Anda di halaman 1dari 35

Kelompok 2 : Zeolit

Wifdatun Nisa (1797204032)


Syifa Sihabul Fahmi (1797204023)
Fitri Nikmaturrofidah (1797204026)
Baiq Afifatul Adiyani (1797204004)
Deswita Aji Astuti (1797204022)
Dewi Mukhlisotin (1797204025)
Hidayatulloh (1797204018)
PENDAHULUAN
Penemuan zeolit di dunia dimulai dengan ditemukannya stilbite
pada tahun 1756 oleh seorang ilmuwan bernama A. F. Constedt.
Constedt menggambarkan kekhasan mineral ini ketika berada
dalam pem anasan terlihat seperti mendidih karena Molekulnya
kehilangan air dengan sangat cepat. Sesuai dengan sifatnya
tersebut maka mineral ini diberi nama. zeolit yang berasal dari dua
kata Yunani, Zeo artinya mendidih dan lithos artinya batuan. Diberi
nama zeolit karena sifatnya yaitu mendidih dan mengeluarkan uap
jika dipanaskan
Pengertian Zeolit
 Zeolit adalah mineral kristal alumina silikat terhidrat dengan kation
natrium, kalium dan barium yang tersusun atas tetahedral alumina [AIO4]5-
dan silika [SiO4]4- yang membentuk struktur bermuatan negatif dan
berongga terbuka atau berpori.
 Secara umum Zeolit memiliki srtuktur melekular yang unik, dimana atom
silikon dikelilingi oleh 4 atom oksigen sehingga membentuk semacam
jaringan dengan pola teratur. Di beberapa jaringan tersebut, atom Silikon
digantikan degan atom Aluminium yang terkoordinasi dengan 3 atom
Oksigen. Atom Aluminium ini memiliki muatan 3+, sedangkan Silikon
sendiri memiliki muatan 4+.
 substitusi Si oleh Al (keberadaan atom Aluminium) ini yang
menyebababkan Zeolit memiliki muatan negatif, sehingga sangat
dimungkinkan untuk dimasuki oleh gugus kation logam-logam alkali dan
alkali tanah. Muatan negatif inilah yang menyebabkan Zeolit mampu
mengikat kation.
Tersusun dari apakah Zeolit ?
 Unit pembentuk kerangka utama zeolit
adalah tetrahedral, pusatnya ditempati
oleh atom silikon (Si) atau atom
aluminium (Al), dengan empat atom
oksigen di sudut-sudutnya. Setiap
atom oksigen menjadi bagian dari dua
tetrahedral.
 Secara umum rumus kimia zeolit
dapat dituliskan sebagai berikut:

Mx/n[(AlO2)x(SiO2)y]mH2O

M = kation bermuatan n
X = jumlah AlO2
Y = jumlah SiO2 y>x
(AlO2)x(SiO2)y]mH2O = kerangka zeolit
bermuatan negatif
H2O = molekul air yang terhidrat
Fungsi Zeolit
1. Sebagai agen pendehidrasi/Desorpsi

2. sebagai pelunak air (water softener)

3. Sebagai penukar ion (cation exchangers)

4. Sebagai penyaring/Pemisah (molecular seives)

5. Sebagai penyerap (adsorben)

6. Sebagai katalisator

7. Sebaai Pengering (drying agents)


1. Sebagai agen Pendehidrasi (Desorpsi)

 Desorpsi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk melepaskan


molekul-molekul air dari kristal sehingga terbentuk rongga dengan
permukaan yang lebih besar dan tidak lagi terlindungi oleh sesuatu yang
berpengaruh terhadap proses adsorpsi.
 Fungsi dari proses dehidrasi yaitu melepaskan molekul air apabila
dipanaskan tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air dalam udara
lembab.
 Pada umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi
kerangka dasarnya tidak mengalami perubahan secara nyata. Molekul
air dapat dikeluarkan secara reversibel.
Lanjutan...
 Kristal zeolit normal mengandung molekul air yang berkoordinasi dengan
kation penyeimbang. Zeolit dapat didehidrasi dengan memanaskannya.
 Pada keadaan ini kation akan
berpindah posisi menuju tempat
yang bilangan koordinasinya lebih
rendah.
 Zeolit terdehidrasi digunakan
sebagai bahan pengering (drying
agents) yang sangat baik.
Penyerap air akan membuat kation
kembali menuju keadaan
koordinasi tinggi.
 Zeolit yang sudah mengalami
pemanasan ini disebut Zeolite
Teraktivasi Fisika artinya Zeolite
terdehidrasi atau Zeolit yang
kelihangan air.
2. Sebagai Penukar Ion (cation exchangers)
 Penukaran ion dalam zeolit merupakan proses dimana ion zeolit asli diganti
dengan kation lain dan larutan.
 Kation pada pori berperan sebagai
penetral muatan zeolit. Kation ini dapat
bergerak bebas sehingga dapat
dengan mudah terjadi pertukaran ion.
Mekanisme pertukaran kation
tergantung pada ukuran, muatan dan
jenis zeolitnya.
 Zeolit-A dengan ion Na+ dapat
digunakan sebagai pelunak air (water
softener) menggantikan polipospat
yang dapat menimbulkan kerusakan
ekologi, digunakan untuk mengisolasi
strontinum untuk membersihkan zat
radioaktif dan digunakan juga untuk
mengurangi tingkat pencemaran logam
berat seperti Pb, Cd, Zn, Cu2+, Mn2+,
Ni2+ pada lingkungan.
3. Sebagai Penyaring/Pemisah
(molecular seives)
 Yaitu mampu memisahkan ion atau molekul gas dengan ukuran tertentu
sehingga sering disebut dengan molecular sieve / molecular mesh yang
artinya saringan molekuker
 Zeolit yang terdehidrasi akan mempunyai struktur pori terbuka dengan
internal surface area yang besar sehingga kemampuan mengadsorbsi
substansi molekul selain air semakin tinggi. Sifat inilah yang menjadikan
zeolit mempunyai kemampuan penyaringan yang sangat spesifik yang
dapat digunakan untuk pemurnian dan pemisahan.
 Zeolit juga digunakan sebagai penyaring molekular dan dapat digunakan
sebagai adsorben zat warna brom untuk pemucat minyak sawit mentah.
Lanjutan...

 Bila zeolit dipanaskan maka air akan keluar


sehingga zeolit tersebut dapat berfungsi
sebagai penyerap gas/uap cairan.
 Peran Zeolit sebagai penyaring atau
pemisah molekul didasarkan pada
perbedaan bentuk, ukuran, dan polaritas
molekul yang disaring.
 Sifat ini disebabkan zeolit mempunyai pori
dengan ukuran tertentu. Molekul yang
berukuran lebih kecil dapat dimasukkan
kedalam pori sedangkan yang berukuran
lebih besar dari pori akan tertahan.
4. Sebagai Penyerap (Adsorben)

 Yaitu Mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya. Zeolit
mempunyai kapasitas yang tinggi sebagai penjerap (adsorben).
Molekul atau zat yang dijerap akan menempati posisi pori.
 Daya serap (absorbsi) zeolit tergantung dari jumlah pori dan luas
permukaan. Molekul-molekul dengan ukuran lebih kecil dari pori yang
mampu terjerap oleh zeolit.
Lanjutan...
 Contoh: Alkohol seperti fenol
adalah zat pengotor yang bersifat
racun bagi manusia. Air yang
mengandung fenol dapat
dibebaskan dari fenol dengan
melewatkan air dalam Zeolit
teraktivasi.
 Fenol yang terkandung dalam air
akan  teradsorpsi dan menempati
posisi pori-pori. Sehingga
konsentrasi fenol dalam air
menjadi kurang.
5. Sebagai Katalistor

 Zeolit marupakan katalisator yang


baik karena mempunyai pori-pori
yang besar dengan permukaan
yang luas dan memiliki sisi aktif.
 Reaksi katalitik dipengaruhi oleh
ukuran mulut rongga dan sistem
alur, karena reaksi ini tergantung
pada difusi pereaksi dan hasil
reaksi.
 Sifat sebagai katalis didasarkan
pada adanya ruang kosong yang
dapat digunakan sebagai katalis
ataupun sebagai penyangga katalis
untuk reaksi katalitik.
Sifat dan Karakteristik

 Mampu mendehidrasi dengan


derajat tinggi
 Porositas: 0,31
 Ringan
 Volume berpori: 0,28-3 gr
 Mampu menukar ion yang tinggi
 surface area: 1-20 m2/gr
 Menghantar istrik
 Jari-jari makropori: 30-100
 Dapat mengadsorpsi uap dan
gas
 Mempunyai sifat katalistik
Pembagian Zeolit

Zeolit alam

Zeolit Sintesis
Zeolit Alam
 Zeolit alam mengandung kation-kation K+, Na+, Ca+ atau Mg2+
 Zeloit alam terbentuk karena adanya proses kimia dan fisika
yang kompleks dari batuan-batuan yang mengalami berbagai
macam perubahan di alam.
 Secara geologi endapan zeolit terbentuk karena proses
sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau yang
bersifat alkali, proses diagenetik dan proses hidrothermal.
Zeolit alam dapat terbentuk oleh:

1. Endapan sedimen vulkanik

2. Endapan zeolit yang berasal


dari hasil alterasi air tanah

3. Endapan zeolit jenis


diagenetik

4. Endapan zeolit jenis


hidrotermal
1. Endapan sedimen vulkanik
 Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh zona mineralogi secara lateral.
Keadaan ini diakibatkan oleh perubahan komposisi air danau yaitu
mulai dari indikasi debu vulkanik yang tidak mengalami alterasi dan
tersingkap pada batas cekungan danau, kemudian diikuti oleh zona
zeolit yang pada akhirnya terbentuk zona natrium feldsfar ditengah-
tengah cekungan. Endapan zeolit jenis ini mempunyai struktur yang
sangat sederhana dengan ketebalan hanya beberapa cm hingga
beberapa m.
 Daerah penyebaran cukup luas dan mempunyai konsentrasi tinggi
untuk jenis mineral zeolit tertentu. Endapan ini umumnya dijumpai
pada daerah yang bersifat asam dan kering.
 Mineral zeolit yang umum adalah klinoptilolit, erionit, khabazit dan
filipsit.
2. Endapan zeolit yang berasal dari alterasi
air tanah
 Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh lapisan tufa riolitik
yang tebal. Zona zeolit yang terbentuk lebih bersifat
vertikal dari pada horizontal. Keadaan ini disebabkan
oleh perubahan komposisi kimia sebagai akibat reaksi
dengan air tanah. Endapan ini mempunyai ketebalan
yang dapat mencapai ratusan meter. Mineral zeolit yang
umum dijumpai adalah jenis klinoptilolit dan mordenit.
3. Endapan zeolit jenis diagenetik
 Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh perlapisan yang
sangat tebal dengan penyebaran yang sangat luas,
namun kandungan mineral zeolit sangat rendah.
Endapan zeolit jenis ini mengandung mineral heulandit
dan laumonit

4. Endapan zeolit jenis hidrothermal


 Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh zona mineralisasi
klinoptilolit dan mordenit pada daerah intrusi yang
dangkal dan dingin. Endapan zeolit jenis ini mempunyai
kadar yang tinggi, keterdapatannya dialam sangat
terbatas, sehingga kurang begitu ekonomis untuk
ditambang.
Zeolit Sintetik
 Yaitu zeloit yang dibuat secara rekayasa yang
sedemikian rupa sehingga didapatkan karakter yang
lebih baik dari zeloit alam
 Prinsip dasar produksi zeloit sintetik adalah
komponennya terdiri dari silika dan alimuna sehingga
dapat disintesis dari berbagai bahan baku yang
mengandung kedua komponen tersebut.
Proses pembuatan zeolit
 Salah satu pembuatan zeolit sintetis adalah dengan proses hidrogel
aluminatrihidrat Al2033H2O, diuraikan dalam suhu tertentu dan
dicampur dengan sodium silikat dalam suatu tangki pembuat gel
hingga terbentuk suatu gel yang homogen. Gel ini kemudian
dipompakan pada suatu tangki yang lain, sesudah itu
dikristalisasikan setelah beberapa jan pada suhu 20 F diikuti difraksi
oleh sinar X.
 Dapat dibuat juga melalui proses clay conversion, proses ini
menghasilkan bubuk yang memiliki tingkat kemurnian rendah-tinggi
yang tidak saling terikat yang kemudian menghasilkan zeolit dalam
atriks lempung.
 Daya serap, daya tukar ion maupun daya katalis dari zeolit
belum maksimal. Untuk mendapatkan zeolit dengan
kemampuan yang tinggi diperlukan adanya beberapa proses
diantaranya:
1. Preparasi
Bertujuan untuk
memperoleh ukuran
produk yang sesuai
dengan tujuan.
Terdiri dari tahap 2. Modifikasi
peremukan (crushing) Agar dapat menyerap
sampai penggerusan logam berat,
(grinding) mikroorganisme serta zat
organik lain maka harus
dimodifikasi yaitu dengan
cara melapisi zeolit
dengan polimer organik
vinil piridin, polimer
organik alam atau dengan
menggunakan mangan.
Secara fisika:
Aktivasi dilakukan dengan
pemanasan pada suhu 300-
400 dengan udara panas
atau dengan sistem vakum
untuk melepaskan molekul
air.
3. Aktivasi
Peoses aktivasi
dapat dilakukan
Secara Kimia:
dengan 2 cara:
Aktivasi secara kimia
dilakukan melalui pencucian
zeolit dengan Larutan
Na2EDTA atau asam-asam
anorganik seperti HF, HCl
dan H2SO4 untuk
menghilangkan oksida-oksida
pengotor yang menutupi
permukaan pori.
Interaksi dengan adsorbat
 Adsorpsi adalah suatu pengikatan molekul dari fluida baik dalam
bentuk cair maupun gas ke permukaan benda padat.
 Bahan padat yang mempunyai kemampuan mengikat (penjerap)
molekul tertentu disebut adsorben, sedangkan zat yang dijerap
disebut adsorbat.
 Proses adsorpsi biasanya dilakukan dengan mengontakkan
larutan/gas dengan padatan, sehingga komponen larutan/gas
dijerap pada permukaan padatan.
 Zeolit lebih mempunyai daya adsorbsi air dari udara dibanding silika
gel, sehingga uap air dalam biogas dapat terserap.
 Struktur zeolit juga dapat mengadsorpsi senyawa H2O, CO2, SO2,
H2S.
 Zeolit dapat mengontrol gas-gas penyebab utama efek rumah kaca
seperti CO2, N2O
Faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi

 Jenis adsorbat
 Ukuran molekul adsorbat
 Suhu, pH dan Temperatur
 Karakteristik adsorben
 konsentrasi logam
 Luas permukaan adsorben
Contoh batuan yang mengandung zeolit
Penggunaan zeolit
Bidang pertanian dan perkebunan
 Menjaga keseimbangan pH tanah
dan memperbaiki sifat tanah
 Meningkatkan kadar oksigen
Bidang Peternakan
terlarut dalam air irigasi lahan
persawahan
 Mempercepat pertumbuhan
 Meningkatkan kation dan unsur
erat badan
dalam pupuk NH4+ dan urea K+,
 Meningkatkan kesehatan dan
KCl dan ion pospat, sehingga ketahanan pernafasan
penyerapan pupuk menjadi efisien  Meningkatkan selera makan
 Ramah lingkungan karena dan vitalitas
menetralkan unsur yang  Meningkatkan mutu kualitas
mencemari ingkungan daging
 Meningkatkan produksi susu
(sapi) dan telur (ayam)
Bidang perikanan
 Meningkatkan produksi tambak
udang dengan meningkatkan Dalam industri/pengolahan limbah
kelangsungan hidup udang  Menurunkan kandungan
 Pengontrol kandungan NH4, amoniak dalam air buangan
H2S, besi dan logam  Menurunkan kandungan logan
 Merawat dan membersihkan Fe, Mn, Zn, Pb yang terdapat
kotoran dan sisa pakan dalam air tanah
 Mengurangi amoniak  Digunakan untuk prosese
pemurnian gas methana
biogas), gas alam dll
Bahan pengolahan air
 Menambah mineral dalam
aquarium Kegunaan lainnya seperti:
 Penahan hasil oksidasi besi  Sebagai bahan bangunan
dan mangan  Bidang energi
 Kelestarian lingkungan
Pengujian Zeolit Alam Mordenit Sebagai Penjerap Proses
Pendegradasian Kandungan Amonium didalam Air Tambak
Oleh: Contoh penelitian Zeoit:
Nuryoto,teguh kurniawan, Indar Kustiningsih

Tujuan: untuk menguji zeolit alam mordenit dari Bayah sebagai adsorben, baik dilakukan
dengan pengadukan atau tanpa pengadukan, serta mengkolaborasi beberapa variabel yang
berpengaruh agar hasil adsorpsi lebih maksimal.
Bahan: • Larutan amonium hidroksida (adsorbat) • Bayah-Banten (ZAB)
• Zeolit alam mordenit • NH SO
2 4
(Adsorben/penjerap)
• Aquades

Proses: larutan amonium (adsorbat) dibuat dengan melarutkan amonium hidroksida ke dalam
aquades dengan konsentrasi (80-800 ppm). Adsorben/penjerap yang digunakan yaitu zeolite
alam mordenit dari Bayah-Banten (ZAB) yang telah diaktivasi menggunakan 1-7 NH2SO4. uji
coba menggunakan ZAB yang telah diaktivasi dengan 1 NaOH sebagai pembanding. Adapun
metode pengaktifasian atau perlakuan awal mengacu pada penelitian sebelumnya, dan
pembilasan dengan aquades sebanyak 4 kali dan ditiriskan, lalu dioven selama 2 jam pada
suhu110°C(6,8).
Hasil penelitian: zeolit alam mordenit Bayah (ZAB) mempunyai kinerja yang baik, dan dapat
dijadikan sebagai adsorben alternatif yang efektif dan efisien. Hasil adsorpsi secara umum
menunjukkan bahwa zeolit alam teraktivasi dengan pengadukan mampu mengelimenasi
amonium sebesar 100% dalam waktu 1 menit, sedangkan tanpa pengadukan hanya dapat
mengeliminasi amonium sebesar 80%, dalam waktu 5 menit.
Modifikasi Zeolit Alam Bayah Menggunakan Asam dan Pengaplikasiannya
dalam Pengurangan Amonium Pada Kolam Ikan Bandeng

Oleh: Contoh penelitian Zeoit:


Muchamad Ismettulloh, Fajar Gumelar, Nuryoto, Teguh Kurniawan

Tujuan: untuk memodifikasi zeolit alam tipe mordenit dengan perlakuan panas dan perlakuan
basa menggunakan NaOH dalam pengaplikasiannya sebagai adsorben untuk menghilangkan
amonia dala kolam ikan bandeng.
Bahan: zeolit dari bayah, mortar, minyak, asam klorida (HCl) (Sigma Aldrich), amonium
hidroksida (NH4OH) (Sigma Aldrich), dan aquades.
Hasil penelitian: Berdasarkan analisis XRD, zeolit alam bayah mayoritas memiliki fasa kristal
mordenit, klinoptilolit, heulandit dan quartz.
•Struktur kristal dari zeolit alam bayah tidak mengalami perubahan yang signifikan akibat
adanya perlakuan menggunakan HCl hingga konsentrasi 1 M. Namun, perlakuan asam dengan
HCl hingga 1 M meningkatkan kristalinitas zeolit alam bayah.
•Berdasarkan analisis adsorpsi nitrogen, perlakuan zeolit alam bayah meggunakan asam
klorida (HCl) dengan konsentrasi tinggi dapat memperbesar luas area spesifik.
•Persentase penghilangan amonium (NH4+ ) pada zeolit yang diaktivasi dengan HCl 0,2 M
selama 30 menit yaitu sebesar 45,76%
•Amonium (NH4+ ) pada zeolit yang diaktivasi dengan HCl 0,4 M selama 30 menit sebesar
60,33%.
•Amonium (NH4+ ) pada zeolit yang diaktivasi dengan HCl 0,8 M selama 30 menit sebesar
73,43%.
•Amonium (NH4+ ) pada zeolit yang diaktivasi dengan HCl 1 M selama 30 menit sebesar 92,99%
Daftar pustaka
 Davis (2012) zeolite Cooling System. Universitas of California
 Emelda, L. Putri, S.M. & Ginting, S.B, (2013). Pemanfaatan Zeolit Alam Teraktivasi Untuk
Logam Cr3+. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol.2, No.4, 166-172.
 Ismetulloh, M., Gumelar, F., Nuryoto., Kurniawan, T., (2019). Modifikasi Zeolit Alam Bayah
Menggunakan Asam dan Pengaplikasiannya dalam Pengurangan Amonium Pada
Kolam Ikan Bandeng, Jurnal Integrasi Proses Vol. 8, No. 1 (Juni 2019) 07-13.
 Lestari, D.Y. (2010). Kajian modifikasi dan karakterisasi zeolit alam dari berbagai negara,
Prosiding seminar nasional Kimia dan Pendidikan Kimia, Yogyakarta.
 Nuryoto, Kurniawan, T., Kustiningsih, I., (2020). Pengujian Zeolit Alam Mordenit Sebagai
Penjerat Proses Pendegradasian Kandungan Amonium di dalam Air Tambak, Jurnal
Teknologi Lingkungan Vol. 21, No 1, Januari 2020, 049-055
http://ejurnal.bppt.go.id/idex.php/JTL/article/view/3745/pdf
 Nuryoto, Sulsityo, H., Sudiawan, W.B., & Perdana, I. (2016). Modifikasi Zeolit Alam Mordenit
Sebagai Katalisator Katalisasi dan Esterifikasi, Jurnal Reaktor, Voleme 16 Nomor 2
Juni 2016, hal. 72-80
 https://www.slidesheare.net/mobile/BonitaSusimah/zeolit-bahan-galian-industri-bonita

Anda mungkin juga menyukai