Suatu gambaran secara umum yang berhubungan antar komponen biotik dalam sebuah ekosistem
itu di sebut piramida makanan. Berbeda dengan rantai makanan, piramida makanan
menggambarkan sebuah interaksi antar komponen biotik lebih dari sekedar suatu peristiwa makan
dan dimakan dalam sebuah rantai makanan
Bentuk piramida makanan menggambarkan komposisi rantai makanan yang semakin ke atas,
massanya semakin kecil. Hal ini terjadi supaya ada keseimbangan dalam suatu ekosistem. Setiap
kelompok atau populasi makhluk hidup menempati tingkat tertentu berdasarkan sumber makanan
atau sumber energinya masing-masing. Di mana tingkatan tersebut disebut dengan tingkat trofik.
piramida makanan sebenarnya bisa dikelompokkan sesuai dengan siklus rantai makanan. Hal ini
disebabkan karena siklus makanan mahluk hidup berbeda. Contohnya adalah hewan dengan habitat di
hutan, gurun, dan habitat lainnya. Piramida makanan dibagi menjadi 3, yaitu piramida energi,
biomassa, dan populasi.
1. Piramida energi
Pada piramida energi jumlah organisme pada tingkat trofik I mempunyai jumlah paling
banyak, dan pada tingkat tropfk 4 jumlahnya paling sedikit. Terdapat beberapa alasan jumlah
pada setiap trofik semakin berkurang.
2. Piramida biomasa
B. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan di makan antar makhluk hidup di
dalam ekosistem laut dengan urutan tertentu. Bisa juga rantai makanan
adalah suatu ekosistem makhluk hidup di lautan dimana terjadinya
perpindahan energi dari sumber daya (makhluk hidup produsen) melalui
urutan organisme atau jenjang makanan, dimana suatu organisme memakan
satu sama lain untuk mendapatkan energi.
Ekosistem laut yaitu ekosistem perairan dengan hamparan permukaan yang luas dan
kadar garam yang tinggi mencai 55%. Di laut juga terjadi rantai makanan. Rantai
makanan di laut berfungsi agar jumlah makhluk hidup di laut tetap stabil. Komponen
biotik dalam ekosistem laut berbeda dengan komponen biotik di darat. Berikut
komponen yang berada di ekosistem laut.
Komponen Rantai Makanan
1. Phytoplankton
Jika di darat produsen dalam rantai makanan adalah tumbuhan, maka di laut
adalah Fitoplankton yang dapat memproduksi makanannya sendiri dengan
cara fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari yang masuk ke dalam laut.
Maka bisa di katakan fitoplankton merupakan tingkatan pertama yang
berperan sebagai produsen rantai makanan perairan.
2. Zooplankton
Merupakan satwa berukuran sangat kecil yang mengapung bebas di lautan.
Zooplankton tidak bisa memproduksi makannya sendiri sehingga tidak bisa
berfotosintesis. Dalam rantai makanan ekosistem perairan zooplankton
memakan fitoplankton yang memiliki ukuran lebih kecil. Maka bisa dikatakan
zooplankton merupakan konsumen tingkat pertama. Ada juga zooplankton
memakan zooplankton lainnya merupakan konsumen tingkat ke dua dan
seterusnya.
3. Predator
Predator merupakan konsumen tertinggi dalam rantai makanan perairan.
Biasanya berupa ikan pemburu yang berukuran besar dan memangsa ikan
lain yang berukuran lebih kecil dari tubuhnya. Ada juga hewan laut seperti
paus orca yang merupakan predator ganas di lautan karena bisa memburu
dan memangsa berbagai jenis hewan laut mulai dari plankton, anjing laut,
singa laut, cumi-cumi, ikan kecil, hingga memangsa burung laut sekalipun.
4. Dekomposer
Komponen terakhir dalam rantai makanan yaitu dekomposer atau disebut
juga Pengurai. Dekomposer ini berfungsi untuk pengurai bangkai sisa-sisa
makhluk hidup di laut bisanya berupa binatang berukuran kecil seperti bakteri.
Dekomposer berguna sebagai penyeimbang rantai makanan baik itu di darat
maupun di laut, hasil penguruaian dekomposer berguna sebagai nutrisi
phytoplankton dalam memproduksi makanannya. Baca Juga: Pengertian
Piramida Makanan dan Contohnya
Contoh Rantai Makanan di Laut
Berikut ini tiga contoh rantai makanan pada ekosistem laut yang bisa di
pelajari dan di amati, misalnya:
Phytoplankton > Zooplankton > Ikan teri > Ikan Makarel > Ikan Hiu >
dekomposer
Keterangan:
C. Jaring Makanan
Biota laut tak terkira jenis dan jumlahnya, itulah mengapa laut menjadi
ekosistem yang paling kaya. Hal ini secara tidak langsung membuat
jaring-jaring makanan di laut begitu beragam. Perlu diketahui, jaring-
jaring makanan juga disebut dengan rantai makanan yang merupakan
proses interaksi makan dan dimakan pada urutan tertentu. Tanpa jaring-
jaring makanan, dapat dipastikan kelangsungan hidup biota laut akan
terancam.
1. Fitoplankton
2. Zooplankton
3. Predator
4. Dekomposer
Dekomposer punya peran penting dalam jaring-jaring makanan di laut.
Di dalam ekosistem laut dekomposer dikenal dengan sebutan bentos.
Bentos ini menguraikan makhluk hidup yang telah mati menjadi
komponen yang lebih kecil agar dapat digunakan kembali sebagai
nutrisi makanan bagi fitoplankton.
Keterangan :
Hukum Toleransi Shelford berbunyi “ Setiap organisme mempunyai suatu minimum dan maksimum
ekologis, yang merupakan batas bawah dan batas atas dari kisaran toleransi organisme itu terhadap
kondisi faktor lingkungan”.
.Apabila terdedah pada suatu kondisi faktor lingkungan yang mendekati batas kisaran tolrensinya,
maka organisme tersebut akan mengalami cekaman (stress). Fisiologis. Organisme berada dalam
kondisi kritis. Contohnya, hewan yang didedahkan pada suhu ekstrim rendah akan menunjukkan
kondisi kritis Hipotermia dan pada suhu ekstirm tinggi akan mengakibatkan gejala Hipertemia.
Apabila kondisi lingkungan suhu yang demikian tidak segera berubah maka hewan akan mati.
Keperluan nutrisi bagi tumbuhan atau pertumbuhan suatu tanaman sesuai dengan bunyi dari hukum
Shelford dan hukum faktor pemicu (triger factor )(Artawan dan Wijana, 2013).Kebutuhan nutrisi
tanaman mempunyai batas maksimal dalam penyerapan hara yang dibutuhkan. Hukum toleransi
Shelford bahwa dosis respon suatu tanaman dapat berupa kekahatan, toleransi dan keracunan.
Penambahan suatu unsur hara yang menyebabkan peningkatan respon tanaman maka unsur
tersebut disebut kahat. Toleransi yaitu penambahan unsur hara tidak mengubah respon tanaman.
Tanaman dikatakan keracunan apabila penambahan suatu unsur hara menyebabkan penurunan
respon tanaman (Eskawidi, dkk., 2005).
“Besar populasi dan penyebaran suatu jenis dapat dikendalikan oleh faktor yang melampaui batas
toleransi maksimal atau minimal atau mendekati batas toleransi. Apabila melampaui batas itu yaitu
lebih rendah dari batas toleransi minimal atau lebih tinggi dari batas toleransi maksimal, maka
makhluk hidup itua mati dan populasinya akan punah dari sistem tersebut.”Untuk menyatakan
derajat toleransi sering dipakai istilah steno untuk sempit dan Euri untuk luas. Cahaya, temperatur
dan air secara ekologis merupakan faktor lingkungan yang penting untuk daratan. Sedangkan
cahaya,temperatur dan kadar garam merupakan faktor lingkungan yang penting untuk lautan.
Beberapa asas tambahan terhadap hukum toleransi dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Organisme-organisme dapat memiliki kisaran toleransi yang lebar bagi satu faktor dan
kisaran yang sempit untuk lainnya
2. Organisme-organisme dengan kisaran-kisaran toleransi yang luas untuk semua faktor wajar
memiiki penyebaran yang paling luas
3. Apabila keadaan-keadaan tidak optimum bagi suatu jenis mengenai satu faktor ekologi,
batas- batas toleransi terhadap faktor-faktor ekologi lainnya dapat dikurangi berkenaan
dengan faktor-faktor ekologi lain
4. Sering kali ditemukan bahwa organisme-organisme di alam sebenarnya tidak hidup dalam
kisaran maksimum berkenaan dengan faktor fisik tertentu
5. Periode produksi biasanya periode yang gawat apabila faktor-faktorlingkungan bersifat
membatasi