Pada masa lampau masyarakat alam kerinci hidup secara mengelompok dan
tinggal di pemukiman yang disebut “ Duseung “ (Dusun). Sebuah dusun dihuni
oleh masyarakat dari satu akar kelompok keturunan (Geneologis) yang satu
keturunan berdasarkan garis keturunan Matrilinieal.
1
Yang dimaksud rumah adat di alam Kerinci (Depati Rusdi Daud ) adalah
rumah larik berbanjar, berbeda dengan “Umouh Gdeang”, larik sebagai rumah
panjang yang dibagi atas petak-petak yang ditempati oleh satu keluarga Batih
(batih terdiri dari suami-istri beserta anak-anak mereka). Susunan keluarga batih
ini merupakan stelsel matrilineal, jadi tidak benar ada pendapat yang mengatakan
alam Kerinci mempergunakan sistem beliteral, andaipun ada hal ini dikarenakan
Ico pakai buatan yang menyimpang dari ketentuan adat asli, salah satu bagian
petak rumah yang tertua pada rumah larik dijadikan “Umouh Gdeang”, rumah ini
berfungsi sebagai :
Adat Perkawinan :
I. Pra Nikah
a. Penjajakan atau Batuaik
Awal dari sebuah perkawinan menjadi urusan keluarga, bermula dari
penjajakan. Di Kerinci kegiatan ini disebut dengan istilah Batuaik atau batanyo
yaitu melakukan penjajakan pertama. Tata cara pelaksanaannya berbeda-beda di
Kerinci. Ada Desa dimana perempuan yang datang dahulu melamar. Tapi ada juga
Desa dimana pihak laki-laki yang melakukan pelamaran. Namun sesuai dengan
system kekerabatan matrilineal yang berlaku di Kerinci, maka yang umum
melakukan lamaran ini adalah pihak keluarga perempuan.
2
b. Meminta izin ( Ngumpul Ninik Mamak )
Pada hari yang telah ditentukan, pihak keluarga anak gadis yang akan
dijodohkan itu dengan dipimpin oleh mamak-mamaknya datang bersama-sama
kerumah keluarga calon muda yang dituju. Lazimnya untuk acara pertemuan
resmi pertama ini diikuti oleh ayah dan ibu si gadis dan diiringkan oleh beberapa
orang wanita yang patut-patut dari keluarganya. Dan biasanya rombongan yang
datang juga telah membawa seorang juru bicara yang mahir berbasa-basi dan fasih
berkata-kata, jika sekiranya si mamak sendiri bukan orang ahli untuk itu.
Namun pada saat ini, acara meminang atau bertunang telah jarang
dilakukan, karena banyak terjadi salah satu pihak ada yang melanggar perjanjian.
Sehingga membuat salah satu keluarga menjadi malu, karena pernikahan
dibatalkan. Saat ini banyak orang yang setelah selesai perundingan, langsung ke
tahap akad nikah. Jarak antara perundingan ke acara akad nikah, biasanya satu
bulan atau satu minggu, tergantung kesepakatan keluarga masing-masing.
a. Akad Nikah
3
b. Penjemputan Pengantin Pria
c. Resepsi
4
5