Anda di halaman 1dari 16

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS

REFERAT

MIOMA UTERI PADA KEHAMILAN

PENYUSUN

Ni Wayan Heldha Nurma Santi, S.Ked

J510195082

PEMBIMBING

dr. Alip Sudarmono, Sp.OG

PRODI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Ilmiah Kepaniteraan Klinik FK UMS
REFERAT
Prodi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul : Mioma Uteri Pada Kehamilan


Penyusun : Ni Wayan Heldha Nurma Santi S.Ked, J510195082
Pembimbing : dr. Alip Sudarmono, Sp.OG

Surakarta, 2020
Penyusun

Ni Wayan Heldha Nurma Santi, S.Ked


Menyetujui,
Pembimbing

dr. Alip Sudarmono, Sp.OG


Mengetahui,
Kepala Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMS

dr. Iin Novita N.M., M.Sc., Sp.Pd


Mioma Uteri Pada Kehamilan

Ni Wayan Heldha Nurma Santi*, Alip Sudarmono**

* Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta


** Bagian Penyakit Kandugan dan Kebidaan, RSUD Kabupaten Karangayar

Abstrak
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat,
disebut juga leiomioma, fibromioma, fibroleiomioma, atau fibroid. Mioma uteri
adalah tumor jinak yang berada pada uterus atau organ rahim. Etiologi dari mioma
uteri sampai saat ini belum diketahu i pasti, diduga merupakan penyakit
multifaktorial. Mioma uteri belum pernah (dilaporkan) terjadi sebelum menarke.
Jarang sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak pada
umur 35-45 tahun (kurang lebih 25%). Diagnosis dari mioma uteri dapat ditegakkan
melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada umumnya tidak
dilakukan operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan karena risiko
terjadinya perdarahan tinggi. Meskipun ada banyak komplikasi yang bisa saja terjadi,
pada umumnya banyak ibu hamil dengan mioma uteri memiliki kehamilan yang
normal dan persalinan yang sukses.
Kata kunci: mioma uteri, diagnosis, tatalaksana

Definisi polos, tumor jinak otot rahim, disertai


jaringan ikat, neoplasma yang berasal
Mioma Uteri adalah neoplasma
dari otot uterus yang merupakan jenis
jinak yang berasal dari otot uterus dan
tumor uterus yang paling sering, dapat
jaringan ikat, disebut juga leiomioma,
bersifat tunggal, ganda, dapat mencapai
fibromioma, fibroleiomioma, atau
ukuran besar, biasanya mioma uteri
fibroid.(1,13) Mioma uteri adalah tumor
banyak terdapat pada wanita usia
jinak yang berada pada uterus atau organ
reproduksi terutama pada usia 35 tahun.
rahim.(3,5,9)
(1)
Dari berbagai pengertian dapat
disimpulkan bahwa mioma uteri adalah
Klasifikasi
suatu pertumbuhan jinak dari otot – otot

1
Klasifikasi mioma uteri dapat Perlengketan dengan
berdasarkan lokasi dan lapisan uterus usus, omentum, atau
yang terkena: mensenterium di sekitarnya
1. Lokasi(8) menyebabkan sistem peredaran
Cervical (2,6%), umumnya darah diambil alih dari tangkai
tumbuh ke arah vagina ke omentum. Akibatnya tangkai
menyebabkan infeksi. Isthmica makin mengecil dan terputus,
(7,2%), lebih sering menyebabkan sehingga mioma akan terlepas
nyeri dan gangguan traktus dari uterus sebagai massa tumor
urinarius. Corporal (91%), yang bebas dalam rongga
merupakan lokasi paling sering peritoneum. Mioma jenis ini
terjadi dan seringkali tanpa gejala. dikenal sebagai jenis parasitik.
2. Lapisan Uterus(8, 10,11,12) b. Mioma Uteri Intramural
Mioma uteri pada daerah Mioma uteri pada
korpus, sesuai dengan lokasinya intramural sering tidak
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: memberikan gejala klinis yang
a. Mioma Uteri Subserosa berarti kecuali rasa tidak enak
Lokasi tumor di subserosa karena adanya massa tumor di
korpus uteri dapat hanya sebagai daerah perut sebelah bawah.
tonjolan saja, dapat pula sebagai Kadang kala tumor tumbuh
satu massa yang dihubungkan sebagai mioma subserosa dan
dengan uterus melalui tangkai. kadang – kadang sebagai mioma
Pertumbuhan ke arah lateral submukosa. Di dalam otot rahim
dapat berada di dalam dapat besar (jaringan ikat
ligamentum latum dan disebut dominan) atau lunak (jaringan
sebagai mioma intraligamenter. otot rahim dominan).
Mioma yang cukup besar akan c. Mioma Uteri Submukosa
mengisi rongga peritonial Terletak dibawah
sebagai suatu massa. endometrium. Dapat pula
bertangkai maupun tidak. Mioma

2
bertangkai dapat menonjol Berpendapat bahwa estrogen
melalui kanalis servikalis, dan sebagai faktor etiologi, mengingat
pada keadaan ini mudah terjadi bahwa :
torsi atau infeksi. Tumor ini a. Mioma uteri sering kali tumbuh
memperluas permukaan ruang lebih cepat pada masa hamil
rahim. b. Neoplasma ini tidak pernah
Dari sudut klinik, ditemukan sebelum monarche
mioma uteri submukosa c. Mioma uteri biasanya mengalami
mempunyai arti yang lebih atrofi sesudah menopause
penting dibandingkan dengan d. Hiperplasia endometriumsering
jenis yang lain. Pada mioma ditemukan bersama dengan
uteri subserosa ataupun mioma uteri
intramural walaupun ditemukan 2. Teori Cellnest atau genitoblas
cukup besar tetapi sering kali Terjadinya mioma uteri itu
memberikan keluhan yang tidak tergantung pada sel-sel otot imatur
berarti. Sebaliknya pada jenis yang terdapat pada cell nest yang
submukosa walaupun hanya selanjutnya dapat dirangsang terus
kecil selalu memberi keluhan menerus oleh estrogen.
perdarahan melalui vagina.
Perdarahan sulit berhenti Epidemiologi
sehingga sebagai terapinya Berdasarkan otopsi, Novak
dilakukan histerektomi. menemukan 27% wanita berumur 25
tahun mempunyai sarang mioma, pada
Etiologi wanita yang berkulit hitam ditemukan
lebih banyak.(10) Sebanyak 20% dari
Faktor-faktor penyebab mioma uteri
wanita kulit putih dan 50% dari wanita
belum diketahui, namun ada 2 teori
kulit hitam dengan usia di atas 30
yang berpendapat:
tahun mengalami mioma uteri.(1)
1. Teori Stimulasi
Mioma uteri belum pernah
(dilaporkan) terjadi sebelum menarke.

3
Jarang sekali mioma ditemukan pada tetapi menurun setelah menopause.
wanita berumur 20 tahun, paling Perempuan nulipara mempunyai risiko
banyak pada umur 35-45 tahun yang tinggi untuk terjadinya mioma
(kurang lebih 25%). Setelah uteri, sedangkan perempuan multipara
menopause hanya kira-kira 10% mempunyai risiko relatif menurun
mioma yang masih bertumbuh. Di untuk terjadinya mioma uteri.(16,17)
Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39 Pukka dan kawan-kawan
– 11,7% pada semua penderita melaporkan bahwa jaringan mioma
ginekologi yang dirawat.(10,3) uteri lebih banyak mengandung
Mioma uteri terjadi pada 20% reseptor estrogen jika dibandingkan
wanita di atas 35 tahun.(2) Insiden dengan miometrium normal.
terjadinya mioma pada kehamilan Pertumbuhan mioma uteri bervariasi
berkisar antara 0,3 – 2,6%.(9) pada setiap individu, bahkan pada
nodul mioma pada uterus yang sama.
Patogenesis Perbedaan ini berkaitan dengan jumlah
reseptor estrogen dan reseptor
Etiologi yang pasti terjadinya
progesteron. Meyer dan De Snoo
mioma uteri sampai saat ini belum
mengemukakan patogenesis mioma
diketahui. Stimulasi estrogen diduga
uteri dengan teori cell nest atau
sangat berperan untuk terjadinya
genitoblas. Pendapat ini lebih lanjut
mioma uteri. Hipotesis ini didukung
diperkuat oleh hasil penelitian Miller
oleh adanya mioma uteri yang banyak
dan Lipschutz yang mengatakan
ditemukan pada usia reproduksi dan
bahwa terjadinya mioma uteri
kejadiannya rendah pada usia
bergantung pada sel-sel otot imatur
menopause. Ichimura mengatakan
yang terdapat pada cell nest yang
bahwa hormon ovarium dipercaya
selanjutnya dapat dirangsang terus
menstimulasi pertumbuhan mioma
menerus oleh estrogen.(16,17)
karena adanya peningkatan insidennya
setelah menarke. Pada kehamilan, Manifestasi klinis
pertumbuhan tumor ini makin besar,

4
Nyeri abdomen dapat disebabkan menoragia. Miometrium yang
oleh torsi, degenerasi, atau perdarahan berdekatan dengan mioma mengalami
di dalam tumor. Nyeri kram dapat kompresi vena yang mengarah kepada
disebabkan oleh kontraksi uterus formasi venous lake di dalam
sebagai upaya untuk mengeluarkan miometrium sekaligus mempengaruhi
suatu polip fibroid melalui kanalis corak perdarahan.(14)
servikalis.(10,14) Berhubungan dengan lokasi
Rasa nyeri bukan merupakan mioma di antara miometrium, fibroid
gejala khas tetapi dapat timbul karena dapat bertumbuh besar sehingga
gangguan sirkulasi darah pada sarang menekan organ yang berdekatan dan
mioma, yang disertai nekrosis mengganggu fungsi pelvik. Oleh
setempat dan peradangan. Pada karena itu, penderita akan mengalami
pengeluaran mioma submukosa yang sakit di bagian bawah abdominal, sakit
akan dilahirkan, pertumbuhannya yang belakang atau masalah berkemih.(14)
menyempitkan kanalis servikalis dapat Gangguan penekanan dari
menyebabkan dismenore.(10,14) mioma tergantung dari besar dan
Lokasi mioma penting dalam lokasi mioma uteri. Penekanan pada
menentukan tingkat keparahan kandung kemih akan menyebabkan
perdarahan yang berhubungan dengan poliuri, pada uretra dapat
fibroid. Mioma submukosa dapat menyebabkan retensio urin, pada
meningkatkan terjadinya menoragia ureter dapat menyebabkan hidroureter
baik secara efek lokal terhadap dan hidronefrosis, pada rektum dapat
endometrium atau alterasi menyebabkan obstipasi dan tenesmia,
endometrium terhadap permukaan pada pembuluh darah dan pembuluh
fibroid. Namun, tak bukti dari limfe di panggul dapat menyebabkan
histeroskopik atau mikroskopik yang edema tungkai dan nyeri panggul.(10,14)
menyokong hipotesa ini.(14) Ukuran fibroid yang sangat besar
Perubahan dari vaskular dapat dapat mengganggu kehamilan karena
menjadi mekanisme yang berpotensi mioma mengambil terlalu banyak
terhadap fibroid dalam mempengaruhi ruang. Tambahan pula, fibroid dapat

5
bertambah besar sehingga penderita Ada beberapa faktor yang di duga kuat
yang tidak hamil dapat menyerupai sebagai faktor risiko terjadinya mioma
wanita hamil.(14) uteri, yaitu:
Infertilitas dapat terjadi apabila a. Umur

sarang mioma menutup atau menekan Mioma uteri jarang terjadi

pars interstisialis tuba, sedangkan pada usia kurang dari 20 tahun,

mioma submukosa memudahkan ditemukan sekitar 10% pada wanita


berusia lebih dari 40 tahun. Tumor
terjadinya abortus oleh karena distorsi
ini paling sering memberikan gejala
rongga uterus.(10,14)
klinis antara 35-45 tahun.(1)
Wanita dengan mioma subserosa
b. Riwayat Keluarga
dan mioma intramural tidak
Adanya riwayat keluarga
mempunyai risiko infertilitas
dengan mioma meningkatkan faktor
walaupun sub analisis dari 4000 pasien
risiko. Jika seorang ibu mempunyai
mengarah kepada penurunan kadar
mioma, maka risiko yang dihadapi
implantasi yang signifikan. Presentasi
putrinya sekitar 3 kali lebih tinggi
mioma submukosa menghasilkan 68%
berbanding dengan yang tidak
penurunan implantasi dan 73%
memiliki riwayat keluarga.(1)
penurunan kehamilan klinis. Ini adalah
c. Paritas
penting bagi menunjukkan dari meta-
Lebih sering terjadi pada
analisis bahwa tak ada makna yang
nullipara atau wanita yang relatif
signifikan dalam peningkatan
intertil, tetapi sampai saat ini belum
infertilitas pada wanita dengan jumlah
diketahui apakah infertilitas
fibroid yang banyak atau lokasi
menyebabkan mioma uteri atau
leiomioma. Kebanyakan peneliti sebaliknya mioma uteri yang
menyokong kepada konsep fibroid dan menyebabkan infertilitas, atau apakah
fertilitas dengan penurunan signifikan kedua keadaan ini saling
dari lokasi anatomik submukosa mempengaruhi.(1)
kepada intramural kepada subserosa.(14) d. Ras dan Etnik

Faktor Risiko Statistik menggambarkan


wanita dari Afrika-Amerika

6
mempunyai 3 hingga 5 kali lipat ukuran mioma. Efek estrogen pada
risiko mengalami fibroid pertumbuhan mioma mungkin
berbanding wanita kulit putih. berhubungan dengan respon mediasi
Seperti yang disebutkan di atas, oleh estrogen terhadap reseptor dan
sebanyak 20% dari wanita kulit putih faktor pertumbuhan lain. Terdapat
dan 50% dari wanita kulit hitam bukti peningkatan produksi reseptor
dengan usia di atas 30 tahun progesterone, faktor – faktor yang
mengalami mioma uteri. (1,14) distimulasi oleh estrogen. Anderson
e. Obesitas dkk, telah mendemonstrasikan

Obesitas akan menjurus munculnya gen yang distimulasikan

kepada peningkatan BMI sekaligus oleh estrogen lebih banyak pada

meningkatkan risiko kejadian dan mioma dari pada miometrium


normal, yang mana hal ini mungkin
perkembangan mioma.(1,14)
penting pada perkembangan mioma.
f. Makanan
Namun bukti – bukti masih kurang
Makan daging yang
menyakinkan karena tumor ini tidak
berlebihan dapat meningkatkan
mengalami regresi yang bermakna
risiko terjadinya mioma. Makan
setelah menopause sebagaimana yang
makanan mengandungi sayuran
disangka. Lebih daripada itu, tumor
hijau dapat melindungi wanita dari
ini kadang – kadang berkembang
pertumbuhan mioma.(1,14)
setelah menopause bahkan setelah
g. Fungsi Ovarium
ooforektomi bilateral pada usia dini.
Diperkirakan ada korelasi (1)

antara hormon estrogen dengan


pertumbuhan mioma, dimana uteri
Diagnosis dan Pemeriksaan
muncul setelah menarke, berkembang
Penunjang
saat kehamilan dan mengalami
regresi setelah menopause. Diagnosis dari mioma uteri dapat
Pemberian agonis GnRH dalam ditegakkan melalui pemeriksaan fisik
waktu lama sehingga terjadi dan pemeriksaan penunjang lain.
hipoestrogenik dapat mengurangi 1. Pemeriksaan Fisik

7
a. Palpasi abdomen didapatkan sewaktu palpasi. Konsistensi
massa tumor di abdomen bagian padat dan kenyal.(1,14)
bawah serta pergerakan tumor 2. Pemeriksaan Penunjang
dapat terbatas atau bebas, teraba a. USG dan MRI
suatu massa pelvis yang besar, Untuk menentukan
midline, irregular-contoured jenis tumor, lokasi mioma,
mobile dengan karakteristik hard ketebalan endometrium, dan
feel atau keras.(1,14) keadaan adneksa dalam rongga
b. Pemeriksaan ginekologik pada pelvis. Pelvis ultrasonografi
rahim dengan pemeriksaan digunakan untuk memastikan
bimanual didapatkan tumor (bila perlu) kehadiran mioma
tersebut menyatu dengan rahim uteri, tetapi biasanya ditegakkan
atau mengisi kavum douglas. secara klinis. Komponen mioma
Pada pemeriksaan ini, pemeriksa sering terlihat hipoekogenik dan
memeriksa ukuran uterus dengan penampakan yang konsisten
meletakkan dua jari dari sebelah dengan mioma yang melalui
tangan ke dalam vagina degenerasi. Struktur adneksal
sedangkan tangan yang termasuk ovari dapat dibedakan
berlawanan memberi sedikit dari tumor. Mioma juga dapat
penekanan dari atas abdomen. dideteksi dengan MRI, tetapi
Jika terdapat fibroid, uterus akan pemeriksaan ini lebih mahal dan
teraba lebih besar atau uterus tidak memvisualisasi uterus
akan membesar mengarah ke sebaik USG. MRI berguna untuk
kawasan yang tidak sepatutnya. evaluasi mioma yang berukuran
Pada pemeriksaan dapat besar karena ultrasonografi tidak
ditemukan pembesaran uterus dapat menggambarkannya.
yang irregular dan mengeras atau Untungnya, leiomiosarkoma
protrusi batu bulat (cobblestone) sangat jarang karena USG tidak
yang dapat teraba agak keras dapat membedakannya dengan
mioma dan konfirmasinya

8
membutuhkan diagnosa jaringan. (ASRM) indikasi pembedahan pada
CT scan merupakan pasien dengan mioma uteri adalah.
(7,16,17)
kontraindikasi oleh karena
radiasi.(1,14,17) 1. Perdarahan uterus yang tidak
b. Laparoskopi untuk mengevaluasi respon terhadap terapi konservatif.
massa pada pelvis.(14) 2. Sangkaan adanya keganasan.
3. Pertumbuhan mioma pada masa
Penatalaksanaan menopause.
4. Infertilitas karena gangguan ada
Pada umumnya tidak dilakukan
cavum uteri maupun karena oklusi
operasi untuk mengangkat mioma
tuba fallopi.
dalam kehamilan karena risiko
5. Nyeri dan penekanan yang sangat
terjadinya perdarahan tinggi. Demikian
mengganggu.
pula tidak dilakukan abortus
6. Gangguan berkemih maupun
provokatus.
obstruksi traktus urinarius.
Pada usia kehamilan 12 – 22
7. Anemia akibat perdarahan
minggu, suplai darah ke mioma dapat
terhenti menyebabkan terjadinya
Tindakan pembedahan yang
degenerasi merah. Apabila terjadi
dilakukan adalah miomektomi dan
degenerasi merah pada mioma,
juga histerektomi.
biasanya sikap konservatif dengan
a. Miomektomi
istirahat-baring dengan pengawasan
Miomektomi dengan
yang ketat memberi hasil yang cukup
indikasi harus dilakukan segera
memuaskan. Terapi pembedahan pada
karena ditakutkan akan
mioma uteri dilakukan terhadap
membahayakan nyawa maternal
mioma yang menimbulkan gejala.
dan jika perlu harus dilakukan
Menurut American College of
terminasi kehamilan. Akan tetapi
Obstetricans and
miomektomi yang tanpa indikasi
Gynecologists(ACOG) dan American
bisa ditunda sehingga umur
Society for Reproductive Medicine
kehamilan menjadi aterm.

9
Pada umumnya miomektomi lebih luas sehingga penanganan
tidak dilakukan bersamaan dengan pada perdarahan yang mungkin
seksio sesarea karena dapat terjadi timbul dapat ditangani dengan
perdarahan yang massif sewaktu segera. Namun resiko
operasi sebagai akibat miomektomi secara laparotomi
vaskularisasi bertambah, dan juga adalah bisa terjadi perlengketan
operasi akan berlangsung yang besar sehingga dapat
berlangsung lebih lama karena ada mempengaruhi faktor fertilitas
kemungkinan teknik operasi yang pada pasien. Disamping itu juga,
sulit.(6) waktu penyembuhan pasca operasi
Kebanyakan tumor terletak juga lebih lama.
pada uterus bagian atas (sekitar Pada miomektomi secara
30-50% kasus) yang histeroskopi, biasanya dilakukan
memungkinkan persalinan pada mioma submukosum yang
pervaginam. Cuma terdapat terletak pada kavum uteri. Alat
beberapa kasus yang mana histeroskop akan dimasukkan
tumornya terletak di bagian uterus melalui serviks dan mengisi
bawah dan ini bisa menghalangi kavum uteri dengan cairan untuk
jalan lahir dan harus dilakukan memperluas dinding uterus.
Seksio Caesaria. Keuntungan teknik ini adalah
Miomektomi sering dilakukan waktu penyembuhan pasca operasi
pada wanita yang ingin lebih cepat(2 hari). Komplikasi
mempertahankan fungsi operasi yang serius jarang terjadi
reproduksinya. Tindakan namun dapat timbul perlukaan
miomektomi dapat dilakukan pada dinding uterus dan terjadinya
dengan laparotomi, histeroskopi ketidakseimbangan elektrolit dan
maupun dengan laparoskopi.(16) perdarahan.
Keuntungan pada Pada miomektomi secara
pembedahan secara laparotomy laparoskopi dilakukan untuk
adalah lapangan pandang operasi mengangkat mioma yang

10
bertangkai di luar kavum uteri dan Histerektomi perabdominal
mioma subserosum yang terletak dapat dilakukan dengan 2 cara
di luar kavum uteri. Alat yaitu total abdominal histerektomi
laparoskop dimasukkan kedalam (TAH) dan subtotal abdominal
abdomen melalui insisi yang kecil histerektomi (STAH). STAH
pada dinding abdomen. dilakukan untuk menghindari
Keuntungan teknik ini adalah daripada terjadinya perdarahan
waktu penyembuhan pasca operasi yang massif, trauma pada ureter,
yang lebih cepat(2-7 hari). Resiko kandung kemih dan rektum.
daripada teknik ini bisa terjadi Histerektomi dapat
perlengketan,trauma terhadap dilakukan melalui pendekatan dari
organ sekitar seperti usus, vagina, dimana tindakan operasi
ovarium, dan rektum. tidak melalui insisi pada abdomen.
Miomektomi dengan teknik ini Oleh karena pendekatan operasi
sehingga sekarang merupakkan tidak melalui abdominal, maka
prosedur standar bagi wanita histerektomi vaginal tidak terlihat
dengan mioma uteri yang masih sikatriks sehingga memuaskan
ingin mempertahankan fungsi pasien dari segi kosmetik. Selain
reproduksinya. itu kemungkinan terjadinya
b. Histerektomi perlengketan pasca operasi juga
Pada mioma uteri, sebesar lebih minimal dan waktu
30% dari seluruh kasus dilakukan penyembuhan lebih cepat
histerektomi. Teknik ini dilakukan berbanding yang menjalani
pada pasien dengan indikasi bila histerektomi abdominal.
didapati keluhan menorrhagia, Pengangkatan seluruh
metrorhagia, keluhan obstruksi uterus dengan mioma juga dapat
pada traktus urinarius dan ukuran dilakukan dengan laparoskopi.
uterus sebesar usia kehamilan 12- Ada beberapa teknik histerektomi
14 minggu. laparoskopi. Pertama adalah
histerektomi vaginal

11
(Laparoscopically assisted pendekatan, prosedur histerektomi
vaginal hysterectomy/LAVH). laparoskopi memiliki kelebihan di
Pada prosedur tindakan ini mana resiko perdarahan yang lebih
dilakukan untuk memisahkan minimal, waktu penyembuhan yang
adneksa dari dinding pelvik dan lebih cepat dan angka morbiditas yang
memotong mesosalfing kea rah lebih rendah dibanding prosedur
ligamentum di bagian bawah. histerektomi abdominal.
Kedua, teknik classic intrafascial
serrated edged macromorcellated Prognosis
hysterectomy (CISH) tanpa Meskipun ada banyak
colpotomy. Prosedur ini komplikasi yang bisa saja terjadi, pada
merupakan modifikasi dari STAH, umumnya banyak ibu hamil dengan
dimana lapisan dalam dari serviks mioma uteri memiliki kehamilan yang
dan uterus direseksi dengan normal dan persalinan yang sukses.(7)
menggunakan morselator. Dengan
Daftar pustaka
prosedur ini diharapkan dapat
mempertahankan integritas lantai
1. Ronald SG, Beth YK, Arthur FH,
pelvik dan mempertahankan aliran
Ingrid N.
darah pada pelvik untuk mencegah
Leiomyomata.In:Danforth’s
prolapsus. Keuntungan dari CISH
Obstetrics and Gynecology 10th
adalah untuk mengurangi resiko
ed. P: 916-32
trauma pada ureter dan kadung
2. Edmonds DK. Uterine
kemih, perdarahan lebih minimal,
Leiomyomata. In: Dewhurst’s
waktu operasi lebih cepat, resiko
Textbook of Obstetrics &
infeksi lebih minimal dan waktu
Gynaecology.7th ed. P: 638-42
(16)
penyembuhan lebih singkat.
3. Katz VL,Lentz GM,Lobo
Dari tulisan ini dapat disimpulkan
RA,Gershenson DM.Leiomyomas.
bahwa terapi yang terbaik untuk
In:Comprehensive Gynecology 5th
mioma uteri adalah melakukan
ed.
histerektomi. Dari berbagai

12
4. Uterine Fibroids.In:National 10. Bajekal N, Li TC. Fibroids,
Institute of Child Health and Infertility, and Pregnancy
Human Development. Available at Wastage. Human Reproduction
http://www.nichd.nih.gov. Update 2000; 6(6): 614-20
5. Baumgarten G. Myoma and 11. Rayburn WF, Carey JC, eds.
Pregnancy. Zentralbl Gynakol Masalah-Masalah Ginekologi
1975; 97(12): 729-33 yang Umum. Dalam: Obstetri dan
6. Departemen Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya
Ginekologi FKUI RSCM. Mioma Medika; 2001 p. 268-70
Uteri dan Kehamilan. [cited on 12. Sawaludin SE. Hubungan Jumlah
2012 March 20th]. Available at Paritas dengan Mioma Uteri di
http://obgyn- RSUP H Adam Malik pada Tahun
rscmfkui.com/berita.php?id=351 2011. [cited on 2012 March 28th].
7. Universitas Sumatra Utara. Available at:
Definisi Kehamilan. [cited on http://repository.usu.ac.id/handle/
2012 March 20th]. Available at 123456789/31677
http://repository.usu.ac.id/bitstrea 13. Pangemanan WT. Penyakit
m/123456789/25471/.../Chapter Neoplasma. Dalam: Saifuddin
%20II.pdf AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro
8. Keleher KC. Uterine Myoma in GH, eds. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Pregnancy: Two Case Reports. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Journal of Nurse-Midwifery 1988; Prawirohardjo; 2010 p. 891-4
33(6): 285-8 14. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R,
9. Sutoto MSJ. Tumor Jinak pada Wardhani WI, Setiowulan W, eds.
Alat-alat Genital. Dalam: Ilmu Kandungan. Dalam: Kapita
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1.
Rachimhadhi T, eds. Ilmu Jakarta: Media Aesculapius; 2001
Kandungan. Jakarta: Yayasan p. 387-8
Bina Pustaka Sarwono 15. Lee HJ, Norwitz ER, Shaw J.
Prawirohardjo; 1999 p. 338-45 Contemporary Management of

13
Fibroids in Pregnancy. Rev Obstet
Gynecol 2010; 3(1): 20-27
16. Wallach EE,Vlahos NF.Uterine
Myomas:An overview of
development,clinical features and
management.In:Journal of
American College of Obstetricians
and Gynecologist.2004
17. Hadibroto BR.Mioma
Uteri.In:Majalah kedokteran
nusantara. Departemen Obstetri
dan Ginekologi FKUSU.2005
18. The Management of Uterine
Leiomyomas. In: SOGC Clinical
Practice Guidelines Journal.May
2003
19. Abdominal
myomectomy,hysteroscopy
myomectomy,laparoscopic
myomectomy.In:Uterine fibroids
blog.Available at:
http://www.myomectomy.net/
20. Total or partial abdominal
hysterectomy. Available at:
http://hystersisters.com/vb2/view_

14

Anda mungkin juga menyukai