BAB 2
LANDASAN TEORI
Model adalah suatu bentuk sederhana dari sebuah sistem yang ada
dengan memperhatikan faktor-faktor yang dianggap penting dan
mengabaikan faktor-faktor yang tidak penting. Dengan demikian, model
dapat diartikan sebagai gambaran abstrak suatu sistem yang ada beserta
proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Terdapat empat jenis model
berdasarkan model simbolik yaitu, (Assegaf, 2013):
1. Model skokastik merupakan model yang mencakup distribusi
kemungkinan untuk input dan memberikan serangkaian nilai dari
sekurang-kurangnya satu variabel output dengan probabilitas yang
berkaitan setiap hari.
2. Model deterministik merupakan model yang digunakan untuk
memecahkan berbagai persoalan yang sudah pasti.
3. Model statis merupakan model yang berhubungan dengan keadaan sistem
yang tidak mempertimbangkan perubahan waktu dan biasanya melibatkan
pembangkitan bilangan acak untuk menjalankan simulasi.
4. Model dinamis adalah model yang berhubungan dengan keadaan sistem
yang dapat mengalami suatu proses perubahan akibat aktivitas tertentu
setiap saatnya.
2.3 Simulasi
memahami tingkah laku sistem dan menyusun strategi sesuai dengan batas
yang telah ditentukan oleh beberapa kriteria sehubungan dengan sistem
operasi tersebut.
Dalam melakukan simulasi terdapat 5 langkah pokok yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Tentukan permasalahan.
2. Formulasikan model simulasi.
3. Ujilah model kemudian bandingkanlah tingkah laku sistem baru
dengan tingkah laku dari sistem nyata.
4. Lakukan percobaan-percobaan terhadap model simulasi.
5. Jalankan simulasi dan analisa data.
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam melakukan model
simulasi, yaitu:
1. Tidak semua sistem dapat direpresentasikan dalam model matematis
sehingga simulasi merupakan alternatif yang tepat.
2. Dapat melakukan eksperimen tanpa adanya resiko pada sistem nyata.
tanpa harus menanggung resiko terhadap sistem yang berjalan.
3. Dapat mengestimasi kinerja sistem pada kondisi tertentu dan
memberikan alternatif terbaik sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan.
4. Simulasi memungkinkan untuk melakukan studi jangka panjang
dalam waktu relatif singkat.
5. Dapat menggunakan input data yang bervariasi.
Sedangkan kekurangannya yaitu :
1. Kualitas dan analisis tergantung pada pembuat model.
2. Hanya dapat mengestimasi karakteristik sistem berdasarkan masukan
tertentu.
(Assegaf, 2013)
1. Modul Entity
Modul data ini menjelaskan berbagai macam tipe dari entitas dan
memberikan nilai gambaran dalam simulasi.
2. Model Queue
Modul data ini dapat digunakan untuk mengubah aturan ranking
untuk antrean yang spesifik. Aturan yang biasa digunakan adalah first in
dan first out namun pada modul ini terdapat ruang tambahan untuk
antrean yang ditempati entitas.
3. Modul Resource
Modul ini didefinisikan sebagai sumber/resource dalam sebuah
sistem simulasi.
4. Modul Variable
Modul data ini digunakan untuk mendefinisikan dimensi variabel
dan nilai awal. Variabel dapat diambil dari modul lain seperti modul
decide, modul assign, dan dapat digunakan pada segala ekspresi.
5. Modul Schedule
Modul data ini digunakan dengan modul resource untuk
mendefinisikan jadwal pengoperasian.
6. Modul Set
Modul data ini mendefinisikan berbagai macam tipe dari sets yaitu
resources, counter, tally, entity, type, dan entity pictures. Resource sets
8
dapat digunakan dalam modul process. Counter dan tally sets dapat
digunakan dalam modul record. Queue sets dapat digunakan dengan
menggunakan seize, hold, acess, request, leave, dan allocate pada panel
advance process dan advance transfer.
A. Modul-Modul Flowchart
1. Modul Hold
Modul ini digunakan untuk menahan entitas dalam sebuah antrean
dengan menunggu sinyal dimana jika entitas sedang menunggu sinyal,
modul sinyal harus digunakan pada model untuk mengikuti pergerakan ke
modul berikutnya. Jika entitas tertahan untuk kondisi tertentu agar
menjadi true, entitas akan kembali pada modul sampai kondisi menjadi
true. Ketika entitas terus menerus tertahan, maka modul remove
digunakan untuk melanjutkan pemrosesan.
Pada modul ini terdapat beberapa data yang dapat digunakan diantaranya:
Name : nama dari modul yang akan digunakan
Wait for Value : jumlah entitas yang akan menunggu
Type : wait for signal, scan for condition, dan infinite hold
Queue type
Queue name
2. Modul remove
Modul ini digunakan untuk menghilangkan entitas dari posisi
yang telah ditentukan dalam antrian dan mengirimnya ke modul
designated. Pada modul ini terdapat beberapa data yang harus diisi yaitu
name, queue, dan rank of entity.
A. Modul-Modul Flowchart
1. Modul Route
Modul ini digunakan untuk mengirim sebuah entitas ke station
yang telah ditentukan atau ke station berikutnya. Dalam modul ini
terdapat beberapa data yang harus diisi diantaranya name, station name,
destination type (station, by sequence, attribute, expression), route time
(EXPO (Mean), NORM (Mean, StdDev), dan lainnya), serta units (hour,
seconds, days, minutes).
2. Modul Station
Modul ini mendefnisikan lokasi station dimana proses itu
berlangsung. Dalam modul ini terdapat beberapa data yang harus diisi
yaitu name, station name, station type, report statistic, dan parents
activity area.
9
2.5 Verifikasi
Ti maks ≤ CT ≤
Dimana :
Ti maks = Waktu operasi terbesar pada lintasan
CT = Waktu siklus
P = Jam kerja efektif per hari
Q = Jumlah produksi per hari
7. Line Efficiency (Effisiensi Lini)
Efisiensi lini produksi merupakan tingkat koefisiensian dari lintasan
produksi dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Dengan hasil efisiensi
yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa lintasan produksinya sudah baik.
Berikut adalah rumus untuk mencari efisiensi lini yaitu (Natalia,
Sinulingga, dan Siregar, 2013) :
Dimana :
Sti : Waktu masing-masing stasiun kerja (i=1,2,...)
n : Jumlah stasiun kerja
8. Balance Delay
Merupakan perhitungan ketidak efisienan pada lintasan produksi yang
disebabkan karena ketidaksempurnaan alokasi kerja diantara stasiun kerja,
yang dirumuskan sebagai berikut (Indrawan dan Hariastuti, 2013) :
Dimana :
STmaks : Maksimum waktu di stasiun kerja
STi : Waktu masing-masing stasiun kerja (i=1,2,...)