Anda di halaman 1dari 12

Dasar-dasar Pemodelan dan

Simulasi
Proses Pembuatan Model
Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan
menjadi pokok permasalahan. Pemodelan dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan
model dari sistem tersebut dengan menggunakan bahasa formal tertentu. Sebagai skematis
proses pembuatan model dapat dilihat pada gambar 1.1

Dari gambar 1.1 dapat dilihat bahwa proses pembuatan model dimulai dengan adanya
permasalahan pada sistem nyata, yang dilihat oleh pemodel dengan menggunakan sudut
pandang tertentu yang tergantung pada nilai yang dianut, pengetahuan dan pengalaman si
pembuat model, sampai akhirnya tercipta suatu model. Model ini selanjutnya akan diuji
keabsahannya dengan menggunakan data sample sehingga dapat dihasilkan suatu model yang
valid.
Prinsip Dasar Pengembangan Model
Pengembangan suatu model dapat dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan
diantaranya yaitu :
1.Elaborasi
Pengembangan model sebaiknya dimulai dari yang paling sederhana kemudian
secara bertahap dielaborasi menjadi model yang representative. Penyederhanaan
permasalahan dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi yang diperlukan,
sesuai dengan tujuan pembuatan modelnya.
2. Analogi
Pengembangan model dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
teori-teori yang sudah dikenal luas.
3. Dinamis
Pengembangan model bukanlah suatu proses mekanis dan linier, sehingga
dalam tahap pengembangannya mungkin saja terdapat proses pengulangan.
Pengertian Simulasi
Banyak para ahli memberikan definisi tentang simulasi.Beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Emshoff dan Simon (1970)
Simulasi didefinisikan sebagai suatu mosel sistem dimana komponennya
direfresentasikan oleh proses-proses aritmatika dan logika yang dijalankan komputer
untuk memperkirakan sifat-sifat dinamis sistem tersebut.
2. Shannon (1975)
Simulasi merupakan proses perancangan model dari system nyata yang
dilanjutkan dengan eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku sistem
atau evaluasi strategi.
3. Banks dan Carson (1984)
Simulasi adalah tiruan dari sistem nyata yang dikerjakan secara manual atau
komputer, yang kemudian diobservasi dan disimpulkan untuk mempelajari
karakterisasi sistem.
4. Hoover dan Perry (1990)
Simulasi merupakan proses perancangan model matematis atau logis dai sistem
nyata, melakukan eksperimen terhadap model dengan komputer untuk
menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku sistem.
5. Law dan Kelton (1991)
Simulasi didefinisikan sebagai sekumpulan metode dan aplikasi untuk menirukan
atau mempresentasikan perilaku dari sistem nyata, yang biasanya dilakukan pada
komputer dengan menggunakan perangkat lunak tertentu.
6. Khosnevis (1994)
Simulasi merupakan proses aplikasi membangun model dari sistem nyata atau
usulan sistem, melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk menjelaskan
perilaku sistem, mempelajari kinerja system, atau untuk membangun sistem baru
sesuai dengan kinerja yang diinginkan.
Manfaat Simulasi
Model simulasi merupakan tool yang cukup fleksibel untuk memecahkan masalah yang
sulit untuk dipecahkan dengan model matematis biasa. Model simulasi sangat efektif
digunakan untuk sistem yang relative kompleks untuk pemecahan analitis dari model
tersebut. Penggunaan simulasi akan memberikan wawasan yang lebih luas pada pihak
manajemen dalam menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu manfaat yang didapat
dengan menggunakan metode simulasi adalah sebagai tool bagi perancang sistem atau
pembuat keputusan, dalam hal ini untuk menciptakan sistem dengan kinerja tertentu
baik dalam tahap perancangan sistem (untuk sistem yang masih berupa usulan)
maupun tahap operasional (untuk sistem yang sudah berjalan).
Proses Pengerjaan Simulasi
Sejalan dengan perkembangan software maupun hardware komputer, proses
pengerjaan simulasi juga berkembang mulai dari dikerjakan secara manual sampai
digunakannya bahasa simulasi tertentu, seperti pada uraian berikut :
1. By hand simulation pertama kali dilakukan oleh George L. Leclere untuk estimasi
nilai . Percobaan dilakukan dengan melempar jarum yang panjangnya l ke meja
yang lebarnya d. Nilai dihitung dengan rumus :

p = probabilitas jarum mengenai garis


l = panjang jarum
d = lebar meja
Eksperimen yang bertujuan untuk mengestimasi nilai ini tidak sepenuhnya tepat,
dan memiliki beberapa eror. Makin kecil eror yang ditimbulkan, estimasinya akan
lebih baik. Dalam kenyataannya dapat dilakukan eksperimen secara brkelanjutan
sampai diperoleh probabilitas eror yang relative kecil pada nilai
2. Menggunakan bahasa Fortran
Dengan munculnya komputer digital di tahun 1950-an, orang mulai menggunakan
program komputer untuk melakukan simulasi terhadap sistem yang kompleks.
3. Menggunakan bahasa simulasi khusus seperti GPSS (General Purpose Sistem
Simulator), SLAM, SIMAN, SIMPSCRIPT, GASP, SIMULA.
4. High Level Simulator merpakan basaha simulasi yang menyediakan menu-menu
dialog user interface seperti graphical user interface, menu-menu dan dialog.
Contoh : AW- SIM.
5. Arena merupakan kombinasi antara high level simulator dengan Visual Basic
sehingga penggunannya dapat lebih fleksibel.
Kelebihan Model Simulasi

1. Tidak semua sistem dapat direpresentasikan dalam model matematis, simulasi


merupakan alternatif yang tepat
2. Dapat bereksperimen tanpa adanya resiko pada sistem nyata. Dengan simulasi
memungkinkan untuk melakukan percobaan terhadap sistem tanpa harus
menanggung resiko terhadap system yang berjalan.
3. Simulasi dapat mengestimasi kinerja sistem pada kondisi tertentu dan
memberikan alternative desain terbaik sesuia dengan spesifikasi yang
diinginkan.
4. Simulasi memungkinkan untuk melakukan studi jangka panjang dalam waktu
relatife singkat.
5. Dapat menggunakan input data bervariasi.
Kekurangan Model Simulasi

1. Kualitas dan analisis model tergantung pada si pembuat model


2. Hanya mengestimasi karakteristik sistem berdasarkan masukan tertentu
Klasifikasi Model Simulasi
1. Menurut waktu:
a. Simulasi statis. Pada simulasi ini output model tidak dipengaruhi waktu.
Contoh: simulasi yang dilakukan oleh George L. Leclere
b. Simulasi dinamis. Pada simulasi ini output model dipengaruhi waktu. Waktu
bertindak sebagai variable bebas.
Contoh: model populasi yang berkembang sepanjang waktu, laju penjualan,
tingkat penjualan.
2. Menurut perubahan status variabel:
a. Simulasi kontinyu merupakan model simulasi yang status variabel berubah
secara kontinyu.
Contoh: model- model level cairan yang rate-nya (lajunya) berubah setiap saat.
b. Simulasi diskrit model yang status variabel berubah pada saat-saat tertentu.
Contoh: model- model inventory yang materialnya dating dan di ambil pada
waktu tertentu.
3. Menurut derajad ketidakpastiannya:
a. Simulasi deterministik merupakan model yang outputnya bisa ditentukan
secara pasti.
Contoh: model- model matematis, model Economic Order Quantity.
b. Simulasi stokastik yaitu model yang tidak bisa ditentukan secara pasti
(mengandung ketidakpastian).
Contoh: diagram pohon ketidakpastian.

Anda mungkin juga menyukai