadangan ibu. Peningkatan retensi air juga termasuk perubahan
fisiologis saat hamil.

17
Peningkatan sekresi berbagai hormon selama kehamilan menyebabkan
kecepatan metabolisme basal ibu hamil meningkat sekitar 15% selama
pertengahan kehamilan sehingga wanita hamil sering merasa panas.
Beban ekstra yang dipikul wanita hamil juga menyebabkan energi yang
diperlukan untuk aktivitas otot meningkat.
e. Perubahan Hematologis
Wanita hamil akan mengalami peningkatan volume darah rata-rata 40
sampai 45 persen saat aterm dari volume awal. Peningkatan ini terutama
terjadi pada pertengahan akhir kehamilan karena aldosteron dan
estrogen yang juga meningkat selama kehamilan. Peningkatan volume
darah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perfusi darah pada
uterus yang membesar dengan sistem vaskularnya yang mengalami
hipertrofi. Disamping itu juga untuk melindungi ibu dan janin terhadap
efek merusak dari terganggunya aliran balik vena pada posisi terlentang
dan berdiri tegak. Peningkatan volume ini juga dapat menjaga ibu dari
efek kehilangan darah yang merugikan saat persalinan.
f. Perubahan Sistem Kardiovaskular
Curah jantung meningkat sejak minggu kelima kehamilan. Peningkatan
ini merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta
peningkatan frekuensi denyut jantung. Antara minggu ke 10 sampai 20
terjadi peningkatan volume plasma sehingga meningkatkan preload.
Peningkatan ini terjadi akibat meningkatnya metabolisme ibu hamil tapi
akan menurun lagi pada akhir kehamilan.
Tekanan darah wanita hamil saat berdiri dan berbaring akan berbeda
terutama pada ekstremitas bawah. Pembesaran uterus yang menekan
vena cava inferior dapat menyebabkan stagnasi aliran darah balik
sehingga terjadi supine hypotensive syndrome. Penurunan curah jantung
dan hipotensi pada akhir kehamilan disebabkan karena penekanan
uterus pada vena cava tersebut.
g. Traktus Respiratorius
Frekuensi pernafasan selama kehamilan hanya mengalami sedikit
perubahan. Tapi volume tidal, volume ventilasi permenit, dan
pengambilan oksigen permenit meningkat drastis pada akhir kehamilan.
18
Perubahan sistem respirasi ini memuncak pada minggu ke 37 kehamilan
dan kembali normal 24 minggu setelah persalinan. Perlu diperhatikan
pada pemberian anestesi general keadaan hiperventilasi akan
mempercepat induksi anestesi dan pengembalian kesadaran setelah
anestesi.
h. Sistem Urinaria
Wanita hamil akan lebih sering berkemih pada masa awal kehamilan
karena penekanan uterus pada kandung kemih. Keluhan ini akan hilang
saat kehamilan makin tua dan uterus terangkat keluar panggul, tapi akan
muncul lagi pada akhir kehamilan saat kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul. Fungsi ekskresi urin juga mengalami perubahan yaitu
peningkatan resabsorpsi tubulus ginjal untuk natrium, klorida, dan air.
Serta peningkatan laju filtrasi glomerulus sehingga meningkatkan
ekskresi air dan elektrolit di dalam urin. Wanita hamil biasanya hanya
mendapat tambahan air dan garam kira-kira 3 kg selama hamil.
i. Traktus Gastrointestinal
Lambung, usus, dan apendiks akan bergeser karena pembesaran uterus.
Motilitas otot polos traktus digestivus berkurang dan juga terjadi
penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga
timbul gejala heartburn karena refluks asam lambung ke esofagus
akibat perubahan posisi lambung tadi. Mual terjadi akibat penurunan
sekresi asam hidroklorid dan penurunan motilitas. Konstipasi terjadi
akibat penurunan motilitas usus besar yang bisa berakibat hemorrhoid.
Penurunan motilitas usus juga mengakibatkan waktu pengosongan
lambung lebih lama sehingga pemberian anestesi umum berisiko
regurgitasi dan aspirasi dari lambung.
Gusi menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga mudah terjadi
perdarahan. Hati tidak mengalami perubahan anatomik dan morfologik.
Tapi kadar alkalin fosfatase akan meningkat hampir dua kali lipat.
Sedangkan serum aspartat transamin, albumin, dan bilirubin akan
menurun.

19
j. Sistem Endokrin
Kelenjar hipofisis selama kehamilan mengalami pembesaran kira- kira
135% dibanding saat tidak hamil, tetapi perubahan ini tidak mempunyai
arti penting dalam kehamilan. Kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran sampai 15 ml saat persalinan karena peningkatan
vaskularisasi dan hiperplasi kelenjar. Konsentrasi plasma hormon
paratiroid menurun pada trimester pertama kemudian meningkat untuk
memenuhi kebutuhan kalsium janin, sedangkan kelenjar adrenal akan
mengecil.
k. Sistem Lainnya
Sistem muskuloskeletal wanita hamil mengalami perubahan menjadi
lordosis karena pembesaran uterus ke anterior. Lordosis menggeser
pusat daya berat ke arah dua tungkai.
Wanita hamil membutuhkan anestesi lokal lebih sedikit daripada wanita
yang tidak hamil karena peningkatan progesteron membuat pasien lebih
sensitif terhadap zat anestesi lokal. Cairan serebro spinal wanita hamil
mengandung lebih sedikit protein sehingga lebih banyak fraksi anestesi
lokal yang tidak terikat dan obat-obatan yang aktif menjadi lebih
banyak. Minimum Alveolar Concentration (MAC) wanita hamil
mengalami penurunan sehingga nilai ambang batas nyeri meningkat.

Sirkulasi Uteroplasenta
Plasenta adalah organ fetomaternal yang menghubungkan ibu dan
janin pada saat kehamilan. Plasenta juga mensekresi endokrin dan
merupakan tempat pertukaran selektif zat yang dapat larut dalam darah
melalui uterus bagian trofoblas yang mengandung pembuluh darah.
Plasenta menghubungkan secara erat kapiler janin dan darah ibu.
Darah janin yang miskin oksigen mengalir ke plasenta melalui dua arteri
umbilikalis dan darah yang kaya oksigen dari ibu mengalir ke janin
melalui satu vena umbilikalis. Sebagian besar obat dalam sirkulasi ibu
dapat melalui plasenta sehingga masuk ke sirkulasi darah fetus. Faktor
yang mempengaruhi transfer plasenta antara lain karakteristik fisik dan
kimiawi obat, gradien konsentrasi, dan faktor hemodinamik.
20
Obat-obat anestesi yang dapat melalui plasenta antara lain agen
induksi seperti thiopental dan propofol, agen anestesi inhalasi seperti
halothane dan isoflurane, serta opioid dan agen anestesi lokal. Asidosis
fetus dapat terjadi pada pemakaian anestesi lokal dan opioid. Obat-obat
yang dapat melalui plasenta juga dapat menimbulkan abnormalitas
plasenta dan janin sehingga penggunaannya butuh perhatian khusus.

D. Latihan
Pertanyaan : Jelaskan secara singkat perubahan fisiologis pada ibu hamil:
1. Perubahan sistem kardiovaskuler
2. Perubahan sistem hematologi
3. Perubahan sistem endokrin
Jawaban mahasiswa :

21
E. Rangkuman
Perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil terjadi mulai dari sejak
terjadinya konsepsi. Perubahan terjadi pada semua sistem di dalam tubuh
terutama hematologi, kadiovaskuler, endokrin dan sistem reproduksi.

F. Test Formatif
1. Seorang perempuan usia 27 tahun G1P0A0 hamil 20 minggu periksa ke
Praktik Mandiri Bidan mengeluh payudara berasa kencang dan membesar,
bidan menyatakan bahwa itu pengaruh dari hormon. Apakah hormon yang
dimaksud pada kasus tersebut?
A. HCG
B. Oksitosin
C. Prolaktin
D. Estrogen
E. Progesterone
G. Umpan balik dan tindak lanjut

H. Kunci Tes Formatif


1. Seorang perempuan usia 27 tahun G1P0A0 hamil 20 minggu periksa ke
Praktik Mandiri Bidan mengeluh payudara berasa kencang dan membesar,
bidan menyatakan bahwa itu pengaruh dari hormon. Apakah hormon yang
dimaksud pada kasus tersebut?
22
A. HCG
B. Oksitosin
C. Prolaktin
D. Estrogen
E. Progesterone

I. Daftar Pustaka
1. Cunningham et al. (2017). Obstetri Wiliams. EGC
2. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
3. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka
4. Jane Coad and Melvyb Dunstall. (2005). Anatomy and Physiology for
Midwives. Elsevier Mosby
5. Gerald J Tortora and Bryan Derrickson. (2012).Prinsiples of Anatomy &
Physiologi 13th Edition. John Wiley&Sons.Inc
6. Evelyn C Pearce. (2018). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Gramedia Pustaka Utama
7. Krisnadi Sofi dan Probadi Adi. (2016). Obstetri Fisiologi. Sagung Seto
8. Hanretty Kevin. (2017). Ilustrasi Obstetri. Churchhill Livingstone
9. William Manual of pregnancy Complications. (2018)
10. Kennedy Besty, Ruth Donna Jean, Martin E jean. (2017). Modul
manajemen Intrapartum. EGC

23
MATERI II
A. Judul Materi
Janin dan Neonatus
B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mampu mendiskusikan mengenai antepartum, janin dan neonatus sesuai
keilmuan [C2, A2]. (CPMK1)
C. Materi
1. Pertumbuhan dan perkembangan janin
a. Penentuan usia gestasional
b. Pertumbuhan morfologis
c. Pertumbuhan Janin dan placenta
d. Nutrisi janin
e. Fisiologi janin
f. Perkembangan genetalia
2. Neonatus
a. Permulaan pernafasan udara
b. Tata laksana pelahiran
c. Metode evaluasi neonatus
d. Perawatan rutin dan profilaksis
3. Penyakit dan cedera pada janin dan neonatus
a. penyakit yang umum pada janin dan neonatus kurang bulan
b. penyakit pada janin dan neonatus aterm
c. kematian janin
d. cedera pada janin dan neonatus
Perkembangan janin
1. Perkembangan janin pada trimester pertama
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim, kemudian
pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua,dan bayi berbentuk embrio
Ukuranrata-rata 2-4 mm, pada minggu keenam . Sistem pencernaan dan
pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang
menjadi lengan kaki pun mulai tampak, pada minggu ketujuh jantung telah
dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara

24
yang terdapat di dalam paru-paru panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya
0,8 gram.
Pada minggu ke-8 anggota tangan serta kaki juga terbentuk
walaupun belum sempurna Panjang kira-kira 14-20 mm. Pada minggu ke-9
Panjang kira-kira 14-20 mm, detak jantungnya bisa mendengar dengan
Doppler.kemudian pada minggu ke-10 semua organ penting yang telah
terbentuk mulai bekerjasama panjang 32 -43 mm dan berat 7 gram. Pada
akhir semester pertama Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19
gram, bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari
tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di
dalam rongga perut. plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen,
nutrisi dan pembuangan sampah bayi.
2. Perkembangan janin pada trimester kedua.
Pada awal trimester kedua panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25
gram, lehernya semakin panjang dan kuat. Kelenjar prostat bayi laki- laki
berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Pada
minggu berikutnya Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa
mendengar suara. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113
mmDalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang
pertama terbentuk dan berfungsi.
Kemudian Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis
kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk, pada
minggu ke-19 beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm, otak bayi
telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan
sadar seperti menghisap jempol pada minggu berikutnya kulit bayi mulai
membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous Gerakan bayi
semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
Kuku tumbuh pada minggu ini. Pada akhir semester ini paru-paru bayi
mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap
mengembang dan tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi
yang semakin kuat, Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi
badan 34-37 cm.

25
3. Perkembangan janin pada trimester ketiga.
Minggu pertama trimester ketiga Berat bayi sudah mencapai 650-
670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm, paru-paru, hati dan sistem
kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan,
memiliki peluang 85% untuk bertahan . Minggu ke-27 Berat umum bayi
seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm. Bayi sudah
bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk.
Minggu ke-29berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan
pengelihatannya sudah berfungsi. Minggu ke-31 perkembangan fisik bayi
sudah mulai melambat pada fase ini. Berat badan bayi 1550-1560 gram
dengan tinggi 41-43 cm. Perkembangan fisik mulai sempurna, bayi sudah
mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan
bertambah.
Minggu ke-34 bayi berada di pintu rahim berat badan bayi 2000-
2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm. Bayi sudah dapat
membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur. Minggu ke-36
Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baikBerat badan bayi 2400-2450
gram, dengan tinggi badan 47-48 cm. Pada akhir semester ketiga kepala
bayi turun ke ruang pelvic Berat badan bayi di minggu ini 2700- 2800
gram, dengan tinggi 48-49 cm. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya
menjadi merah jambu Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim.
Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu
bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun
pernafasannya masih dilakukan di dalam air.

Perkembangan Bayi Baru Lahir


1. Periode neonatal atau neonatus
Periode neonatal atau neonatus adalah bulan pertama kehidupan.
Selama periode ini bayi mengalami pertumbuhan dan perubahan yang
sangat menakjubkan.

26
a. Sistem Kardiovaskuler
Napas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru –
paru berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler pulmoner,
sehingga darah paru mengalir, tekanan arteri pulmoner menurun.

b. Sistem Pernafasan
Penyesuaian paling kritis yang harus dialami bayi baru lahir ialah
penyesuaian sistem pernafasan. Paru – paru bayi mengandung sekitar 20
ml cairan/kg.

c. Sistem Ginjal
Fungsi ginjal mirip dengan fungsi orang dewasa. Biasanya
sejumlah kecil urine terdapat dalam kandung kemih bayi saat lahir,
tetapi bayi baru lahir mungkin tidak mengeluarkan urine selama 12 – 24
jam. Berkemih selama 6 – 10kali dalam warna pucat menunjukkan
masukan cairan yang cukup.

d. Sistem Gastrointestinal
Bayi baru lahir mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan
mengabsorbsi protein dan karbohidrat sederhana, serta mengelmusi
lemak. Kapasitas lambung bervariasi dari 30 – 90 ml tergantung pada
ukuran bayi.

e. Sistem Imun
Sel –sel yang menyuplai imunitas bayi berkembang pada awal
kehidupan janin. Namun sel – sel ini tidk aktif selama beberapa bulan.
Selama tiga bulan pertama kehidupan bayi dilindungi oleh kekebalan
pasif yang diterima dari ibu berupa kolostrum dan ASI.

f. Sistem Integumen
Semua struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir, tetapi masih
belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan
sangat tipis. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah.
Kaput suksedanum adalah edem pada kulit kepala yang ditemukan dini.
Tonjolan edema yang terlihat saat bayi lahir, memanjang sesuai garis
sutura tulang tengkorak dan tulang secara spontan dalam tiga sampai
27
empat hari. Sefalhematoma adalah kumpulan darah diantara tulang
tengkorak dan periosteumnya.
Biasanya sefalhematoma mencapai ukuran paling besar pada hari
kedua atau ketiga, pada saat tersebut pendarahan berhenti.
Sefalhematoma akan lenyap dengan spontan dalam tiga sampai enam
minggu. Kelenjar keringat sudah ada saat bayi lahir, tetapi kelenjar ini
tidak berespon terhadap peningkatan suhu tubuh.
g. Sistem Reproduksi
Pada bayi cukup bulan, libia mayora dan minora menutup
vestibulum, ukuran genetalia eksterna bayi baru lahir laki – laki dapat
meningkat karena efek peningkatan estrogen ibu pada saat hamil,
terdapat regue yang melapisi kantong stronum.
h. Sistem Neuromuskuler
Bayi baru lahir cukup bulan reaktif dan responsif, perkembangan
sensoris dan kapasitas untuk melakukan interaksi sosial dan organisasi
diri sangat jelas terlihat.
i. Perilaku Sensori
Sejak lahir bayi memiliki perilaku sensori yang mengindikasikan
suatu tahap kesiapan untuk melakukan interaksi sosial. Bayi mampu
menggunakan respon perilaku secara efektif dalam melakukan dialog
mereka yang pertama. Penglihatan, sejak bayi lahir telah mampu
memusatkan pandangan dan memperhatikansecara intensif pada suatu
obyek.

Kriteria berat badan Bayi Baru Lahir


Pada bayi lahir memenuhi jumlah tugas perkembangan untuk
memperoleh dan mempertahankan eksistensi fisik, secara terpisah dengan
memungkinkan transisi dari lingkungan intrunterin ke ekstrauterin.
Perubahan ini menjadi dasar pertumbuhan dan perkembangan dikemudian
hari. Seorang bayi yang baru lahir memiliki banyak reflek yang akan
muncul dan menghilang, yang menunjukkan kematangan dan
perkembangan saraf yang baik (Bobak & Jensen, 2004).

28
Berat badan bayi baru lahir menurut Bobak, (2004) dibagi menjadi
tiga, yaitu :
a. Bayi berat lahir rendah: bayi dengan berat badan lahir < 2500g.
b. Bayi berat lahir normal : bayi dengan berat badan lahir 2500 – 4000g
c. Bayi berat lahir besar : bayi dengan berat badan lahir > 4000 g

D. Latihan
Carilah 1 artikel yang berkaitan dengan satu atau lebih perubahan atau adaptasi
bayi baru lahir kemudian dibahas secara singkat berdasarkan evidence based
midwifery!
Jawaban :

29
E. Rangkuman
Kematian bayi lebih dari 50% terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam
bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi barulahir akan
menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup,
bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat
terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksemia dan
hipoglikemia dan menyebabkan kerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah
perdarahan otak, syok, beberapa bagian tubuh mengeras, dan keterlambatan
tumbuh kembang.

F. Test Formatif
1. Seorang perempuan G1 P0 A0 usia kehamilan 30 minggu, datang ke
puskesmas dengan keluhan tidak merasakan Gerakan janin sejak kemarin.
Hasil pemeriksaan: TD 100/60 MmHg, N 76x/menit, S 36.3oC, P 24
x/menit, hasil palpasi leopold presentasi kepala, punggung kiri. DJJ tidak
ditemukan. Apakah penegakkan diagnosis yang paling tepat pada kasus
tersebut?
a. IUGR
b. Stillbirth
c. Placenta previa
d. Lilitan tali pusat
e. Solutsio Plasenta

G. Umpan balik dan tindak lanjut

30
H. Kunci Test Formatif
1. Seorang perempuan G1 P0 A0 usia kehamilan 30 minggu, datang ke
puskesmas dengan keluhan tidak merasakan Gerakan janin sejak kemarin.
Hasil pemeriksaan: TD 100/60 MmHg, N 76x/menit, S 36.3oC, P 24
x/menit, hasil palpasi leopold presentasi kepala, punggung kiri. DJJ tidak
ditemukan. Apakah penegakkan diagnosis yang paling tepat pada kasus
tersebut?
a. IUGR
b. Stillbirth
c. Placenta previa
d. Lilitan tali pusat
e. Solutsio Plasenta

I. Daftar Pustaka
1. Cunningham et al. (2017). Obstetri Wiliams. EGC
2. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
3. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka
4. Jane Coad and Melvyb Dunstall. (2005). Anatomy and Physiology for
Midwives. Elsevier Mosby
5. Gerald J Tortora and Bryan Derrickson. (2012).Prinsiples of Anatomy &
Physiologi 13th Edition. John Wiley&Sons.Inc
6. Evelyn C Pearce. (2018). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Gramedia Pustaka Utama
7. Krisnadi Sofi dan Probadi Adi. (2016). Obstetri Fisiologi. Sagung Seto
8. Hanretty Kevin. (2017). Ilustrasi Obstetri. Churchhill Livingstone
9. William Manual of pregnancy Complications. (2018)
10. Kennedy Besty, Ruth Donna Jean, Martin E jean. (2017). Modul
manajemen Intrapartum. EGC

31
Materi III
A. Judul Materi
Kelahiran dan Masa Nifas
B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mampu menjelaskan mengenai persalinan, kelahiran dan masa nifas dengan
benar [C2, A2] (CPMK2)
C. Materi
PERAWATAN NIFAS
Pengertian
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari masa persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8
minggu.
Perubahan yang terjadi selama nifas
a. Involusi Rahim
Uterus berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil.
Involusi Tinggi Fundus Uteri
Bayi lahir Setinggi pusat
Uri lahir 2 jari bawah pusat
1 minggu Pertengahan pusat simfisis
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis
6 minggu Bertambah kecil
8 minggu Sebesar normal

b. Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam
masa nifas.
1) Lochea rubra (cruenta) : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, lanugo, dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.
2) Lochea serosa : warnanya merah muda atau coklat setelah 3 sampai 4 hari.
3) Lochea alba : warna agak keputihan. Lochea ini muncul timbul sekitar 10
hari setelah persalinan.

32
c. Vagina dan Perineum
Estrogen pasca partum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa
vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang akan kembali
secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae
akan kembali terlihat pada sekitar minggu keempat, walaupun tidak akan
semenonjol pada wanita nullipara. Pada umumnya rugae akan memipih secara
permanen. Proses penyembuhan luka episiotomi sama dengan luka operasi
lain. Tanda-tanda infeksi (nyeri, merah, panas, bengkak, rabas). Penyembuhan
harus berlangsung dalam dua sampai tiga minggu. Hemoroid umumnya
terlihat. Wanita sering mengalami gejala terkait, seperti rasa gatal, tidak
nyaman, dan perdarahan berwarna merah terang pada waktu defekasi. Ukuran
hemoroid biasanya mengecil beberapa minggu setelah bayi lahir.
d. Saluran Kencing
Dalam 12 jam setelah melahirkan, ibu mulai membuang kelebihan cairan yang
tertimbun di jaringan selama ia hamil. Diuresis pasca partum yang disebabkan
oleh penurunan kadar estrogen, hilangnya peningkatan tekanan vena pada
tungkai bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat kehamilan
merupakan mekanisme lain untuk mengatasi kelebihan cairan. Kehilangan
cairan melalui keringat, dan peningkatan jumlah urin menyebabkan penurunan
berat badan sebesar 2,5 kg selama masa pasca partum. Dilatasi ureter dan
pyelum, normal kembali dalam waktu 2 minggu. Fungsi ginjal kembali normal
dalam waktu 1 bulan setelah melahirkan.
e. Payudara
Keadaan payudara pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Pada waktu ini payudara belum mengeluarkan ASI melainkan
kolostrum. Setelah laktasi dimulai, payudara teraba hangat dan keras ketika
disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama sekitar 48 jam.
Pada ibu yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan turun dengan cepat.
Sekresi dan ekskresi kolostrum menetap selama beberapa hari pertama setelah
wanita melahirkan. Pada hari ketiga atau keempat pasca partum dapat terjadi
pembengkakan (engorgement). Payudara teregang (bengkak), keras, nyeri bila
ditekan, dan hangat jika diraba (kongesti pembuluh darah menimbulkan rasa

33
hangat). Pembengkakan dapat hilang dengan sendirinya dan rasa tidak nyaman
biasanya berkurang dalam 24 sampai 36 jam.
f. Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. 18 jam
pascapartum, serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan
kembali ke bentuk semula. Muara serviks yang berdilatasi 10 cm sewaktu
melahirkan, menutup secara bertahap. Dua jari masih dapat dimasukkan ke
dalam muara serviks pada hari ke-4 sampai ke-6 pascapartum, tetapai hanya
tungkai kuret terkecil yang dapat dimasukkan pada akhir minggu ke-2.

Tujuan dan Cara Perawatan Nifas


Tujuan dari perawatan nifas, antara lain:
a. Menjaga kesehatan ibu, bayinya baik fisik maupun psikologik
b. Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayinya.
c. Mencegah terjadinya infeksi
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, pemberian imunisasi kepada bayinya, dan perawatan bayi
sehat.
e. Untuk mempercepat pemulihan kembali alat-alat kandungan seperti pada
keadaan sebelum hamil
f. Untuk memperbanyak produksi ASI
Sedangkan cara melakukan perawatan nifas, antara lain:
a. Kebersihan Diri
1) Anjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh.
2) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun
dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar
vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan
diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
3) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut sesering mungkin.
4) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
34
5) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh daerah luka.
b. Istirahat
1) Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan.
2) Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga biasa
perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat saat bayi tidur.
3) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
a) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
b) Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
c) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri
c. Mobilisasi atau Aktivitas
1) Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali
normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya
menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
2) Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat
membantu, seperti:
a) Dengan tidur terlentang dengan lengan di samping, menarik otot perut
selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu ke dada,
tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi 10 kali.
b) Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan Kegel).
3) Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat, dan
pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan
sebanyak 5 kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu
naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah
persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
d. Gizi
Ibu menyusui harus:
1) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
2) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup.

35
3) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap
kali menyusui)
4) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40
hari pasca bersalin.
a. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A
kepada bayinya melalui ASInya.
e. BAB dan BAK
4-6 jam setelah melahirkan ibu harus bisa buang air kecil. Buang air besar
teratur setiap hari. Jika dalam waktu 1-2 hari tidak buang air besar disarankan
banyak minum dan makan makanan berserat. Sedangkan jika lebih dari 3 hari
biasanya diberikan obat pencahar/
f. Perawatan Payudara
1) Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
2) Mengunakan BH yang menyokong payudara.
3) Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali menyusui. Menyusui tetap dilakukan
dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
4) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
5) Untuk menghilangkan nyeri dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6
jam.
6) Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan:
a) Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat
selama 5 menit.
b) Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir
untuk mengurut payudara dengan arah ”Z” menuju puting.
c) Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting
susu menjadi lunak.
d) Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat mengisap
seluruh ASI keluarkan dengan tangan.
e) Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
f) Payudara dikeringkan.

36
Perawatan Bayi
a. Mandikan bayi 2 kali sehari (pagi dan sore)
b. Pakaian bayi sebaiknya menggunakan bahan yang lembut dan menyerap
keringat (kain katun atau kaos)
c. Perawatan tali pusat menggunakan alkohol
Hubungan Perkawinan / Rumah Tangga
a. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti. Begitu darah merah berhenti dan dia tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri
kapan saja ibu siap.
b. Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri
sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah
persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan.
Keluarga Berencana
a. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu
hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan
bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya. Namun, petugas
kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan
kepada mereka tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
b. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia
mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. Oleh karena itu, metode amenore
laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya
kehamilan baru. Risiko cara ini ialah 2% kehamilan.
c. Meskipun beberapa metode KB mengandung risiko, menggunakan kontrasepsi
tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi.
d. Sebelum menggunakan metoda KB, hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan
dahulu kepada ibu:
1) Begaimana metoda ini dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya,
2) Kelebihan/ keuntungannya,
3) Kekurangannya,
4) Efek sampingnya,
5) Bagaimana menggunakan metoda itu,

37
6) Kapan metoda itu dapat mulai digunakan untuk wanita pascasalin yang
menyusui.
Jika seorang ibu/ pasangan telah memilih metoda KB tertentu, ada baiknya untuk
bertemu dengannya lagi dalam dua minggu untuk mengetahui apakah ada yang
ingin ditanyakan oleh ibu/ pasangan itu dan untuk melihat apakah metoda tersebut
bekerja dengan baik.

Komplikasi atau Penyulit saat Nifas


Penyulit yang paling sering terjadi saat nifas diantaranya adalah perdarahan masa
nifas dan sepsis nifas.
a. Perdarahan masa nifas
Perdarahan masa nifas adalah kehilangan darah lebih dari 500ml setelah
persalinan. Penyebabnya antara lain karena: atonia uteri, cedera saluran
genital, jaringan plasenta yang bertahan, implantasi plasenta yang rendah, dan
kelainan pembekuan.
a. Sepsis nifas
Faktor-faktor yang menjadi predisiposisi atas terjadinya infeksi nifas antara
lain: nutrisi dan kesehatan yang buruk, anemia, ruptura membran teratur,
Pemanjangan masa persalinan, pemeriksaan dalam yang terlalu sering selama
persalinan, seksio sesarea, kelahiran operatif, laserasi servikal/vagina, Pengeluaran
plasenta secara manual dan fragmen plasenta atau membran janin yang terus
bertahan.

D. Latihan
Diskusi terkait perubahan pada ibu nifas dan kebutuhan dasar yang perlu
dipenuhi untuk ibu masa nifas!
Jawaban :

38
E. Rangkuman
Masa nifas menjadi salah satu masa kritis pada siklus kehidupan
perempuan. Kebutuhan dasar pada ibu nifas meliputi nutrisi, ambulasi dini,
personal hygiene, manajemen laktasi, eliminasi, senam nifas, hubungan seksual
dengan suami, dan kontrasepsi yang harus dipenuhi dengan seimbang. apabila
kebutuhan tersebut terabaikan dapat memunculkan komplikasi nifas.

F. Test Formatif
1. Anda sebagai BPS menerima kunjungan nifas Ny Intan 28 tahun P3 A0
telah melahirkan 6 minggu yang lalu. Ny Intan masih dalam masa cuti
bekerja. Ia belum pernah ikut KB dan mengatakan sejak kehamilan 9 bulan
sampai sekarang belum melakukan hubungan seksual. Dia juga mengatakan
takut hamil lagi.
Manakah yang bukan merupakan tujuan dari kunjungan pada kasus di atas?
a. Untuk mengetahui pulihnya alat reproduksi
b. Untuk mengetahui sembuhnya luka perineum
39
c. Untuk mengetahui laktasi berjalan dengan baik
d. Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi
e. Untuk mengetahui aktivitas seksual pasca partum

G. Umpan balik dan tindak lanjut

H. Kunci Test Formatif


1. Anda sebagai BPS menerima kunjungan nifas Ny Intan 28 tahun P3 A0
telah melahirkan 6 minggu yang lalu. Ny Intan masih dalam masa cuti
bekerja. Ia belum pernah ikut KB dan mengatakan sejak kehamilan 9 bulan
sampai sekarang belum melakukan hubungan seksual. Dia juga mengatakan
takut hamil lagi.
Manakah yang bukan merupakan tujuan dari kunjungan pada kasus di atas?
A. Untuk mengetahui pulihnya alat reproduksi
B. Untuk mengetahui sembuhnya luka perineum
C. Untuk mengetahui laktasi berjalan dengan baik
D. Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi
E. Untuk mengetahui aktivitas seksual pasca partum

40
I. Daftar Pustaka
1. Cunningham et al. (2017). Obstetri Wiliams. EGC
2. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
3. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka
4. Jane Coad and Melvyb Dunstall. (2005). Anatomy and Physiology for
Midwives. Elsevier Mosby
5. Gerald J Tortora and Bryan Derrickson. (2012).Prinsiples of Anatomy &
Physiologi 13th Edition. John Wiley&Sons.Inc
6. Evelyn C Pearce. (2018). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Gramedia Pustaka Utama
7. Krisnadi Sofi dan Probadi Adi. (2016). Obstetri Fisiologi. Sagung Seto
8. Hanretty Kevin. (2017). Ilustrasi Obstetri. Churchhill Livingstone
9. William Manual of pregnancy Complications. (2018)
10. Kennedy Besty, Ruth Donna Jean, Martin E jean. (2017). Modul
manajemen Intrapartum. EGC

41
Mater IV
A. Judul Materi
Kelainan pada Organ Reproduksi
B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mampu mendeteksi mengenai kelainan kongenital pada organ reproduksi
dengan tepat [C2, A2]. (CPMK3)
C. Materi
Kelainan Kongenital Uterus
1) Hipoplasia / Agenesis
Terjadi ketika rahim tidak ada. Mungkin ada atau tidak ada vagina. Kondisi
ini diketahui sebagai sindrom Rokitansky-Kuster-Hauser.
2) Unicornuate Uterus
Dapat terlihat ketika hanya satu sisi yang terbentuk saluran Mullerian.
Rahim memiliki “bentuk penis” yang khas pada sistem pencitraan seperti
USG atau MRI. Kadang terlihat seperti tanduk rudimenter (sederhana). Jika
tanduk rudimenter memiliki rongga, pasien mungkin mengalami nyeri
panggul unilateral siklikal, kedua dari pengumpulan darah di rongga dan
tidak dapat mengalir keluar dari rahim. Kondisi seperti ini memiliki tingkat
spontan aborsi dan kelahiran prematur yang tinggi.

3) Uterus Didelphys
Terbukti ketika kedua saluran Mullerian berkembang tetapi gagal untuk
melebur, sehingga pasien memiliki “rahim ganda”. Ini merupakan suatu
kondisi dengan serviks ganda dan partisi vagina. Pasien dengan kondisi
seperti ini juga dapat mengalami insiden aborsi spontan dan kelahiran
prematur yang tinggi.

42
4) Bicornuate uterus
Terjadi ketika hanya bagian atas sistem Mullerian ( yang membentuk rahim
) gagal untuk menyatu, sehingga bagian bawah rahim normal, bagian atas
memiliki 2 bagian ( bercabang dua ). Rahim “ berbentuk hati“. Terdapat
satu serviks. Anomali ini merupakan hasil dari tidak lengkapnya fusi tanduk
uterus pada tingkat fundus.

5) Septate Uterus
Terjadi ketika dua saluran Mullerian melebur, tetapi partisi diantara
keduanya masih ada, membagi sistem menjadi dua bagian. Dengan septum
vagina lengkap, serviks dan uterus dapat dipartisi. Biasanya septum
mengenai hanya pada bagian atas dari uterus. Septum uterus merupakan
malformasi uterus umum dan menyebabkan keguguran. Kondisi ini dapat
dikoreksi oleh histeroskopi.

43
6) Rahim Arkuata
Terjadi ketika resorpsi septum uterovaginal yang hampir lengkap
meninggalkan lekukan cekung ringan pada rongga endometrium, pada
tingkat fundus, memberikan konfigurasi rahim arkuata.

7) Terkait obat Diethylstilbestrol (DES)


DES merupakan estrogen sintetis aktif secara oral yang diperkenalkan pada
tahun 1940an yang digunakan untuk pengobatan dan keguguran berulang
dan kelahiran prematur. Wanita yang terpapar pengobatan ini memiliki
anak dengan kelainan rahim dan kelainan yang paling umum adalah rongga
rahim yang berbentuk T. Kelainan yang lain termasuk rahim kecil, cincin
penyempitan dan defek pengisian intrauterin. Obat ini telah dilarang
digunakan untuk kehamilan sejak tahun 1971.

Tanda gejala
Banyak wanita dengan kelainan kongenital uterus tidak memiliki tanda
gejala. Gejala terdeteksi ketika pemeriksaan USG rutin. Namun, beberapa
tanda gejala yang mungkin dialami oleh wanita dengan kelainan rahim adalah :
1) Dismenore - Nyeri selama menstruasi 2) Keguguran berulang atau kelahiran
prematur berulang 3) Amenore primer - tidak ada menstruasi sama sekali
1) Dismenore Beberapa wanita karena kelainan rahim mungkin mengalami
nyeri yang hebat ketika menstruasi.
Terdapat beberapa penyebab dari dismenore ini. Wanita-wanita ini
memiliki kecenderungan untuk mengembangkan endometriosis, dengan
darah pada tuba falopi ( hematosalping ) dan kista endometriotik. Pada
beberapa wanita dengan tanduk rudimenter dan rongga, terdapat
pendarahan di rongga rudimenter tetapi tidak ada saluran keluar bagi darah
44
menstruasi untuk mengalir keluar vagina. Ini menyebabkan nyeri panggul
selama menstruasi.
2) Keguguran berulang atau kelahiran prematur berulang
Kelainan kongenital uterus juga lebih sering terlihat pada pasien karena
keguguran berulang. Septate uterus adalah kelainan yang paling umum dan
salah satunya dengan akibat reproduksi terburuk. Namun, kelainan ini
adalah yang paling bisa menerima koreksi laparoskopi.
3) Amenore primer
Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seorang gadis/ remaja
tidak memiliki menstruasi sama sekali. Hymen imperforata (selaput dara
imperforate) merupakan kondisi sederhana yang mana tidak ada
pembukaan di selaput dara dan darah menstruasi terkumpul di vagina.
Kondisi ini dengan mudah dapat didiagnosis dengan melakukan scan USG
dan selaput dara dapat di potong dengan 2 sayatan seperti bentuk silang
(sayatan meyilang) untuk memperbaiki kondisi ini. Kondisi yang lainnya
adalah sebagian atau seluruhnya tidak adanya vagina dan tidak adanya
serviks. Hal ini merupakan masalah yang lebih kompleks.

D. Latihan
Jelaskan kelainan kongenital yang terjadi pada organ reproduksi perempuan
dan gejalanya!
Jawaban :

45
E. Rangkuman
Kelainan kongenital pada organ reproduksi umumnya diketahui bila
sudah muncul gejala. Penegakan diagnosis dapat dilakukan melalui
pemeriksaan penunjang diagnostik yaitu USG, foto scan dan MRI. Beberapa
kondisi kelainan kongenital tidak berpengaruh terhadap fungsi reproduksi
perempuan.

F. Test Formatif
1. Perempuan yang mengalami himen imperforata dan sudah mengalami
siklus menstruasi dapat menyebabkan terkumpulnya darah di dalam uterus
sehingga uterus terisi dengan darah haid, terasa sesak dan nyeri perut saat
waktunya menstruasi, yang disebut dengan ...
A. Hematokolpos
B. Tumor kistik
C. Hematometra
D. Hematosalphing
E. Infeksi akut

G. Umpan balik dan tindak lanjut

46
H. Kunci Test Formatif
1. Perempuan yang mengalami himen imperforata dan sudah mengalami
siklus menstruasi dapat menyebabkan terkumpulnya darah di dalam uterus
sehingga uterus terisi dengan darah haid, terasa sesak dan nyeri perut saat
waktunya menstruasi, yang disebut dengan ...
A. Hematokolpos
B. Tumor kistik
C. Hematometra
D. Hematosalphing
E. Infeksi akut
I. Daftar Pustaka
1. Cunningham et al. (2017). Obstetri Wiliams. EGC
2. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
3. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka
4. Jane Coad and Melvyb Dunstall. (2005). Anatomy and Physiology for
Midwives. Elsevier Mosby
5. Gerald J Tortora and Bryan Derrickson. (2012).Prinsiples of Anatomy &
Physiologi 13th Edition. John Wiley&Sons.Inc
6. Evelyn C Pearce. (2018). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Gramedia Pustaka Utama
7. Krisnadi Sofi dan Probadi Adi. (2016). Obstetri Fisiologi. Sagung Seto
8. Hanretty Kevin. (2017). Ilustrasi Obstetri. Churchhill Livingstone
9. William Manual of pregnancy Complications. (2018)
10. Kennedy Besty, Ruth Donna Jean, Martin E jean. (2017). Modul
manajemen Intrapartum. EGC

47
Materi V
A. Judul Materi
Gangguan/Masalah pada Sistem Reproduksi
B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mampu menguraikan mengenai gangguan atau masalah pada sistem reproduksi
secara jelas [C2, A2]. (CPMK3)
C. Materi
1. Gangguan haid dan siklusnya
1) Faktor yang Memengaruhi Menstruasi
Faktor yang mempengaruhi menstruasi diantaranya yaitu:
a) Faktor Hormon
Hormon-hormon yang memengaruhi terjadinya haid pada seorang
wanita yaitu:
1) Follicle Stimulating Hormone (FSH)
2) Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
3) Luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh hipofisis
4) Progesteron yang dihasilkan oleh ovarium
b) Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang
berperan dalam sintesis protein, yang mengganggu metabolisme
sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.
c) Faktor Vaskular
Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam
lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut
tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena, dan hubungan diantara keduanya.
Dengan regresi endometrium, timbul statis dalam vena-vena serta
saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya
terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematoma, baik
dari arteri maupun vena.
d) Faktor Prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya
desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan

48
kontraksi miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan
pada haid.
Selain itu penelitian mengenai faktor resiko dari variabilitas siklus
menstruasi adalah pengaruh dari berat badan, aktivitas fisik, serta proses
ovulasi dan adekuatya fungsi luteal. Perhatian khusus saat ini juga
ditekankan pada perilaku diet dan stress pada atlet perempuan.
a) Berat badan
Berat badan dan perubahan berat badan memengaruhi fungsi
menstruasi. Penurunan berat badan akut dan sedang menyebabkan
gangguan pada fungsi ovarium, tergantung derajat tekanan pada
ovarium dan lamanya penurunan berat badan. Kondisi patologis seperti
berat badan yang kurang/ kurus dan anorexia nervosa yang
menyebabkan penurunan berat badan yang berat dapat menimbulkan
amenorhea.
b) Usia
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa atlet yang lebih muda, di
bawah 25 tahun lebih besar kemungkinannya mendapat amenorrhea.
c) Aktivitas fisik
Tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi fungsi
menstruasi. Atlet perempuan seperti pelari, senam balet memiliki resiko
untuk mengalami amenorhea, anovulasi, dan defek pada fase luteal.
Aktivitas fisik yang berat merangsang inhibisi Gonadotropin Releasing
Hormon (GnRH) dan aktivitas gonadotropin sehingga menurunkan level
dari serum estrogen.
d) Stress
Stres menyebabkan perubahan sistemik dalam tubuh, khususnya sistem
persarafan dalam hipotalamus melalui perubahan prolaktin atau
endogenous opiate yang dapat memengaruhi elevasi kortisol basal dan
menurunkan hormon lutein (LH) yang menyebabkan amenorhea.
e) Diet
Diet dapat memengaruhi fungsi menstruasi. Vegetarian berhubungan
dengan anovulasi, penurunan respons hormon pituitary, fase folikel
yang pendek, tidak normalnya siklus menstruasi (kurang dari 10x/
49
tahun). Diet rendah lemak berhubungan dengan panjangnya siklus
menstruasi dan periode perdarahan. Diet rendah kalori seperti daging
merah dan rendah lemak berhubungan dengan amenorhea.
f) Paparan lingkungan dan kondisi kerja
Beban kerja yang berat berhubungan dengan jarak menstruasi yang
panjang dibandingkan dengan beban kerja ringan dan sedang.
Perempuan yang bekerja di pertanian mengalami jarak menstruasi yang
lebih panjang dibandingkan dengan perempuan yang bekerja
perkantoran. Paparan suara bising di pabrik dan intensitas yang tinggi
dari pekerjaan berhubungan dengan keteraturan dari siklus menstruasi .
Paparan agen kimiawi dapat memengaruhi / meracuni ovarium, seperti
beberapa obat anti kanker (obat sitotoksik) merangsang gagalnya proses
di ovarium termasuk hilangnya folikel-folikel, anovulasi,
oligomenorhea, dan amenorhea. Neuroleptik berhubungan dengan
amenorhea.
Tembakau pada rokok berhubungan dengan gangguan pada
metabolisme estrogen sehingga terjadi elevasi folikel pada fase plasma
estrogen dan progesterone. Faktor tersebut menyebabkan resiko
infertilitas dan menopause yang lebih cepat. Hasil penelitian
pendahuluan dari merokok dapat juga menyebabkan dysmenorhea, tidak
normalnya siklus menstruasi, serta perdarahan menstruasi yang banyak.
2) Gangguan atau Kelainan Haid.
Gangguan siklus haid disebabkan ketidakseimbangan FSH atau LH
sehingga kadar estrogen dan progesteron tidak normal. Biasanya gangguan
menstruasi yang sering terjadi adalah siklus menstruasi tidak teratur atau
jarang dan perdarahan yang lama atau abnormal, termasuk akibat
sampingan yang ditimbulkannya, seperti nyeri perut, pusing, mual atau
muntah.
a) Menurut Jumlah Perdarahan
1) Hipomenorea
Perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih sedikit dari
biasanya. Hipomenorea tidak mengganggu fertilitas. Hipomenorea
adalah perdarahan dengan jumlah darah sedikit (<40 ml), melakukan
50
pergantian pembalut 1-2 kali per hari, dan berlangsung selama 1-2
hari saja.
Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium
kurang akibat kurang gizi, penyakit menahun, maupun gangguan
hormonal. Sering disebabkan karena gangguan endokrin.
Kekurangan estrogen maupun progesteron, stenosis hymen, stenosis
serviks uteri, sinekia uteri (sindrom asherman).
2) Hipermenorea
Perdarahan menstruasi yang lebih lama atau lebih banyak dari
biasanya (lebih dari 8 hari) dan mengganti pembalut 5-6 kali per
hari. Penyebab hipermenorea bisa berasal dari rahim berupa mioma
uteri (tumor jinak dari otot rahim, infeksi pada rahim atau
hyperplasia endometrium (penebalan lapisan rahim). Dapat juga
disebabkan oleh kelainan di luar rahim (anemia, gangguan
pembekuan darah), juga bisa disebabkan kelainan hormon
(gangguan endokrin).
b) Menurut Siklus atau Durasi Perdarahan
1) Polimenorea
Siklus menstruasi tidak normal, lebih pendek dari biasanya atau
kurang dari 21 hari. Wanita dengan polimenorea akan mengalami
menstruasi hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola
teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak
dari biasanya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya
ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-
hipofisis-ovarium. Ketidakseimbangan hormon tersebut dapat
mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur)
atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya
suatu siklus menstruasi normal sehingga didapatkan menstruasi yang
lebih sering. Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada 3-5
tahun pertama setelah haid pertama, beberapa tahun menjelang
menopause, gangguan indung telur, stress dan depresi, pasien
dengan gangguan makan, penurunan berat badan berlebih, obesitas,
olahraga berlebih misal atlet, dan penggunaan obat-obat tertentu.
51
2) Oligomenorea
Siklus menstruasi lebih panjang atau lebih dari 35 hari dengan
jumlah perdarahan tetap sama. Perempuan yang mengalami
oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang
daripada biasanya. Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya
gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-
hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan
lamanya siklus menstruasi normal menjadi memanjang, sehingga
menstruasi menjadi lebih jarang terjadi. Penyebab lain dari
terjadinya oligomenorea diantaranya adalah kondisi stress dan
depresi, sakit kronik, pasien dengan gangguan makan, penurunan
berat badan berlebih, olahraga berlebihan missal atlet, adanya tumor
yang melepaskan estrogen, adanya kelainan pada struktur rahim atau
serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasi, dan
penggunaan obat-obat tertentu. Umumnya oligomenorea tidak
menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus dapat
menyebabkan gangguan kesuburan.
3) Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak ada menstruasi untuk sedikitnya 3
bulan berturut-turut. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum
pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause.
Amenorea terdiri dari:
a) Amenorea primer
Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadi menstruasi pada
wanita usia 16 tahun. Amenorea primer terjadi pada 0,1-2,5%
wanita usia reproduksi.
b) Amenorea sekunder
Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3
siklus. Angka kejadian berkisar antara 1-5 %.
c) Gangguan lain yang berhubungan dengan menstruasi, diantaranya:
1) Premenstrual tension
Gangguan ini berupa ketegangan emosional sebelum haid, seperti
gangguan tidur, mudah tersinggung, gelisah, sakit kepala.
52
2) Mastadinia.
Nyeri pada payudara dan pembesaran payudara sebelum menstruasi.
3) Mittelschmerz
Rasa nyeri saat ovulasi, akibat pecahnya folikel de Graff dapat juga
disertai dengan perdarahan/ bercak.
4) Dismenorea
Rasa nyeri saat menstruasi yang berupa kram ringan pada bagian
kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari.
5) Perdarahan di luar menstruasi
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia).
Pendarahan ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan
kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi gangguan poros
hipotalamus hipofisis, ovarium (indung telur) dan rangsangan
estrogen dan progesterone dengan bentuk pendarahan yang terjadi di
luar menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus, dan
pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi
oleh ketidakseimbangan hormon tubuh, yaitu kadar hormon
progesteron yang rendah atau hormon estrogen yang tinggi.
2. Onkologi
1) Pengertian Onkologi
2) Macam-macam onkologi
3) Tumor Payudara
4) Tumor Jalan Lahir

D. Latihan
Carilah 1 kasus yang berkaitan dengan gangguan pada siklus menstruasi
kemudian kajilah berdasarkan tinjauan keilmuan yang sudah didapatkan!
Jawaban :

53
E. Rangkuman
Gangguan atau masalah pada sistem reproduksi diawali dengan munculnya
gejala atau keluhan. Peran bidan dalam penanganan kasus gangguan reproduksi
ini adalah memberikan edukasi dan rujukan sesuai dengan kewenangannya.

F. Test Formatif
1. Seorang perempuan umur 15 tahun, datang ke PMB dianter ibunya dengan
keluhan haid banyak dan sering. Hasil anamnesis: siklus haid teratursejak 2
bulan terakhir. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5
o
C, abdomen tidak teraba massa, tampak darah keluar dari kemaluan.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Menoragia
b. Metroragia
c. Polimenorea
d. Hipermenore
e. Menometroragia

54
G. Umpan balik dan tindak lanjut

H. Kunci Test Formatif


1. Seorang perempuan umur 15 tahun, datang ke PMB dianter ibunya dengan
keluhan haid banyak dan sering. Hasil anamnesis: siklus haid teratursejak 2
bulan terakhir. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5
o
C, abdomen tidak teraba massa, tampak darah keluar dari kemaluan.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Menoragia
b. Metroragia
c. Polimenorea
d. Hipermenore
e. Menometroragia

I. Daftar Pustaka
1. Cunningham et al. (2017). Obstetri Wiliams. EGC
2. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
3. Sarwono Prawirohardjo. (2015). Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka
4. Jane Coad and Melvyb Dunstall. (2005). Anatomy and Physiology for
Midwives. Elsevier Mosby
5. Gerald J Tortora and Bryan Derrickson. (2012).Prinsiples of Anatomy &
Physiologi 13th Edition. John Wiley&Sons.Inc
55
6. Evelyn C Pearce. (2018). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Gramedia Pustaka Utama
7. Krisnadi Sofi dan Probadi Adi. (2016). Obstetri Fisiologi. Sagung Seto
8. Hanretty Kevin. (2017). Ilustrasi Obstetri. Churchhill Livingstone
9. William Manual of pregnancy Complications. (2018)
10. Kennedy Besty, Ruth Donna Jean, Martin E jean. (2017). Modul
manajemen Intrapartum. EGC

56
SKENARIO PEMBELAJARAN TUTORIAL I

Seorang perempuan, umur 23 tahun post patum hari ke 3, tampak murung dan lebih
banyak melamun, tampak bengkak pada kedua kaki. Ibu sudah mulai menyusui
bayinya. Ibu ingin memberikan ASI eksklusif seperti yang disarankan bu bidan
sekaligus sebagai kontrasepsi, tetapi sampai sekarang tidak dapat menyusui dengan
nyaman, karena bayinya menangis terus dan tampak kebingungan mencari puting susu
ibunya. Sambil dibantu suaminya untuk mengatur posisi ibu berusaha terus menyusui,
tetapi bayinya gelisah, menangis terus dan tidak dapat menangkap puting susu ibunya.
Hasil pemeriksaan pada ibu: TD 110/80 mmHg, N 88x/menit, S 37ºC, P 20x/menit,
TFU pertengahan pusat-symphisis, keras, pengeluaran pervaginam merah. payudara
penuh dan keras, puting datar. Kemudian bidan memberikan penjelasan terkait
perubahan atau adaptasi pada ibu nifas dan manajemen laktasi.

SKENARIO PEMBELAJARAN TUTORIAL II

Seorang perempuan, umur 17 tahun datang ke PMB bersama dengan ibunya,


menyampaikan belum pernah haid. Setiap bulan merasa nyeri perut secara periodik.
Hasil anamnesis: sering pusing dan tampak pucat. Hasil pemeriksaan bidan: perut
tampak membesar di bagian bawah, sedikit nyeri tekat, inspeksi pada vagina tampak
ada tonjolan berwarna biru, Hb 10gr/dL. Bidan menyempaikan bahwa anak tsb
kemungkinan mengalami kelainan genetik pada selaput dara. Kemudian bidan juga
memberikan edukasi tentang kelainan-kelainan genetik pada organ reproduksi dan
melakukan rujukan ke RS.

57
PEMBELAJARAN DISKUSI/SEMINAR

B. PENJELASAN METODE PEMBELAJARAN KEGIATAN DISKUSI


a. Membagi tema sesuai kesepakatan kelompok
b. Mengidentifikasi pengertian dari tema materi
c. Mengidentifikasi masalah sesuai tema dikaitkan dengan nilai Islam
d. Menganalisa permasalahan yang ditimbulkan
e. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah
f. Menetapkan tujuan belajar
g. Membahas tiap item masalah berdasarkan referensi
h. Menjelaskan dampak, upaya dan solusi pemecahan masalah
i. Mengkaitkan solusi dengan kebijakan pemerintah
j. Membuat laporan hasil diskusi meliputi:
1). Bab I Pendahuluan
2). Bab II Tinjauan teori
3). Bab III Pembahasan
4). Bab IV Kesimpulan dan Saran
5). Daftar Pustaka
k. Laporan hasil diskusi dikumpulkan paling lama 1 minggu sejak pelaksanaan
seminar.
l. Dosen pembimbing memantau dan memberi arahan jalannya diskusi.
Catatan : langkah a – i dilakukan per kelompok secara mandiri

C. TATA TERTIB PEMBELAJARAN SEMINAR


a. Seminar dilaksanakan dalam satu kelas besar dengan pembagian beberapa
kelompok kecil.
b. Seminar dilaksanakan secara panel atau sesuai kesepakatan kelompok.
c. Penyajian menggunakan microsoft power point.
d. Materi yang akan diseminarkan harus sudah siap masing-masing kelompok.
e. Hasil diskusi yang diseminarkan diupload di e-learning atau dikumpulkan sebelum
sebelum jadwal pelaksanaan seminar.
f. Pelaksanaan seminar dikelola oleh kelompok, dengan menunjuk moderator dan
sekretaris sebagai notulensi seminar (bila pembelajaran tatap muka)
58
g. Dosen pembimbing seminar memberikan feedback dan quiz/responsi setelah
diskusi selesai.

PEMBELAJARAN DISKUSI/SEMINAR I

No Kegiatan Waktu Keterangan


1. Pengantar dari dosen pengampu 5 menit Dosen
2. Mempresentasikan hasil diskusi 70 menit Mahasiswa
mahasiswa mengenai perubahan
fisiologi dan psikologi kehamilan
(sesuai kasus)
4. Membuka sesi tanya jawab 30 menit Mahasiswa dan dosen
5. Klarifikasi dari hasil diskusi, menutup 15 menit Dosen
perkuliahan

PEMBELAJARAN DISKUSI/SEMINAR II

No Kegiatan Waktu Keterangan


1. Pengantar dari dosen pengampu 5 menit Dosen
2. Mempresentasikan hasil diskusi 70 menit Mahasiswa
mahasiswa mengenai perkembangan
janin (sesuai kasus)
4. Membuka sesi tanya jawab 30 menit Mahasiswa dan dosen
5. Klarifikasi dari hasil diskusi, menutup 15 menit Dosen
perkuliahan

PEMBELAJARAN DISKUSI/SEMINAR III

No Kegiatan Waktu Keterangan


1. Pengantar dari dosen pengampu 5 menit Dosen
2. Mempresentasikan hasil diskusi 70 menit Mahasiswa
mahasiswa mengenai gangguan pada
kehamilan (sesuai kasus)
4. Membuka sesi tanya jawab 30 menit Mahasiswa dan dosen
5. Klarifikasi dari hasil diskusi, menutup 15 menit Dosen
perkuliahan

PEMBELAJARAN DISKUSI/SEMINAR IV

No Kegiatan Waktu Keterangan


1. Pengantar dari dosen pengampu 5 menit Dosen
2. Mempresentasikan hasil diskusi 70 menit Mahasiswa
mahasiswa sebelumnya mengenai
komplikasi persalinan (sesuai kasus)
4. Membuka sesi tanya jawab 30 menit Mahasiswa dan dosen
5. Klarifikasi dari hasil diskusi, menutup 15 menit Dosen
perkuliahan
59
PEMBELAJARAN DISKUSI/SEMINAR V

No Kegiatan Waktu Keterangan


1. Pengantar dari dosen pengampu 5 menit Dosen
2. Mempresentasikan hasil diskusi 70 menit Mahasiswa
mahasiswa mengenai gangguan pada
masa nifas (sesuai kasus)
4. Membuka sesi tanya jawab 30 menit Mahasiswa dan dosen
5. Klarifikasi dari hasil diskusi, menutup 15 menit Dosen
perkuliahan

PEMBELAJARAN DISKUSI/SEMINAR VI

No Kegiatan Waktu Keterangan


1. Pengantar dari dosen pengampu 5 menit Dosen
2. Mempresentasikan hasil diskusi 70 menit Mahasiswa
mahasiswa sebelumnya mengenai
kelainan hormon dan gangguan pada
menstruasi (sesuai kasus)
4. Membuka sesi tanya jawab 30 menit Mahasiswa dan dosen
5. Klarifikasi dari hasil diskusi, menutup 15 menit Dosen
perkuliahan

PEMBELAJARAN DISKUSI/SEMINAR VII

No Kegiatan Waktu Keterangan


1. Pengantar dari dosen pengampu 5 menit Dosen
2. Mempresentasikan hasil diskusi 70 menit Mahasiswa
mahasiswa mengenai penyakit
kandungan (sesuai kasus)
4. Membuka sesi tanya jawab 30 menit Mahasiswa dan dosen
5. Klarifikasi dari hasil diskusi, menutup 15 menit Dosen
perkuliahan

60
Tabel 1. Rubrik Penilaian Case Based Learning dan Seminar

Aspek yang Skala Penilaian


dinilai Sangat Kurang Cukup Baik Sangat baik
kurang
(Skor < 20) (Skor 21-40) (Skor 41-60) (Skor 61-80) (Skor ≥ 81)
Organisasi Tidak ada Cukup fokus, Presentasi Terorganisasi Terorganisasi
organisasi namun bukti mempunyai dengan baik dengan
yang jelas. kurang fokus dan dan menyajikan menyajikan
Fakta tidak mencukupi menyajikan fakta yang fakta yang
digunakan untuk beberapa bukti meyakinkan didukung oleh
untuk digunakan yang untuk contoh yang
mendukung dalam menarik mendukung mendukung telah dianalisis
pernyataan kesimpulan kesimpulan kesimpulan sesuai dengan
konsep.
Isi Isinya tidak Isinya kurang Isi secara umum Isi akurat dan Isi mampu
akurat atau akurat, karena akurat, tetapi lengkap. Para menggugah
terlalu umum. tidak ada data tidak lengkap. pendengar pendengar
Pendengar faktual, tidak Para pendengar menambah untuk
tidak belajar menambah bisa wawasan baru mengembangk
apapun atau pemahaman mempelajari tentang topik an pikiran
kadang pendengar beberapa fakta tersebut
menyesatkan yang tersirat,
tetapi mereka
tidak
menambah
wawasan baru
tentang topik
tersebut.
Gaya Pembicara Berpatokan Secara umum Pembicara Berbicara
presentasi cemas dan pada catatan pembicara tenang dan dengan
tidak nyaman, tidak ada ide tenang, tetapi menggunakan semangat
dan membaca yang dengan nada intonasi yang menularkan
berbagai dikembangkan yang datar dan tepat, berbicara semangat dan
catatan di luar catatan, cukup sering tanpa antusiasme
daripada suara monotan. bergantung bergantung pada
berbicara. pada catatan. pada catatan, pendengar
Pendengar Kadang-kadang dan
sering kontak mata berinteraksi
diabaikan. dengan secara intensif
Tidak terjadi pendengar dengan
kontak mata diabaikan. pendengar.
karena Pembicara
pembicara selalu kontak
lebih banyak mata dengan
melihat ke pendengar.
papan tulis
atau layar.

61
Tabel 2. Rubrik Penilaian Presentasi/Diskusi dalam Case Based Learning dan Seminar

Aspek/Dimensi yang Sangat Kurang Cukup Baik Sangat


dinilai Kurang Baik
<20 21-40 41-60 61-80 <80
Kemampuan komunikasi

Penguasaan Materi

Kemampuan menghadapi
pertanyaan
Penggunaan Sumber
Belajar
Ketepatan Menyelesaikan
masalah

62
RANCANGAN TEAM BASED PROJECT

Mata Kuliah : Ilmu Kebidanan Bobot Nilai : 10%


Nama Dosen : Luluk Khusnul Proyek ke- : 1
Dwiwhestie, S.ST.,
M.Kes

1. Judul Tugas : Membuat video pembelajaran tentang ilmu kebidanan


2. Sub CPMK : Mampu menggambarkan tentang ilmu kebidanan, anatomi
fisiologi ibu [C2, A2].
3. Tujuan Tugas : Mahasiswa bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan
dapat memahami secara mendalam berkaitan dengan siklus
menstruasi, perubahan pada kehamilan, persalinan dan nifas,
serta gangguan pada organ reproduksi wanita.
4. Uraian Tugas :
a. Objek garapan : Membuat video mengenai siklus menstruasi, perubahan pada
kehamilan, persalinan dan nifas dengan penjelasan lisan dalam
video tersebut.
b. Yang harus : Setiap kelompok membuat video pembelajaran mengenai :
dikerjakan dan 1) Siklus menstruasi, hormon apa yang terlibat, bagaimana
batasan-batasan kondisi endometrium, bagaimana perjalanan folikel
2) Perubahan yang terjadi pada ibu hamil
3) Perubahan yang terjadi pada ibu bersalin
4) Perubahan yang terjadi pada ibu nifas
5) Gangguan pada organ reproduksi wanita
Video dibuat dengan durasi maksimal 10 menit.
c. Metode/Cara : 1. Project ini diberikan kepada mahasiswa yang bersifat
Pengerjaan kelompok. Pembagian kelompok sesuai kelompok kecil
Tugas, acuan yang sudah terbentuk.
yang digunakan 2. Tugas dibuat dalam bentuk video pembelajaran, mahasiswa
menyebutkan/memaparkan nama-nama mahasiswa
kelompok, NIM, kelas, nama pembimbing, Prodi,
Universitas dan disertai dengan logo UNISA.
3. Video pembelajaran dikonsultasikan terlebih dahulu
kepada dosen pengampu kelompok kecil sebelum
diupload ke youtube/instagram/sosmed yang lain.
4. Link tugas video pembelajaran yang sudah diunggah di
sosmed dikumpulkan dengan diupload ke
http://lensa.unisayogya.ac.id/
d. Deskripsi luaran : Berupa video atau link video yang diupload ke
tugas yang http://lensa.unisayogya.ac.id/
dihasilkan
5. Bahan Tugas : 1.Laptop
2. Jurnal
3. Buku referensi yang mendukung
4. Video-video yang mendukung
6. Kriteria dan Bobot : Bobot tugas 10 % dari total nilai
Penilaian
63
Tabel Rubrik Project
Grade Score Kriteria Penilaian
(<20)
Sangat kurang <21 Video tidak seusai acuan,
penjelasan tidak rinci dan
tidak jelas, gambar monoton,
tidak bisa dipahami
Kurang 21-40 Video dibuat dengan lengkap
seusai acuan, penjelasan
tidak rinci dan tidak jelas,
gambar monoton, tidak bisa
dipahami
Cukup 41-60 Video dibuat dengan lengkap
seusai acuan, penjelasan rinci
dan jelas, gambar kurang
bervariasi, tidak bisa
dipahami
Baik 61-80 Video dibuat dengan lengkap
seusai acuan, penjelasan rinci
dan jelas, gambar bervariasi,
kurang bisa dipahami
Sangat Baik _<80 Video dibuat dengan lengkap
seusai acuan, penjelasan rinci
dan jelas, gambar bervariasi,
bisa dipahami

7. Jadwal : Dikumpulkan pada minggu ke-7


Pelaksanaan

64
RANCANGAN TUGAS MATA KULIAH

Mata Kuliah : Ilmu Kebidanan Bobot Nilai : 5%


Nama Dosen : Luluk Khusnul Tugas ke- : 1
Dwihestie, S.ST., M.Kes

1. Judul Tugas : Resume jurnal terkait dengan masalah adaptasi pada masa
kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Sub CPMK : Mampu menerapkan mengenai persalinan, kelahiran dan masa
nifas [C2, A2]
3. Tujuan Tugas : Mahasiswa bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan
dapat dan mengelola pembelajaran secara mandiri dalam dalam
memahami tentang masalah pada kehamilan, persalinan, dan
nifas
4. Uraian Tugas :
a. Objek garapan : Pemahaman tentang masalah pada ibu hamil, bersalin, dan nifas
b. Yang harus : 1. Setiap mahasiswa diminta untuk mencari artikel jurnal
dikerjakan dan tentang masalah adaptasi pada masa kehamilan, persalinan,
batasan-batasan dan nifas.
2. Membuat resume jurnal
c. Metode/Cara : 1. Penugasan ini diberikan kepada mahasiswa yang bersifat
Pengerjaan individu.
Tugas, acuan 2. Setiap mahasiswa mencari 1 jurnal masalah adaptasi pada
yang digunakan masa kehamilan, persalinan, dan nifas, kemudian
Menyusun resume dari artikel jurnal.
3. Resume ditulis dengan dengan menggunakan referensi
sumber (minimal 3 daftar pustaka), jika referensi berasal
dari jurnal/artikel diambil dari web mohon untuk
disertakan alamat URL nya (mempermudah dalam
mengecek jurnal/artikel yang diambil)).
4. Tugas resume WAJIB maksimal 4 halaman (Termasuk
NAMA, NIM, ISI dan Daftar Pustaka yang digunakan).
Tulis dengan font Times New Roman ukuran 12 dengan
spasi 1.5, disimpan dalam bentuk file pdf.
5. Tugas diunggah http://lensa.unisayogya.ac.id/ sebelum
UAS.
d. Deskripsi : Berupa paper resume yang di unggah ke
luaran tugas http://lensa.unisayogya.ac.id

5. Bahan Tugas : 1. Laptop


2. Jurnal
3. Buku referensi yang mendukung

65
6. Kriteria dan Bobot : Bobot tugas 5 % dari total nilai
Penilaian Tabel Rubrik Penugasan 1
Aspek yang Score Score Score Score Score
dinilai (<20) (21- (41-60) 61-80 > 80
40)
1. Sistemastis Meme Meme Memen Meme Meme
2. Kejelasan nuhi 1 nuhi 2 uhi 3 nuhi 4 nuhi
resume dari 5 dari 5 dari 5 dari 5 semua
3. Kelengkap kriteri kriteri kriteria kriteri kiteria
an unsur a a a
4. Kelengkap
an daftar
Pustaka
5. Nilai
keIslaman
7. Jadwal : Dikumpulkan pada minggu ke-14
Pelaksanaan

66
CATATAN
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
67
CATATAN
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
68
CATATAN
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
……………………………………………………………………………………………......
69

Anda mungkin juga menyukai