M Tassi
NIM : 2113020036
Kelas : MSP B
I. KONSEP SISTEM
Definisi Sistem
Manajemen
Kumpulan orang-orang yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu
tujuan atau gugus tujuan.
• Sistem terbuka (open system): sebuah sistem di mana output yang dihasilkan merupakan
tanggapan dari input, tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap input atau Sistem yang tidak
menyediakan sarana koreksi, sehingga perlakuan koreksi membutuhkan faktor eksternal
• Sistem tertutup (closed system): Sistem Tertutup sistem di mana output yang dihasilkan
akan merupakan tanggapan dari input, dan perilaku system akan dipengaruhi output
tersebut atau Sistem yang menyediakan sarana koreksi di dalam sistem itu sendiri dalam
rangka pencapaian tujuan system.
Hasil akhir dari tahap identifikasi sistem adalah spesifikasi terperinci dari peubah sistem
yang menyangkut rancangan dan pengendaliannya.
Prinsip Dasar
1. Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada;
Konseptualisasi sebuah model membutuhkan pengetahuan sistem, pertimbangan teknis,
dan perangkat pembangun sistem.
2. Kemampuan pemodel untuk membuat model
3. Proses pemodelan adalah evolusioner sebab aktivitas pemodelan menyatakan pentingnya
setiap informasi
Prinsip Pertama
1. Seorang pemodel harus memahami struktur dan aturan-aturan operasi sistem dan
dapat mengekstrak esensi sistem tanpa memesukkan detail-detail yang tidak perlu.
2. Sebuah proyek pemodelan normalnya merupakan aktifitas interdisiplin dan harus
memasukkan seorang pengambil keputusan sebagai bagian dari tim.
3. Dengan konseptualisasi model perlu memasukkan komponen2 struktural sistem,
seperti schedule, algoritma, dan pengendali yang dibutuhkan untuk menjelaskan
model.
Prinsip Kedua
1. odel harus dibuat interaktif dalam bentuk grafis sebab sebuah model tidak hanya
mendefinisikan dan menggembangkan tetapi secara kontinyu diperhalus,
diperbaiki, dimodifikasi, dan dikembangkan sehingga selalu up-to-date.
Prinsip Ketiga
1. Informasi yang diperoleh selama proses pemodelan mendukung kegiatan
pembuatan model dan mengukur aoutput lebih relevan dan akurat.
2. Proses pemodelan berlanjut hingga penambahan detil atau informasi tidak
diperlukan lagi untuk menyelesaikan masalah atau waktu telah habis.
3. Selama proses evolusioner, relasi diantara sistem da model secara kontinyu
didefinisikan dan didefinisikan ulang.
4. imulasi model memperlihatkan tingkah laku model, dan akibatnya dalam sistem,
dan memungkinkan adanya evolusi model selanjutnya.
5. Hasil korespondensi antara model dan sistem tidak hanya menyediakan model
sebagai perangkat untuk penyelesaian masalah, tetapi menyediakan sistem yang
lebih familiar untuk pemodel dan sarana pelatihan untuk pengguna selanjutnya.
Model Based Problem Solving
1. Sebuah permasalahan atau tujuan menuntun pengembangan model.
2. Perumusan masalah yang didefinisikan dari kebutuhan dan syarat sistem.
3. Keberadaan dan bentuk data membantu menspesifikasikan batasan dan
detail model.
4. Pemodel merupakan sumber daya yang digunakan untuk membangun model
berdasarkan perumusan masalah dan data sistem yang ada.
5. Bentuk output model mensuport keputusan untuk membuat penyelesaian
masalah atau mengatur kebijakan yang mengikuti keputusan sesuai dengan
aturan dan prosedur yang ditentukan.
6. Komponen-komponen tersebut dijelaskan dalam gambar berikut.