Anda di halaman 1dari 4

PERANG DIPONEGORO

Perang diponegoro meletus di tegalrejo,Yogyakarta pada tahun 1825-1830 antara


pasukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Jenderal De Kock melawan penduduk

pribumi yang dipimpin Pangeran Diponegoro. Peperangan ini melibatkan seluruh wilayah
Jawa, maka disebutlah perang ini sebagai Perang Jawa.
Sebab umum terjadinya perang:

1. Penderitaan rakyat akibat dibebani bermacam-macam pajak (seperti pajak tanah,


jembatan, jalan, pasar, ternak, dll.)
2. Belanda campur tangan dalam urusan pemerintahan di Mataram.
3. Bangsawan kecewa karena tidak boleh menyewakan tanahnya.
4. Masuknya budaya barat ke dalam lingkungan Keraton, yang menyebabkan adat
istiadat Keraton menjadi rusak dan kehidupan beragama menjadi merosot.

Sebab khusus terjadinya perang:

1. Belanda akan membuat jalan raya yang melewati makam leluhur Diponegoro
tanpa meminta izin terlebih dahulu yang membuat pangeran diponegoro
tersinggung.
2. Pangeran Diponegoro mencabuti patok-patok yang telah ditancapkan oleh
Belanda yang membuat belanda marah.

JALANNYA PEPERANGAN
karena dinilai telah memberontak, pada 20 Juli 1825 Belanda mengepung rumah
Diponegoro . Pangeran beserta keluarga dan pasukannya menyelamatkan diri menuju
barat hingga Desa Dekso di Kabupaten Kulonprogo, dan meneruskan ke arah selatan
hingga tiba di Goa Selarong. Sementara itu, karna tidak berhasil menangkap Pangeran
Diponegoro maka Belanda membakar habis kediaman Pangeran Diponegoro. Setelah
penyerangan itu, dimulailah sebuah perang besar yang berlangsung 5 tahun lamanya.
Sebanyak 15 dari 19 pangeran bergabung dengan Pangeran Diponegoro. Perjuangan
Diponegoro dibantu Kyai Maja yang juga menjadi pemimpin spiritual pemberontakan.

Dalam peperangannya,belanda menggunakan siasat benteng stelsel yang bertujuan


untuk
a.
b.
c.
d.

mempersempit ruang gerak pasukan diponegoro


memecah belah pasukan diponegoro
mencegah masuknya bantuan untuk pasukan diponegoro
belanda dapat memperlancar hubungan antar pasukan di beberapa tempat jika
mendapat serangan dari diponegoro

sistem benteng stelsel ternyata belum berhasil mematahkan perlawanan pasukan


diponegoro.belanda menggunakan siasat baru dengan sayembara namun belum juga berhasil.

AKHIR PEPERANGAN
Pada tahun 1830,belanda mengadakan tipu muslihat dengan mengajak pangeran
diponegoro untuk berunding.dalam perundingan itu,pangeran diponegoro ditangakap dan
dibawa ke semarang kemudian diasingkan ke jakarta.pada tanggal 3 mei 1830 pangeran
diponegoro dipindahkan ke manado.pada tahun 1834 dipindahkan ke makassar dan wafat
pada tanggal 8 januari 1855.

PERLAWANAN DI BALI
Sekitar tahun 1830-an pemerintahan Hindia Belanda aktif menanamkan pengaruhnya di Bali
Perkembangan dominasi Belanda inilah yang kemudian menyulut api perlawanan rakyat Bali
kepada Belanda yang terkenal dengan sebutan Perang Puputan
Pada tahun 1843,belanda berhasil mengadakan perjanjian dengan raja raja di bali terutama
seputar Hukum Tawan Karang agar di hapuskan.pada tahun 1844 terjadi perampasan
terhadap kapal kapal belanda yang terdampar di pantai jembarana dan sangsit.belanda
melakukan protes keras terhadap raja buleleng (gusti ngurah made karangasem)untuk
melepaskan hukum tawan karangnya sesuai perjanjian pada tahun 1843.namun Gusti Ngurah
Made Karangasem mendapat dukungan dari patihnya yaitu I Gusti Ketut Jelantik, dengan
tegas menolak tuntutan Belanda tersebut.

JALANNYA PEPERANGAN

Pada tanggal 27 juni 1846,belanda mengirimkan pasukannya untuk menyerang


buleleng.benteng buleleng dapat dijebol.gusti ngurah made karangasem yang
terdesaknakhirnya berpura pura menyetujui menandatangani perjanjian damai dengan
belanda pada 6 july 1846.
Gusti ngurah made dan i gusti ktut jelantik kemudian secara diam diam mulai
membangun kembali pasukannya dengan memusatkan pertahanannya di jagaraga.benteng
jagaraga berbentuk supit urang yang dikelilingi parit dan ranjau yang dibuat dari bambu
untuk menghambat gerakan musuh.
Pada tanggal 7 maret 1848,belanda mendatangkan bala bantuan untuk menyerbu
benteng jagaraga.namun dapat digagalkan.pada tanggal 1849,belanda kembali mendatangkan
bala bantuan yang lebih banyak yang dipimpin jendral michiels.para prajurit benteng jagaraga
pun mengobarkan puputan,yaitu perang yang dilakukan sampai titik darah penghabisan.

AKHIR PEPERANGAN
Akhirnya Jagaraga mampu dilumpuhkan dan Raja Buleleng serta Ktut Jelantik
berhasil dibunuh.dengan jatuhnya benteng jagaraga dan tewasnya raja buleleng dan i gusti
ktut jelantik,maka belanda menguasai kerajaan buleleng.pertempuran demi
pertempuran,akhirnya belanda dapat menguasai pulau bali pada tahun 1909.

PERANG BANJAR
Perang Banjar (1859-1905) ialah perang perlawanan terhadap penjajahan kolonial
Belanda yang terjadi di Kesultanan Banjar yang meliputi wilayah provinsi Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah. ). Konflik dengan Belanda sebenarnya sudah mulai
sejak Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Kesultanan Banjar. Dengan
ikut campurnya Belanda dalam urusan kerajaan, kekalutan makin bertambah.

FAKTOR PENYEBAB PEPERANGAN


1. faktor ekonomi : Belanda melakukan monopoli perdagangan lada, rotan, damar, serta
hasil tambang yaitu emas dan intan. Monopoli tersebut sangat merugikan rakyat
maupun pedagang daerah banjar.
2. Faktor politik : Belanda ikut campur urusan tahta kerajaan yang menimbulkan
berbagai ketidak senangan. Pada saat menentukan pengganti Sultan Adam maka yang
diangkat adalah Pangeran Tamjidillah yang disenangi Belanda. Sedangkan Pangeran
Hidayatullah yang lebih berhak atas tahta hanya dijadikan Mangkubumi karena tidak
menyukai Belanda.

SEBAB KHUSUS TERJADINYA PERANG


1. Karena Pangeran Hidayatullah yang seharusnya menjadi Sultan Banjar tidak disetujui
oleh Belanda yang kemudian menganggap Tamjidullah sebagai sultan, yang
sebenarnya tidak berhak menjadi sultan. Kemudian setelah Belanda mencopot
Tamjidullah dari kursi sultan, Belanda membubarkan Kesultanan Banjar.

SEBAB UMUM TERJADINYA PERANG


1.

Rakyat tidak senang dengan merajalelanya Belanda yang mengusahakan Perkebunan

2.
3.

dan pertambangan di Kalimantan Selatan.


Belanda terlalu banyak campur tangan dalam urusan intern kesultanan.
Belanda bermaksud menguasai daerah Kalimantan Selatan karena daerah ini
ditemukan pertambangan batubara

JALANNYA DAN AKHIR PERANG


Terjadi perlawanan karena ketidakpuasan rakyat banjar terhadap sultan tamjidilah sebagai
sultan,perlawanan rakyat tersebut dipimpin oleh pangeran antasari.pangeran hidayatullah
secara terang terangan memihak kepada pangeran antasari.
Pertempuran pertama terjadi di sungai barito.kapal milik belanda omrust dibakar dan
ditenggelamkan rakyat banjar.perlawanan yang dilakukan oleh rakyat banjar pada akhirnya
dapat dipatahkan oleh belaanda.hal itu disebabkan oleh melemahnya perlawanan akibat
penangkapan pemimpin perlawann rakyat banjar,seperti pangeran hidayatulah yang ditangkap
belanda tahun 1862.pada 11 oktober 1862,pangeran antasari wafat.

Anda mungkin juga menyukai