Disusun oleh :
Raqqi Ihsani Pujatmiko - 01073220154
Dibimbing oleh :
Pendahuluan
Pendahuluan
Paru-paru -> organ pernapasan vital yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan
peredaran darah,
Fungsi paru-paru -> sebagai tempat respirasi (pernapasan) pertukaran oksigen dengan
karbondioksida dalam darah. Paru memperoleh O2 untuk digunakan oleh sel tubuh dan
mengeluarkan CO2 yang diproduksi oleh sel dalam tubuh dan membantu mempertahankan
keseimbangan asam-basa.
Fungsi tersebut bisa dijalankan melalui proses ventilasi, difusi, perfusi dan transport oksigen dalam
darah
Berkurangnya fungsi paru -> berkurangnya kemampuan paru untuk melakukan pertukaran gas.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Fungsi Paru
Proses respirasi: Usaha tubuh untuk memenuhi O2 untuk
proses metabolisme dan mengeluarkan CO2 sebagai hasil
metabolisme
Langkah:
Ventilasi -> Udara secara bergantian dimasukan dan
dikeluarkan dari paru hingga udara dapat ditukar
antara udara dengan oksigen di atmosfer dan alveolus
Ketika glottis terbuka, dan tidak ada udara yang mengalir ke dalam atau
ke luar paru maka tekanan pada semua saluran napas sampai alveoli
sama dengan tekanan atmosfer, yaitu 0 mmHg.
Kapasitas paru : jumlah oksigen yang dapat dimasukkan ke dalam paru seseorang secara maksimal.
Jumlah oksigen yang dapat dimasukkan ke dalam paru --> ditentukan oleh kemampuan compliance
sistem pernapasan.
Semakin baik kerja sistem pernapasan berarti volume oksigen yang diperoleh semakin banyak
Volume dan kapasitas paru
Gangguan paru yang mengalami suatu ketidakmampuan dalam elastisitas paru ataupun
gangguan nafas secara anatomis maupun fungsional --> yang menyebabkan aliran udara
saat respirasi menjadi melambat.
Umumnya terdapat tiga kategori disfungsi respirasi : penyakit paru obtruktif, restriktif dan
obtruktif restriktif (campuran).
Obstruktif
Terjadi apabila kapasitas ventilasi ↓ akibat menyempitnya/menutupnya diameter jalan
nafas/saluran udara pernafasan --> mengakibatkan lebih sulit untuk ekspirasi
Disebabkan oleh debu, udara atau polusi, kebiasaan merokok dan usia.
Pada penyakit paru : PPOK, Asthma, Bronkolitis dan Bronkiektasis. Biasanya ditandai dengan adanya
penurunan FEV1 < 80% dengan FVC > 80% sehingga rasio FEV1/FVC <70%.
Gangguan Fungsi Paru
Restriktif
Terjadinya ↓ fungsi paru --> menyebabkan kekakuan pada paru --> mebatasi atau mempersempit
pengembangan paru-paru --> bisa sangat mempengaruhi kemampuan inspirasi
Gangguan pembatasan --> terjadi jika kapasitas ventilasi ↓ --> akibat menurunnya kapasitas vital.
Contohnya : Sarcoidosis, TB, Pulmonary fibrosis dan Efusi pleura.
Keadaan ini ditandai dengan FVC < 80 % dengan FEV1 <80% dan FEV1/FVC >70%
Kombinasi
Didapatkan hambatan aliran udara dan kesulitan paru untuk berkembang di saat yang bersamaan.
Terjadi pada penyakit paru kronik dengan penyebab campuran.
Ditandai dengan nilai FVC <80% dan FEV1 < 80%
Pemeriksaan Gangguan Fungsi Paru
Kapasitas Vital paksa Paru (FVC) --> jumlah udara maksimal yang dikeluarkan dari satu
tarikan nafas yang melewati paru setelah udara dipenuhi secara maksimal.
Nilai FVC : volume udara yang diekspirasikan setelah melakukan inspirasi secara maksimal dan
kemudian melakukan ekspirasi secara maksimal.
Nilai yang dihasilkan dari pengukuran ini sangat sensitive --> sehingga nilai FVC bisa digunakan untuk
melakukan diagnosa atau menentukan ada atau tidaknya gangguan pada fungsi paru seseorang
menggunakan alat spirometri
Spirometri
Langkah-langkah spirometri
Siapkan alat spirometer dan lakukan kalibrasi sebelum melakukan
pemeriksaan
Pasien harus dalam keadaan sehat, tidak ada infeksi pada saluran
nafas bagian atas, dan pada penderita asma harus dilakukan
pemeriksaansecara hati-hati.
Masukkan data yang diperlukan, yaitu umur, jenis kelamin, tinggi
badan untuk mengetahui nilai prediksinya.
Beri Petunjuk dan lakukan demonstrasi pada tenaga kerja yaitu
pernafasan melalui mulut, tanpa ada udara yang keluar dari
hidung dan celah bibir yang mengatup (mouth tube).
Melakukan pemeriksaan dalam keadaan duduk atau berdiri,
lakukan pernafasan biasa selama tiga kali berturut-turut,
kemudian lakukan tarik nafas sekuat dan sebanyak mungkin.
Setelah itu dengan cepat udara yang udah masuk ke dalam
paru-paru dihembuskan dengan cepat dan dengan sekuat-
kuatnya.
Manuver dilakukan selama tiga kali berturut-turut untuk
mengetahui hasil dari FVC dan FEV1.
Hasil dari pemeriksaan tersebut bisa dilihat dari print out.
Spirometri
Interpretasi hasil dapat dilakukan secara manual dan otomatis --> Saat ini hampir semua interpretasi
dilakukan secara otomatis.
Kategori interpretasi spirometri, yaitu Normal, obstruktif, restriktif, atau kombinasi (combine/mixed).
Gangguan Obstruktif:
Ringan: Jika rasio FEV/FVC 60%-80%
Sedang: Jika rasio FEV/FVC 30%-59%
Berat: Jika rasio FEV/FVC <30%
Gangguan Restriktif
Ringan: Jika FVC 60%-80%
Sedang: Jika FVC 30%-59%
Berat: Jik Jika FVC <30%
Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Paru
Usia
Semakin tua --> semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru.
kebutuhan zat tenaga terus meningkat hingga akhirnya menurun setelah umur 40 tahun, berkurangnya
kebutuhan tenaga tersebut dikarenakan menurunnya kekuatan fisik.
Jenis Kelamin
Pria memiliki paru-paru lebih besar daripada wanita --> akibatnya, jumlah yang lebih besar dari bronkus, luas
permukaan alveolar yang lebih besar, dan kaliber saluran napas yang lebih luas.
Pria mempunyai kapasitas vital paru lebih besar daripada wanita, volume dan kapasitas paru wanita kira-kira
20-25 % lebih kecil daripada kapasitas vital yang dimiliki pria.
Sedangkan kapasitas vital paru rata-rata pada pria dewasa yaitu sebesar 4,8 liter sedangkan pada wanita
dewasa yaitu 3,1 liter
Riwayat penyakit
riwayat penyakit paru akan memperburuk ventilasi perfusi --> alveolus melakukan pertukaran udara secara
sedikit --> mengakibatkan akan ↓ kadar O2 dalam darah
Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Paru
Riwayat Merokok
Kebiasaan merokok memicu munculnya berbagai penyakit yang menyebabkan kematian dengan jangka
panjang dapat merusak sel-sel paru hingga mengakibatkan meningkatnya kemungkinan terkena penyakit
penyakit seperti kanker paru, PPOK dan lainnya
Kesimpulan
Paru-paru merupakan organ pernapasan vital yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan peredaran
darah dalam tubuh manusia
Fungsi paru-paru -> sebagai tempat respirasi pertukaran oksigen dengan karbondioksida dalam darah. Paru
memperoleh O2 untuk digunakan oleh sel tubuh dan mengeluarkan CO2 yang diproduksi oleh sel dalam tubuh.
Volume paru dan kapasitas paru merupakan gambaran fungsi ventilasi sistem pernapasan. Dengan mengetahui
besarnya volume dan kapasitas fungsi paru dapat diketahui besarnya kapasitas ventilasi maupun ada tidaknya
kelainan fungsi paru.
Berkurangnya fungsi paru -> berkurangnya kemampuan paru untuk melakukan pertukaran gas dan menganggu
kerja pernapasan. Ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, merokok
dan faktor eksternal
Salah satu uji fungsi paru dapat dilakukan dengan menggunakan spirometri. Pemeriksaan spirometri dapat
digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan pada paru paru, menentukan kekuatan fungsi paru, juga untuk
menilai gangguan fungsional paru serta beratnya obstruksi, restriksi, dan efek dari pengobatan
@reallygreatsite