Anda di halaman 1dari 13

UTS

Syaiful Fajri – 20200803108

PEMODELAN SISTEM
1. Jelaskan konsep Pemodelan Sistem seperti apa. Apa Fungsi dari pemodelan sistem bagi
kita sebagai orang sistem informasi. Dan jelaskan bagaimana kita memanfaatkan
pemodelan sistem itu dalam pekerjaan kita sebagai orang SI/TI.
Jawab :
Pemodelan sistem adalah di mana persyaratan non-fungsional (misalnya, platform,
kinerja, throughput, skalabilitas, kemampuan pemeliharaan) dibahas. Model sistem
dinyatakan dalam istilah-istilah teknis dan untuk penggunaan internal teknologi yang
bekerja di dalamnya.
Pemodelan sistem harus berurusan dengan rincian spesifikasi yang menjelaskan
bagaimana bagian-bagian sitem akan diwujudkan. Misalnya, model harus berurusan
dengan konstruksi khusus pemrograman, layanan middleware, model data, dan sebagainya.
Model sistem , menghasilkan pandangan internal solusi, menunjukkan bagaimana bagian-
bagian yang berbeda berinteraksi dalam rangka mendukung eksternal, tampilan aplikasi.
Dalam pemodelan sistem, kita menemukan artefak perangkat lunak yang secara
kolektif tidak hanya menyadari kebutuhan fungsional untuk aplikasi, tetapi juga memenuhi
persyaratan non-fungsional.

Pemanfaatan Pemodelan system


1) Menentukan tujuan dan fungsi utama dari sebuah system
Memahami dan juga menentukan tujuan dari dibuatnya sebuah sistem. Dasar –
dasar pemodelan sistem mempelajari bagaimana sebuah sistem dibuat, dan
bagaimana kita menganalisa sebuah sistem yang akan dibangun. Dengan
mempelajari permodelan sistem, maka kita akan mampu untuk mendefinisikan
keinginan user dalam membangun sistem tersebut.
2) Untuk memahami karakteristik dari pemodelan system yang akan digunakan
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari permodelan sistem:
• Sebuah permodelan sistem dibuat dalam bentuk gabungan grafis dan juga text
agar lebih mudah untuk dipelajari
• Permodelan sistem bisa dimulai dengan menggunakan pola top down dan
juga partitioned
• Sebuah permodelan sistem memilki persyaratan minimal redundancy
• Suatu permodelan sistem haruslah mampu untuk merepresentasikan suatu
tingkah laku dan pola dari sebuah sistem dengan transparan
Dengan memahami karakteristik dari permodelan sistem ini, maka kita akan lebih
mudah dalam memuat model sistem yang tepat untuk diimplementasikan.
3) Untuk menentukan model apa yang akan kita gunakan dalam membangun sebuah
system
Setelah kita mempelajari megnenai dasar-dasar dari permodelan
sistem, maka tentu saja kita nantinya akan mempelajari mengenai model
sistem apa saja yang mudah dan juga efisien untuk diaplikasikan, dengan
begitu, hal ini akan membantu kita dalam membangun sebuah sistem
dengan lebih cepat, efisien dan juga lebih tepat sasaran. Tanpa adanya
pembelajaran megnenai permodelan sistem, maka dapat dipastikan kita
tidak akan tahu model sistem apa yag tepat untuk diimplemantasikan.
4) Memudahkan dalam menganalisa kebutuhan user dalam membuat sebuah model
system
Permodelan sistem juga menunjukkan bagaimana kita menggambarkan
keinginan dan juga kebutuhan dari user akan sebuah sistem secara spesifik. Dengan
adanya permodelan sistem, maka segala permintaan dan juga kebutuhan dari user
bisa kita gambarkan di dalam prinsip permodelan sistem, dan kemudian akan kta
analisa model mana yang cocok untuk diimplementasi sebagai suatu sistem yang
utuh
Pada dasarnya, dalam prinsip permodelan sistem, seorang programmer
ataupun ahli komputer tidak diwajibkan untuk mengimplementasi model secara
spesifik. Yang terpenting adalah, model tersebut nantinya dapa diimplementasikan
secara efisien dan juga tepat sasaran, sehingga nantinya user yang menggunakannya
bisa menggunakan dengan baik dan juga sistem tersebut nantinya akan bermanfaat
bagi user
2. Jelaskan dengan lengkap langkah-langkah yang kita lakukan dalam proses pemodelan
sistem. Mulai dari langkah Identifikasi permasalahan sampai pada langkah Implementasi.
(Buatkan gambarnya).
Jawab :
1) Identifikasi masalah dapat meliputi:
• Alokasi sumberdaya penelitian
• Aktivitas penelitian yang relevan
• Kelancaran pencapaian tujuan
Proses pembatasan masalah:
• Bersifat iteratif, tidak mungkin “sekali jadi”
• Make a start in the right direction
• Sustain initiative and momentum
2) Identifikasi Karakteristik
Menentukan karakteristik sistem. Meliputi tujuan sistem (objective), kriteria sistem,
interval waktu sistem, sifat statis/dinamis, menentukan variabel, parameter dan
hubungan antara variabel dan parameter.
3) Formulasi Model
Membuat model secara formulasi sistemis dan matematis dari permasalahan yang ada.
4) Estimasi Parameter Dan Solusi
Memilih ketepatan parameter yang digunakan dalam pembentukan model. Dialnjutkan
dengan mengestimasi hasil yang diharapkan dari solusi yang ditawarkan
5) Analisis Model
Melakukan analisis yang mendalam terhadap model yang telah dibuat. Analisis
terhadap model dapat terbagi menjadi beberapa metode. Metode yang sesuai dapat
digunakan untuk melakukan analisis. Analisis model merupakan tahap pemahaman
atas suatu model. Tahap ini mengupas hubungan antar variabel yang dilandasi oleh
teori matematis untuk mendapatkan solusi. Analisis model bertujuan untuk
memvalidasi dan memverifikasi konsep yang tepah dibentuk apakah hal tersebut
relevan dan sesuai dengan tujuan pemodelan sistem.
6) Validasi Model
Validasi model untuk mengecek apakah model sesuai dengan kondisi nyata. Sedangkan
verifikasi model adalah untuk memastikan model yang dibuat sesuai dengan
metodologi dan kaidah keilmuan. Validasi Model adalah proses menentukan apakah
model konseptual merefleksikan sistem nyata dengan tepat. validasi proses bertujuan
untuk menetapkan apakah model benar secara matematis, konsisten secara logis dan
perkiraan yang cukup dekat dengan realitas.
7) Implementasi
Model dapat diklasifikasikan menjadi model diskrit dan kontinu (berkaitan dengan
penentuan waktu interval), deterministik dan stokastik (berkaitan dengan sifat
probabilistik), simbolis dan matematis (simbolis seperti gambar atau kode, matematis
bersifat perhitungan secara matematika)

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Dinamis. Termasuk di dalamnya tentang
diagram Causal Loop Diagram (CLD). Serta jelaskan kita membuat CLD untuk keperluan
apa. Tambahkan gambar / diagram agar penjelasan kita lebih jelas.
Jawab :
Sistem dynamics adalah metodologi dan teknik pemodelan matematika untuk
konseptual pola masalah yang kompleks dan masalah. Saat ini, sistem dynamics yang
digunakan untuk analisis kebijakan dan desain diberbagai tempat. Metode sistem dinamis
merupakan suatu metodologi untukmemahami berbagai masalah kompleks. Metode sistem
dinamis mempelajari masalah dengan sudut pandang sistem, dimana elemen-elemen sistem
tersebut saling berinteraksi dalam suatu hubungan umpan balik sehingga menghasilkan
suatu perilaku tertentu. Interaksi dalam struktur ini diterjemahkan ke dalam model-model
matematik yang selanjutnya dengan bantuan computer d isimulasikan untuk memperoleh
perilaku historisnya.
Dasar metode sistem dynamics adalah pengakuan yang struktur dari setiap sistem
dengan banyak kalangan. Sebuah lingkaran telah dibuat dengan banyak variabel memiliki
hubungan, dan kadang kadang hubungan waktu-tertunda dapat ditemukan dalam sistem
yang baik. Simbol dinamika sistem meliputi umpan balik, akumulasi arus dan penundaan
waktu. Representasi menginisiasi dari domain, masalah dalam metodologi sistem dinamika
diawali dengan menggambar causal loop diagram.
Pembuatan Casual Loop Diagram
• Mengetahui batasan masalah atau ruang lingkup.
• Dimulai dari komponen yang menarik.
• Mempertanyakan tentang pengaruh dari suatu komponen dan hal apa saja yang
mempengaruhinya.
• Menentukan komponen yang terlibat.
• Penggunaan kata benda terhadap komponen yang dibahas.
• Menyegerakan tanda “S” dan “O” saat pembuatan diagram.
• Pembuatan diagram harus realistis, mudah dipahami agar perubahan diagram jika
diperlukan dapat dilakukan secara baik.

Model CLD adalah model yang menekankan perhatiannya kepada hubungan sebab-
akibat antar variabel (komponen) sistem yang digambarkan dalam suatu diagram berupa
garis lengkung yang berujung tanda panah yang menghubungkan antara komponen sistem
yang satu dengan yang lainnya, di mana pada ujung panahnya dibubuhi tanda positif (atau
tanda S) dan negatif (atau tanda O), yang menggambarkan pengaruh variabel yang satu
dengan yang lainnya yang berubah-ubah secara dinamis sejalan dengan perkembangan
waktu. CLD akan dapat membantu kita menjelaskan dinamika hubungan sebab-akibat
yang terjadi dalam suatu sistem yang kompleks.
Tanda S (sameness) menandakan bahwa jika variabel yang mempengaruhi (sebagai
penyebab) berubah (misalnya meningkat) maka variabel yang dipengaruhi (sebagai akibat)
akan berubah sesuai dengan arah perubahan variabel yang mem-pengaruhinya tadi (yaitu
akan meningkat pula). Sedangkan tanda O (oppositeness) akibatnya adalah berlawanan,
artinya bila variabel yang mempengaruhinya meningkat, maka variabel yang
dipengaruhinya menurun. Pada CLD panah-panah itu akan membentuk suatu loop dengan
diberi tanda R (reinforcing) dan tanda B (balancing). R berarti saling memperkuat atau
memperlemah.

Penggunaan CLD
• Mendorong kita untuk dapat melihat suatu permasalahan secara menyeluruh, baik
dari segi cakupan dan waktu, sehingga dapat mencegah kita dari berpikir yang sempit
dan jangka pendek.
• Melalui gambaran rantai hubungan sebab-akibat pada CLD, membuat model mental
kita menjadi lebih eksplisit, kepercayaan dasar kita tentang bagaimana dunia bekerja
dan dasar bagaimana kita mengambil keputusan dan tindakan akan menjadi lebih
baik.
• Dengan adanya CLD memungkinkan model mental kita dapat diketahui dan
dibandingkan dengan model mental orang lain terhadap perosalan yang dihadapi,
sehingga dapat memberikan dasar terwujudnya kerja sama tim yang lebih baik. Jadi
CLD memberikan alat yang efektif untuk komunikasi antara anggota tim.
• CLD juga akan dapat membantu mengeksplorasi alternatif-alternatif kebijakan dan
keputusan sehingga konsekwensi-konsekwensinya dapat diantisipasi lebih dini. Hal
ini memungkinkan kita dapat mencegah mengambil keputusan yang terburu-buru,
yang kadang-kadang malah menimbulkan bomerang, atau mengambil keputusan
yang nantinya akan kita sesalkan.
• Secara keseluruhan pendekatan sistem dengan menggunakan model CLD
memungkinkan kita berada pada posisi yang terbaik untuk mengambil keputusan
yang teruji dari berbagai kemungkinan dan perubahan waktu.
4. Jelaskan Struktur dan Perilaku Sistem secara lengkap.

• Struktur memberikan bentuk pada sistem dan sekaligus member ciri yang
mempengaruhi perilaku sistem (Struktur sistem menentukan perilaku sistem )
• Perilaku tersebut dibentuk oleh kombinasi perilaku simpal umpan balik (feedback
loops) yang menyusun sistem
• Sistem Dinamik dapat juga digunakan untuk analisis bagaimana perubahan-perubahan
struktur dalam satu bagian sistem bisa mempengaruhi perilaku sistem secara
keseluruhan

Sistem Dinamik adalah metodologi yang digunakan untuk memahami bagaimana


sistem itu berubah terhadap waktu. Cara unsur-unsur atau variabel-variabel yang
menyusun sebuah sistem berubah terhadap waktu itu menunjukkan perilaku (behavior)
sistem tersebut
• Struktur ekosistem didefinisikan oleh interaksi antara populasi binatang, laju kelahiran
dan kematian, jumlah makanan, dan variabel-variabel khusus lainnya yang
membentuk sebuah ekosistem yang tertentu
• Perilakunya digambarkan oleh dinamika pertumbuhan dan penurunan populasi
• Perilaku tersebut disebabkan oleh pasokan makanan, predator dan lingkungan, yang
merupakan semua unsur-unsur sistem tersebut.

Contoh Sistem Fisik :


Pembangunan dinding bata, ada memasukan adukan semen, sehingga
menghasilkan dinding bata. Oleh karena faktor umur, maka terjadi umpan balik untuk
pengurangan kadar air (melalui penguapan) dalam adukan semen. Mekanisme
berkelaniutan untuk pengurangan kadar air menghasilkan perilaku perubahan kekuatan
dinding, yang secara perlahan dapat diamati yaitu dinding rapuh.

Contoh Sistem non -fisik


Perusahan memproses masukan bahan baku menjadi produk. Produk dijual,
kemudian terjadi kekurangan produk dalam proses, sehingga memberikan umpan balik
untuk proses berikutnya. Mekanisme berkelaniutan untuk menghasilkan produk atau nilai
produksi ini menampakkan perubahan perilaku perusahaan yaitu tumbuh dari perubahan
kecil meniadi perusahaan besar.
Penyederhanaan Mekanisme

Mekanisme berkelanjutan dari masukan, proses, keluaran, dan umpan balik tersebut
dalam dunia nyata tidak bebas atau tidak tumbuh tanpa batas, tetapi tumbuh dengan
pengendalian. Kendali yang membatasi tersebut dapat bersumber dari dalam ataupun dari
luar sistem. Kendali dari luar sistem menyangkut umur atau kerusakan sistem, sedangkan
kendali dari dalam sistem menyangkut intervensi dan hambatan lingkungan.
Pengaruh faktor lingkungan terhadap sistem dimungkinkan terjadi, dan perubahanan eksternal itu
dianggap sebagai variabel eksogen. Untuk memudahkan perkerjaan berpikir sistematik ini,
struktur sistem dinamis disederhanakan ke dalam diagram simpal kausal.

Bahwa struktur sistem dinamis adalah sebuah sistem tertutup. Pengaruh faktor lingkungan
terhadap sistem dimungkinkan terjadi, dan perubahan eksternal itu dianggap sebagai
variabel eksogen. Untuk memudah kana pekerjaan berpikir sistemik ini, ciri sistem tertutup
dari sistem dinamis dalam hal ini ditunjukkan simpal umpan balik dari struktur

Diagram Simpal Kasual


Diagram simpal kausal adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab akibat
(causal relationships) kedalam bahasa gambar tertentu. Disini bahasa gambar tersebut
adalah panah yang saling mengait, sehingga membentuk sebuah diagram simpal (causal
loop), dimana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat.
Keduanya, baik unsur sebab maupun akibat, atatu salah satu di antaranya(sebab saja atau
akibat saja) harus merujuk keadaan yang terukur, baik secara kualitatif untuk keadaan
dirasakan (perceived) maupun secara kuantitatif untuk keadaan nyata (actual). Harus
diingat logikanya adalah proses (rate) sebagai sebab yang mengahislkan keadaan (level)
sebagai akibat, ataupun sebaliknya. Informasi tentang keadaan sebagai sebab
menghasilkan pengaruh pada proses sebagai akibat. Aturan logis sistem dinamis ini sering
dilanggar dalam memetakan diagram sebab akibat.

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai