Anda di halaman 1dari 19

FAAL PARU

Penyusun : Ilhamsyah Eka Putra Aulia Syukur


20220420193
Respirasi
Respirasi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
• Ventilasi : perpindahan udara ke dan dari paru
• Repirasi eksternal : pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal (atmosfer) dan sel tubuh
(alveolus)
• Transport O2 dan CO2 melalui darah
• Respirasi internal : pertukaran gas antara darah dan jaringan
Fungsi Sistem Respirasi

Empat fungsi utama pernapasan, yaitu :


• Ventilasi paru, yaitu masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli paru
• Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah
• Pengangkutan O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel jaringan tubuh
• Pengaturan ventilasi dan segi lain dari pernapasan
Otot Pernafasan
Mekanisme Pernafasan
Inspirasi Ekspirasi
Respirasi Eksternal
• Seluruh rangkaian kejadian dalam pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal (atmosfer)
dan sel tubuh (alveolus)
• Pertukaran ini dilaksanakan oleh tindakan mekanis bernapas atau ventilasi.
• Kecepatan ventilasi diatur untuk menyesuaikan kebutuhan metabolik tubuh
• O2 dan CO2 dipertukarkan antara udara di alveolus dan darah di dalam kapiler pulmonal melalui
proses difusi.

Respirasi Seluler
• Proses-proses metabolik intrasel yang dilaksanakan di dalam mitokondria, yang menggunakan O2
dan menghasilkan CO2 selagi mengambil energi dari molekul nutrien
RESPIRASI

- EKSTERNAL

- INTERNAL/
SELULER
VOLUME & KAPASITAS PARU
VOLUME
• Volume tidal : vol. udara yang diinspirasi/ diekspirasi setiapkali bernapas normal
(500 ml pada laki-laki dewasa)
• Volume cadangan inspirasi : vol. udara ekstra yang dapat diinspirasi melalui
inspirasi kuat setelah dan tidal normal (3.000 ml)
• Volume cadangan ekspirasi : vol. udara ekstra maksimal yang dapat diekspirasi
melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal (1.100 ml)
• Volume residu : volume udara yang masih tetap beradadalam paru setelah
ekspirasi paling kuat (1.200 ml)

KAPASITAS
• Kapasitas inspirasi : vol. tidal + vol. cadangan inspirasi
• Kapasitas residu fungsional : vol. cadangan ekspirasi + vol. residu
• Kapasitas vital : vol. tidal + vol. cadangan inspirasi + vol.cadangan ekspirasi
• Kapasitas paru total : vol. tidal + vol. cadangan inspirasi +
vol. cadangan ekspirasi + vol. residu
Ruang Rugi
• Sebagian udara yang dihirup, tidak pernah sampai pada daerah pertukaran gas.
Tetapi hanya mengisi saluran napas yang tidak mengalami pertukaran gas,
seperti pada hidung, faring, dan trakea.

• Pada waktu ekspirasi, yang pertama kali dikeluarkan adalah udara dalam ruang
rugi, sebelum udara alveoli sampai ke udara luar. Oleh karena itu ruang rugi
merupakan kerugian untuk pengeluaran gas ekspirasi dan paru
Daya Regang
• Ukuran seberapa banyak perubahan dalam volume paru yang terjadi akibat perubahan
tertentu pada gradien tekanan transmural, yaitu gaya yang meregangkan paru

• Semakin rendah daya regang paru maka semakin besar gradien tekanan transmural yang
harus diciptakan selama inspirasi untuk menghasilkan ekspansi paru normal

• Daya regang paru dapat berkurang oleh sejumlah faktor, misalnya fibrosis paru, ketika
jaringan paru normal diganti oleh jaringan ikat fibrosa
Rekoil Elastik
• Seberapa mudah paru kembali ke bentuknya semula setelah diregangkan

• Mengembalikan paru ke volume pra-inspirasi ketika otot inspirasi melemas pada akhir
inspirasi

• Sifat elastik paru terutama bergantung pada 2 faktor :


- Sejumlah besar serat elastin dalam jaringan ikat paru
- Tegangan permukaan alveolus
Kerja Nafas
• Daya regang paru berkurang (fibrosis paru) : kerja untuk mengembangkan paru menjadi
lebih besar
• Resistensi saluran napas meningkat (PPOK) : diperlukan kerja lebih besar untuk
mengatasi resistensi, sehingga terjadi aliran udara yang adekuat
• Rekoil elastic berkurang (emfisema) : otot-otot abdomen harus bekerja untuk membantu
pengosongan paru, bahkan ketika dalam keadaan istirahat
• Dibutuhkan peningkatan ventilasi (olahraga) : dibutuhkan kerja lebih besar untuk
menghasilkan pernapasan yang lebih dalam dan laju pernapasan yang lebih cepat
TES FAAL PARU
SPIROMETRI
• Menilai fungsi ventilasi, difusi gas, perfusi darah paru dan transport gas O2 dan CO2 dalam
peredaran darah

• Jika seseorang bernapas dari dan ke dalam ruang ini, drum akan naik turun sehingga terekam pada
gulungan kertas yang berputar
Tujuan Spirometri
• Menilai status faal paru (faal paru normal, hiperinflasi, obstruksi, restriksi atau
bentuk campuran)
• Menilai manfaat pengobatan (apakah memberikan perubahan)
• Evaluasi penyakit (perbaikan atau perubahan nilai faal paru)
• Menentukan prognosis
• Menentukan apakah seseorang mempunyai risiko ringan, sedang atau berat
padatindakan bedah
• Menentukan apakah dapat dilakukan tindakan reseksi paru
Prosedur Pemeriksaan Spirometri
• Persiapan alat : mouth piece sekali pakai/ penggunaan berulang
• Persiapan pasien : sebelum pemeriksaan harus bebas dari rokok minimal 2 jam,
tidak boleh makan terlalu kenyang, tidak boleh berpakaian ketat, penggunaan
bronkodilator terakhir minimal 8 jam
• Ruang dan fasilitas : ventilasi yang baik, suhu udara < 17° C atau > 40° C.
Pasien yang dicurigai menderita penyakit infeksi saluran napas dilakukan pada
urutan terakhir dan setelah itu harus dilakukan tindakan antiseptik pada alat
Prosedur Pemeriksaan Spirometri
• Identitas pasien : nama, umur, tinggi badan, berat badan
• Menerangkan kepada pasien (cara bekerjanya alat, perintah yang harus
dilaksanakan, tidak menyakitkan dan dilakukan dengan berdiri)
• Memimpin manuver FVC-FEV : Penderita menghirup udara sebanyak
mungkin dan udara dikeluarkan dengan dihentakkan serta melanjutkannya
sampai ekspirasi maksimal
Prosedur Pemeriksaan Spirometri
• Perhatikan : penjepit hidung terpasang dengan baik, tidak ada kebocoran di
mulut, inhalasi maksimum
• Setelah selesai satu manuver perhatikan grafik yang tergambar.
• Manuver yang tak diterima : terlambat waktu memulai manuver, batuk,
mengakhiri sebelum saatnya selesai, paling sedikit diperlukan 3 manuver yang
baik
INTERPRETASI SPIROMETRI
Terimakas
ih

Anda mungkin juga menyukai