Anda di halaman 1dari 22

KONSEP

LOGIC MODEL
Pengertian Logic Model
Menurut Bickman, logic model adalah sebuah model evaluasi yang dapat
dipercaya, mudah dipahami untuk memecahkan masalah yang telah identifikasi.
(Wholey, 2010:1) menambahkan bahwa logic model dapat menjadi dasar untuk gambaran yang
meyakinkan tentang kinerja yang diharapkan program.

menjelaskan bahwa logic model adalah suatu gambaran yang sistematis


mengenai teori perubahan, ia merupakan studi kumulatif dari keterkaitan antara
Connel dan Kubis (2008)
aktifitas, outcomes dan konteks, atau untuk melihat bagaimana dan mengapa
sebuah program bekerja.

Dapat disimpulkan bahwa logic model adalah sebuah model yang sistematis
untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, serta menjabarkan hubungan
Kesimpulan logis antar tiap komponen, biasanya ditandai dengan hubungan kausalitas
(sebab-akibat).
Sejarah Pemikiran Logic
Model
Tahun 1960: visualisasi terhadap suatu program teah dilakukan dalam berbagai bentuk seperti bagan
proses dan diagram air

Tahun 1970: USAID memperkenalkan konsep Log Frame

Tahun 1979: istilah logic model pertama kali muncul pada buku “Evaluation: Promise and
Performance” oleh Joseph S. Wholey
Komponen Evaluasi Logic Model
01 02 03
Evaluasi context Evaluasi inputs Evaluasi activities
Menjelaskan variabel yang dapat berkaitan dengan sumber dana dan Menjelaskan variabel yang dapat
mempengaruhi implementasi sumber daya yang dimiliki untuk dapat mempengaruhi implementasi
sebuah program, misalnya kondisi menjalankan program, evaluasi inputs sebuah program, misalnya kondisi
lingkungan, kebijakan lembaga, pada penelitian ini untuk melihat aspek
lingkungan, kebijakan lembaga,
dan ekonomi (Frechtling, 2010: 17) satuan ajar perkuliahan (SAP) dan
Fasilitas pembelajaran inovasi pendidikan
dan ekonomi (Frechtling, 2010: 17)

04 Evaluasi short-term
05 Evaluasi long-term
Evaluasi outputs outcomes outcomes
dilakukan untuk mengetahui
efektifitas pelayanan atau proses dilakukan untuk mengetahui
pelaksanaan pembelajaran inovasi tingkat kesadaran mahasiswa penerapan inovasi pendidikan di
pendidikan sebagai tindakan untuk mengenai pentingnya inovasi sekolah. 
menghasilkan outputs.  dalam bidang pendidikan
Pengembangan dan Penerapan Logic Model
menggambarkan salah satu bentuk dasar logic model dalam bentuk urutan
kegiatan program yang akan dilaksanakan, serta bagaimana hubungan antara
Universitas Wisconsin-Extension investasi dengan hasil. Logic model ini memiliki lima komponen yakni Input,
Outputs, Outcomes, Assumptions, dan External Factors.

menggambarkan logic model melalui enam komponen yakni inputs, activities,


Sanders & Sullins (2006: 12-18) output, initial outcomes, intermediate outcomes, dan ultimate outcomes.

mengembangkan logic model melalui empat komponen, yakni input, process,


Frechtling (2007) output, dan outcomes.

Bennett (1976), Rockwell (1995),


aktivitas dan partisipasi di dalam logic model termasuk ke dalam outputs.
dan Montague (1997)
Pengembangan dan Penerapan Logic Model
Berdasarkan perbedaan itu pengembangan logic model di dalam penelitian ini
disesuaikan dengan situasi, kebutuhan, permasalahan, dan tujuan penelitian.
Kesimpulan Dengan demikian logic model yang dikembangkan merupakan hasil pemaduan
dari ketiga model ditambah dengan analisis situasi, permasalahan, dan
kebutuhan sebagai satu komponen model.
Picture of Logic Model
Picture of Logic Model
Kekhasan dari model logik adalah penggunaan tabel dan grafik alir yang berisi input, aktivitas, dan hasil. karena penyusunan model logik
merupakan hal yang kompleks dan menyangkut satu dari tiga pendekatan, yaitu: pendekatan model (conceptual), pendekatan outcomes, dan
pendekatan aktivitas (applied) atau
merupakancampuran dari beberapa tipe di atas. Secara sederhana, model logik dapat digambarkan sebagaiberikut:
Contoh Logic Model Sederhana
Urgensi Logic Model
Tidak banyak yang memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana
sebuah program berjalan. Oleh sebab itu, logic model dibuat untuk dapat
membantu:
1. Mengekplisitkan apa yang diketahui mengenai program
2. Mengklarifikasi bagaimana program dijalankan
3. Memberikan peta jalan bagi stakeholders yang menggambarkan urutan kejadian yang
menghubungkan kebutuhan program yang direncanakan dengan hasil yang diinginkan.
Konsep Inti Logic Model

01 02 03 04
Program
Planning management Evaluation Communication
Logic model menyajikan kerangka Logic model digunakan untuk Logic model membantu Logic model membantu
untuk perencanaan yang menjelaskan, menelusuri, menentukan kapan dan bagaimana mengkomunikasikan suatu
menjembatani gap antara kondisi serta mengendalikan proses evaluasi dijalankan sehingga program baik kepada
saat ini dengan kondisi yang dan fungsi sumber daya bisa dikatakan telah pimpinan, staf, pemberi
diinginkan efektif dan efisien penggunaannya dana, dan pemangku
kepentingan lainnya.
Kapan Menggunakan Logic Model?

Untuk program Program yang


baru sudah ada
1. Membatu memperjelas cara sebuah 1. Membantu memahami dan
program menyelesaikan masalah menguji asumsi-asumsi yang
dalam batasan asumsi tertentu melandasi program yang sedang
berjalan
2. Membantu dalam mengembangkan
sistem pengukuran dan evaluasi
kinerja
Letak Kesesuaian Logic Model Untuk Evaluasi
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Logic Model untuk Evaluasi
Program
Menentukan apa yang akan dievaluasi
Fokus

Menentukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat untuk


Pertanyaan dievaluasi

Mengetahui informasi apa yang dapat digunakan untuk


Indikator menjawab pertanyaan

Kapan waktu yang sesuai untuk pengumpulan data


Pemilihan waktu

Menentukan sumber, metode, sampel, dan instrumen dalam


pengumpulan data
Pengumpulan data
1.Terdapat dua jenis logic model:
1. Teori perubahan (konseptual)
2. Teori program (operasional)

Jenis model dan hubungan fitur mereka ditunjukkan pada Tabel


1.Teori perubahan (konseptual)
Dibaca dari kiri ke kanan, itu menunjukkan bahwa
beberapa strategi, misalnya, kurikulum dan
pengalaman, dapat secara positif mempengaruhi
orang sehingga mereka dapat lebih efektif mengatasi
tantangan masyarakat. Teori ini bergantung pada
asumsi bahwa pelatihan, pengalaman belajar, dan
orientasi masyarakat akan memiliki pengaruh besar
pada kemampuan individu dan akhirnya
mengakibatkan pengembangan masyarakat. Hal ini
juga bergantung pada framing tertentu “masalah”
1.Teori program (operasional)
“Membaca” model ini, pertama perhatikan dampak
dimaksud (tujuan akhir) dari program:
pengembangan masyarakat. Kemudian, pindah ke
sisi paling kiri, di mana sumber daya atau input
penting untuk program terdaftar. Logic model
menggunakan “if-then” urutan antar elemen
mereka. Bila diterapkan pada elemen di masing-
masing kolom, dimaknai, “Jika kita memiliki
sumber daya tersebut, maka kita dapat
menyediakan kegiatan tersebut. Jika kita mengejar
kegiatan tersebut, maka kita dapat menghasilkan
output tersebut. Jika kita memiliki output tersebut,
maka kita akan mengamankan hasil tersebut,” dan
seterusnya.
Keterbatasan Logic Model
1. Model logika hanya merepresentasikan realitas, bukan realitas sesungguhnya

2. Karakteristik model logika yang linear tidak bisa merefleksi atau menangkap kompleksitas
beberapa program

3. Program acapkali terlalu disederhanakan

4. Atribusi sebab-akibat dapat dipertanyakan. Artinya, model logika tidak mampu membuktikan
program yang disebabkan oleh outcome yang diamati

5. Model logika tidak merefleksikan outcome yang tidak diharapkan


Manfaat Menggunakan Logic Model
1. Membantu menyusun rencana kerja/peta evaluasi dan outcomes yang diharapkan.
2. Membantu memastikan pemahaman yang jelas tentang layanan apa yang sedang
dilaksanakan, apa harapan yang akan dicapai, dan bagaimana mengukur
keberhasilan program.
3. Membantu menjelaskan mengapa berbagai data dikumpulkan dalam evaluasi dan
bagaimana data akan digunakan.
4. Model Logik membantu membangun konsensus di antara evaluator, pengawas,
stakeholder terhadap outcome yang sesuai, memberikan kesempatan kepada
stakeholder secara bersama-sama mengevaluasi kemungkinan terjadinya perubahan
pengukuran pada outcomes program yang terpilih.
5. Model logik yang digambarkan secara visual menjadi mudah dipahami, dapat
berfungsi sebagai kunci rencana kerja, dan dapat disebarluaskan kepada pihak
ketiga yang berkepentingan untuk memberikan ringkasan tujuan program.
1. Model logic dapat mengidentifikasi kesenjangan yang logis/inkonsistensi antara
kegiatan program dan hasil yang diharapkan, dan untuk menilai kelayakan serta
kepraktisan pengukurannya.
2. Model logic dapat berfungsi sebagai "titik referensi" untuk memodifikasi program,
yaitu membandingkan perubahan yang diusulkan dengan model logika yang asli,
menentukan apakah perubahan sedang dilakukan terhadap unsur-unsur inti dari
program tersebut. Model logik berfungsi sebagai alat pengawas program dan
membantu mengidentifikasi pertanyaan kunci: apakah komponen program kunci
telah dilaksanakan?, apa output program sampai saat ini?, apakah data yang relevan
telah dikumpulkan? apa hasil yang telah dicapai sampai saat ini?
3. Memudahkan dalam membuat perbandingan penjelasan program dengan
mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan pada intervensi program,
mengidentifikasi outcomes secara umum, indikator umum, alat pengukuran, dan
sumber data
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai