Email: zakiyahmujahidah@yahoo.com
ABSTRACT
Mothers who experienced the death of a baby would be going through the process of lost and grieving.
The purpose of this research study was to explore the experience of lost and grieving among women who
experienced infant deaths. This research used a qualitative research method with phenomenological
design to ten participants consisted of mothers in subdistrict Limo Depok city meeting the criteria. The
result of this study revealed seven themes: the causes of infant deaths, the phase of grieving, responses
after loss, social systems support, the lessons of lost, after loss expectations and coping strategies. It’s
recommended that the units should be actively involved in facilitating and providing nursing care to the
mothers to enable the mothers to cope with the feeling of lost and continues with their happy life.
Pengalaman Kehilangan dan Berduka pada Ibu yang Mengalami Kematian Bayi di Depok 125
Zakiyah Mujahidah, Achir Yani S. Hamid dan Yossie Susanti E.P.
penelitian ini proses pengolahan data- divalidasi oleh peneliti, mengumpulkan
datanya tidak menggunakan kata-kata kunci yang telah didapatkan
penghitungan statistik. Penelitian dan mencoba membuat kategori,.
kualitatif yang digunakan akan melakukan pengumpulan dari masing-
menggunakan pendekatan fenomenologi. masing kategori yang telah ditemukan
Fenomenologi merupakan salah satu dan selanjutnya peneliti merumuskan sub
pendekatan dalam penelitian kualitatif tema dan tema dari masing-masing
yang digunakan untuk menemukan kategori yang berhubungan.
makna hidup terhadap suatu fenomena
berupa pengalaman yang dialami HASIL PENELITIAN
seseorang dalam hidup. Adapun etika Karakteristik Partisipan
penelitian yang digunakan adalah adalah Jumlah 10 orang dengan usia 20-40
beneficience, anonymity, confidentiality, tahun. Semua partisipan dalam penelitian
dan autonomy. ini merupakan ibu-ibu yang pernah
mempunyai pengalaman kehilangan
PARTISIPAN berupa kematian bayi. Kematian bayi
Partisipan dalam penelitian ini adalah yang dialami oleh para partisipan berada
ibu-ibu yang pernah mengalami dalam kurun waktu 2005-2015. Usia
kehilangan bayi. Dengan menggunakan kematian bayi berada antara 0-18 bulan.
sampel purposive diharapkan partisipan Jumlah anak para partisipan antara 1-4
dapat mengungkapkan pengalamannya orang anak. Pekerjaan partisipan
secara gamblang, jelas dan alamiah (apa beragam, partisipan 8 diantaranya adalah
adanya), sesuai dengan desain penelitian ibu rumah tangga, selebihnya guru TK
yang dipilih yaitu kualitatif. dan wiraswasta. Seluruh partisipan
beragama Islam. 6 dari partisipan yang
Pada penelitian jumlah partisipan ada merupakan keluarga inti (nuclear
sebanyak 10 orang sesuai dengan saturasi family) sementara sisanya tinggal
data yang didapat. Polit dan Beck (2012) bersama-sama keluarga besarnya
menyatakan bahwasanya dalam (extended family).
penelitian studi fenomenologi sampel
yang biasa digunakan jumlahnya sedikit Hasil Analisis Tema
antara 10 sampel ataupun lebih sedikit Beberapa tema yang dihasilkan dalam
dari jumlah tersebut. penelitian ini yaitu: penyebab kematian
bayi, tahapan berduka, respon
ANALISA DATA kehilangan, dukungan sistem sosial,
Pada penelitian ini peneliti akan hikmah kehilangan, harapan pasca
menggunakan pendekatan Moustakas kehilangan, dan strategi koping. Berikut
(1994) yang disebut dengan deskripsi penjabaran tema-tema tersebut:
esensi, pendekatan ini dilakukan dimana 1. Partisipan mengalami kematian
peneliti nantinya akan menceritakan bayi dengan penyebab yang
kembali fenomena yang dialami oleh berbeda-beda
partisipan dengan melibatkan alur cerita Partisipan menyatakan penyebab
berupa waktu kejadian, isi kejadian dan kematian bayinya adalah demam yang
akhir dari kejadian tersebut. Adapun menyebabkan dehidrasi berat yang
proses analisa data yang dilakukan pada akhirnya menimbulkan kematian bayi.
penelitian ini meliputi: Dua partisipan lainnya mengatakan
Memberikan gambaran terhadap penyebab kematian bayinya adalah
fenomena yang diteliti, mengumpulkan diare. Penyebab kematian bayi
daftar pernyataan-pernyataan dari para selanjutnya adalah posisi bayi yang
partisipan, membaca transkrip hasil kurang menguntungkan dan bayi
wawancara yang berisi pernyataan- prematur yang dialami masing-
pernyataan, membaca berulang-ulang masing oleh dua orang partisipan.
traskrip wawancara yang telah dibuat dan Kondisi berikutnya yang menjadi
Pengalaman Kehilangan dan Berduka pada Ibu yang Mengalami Kematian Bayi di Depok 127
Zakiyah Mujahidah, Achir Yani S. Hamid dan Yossie Susanti E.P.
Tahapan terakhir yaitu tahapan perlu, biar tahu juga di rahim kita
penerimaan. Pada tahapan ini gitu posisi anak bagaimana,”(P4)
partisipan mulai bisa bersabar atas Respon partisipan didasarkan pada
kehilangannya dan berserah diri penglaman yang dialami oleh
pada Tuhan. Berikut salah satu masing-masing. Beberapa partisipan
pernyataan partisipan pada tahapan merasakan penting bagi mereka
ini: untuk dapat bertahan atas kondisi
“,,,gitu aja sekarang saya coba kehilangan yang dihadapi. Partisipan
bersabar gitu, emang jika Dia (Allah ingin bangkit dari kesedihannya dan
SWT) mau saya keturunan lagi saya memulai hidup kembali. Beberapa
terima, kalau emang udah di situ partisipan lainnya mempunyai sikap/
adanya ya udah gitu aja,,,”(P7) keyakinan terhadap kesehatan yang
Partisipan yang mengalami kematian menjadikan mereka jauh lebih
bayi menjalani tahapan berduka berhati-hati apabila dikaruniai bayi
berdasarkan tahapan yang berbeda- kembali.
beda. Beberapa partisipan mengalami 4. Partisipan memperoleh berbagai
tahapan penolakan dengan kurun sumber bentuk dukungan dari
waktu kehilangan dibawah 6 bulan berbagai pihak setelah kematian
dan 1 tahun namun ada juga beberapa bayinya
partisipan yang sudah ada pada Hampir keseluruhan dari partisipan
tahapan marah dan penerimaaan menyatakan memperoleh dukungan.
meskipun peristiwa kematian bayi Sumber dukungan yang diperoleh
yang dialaminya baru beberapa bulan datang dari orang-orang terdekat
saja. Beberapa partisipan sudah seperti suami, keluarga, teman
melalui tahapan penerimaan karena ataupun tetangga. Bentuk dukungan
sudah mengalami peristiwa kematian yang diterima bermacam-macam
bayi 5 hingga 10 tahun. Namun dengan tujuan untuk selalu
sesekali partisipan tersebut berada menyemangati. Hal ini seperti yang
dalam tahapan tawar-menawar dinyatakan oleh salah seorang
karena masih sering mengingat dan partisipan:
berandai-andai jika saja bayinya
masih hidup hingga sekarang. “,,,Dari orangtua apalagi mertua ya,
3. Respon partisipan setelah Alhamdulillah sih makanya semua
menghadapi peristiwa kematian keluarga mendukung saya, intinya
bayi kita semangat aja jangan
Beberapa partisipan menyatakan eee,,,apa,,jangan mikirin yang udah-
respon yang muncul setelah kematian udah kayak gitu, kembali semangat
bayi mereka adalah bangkit dari jangan sampai terjadi lagi
kesedihan. Sementara beberapa gitu,,,”(P4)
partisipan lainnya menyatakan Dukungan bagi partisipan dalam
respon mereka adalah adanya suatu melalui peristiwa kematian bayi
sikap/keyakinan terhadap kesehatan menjadi sangat signifikan agar bisa
yang mereka jadikan acuan untuk terus bertahan dalam kondisi yang
mengantisipasi gangguan yang teramat sulit. Dukungan yang
mengancam kesehatan bayi pada datangpun beragam. Partisipan juga
saat dikandung maupun dilahirkan. menyatakan dukungan yang datang
Seperti halnya pernyataan partisipan dari berbagai sumber berupa bentuk
berikut ini: dukungan seperti semangat/ motivasi
maupun support.
“Penting banget, buat tahu eee,,, si 5. Berbagai hikmah setelah kematian
jabang bayi udah sampai mana bayi yang diperoleh partisipan
perkembangannya, ya di USG juga Sebagian partisipan dengan sebagian
yang lainnya memperoleh hikmah
Pengalaman Kehilangan dan Berduka pada Ibu yang Mengalami Kematian Bayi di Depok 129
Zakiyah Mujahidah, Achir Yani S. Hamid dan Yossie Susanti E.P.
strategi koping dengan mencari menyatakan pada umumnya kematian
dukungan spiritual. kondisi bayi disebabkan adanya komplikasi dari
spiritualitas partisipan yang baik kelahiran kurang bulan (prematur),
diharapkan bisa membantu partiispan asfiksia atau trauma selama proses
dalam melalui peristiwa kematian melahirkan, infeksi, kecacatan berat
bayi dan tahapan berduka. Selain itu maupun sebab-sebab khusus perinatal
partisipan juga dapat mengalihkan lainnya. Sebaran maupun ragam dari
kedukaannya sehingga rasa setiap tempat berbeda-beda. Beberapa
kehilangan dan berduka yang tempat yang jumlah kematian bayinya
dialaminya dapat teralih ke hal-hal lebih rendah umumnya disebabkan
lain yang posistif seperti bekerja. karena kelahiran prematur dan kecacatan
berat, sedangkan beberapa tempat yang
PEMBAHASAN jumlah kematian bayinya lebih tinggi
Masalah kesehatan bayi yang ditemukan umumnya disebabkan oleh asfiksia,
berdasarkan pengalaman partisipan tetanus, dan infeksi yang lebih besar.
penelitian sangatlah beragam. Tiga dari Faktor kesehatan dan gizi ibu ibu selama
sepuluh partisipan menyatakan bayinya kehamilan memegang peranan penting
meninggal dikarenakan demam dan air bagi kesehatan bayi yang akan
ketuban, dan dua diantara sepuluh dilahirkannya kelak. Sementara infeksi
partisipan menyatakan kematian bayinya yang dioalami ibu selama kehamilan dan
dikarenakan diare, posisi bayi kurang melahirkan bisa menyebabkan hal yang
menguntungkan, bayi prematur dan kurang baik bagi bayi yang akan
perkembangan bayi tidak optimal. dilahirkan.
Masing-masing partisipan mempunyai
pengalaman tersendiri dalam menghadapi Bagi negara-negara maju penyebab
penyakit yang diderita oleh bayi mereka. kematian bayi cenderung berbeda seperti
negara Amerika Serikat yang mempunyai
Hal ini sesuai dengan penelitian yang kematian yang cukup tinggi dengan
dilakukan oleh Carlo et al. (2010) yang penyebab kematian bayi yang beragam
menyatakan penyebab utama kematian sesuai dengan penelitian yang dilakukan
bayi di dunia adalah asfiksia, berat badan oleh MacDorman, Hoyert, Mathews
lahir rendah dan prematur. Hal ini pada (2013) dalam penelitiannya menyatakan
akhirnya menjadi perhatian pemerintah penyebab utama kematian bayi pada
untuk mengadakan pelatihan dan anjuran tahun 2011 diantaranya adalah cacat
pemberian intervensi oleh tenaga bawaan, melahirkan prematur / berat
kesehatan dalam rangka mengurangi lahir rendah, sindrom kematian bayi
kematian bayi dengan mengajarkan mendadak (Sudden Infant Death
resusitasi neonatal dan perawatan skin to Syndrome), komplikasi pada ibu hamil,
skin. dan cedera yang tidak disengaja.
Pengalaman Kehilangan dan Berduka pada Ibu yang Mengalami Kematian Bayi di Depok 131
Zakiyah Mujahidah, Achir Yani S. Hamid dan Yossie Susanti E.P.
terdahulu, kehilangan bayi pada sekitar tempat tinggal partisipan yaitu
kehamilan sebelumnya, proses berduka dukungan tetangga dan teman-teman.
yang belum terselesaikan dari kehilangan
sebelumnya, kepribadian seseorang, jenis Selain sumber dukungan ada juga bentuk
kelamin, maupun budaya yang dipegang dukungan yang datang kepada partisipan.
oleh individu tersebut. Bentuk dukungan yang diberikan berupa
motivasi dan juga nasehat unrtuk tetap
Respon setelah kehilangan berikutnya semangat melanjutkan hidup dan
adalah sikap/keyakinan terhadap berusaha lagi untuk mendapatkan anak.
kesehatan. Hal ini ditemui pada dua Sistem pendukung beserta bentuk
orang partisipan yang pada akhirnya dukungan yang diberikan seseorang pada
belajar dari pengalaman kehilangan ibu yang berduka memang sangat
sebelumnya. Salah seorang partisipan diperlukan untuk melalui kedukaan. Hal
menyadari peran penting tenanga ini sesuai dengan pernyataan Gordon
kesehatan terdidik dalam membantu (2009) yang menyatakan seseorang yang
proses persalinan. Partisipan lainnya juga mempunyai sistem pendukung yang baik
memiliki keyakinan untuk mendengarkan akan dapat melalui kehilangan namun
rekomendasi dari tenanga kesehatan agar jika tidak memiliki sistem pendukung
peristiwa kehilangan kemarin tidak yang adequat maka berduka kronis bisa
terjadi lagi. menjadi gejala psikis patologis dan
berujung depresi. Sistem pendukung
Hal ini didukung dengan penelitian yang hampir dimiliki oleh semua partisipan
dilakukan oleh Mills et. al (2013) yang namun dengan bentuk dukungan yang
menyatakan adanya perasaan berbeda-beda berupa dukungan dari
kekawatiran dan ketakutan yang keluarga seperti suami dan orang tua.
dirasakan oleh orang tua apabila Bentuk dukungan berupa semangat dan
peristiwa kematian bayi terulang dukungan.
kembali, maka upaya pencegahan pun
dilakukan seperti pemeriksaan seperti Partisipan yang mengalami kehilangan
kontrol rutin yang dilakukan setiap bulan, dan berduka dapat memetik hikmah dari
pemeriksaan USG, hingga lebih kritis kejadian tersebut. Hikmah dari
dan asertif terhadap anjuran ataupun kehilangan dan berduka yang dapat
saran dari tenaga kesehatan professional dipetik oleh partisipan adalah menjadi
guna terhindar dari hal-hal yang tidak lebih dekat dengan Tuhan, menjadi lebih
diinginkan selama kehamilan ataupun dekat dengan keluarga, pembelajaran
beresiko terhadap keselamatan bayi. untuk kehamilan berikutnya dan
pembelajaran untuk memperbaiki diri.
Partisipan dalam menghadapi kehilangan Townsend (2011) menyatakan George
sangat membutuhkan dukungan. Engel membagi tahapan berduka menjadi
Dukungan yang datang dari partsisipan lima tahapan yaitu syok/tidak percaya,
selama melalui proses kehilangan dan pembentukan kesadaran, restitusi,
berduka adalah dukungan yang resolusi kehilangan, dan pemulihan. Pada
bersumber dari suami, orang tua/mertua, tahapan resolusi kehilangan seseorang
maupun keluarga sebagai orang terdekat mulai beralih dari kesedihannya. Tahapan
partisipan. Menurut Flenady et al. (2014) ini memungkinkan seseorang terpusat
sumber dukungan yang dari teman dalam kehilangannya namun berusaha
keluarga maupun jaringan sosial yang untuk bangkit dan mencari hikmah dari
lebih luas dapat mengurangi tekanan kehilangan yang dialami.
yang dirasakan oleh ibu yang mengalami
kematian bayi dalam jangka panjang. Hikmah yang didapat dari peristiwa
Sumber dukungan lainnya berupa kehilangan ini yaitu menjadi lebih dekat
dukungan yang datang dari lingkungan kepada Tuhan. Peristiwa kehilangan
dapat menambah sisi spiritualitas
Pengalaman Kehilangan dan Berduka pada Ibu yang Mengalami Kematian Bayi di Depok 133
Zakiyah Mujahidah, Achir Yani S. Hamid dan Yossie Susanti E.P.
dibutuhkan strategi koping. Strategi dengan membuat pertanyaan-pertanyaan
koping yang dilakukan oleh partisipan mengenai eksistensi hidup manusia
meliputi mencari dukungan spiritual (kenapa manusia hidup, manusia akan
yaitu dengan mencari kisah-kisah kemana setelah hidup, dsb). Hal ini
inspiratif dan meningkatkan ibadah dilakukan agar orang tua memahami arti
sementara strategi koping kedua yaitu dari kematian dan menyadari sepenuhnya
melakukan upaya untuk mengalihkan bahwa ia bukanlah pemilik kehidupan.
kedukaan dengan bekerja, berbagi
dengan orang lain, mencari hiburan dan Selain hal tadi yang dilakukan oleh
menerima secara pasif. beberapa partisipan adalah dengan
bekerja, berbagi dengan orang lain,
Mencari kisah-kisah inspiratif adalah mencari hiburan maupun menerima
cara partisipan untuk menemukan secara pasif . bekerja berarti
kelompok yang sama dalam menghadapi memanfaatkan potensi diri guna
kehilangan dan berduka, dengan cara ini mengalihkan pikiran sehingga
partisipan dapat berbagi perasaan dan konsentrasi tidak terpusat pada
harapan serta memeproleh cara-cara kehilangan dan berduka seperti yang
untuk beralih dari rasa berduka yang dilakukan pada beberapa partisipan
dialami karena kehilangan bayi. Hal ini sementara partisipan lainnya berbagi
dikuatkan dengan hasil penelitian yang dengan lingkungan berarti memanfaatkan
dilakukan oleh Dyregrov, Dyregrov, sistem pendukung yang da di sekitar
Johnsen (2014) yang menyatakan ada partisipan untuk mengalihkan perasaan
beberapa keuntungan yang didapat dari kehilangan dan berduka. Cara lain yang
seseorang yang berduka jika bergabung bisa dilakukan adalah dengan mencari
dengan kelompok yang mempunyai hal hiburan dan menerima secara pasif
yang sama diantaranya: 1) bertemu dengan berusaha tidak memikirkan
dengan teman-teman dengan masalah kehilangan dan menggantinya dengan
yang sama dan dapat memperoleh hal-hal lain.
masukan bagaimana caranya untuk bisa
kembali menjalani kehidupan yang KESIMPULAN
normal pasca kehilangan, 2) dapat Penelitian mengenai pengalaman
mencurahkan perasaan dan pikiran yang kehilangan dan berdukapada ibu yang
mengganggu, 3) memberi dan mengalami kematian bayi menghasilkan
memperoleh hubungan timbal-balik tujuh tema. Tema-tema tersebut yaitu:
dengan sesama, 4) bertukar saran dan penyebab kematian bayi, tahapan
informasi, 5) dapat berbagi harapan ke berduka, respon setelah kehilangan,
depan setelah peristiwa kahilangan yang dukungan sistem sosial, harapan pasca
dilalui. kehilangan, hikmah kehilangan, dan
strategi koping. Penyebab kematian bayi
Dukungan spiritual lainnya yang yang ditemukan sangat beragam dari
didapatkan partisipan adalah dengan demam, air ketuban hingga
meningkatkan ibadah. Hal ini sesuai perkembangan bayi yang tidak optimal.
dengan penelitian Karger (2014) dalam Adapaun tahapan berduka masing-
penelitiannya iman dan spiritual dapat masing partisipan sesuai dengan tahapan
mengusir kesedihan agar seseorang yang yang sedang dilaluinya adalah tahapan
berada dalam proses berduka sehingga penolakan, marah, tawar-menawar,
partisipan tidak jatuh dalamn kondisi depresi, dan penerimaan.
yang buruk. Pengalaman kehilangan bayi yang
dirasakan oleh partisipan memunculkan
Currie (2014) menyatakan Orang tua respon berupa bangkit dari kesedihan dan
yang kehilangan anaknya akan berusaha sikap/keyakinan terhadap kesehatan.
menggunakan strategi koping untuk Partisipan dalam melalui kehilangan dan
merasionalkan sebuah kehilangan, berduka membutuhkan dukungan sistem
Pengalaman Kehilangan dan Berduka pada Ibu yang Mengalami Kematian Bayi di Depok 135
Zakiyah Mujahidah, Achir Yani S. Hamid dan Yossie Susanti E.P.
Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Prevention National Center For
Metodologi Penelitian Keperawatan Health Statistics National Vital
Panduan Melaksanakan dan Statistics System, 63 (5),1-2.
Menerapkan Hasil Penelitian. Maguire, M. et al. (2014). Grief after
Jakarta: Trans Info Media. second-trimester termination for
Dyregrov, K., Dyregrov, A., Johnsen, I. fetal anomaly: a qualitative study.
(2013). Positive And Negative 91(2015), 234.
Experiences From Grief Group Michal, S. (2008). Coping, Grief
Participation: A Qualitative Study. Management, and Self-Discovery of
68 (1), 45-62. Mothers Who Have Lost Children
Flenady, V., et al. (2014). Meeting the to Sudden Death. Dissertation
needs of parents after a stillbirth or Submitted in Partial Fulfillment of
neonatal death. 121 (Suppl. 4): 138. the Requirements for the Degree of
Gordon, J. (2009). An Evidence-Based Doctor of Philosophy Psychology,
Approach For Supporting Parents Walden University. May. 2008.
Experiencing Chronic Sorrow. Mills, T.A., et al. (2013). Parents’
Pediatric Nursing. 35 (2). experiences and expectations of
Grunnet & Alden. (2008). The meaning care in pregnancy after stillbirth or
of her child's death: A mother's neonatal death: a metasynthesis.
experience of grief. Dissertation 121:945–946.
Submitted to the Faculty of the Olivas, L. (2013). After-Death
Institute for Clinical Social Work in Communication: A Parent Who Has
Partial Fulfillment for the Degree of Lost a Child. Dissertation Submitted
Doctor of Philosophy, Chicago, in Partial Fulfillment of the
Illinois. March. 2008. Requirements for the Degree of
Harris, J. (2015). A Unique Grief. Doctor of Philosophy Counseling
International Journal of Childbirth Psychology. Walden University
Education. 30 (1), 82. November. 2013.
Infant Mortality Situation And Trends Polit, D. F. & Beck, C.T. (2012). Nursing
oleh WHO (2014, Research: Generating And
http://www.who.int, diperoleh Assessing Evidence For Nursing
tanggal 22 november 2014). Practice. 9rd Edition. Philadelphia :
Jawa Barat penyumbang terbesar angka Lippincott Williams & Wilkins.
kematian bayi di Indonesia oleh Tabel profil kota Depok 2013 oleh
Artanti Hendriyana (2013, Dinkes ( http://dinkes.depok.go.id,
http://www.unpad.ac.id, diperoleh diperoleh tanggal 4 Maret 2015).
tanggal 24 November 2014). Tim Pasca Sarjana FIK UI. (2008).
Karger, M. (2014). Exploring Mothers’ Pedoman Penyusunan Tesis
Experiences Over Time Following .Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan
Death of Their Young Child From Universitas Indonesia.
Cancer: Implications For Practice. Townsend, M. C. (2011). Essentials of
A Dissertation Submitted In Partial Psychiatric Mental Health Nursing:
Fulfillment of The Requirements Concepts of Care In Evidence
For The Degree of Doctor of Based Practice . 5 th Edition.
Psychology. University of New Philadeplhia: FA Davis Company.
Jersey. October. 2014. Videbeck, S. L. (2008). Buku Ajar
MacDorman, Mathews, Mohangoo, Keperawatan jiwa. Alih Bahasa:
Zeitlin. (2014). International Komalasari, R. & Hany A. Jakarta:
Comparisons of Infant Mortali ty EGC.
and Related Factors:United States Zupan, J. (2005). Perinatal Mortality in
and Europe, 2010. U.S. Department Developing Country. 352: 2047
of Health and Human Services
Centers For Disease Control And