RISET OPERASIONAL 2
“MODEL SIMULASI”
KELOMPOK 10 :
Sugiyanto (1A212103)
KELAS 3EA16
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
Mata Kuliah : Riset Operasional 2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayahnya. Kami telah berhasil menyusun/menyelesaikan makalah ini. Makalah ini, kami
susun berdasarkan data-data yang kami cari sesuai dengan kajian yang akan kami bahas.
Isi makalah ini, merupakan pembahasan dari materi kuliah yaitu Model Simulasi.
Mudah-mudahan dalam pembuatan makalah ini bisa memberikan banyak informasi dalam
materi kuliah Riset Operasional 2 yang diberikan oleh Dosen bersangkutan.
Namun dalam pembuatan makalah ini pun, kami menyadari bahwa apa yang kami
kerjakan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami harapkan pembaca dapat memberikan
saran dan kritik, karena saran-saran yang ada sangatlah berguna untuk menyempurnakan
tugas ini, dan sebagai bahan acuan dalam pengoreksian tugas ini, agar dikemudian hari kami
dapat lebih memperbaiki kesalahan yang ada.
Penulis
BAB 1
PENGERTIAN SIMULASI
Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses- proses yang
terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa
asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton,
1991). Simulasi adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk memformulasikan dan
memecahkan model-model dari golongan yang luas. Golongan atau kelas ini sangat luasnya
sehingga dapat dikatakan, “Jika semua cara yang lain gagal, cobalah simulasi” (Schroeder,
1997). Simulasi adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk memformulasikan dan
memecahkan model-model dari golongan yang luas.
Melakukan pemodelan adalah suatu cara untuk mempelajari sistem dan model itu
sendiri dan juga bermacam-macam perbedaan perilakunya serta membuat rencana
pemecahannya. Simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mencontoh
atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa
harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya Menurut Hasan (2002),.
Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses- proses yang
terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa
asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton,
1991). Dalam simulasi digunakan komputer untuk mempelajari sistem secara numerik,
dimana dilakukan pengumpulan data untuk melakukan estimasi statistik untuk mendapatkan
karakteristik asli dari sistem. Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama
jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari
komponen-komponen sistem. Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang
lama jika eksperimen dicoba secara riil.
Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan
keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu besar karena semuanya cukup
dilakukan dengan komputer. Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model sistem
nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai komponen dalam sistem
saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem. Setelah model
dibuat maka model tersebut ditransformasikan ke dalam program komputer sehingga
memungkinkan untuk disimulasikan
BAB 2
Formulasi masalah merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam perancangan
model simulasi. Formulasi masalah merupakan suatu kegiatan untuk memilih satu
permasalahan yang dianggap paling penting untuk diselesaikan saat itu dari sekian banyak
permasalahan. Hal-hal berikut diungkapkan dalam formulasi masalah:
Setelah manajemen memutuskan permasalahan dan diungkapkan dalam formulasi yang akan
diselesaikan dalam model simulasi, maka langkah selanjutnya adalah menentukan variabel
yang terdapat dalam langkah-langkah penyelesaian permodelan melalui model simulasi.
Berikut langkah-langkanya:
Eksperimen &
Uji Validatis & Verifikasi
Hasil & Evaluasi Pengembangan Masalah
Model
Praktisi simulasi harus dapat menentukan aspek apa saja , dari sistem yang
kompleks, yang perlu disertakan dalam model simulasi. Petunjuk umum dalam
menentukan tingkat kedetailan yang diperlukan dalam model simulasi :
a. Hati-hati dalam mendefinisikan
b. Model-model tidak valid secara universal
c. Memanfaatkan ‘pakar’ dan analisis sensitivitas untuk membantu menentukan
level detil model.
VALIDASI MODEL KONSEPTUAL adalah proses pembentukan abstraksi relevan
sistem nyata terhadap pertanyaan model simulasi yang diharapkan akan dijawab.
Validasi model simulasi dapat dibayangkan sebagai proses pengikat dimana analis
simulasi, pengambil keputusan dan manajer sistem setuju aspek mana dari sistem
nyata yang akan dimasukkan dalam model, dan informasi apa (output) yang
diharapkan akan dihasilkan dari model. Tidak ada metode standar untuk validasi
model konseptual, kita hanya akan melihat beberapa metode yang berguna untuk
validasi.
VERIFIKASI dan VALIDASI MODEL LOGIKA adalah bentuk model logis
tergantung dari bahasa pemrograman yang akan digunakan. Jika model konseptual
sudah dibangun dengan baik, verifikasi model konseptual bukan pekerjaan
kompleks. Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab sebelum kita yakin bahwa
model logis merepresentasikan model konseptual. Salah satu pendekatan yang
digunakan untuk verifikasi model logis adalah dengan fokus pada:
A. KELEBIHAN SIMULASI
1. Simulasi dapat digunakan untuk analisis yang besar dan komplek pada situasi keadaan
nyata.
2. Model simulasi lebih realistis terhadap sistem nyata karena asumsi yang lebih sedikit.
3. Simulasi membolehkan kita untuk mempelajari pengaruh alternatif dari kumpulan
individu atau variabel mana yang lebih penting.
4. Pada banyak hal, simulasi lebih murah dari percobaannya sendiri.
5. Untuk sejumlah proses dimensi, simulasi memberikan penyelidikan yang langsung dan
terperinci dalam periode waktu khusus.
B. KEKURANGAN SIMULASI
1. Simulasi bukan presisi dan juga bukan suatu proses optimasi. Simulasi tidak
menghasilkan penyelesaian, tetapi menghasilkan cara untuk menilai jawaban termasuk
jawaban optimal.
2. Model Simulasi yang baik dan efektif adalah sangat mahal dan membutuhkan waktu
yang lama Tidak semua situasi dapat dinilai melalui simulasi kecuali situasi yang
memuat ketidakpastian (probability).
3. Untuk mensimulasikan sistem yang kompleks diperlukan biaya yang sangat besar
untuk pengembangan dan pengumpulan data awal ataupun observasi sistem yang
membutuhkan eksperimen awal.