Magister Komputer
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
2023
A. Prinsip-prinsip Dalam Pemodelan dan Simulasi
Sebelum merancang suatu sistem ada prinsip-prinsip yang tidak kalah
pentingnya perlu kita perhatikan dalam pemodelan dan simulasi di
antarannya; 1). Jangan mulai dengan teralu banyak detail, tetapi model
tersebut juga harus punya tingkat detail yang cukup agar credible. 2).
Tingkat detail model harus konsisten dengan jenis data yang tersedia. 3).
Waktu dan biaya merupakan factor utama dalam menentukan detail model.
4). Jika aspek yang diteliti cukup besar, gunakan model simulasi “kasar”
atau model analitik untuk mengidentifikasi hal-hal yang penting dalam
pengembangan model simulasi yang detail.
1. Prinsip-Prinsip Pemodelan
Prinsip pemodelan sistem tidak terlalu menitik beratkan kepada bentuk
suatu model tertentu untuk merancang sebuah sitem, bentuk model ini
bebas, bisa menggunakan bentuk apa saja, sesuai dengan keinginan kita,
contohnya bisa berupa narasi, prototype, maupun gambar, yang
terpenting adalah harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk
sistem yang diinginkan oleh user, karena sistem akhir yang dibuat bagi
user akan diturunkan dari hasil model tersebut.
Secara umum ada tiga prinsip yang dipakai dalam pemodelan :
a. Elaborasi, Pengembangan model dilakukan secara bertahap dimulai
dari model sederhana hingga diperoleh model yang lebih representatif
b. Sinektik, Pengembangan model yang dilakukan secara analogis
(kesamaan-kesamaan).
c. Iterasi, Pengembangan model yang dilakukan secara berulang-ulang
dan peninjauan kembali
Menurut Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson Prinsip dari
Pemodelan adalah:
a. Memilih model apa yang di gunakan, bagaimana masalahnya dan
bagaimana juga dengan solusinya.
b. Setiap Model dapat dinyatakan dalam tingkatan yang berbeda
c. Model yang terbaik adalah yang berhubungan dengan realitas.
d. Tidak pernah ada model tunggal yang cukup baik, setiap system yang
baik memilik serangkaian model kecil yang independen.
2. Prinsip-Prinsip Simulasi
Agar penggunaan simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
terdapat prinsip-prinsip secara umum yang digunakan dalam simulasi
sebagai berikut:
a. Abstraksi: Membuat representasi sederhana dari sistem yang diteliti
untuk mengurangi kompleksitas.
b. Generalisasi: Menggunakan aturan umum yang dapat diterapkan pada
berbagai kasus.
c. Verifikasi: Memastikan bahwa model simulasi sesuai dengan realitas
yang mendasar.
d. Validasi: Memastikan bahwa model simulasi sesuai dengan situasi
yang diuji.
e. Sensitivitas: Menentukan bagaimana perubahan dalam input model
akan mempengaruhi output.
f. Replikasi: Membuat model simulasi yang dapat diuji kembali dan
diperiksa oleh orang lain.
Kemudian juga ada beberapa prinsp simulasi yang dikemukakan oleh
para ahli yang mengacu pada dunia pendidikan :
a. simulasi dilakukan oleh kelompok siswa dan setiap kelompok
mempunyai kesempatan untuk melakukan simulasi yang sama atau
berbeda.
b. semua siswa harus berpartisipasi sesuai dengan fungsinya
c. penentuan topik dapat didiskusikan bersama
d. Instruksi simulasi disiapkan terlebih dahulu secara rinci atau garis
besar sesuai dengan bentuk dan tujuan simulasi
e. kegiatan simulasi harus mencakup semua bidang pembelajaran; baik
kognitif, afektif dan psikomotorik
f. simulasi adalah latihan keterampilan menghadapi kenyataan dengan
baik
g. simulasi harus menggambarkan situasi lengkap dan proses berurutan
yang diharapkan dalam situasi nyata; dan
h. Upaya-upaya harus dilakukan untuk mengintegrasikan berbagai ilmu,
terjadinya proses kausal, pemecahan masalah, dll
(Ramayulis,2012:382)
B. Macam-macam Teknik Pemodelan dan Simulasi
Dalam membuat suatu model dan simulasi ada teknik-teknik yang digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai macam teknik yang digunakan
dalam pemodelan dan simulasi :
1. Teknik Matematis : Menggunakan persamaan matematis untuk
mendeskripsikan perilaku suatu sistem.
2. Teknik Fisik : Menggunakan model fisik sebenarnya atau replika dari
sistem yang akan dipelajari untuk melakukan simulasi.
3. Teknik Agent-Based : Menggunakan konsep agen (pemain, individu, atau
sub-sistem) untuk memodelkan interaksi antar individu dalam suatu
sistem.
4. Teknik Discrete-Event : Menggunakan konsep peristiwa diskrit untuk
memodelkan sistem yang terdiri dari elemen yang berubah-ubah secara
terpisah.
5. Teknik Monte Carlo : Menggunakan metode acak untuk menganalisis
sistem yang memiliki banyak variabel acak.
6. Teknik System Dynamics : Menggunakan diagram alur untuk
memodelkan sistem yang memiliki interaksi yang kompleks.
7. Teknik Petri Net : Menggunakan diagram Petri untuk memodelkan proses
paralel dan kondisi gabungan dalam suatu sistem.
C. Metode Dalam Pemodelan dan Simulasi
Untuk membuat suatu model dan simulasi ada banyak metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai macam metode yang
digunakan dalam pemodelan dan simulasi :
1. Metode Deterministik : Menggunakan model matematis yang
memperhitungkan semua variabel yang mempengaruhi sistem dan
menghasilkan output yang pasti.
2. Metode Stokastik : Menggunakan model matematis yang
memperhitungkan variabel acak dan menghasilkan output yang berupa
probabilitas.
3. Metode Dinamika Sistem : Menggunakan model matematis untuk
mempelajari perubahan sistem dalam waktu.
4. Metode Optimisasi : Menggunakan model matematis untuk mencari
konfigurasi atau pengaturan yang optimal dari suatu sistem.
5. Simulasi Komputer : Menggunakan komputer untuk menjalankan
simulasi yang dibangun dengan menggunakan teknik matematis atau
fisik.
Daftar Pustaka