Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Jaring-jaring Makanan dan Rantai Makanan Beserta Contohnya

JARING-JARING MAKANAN – Pada suatu ekosistem alam, mesti ada terjadi sebuah hubungan
antara lingkungan dan organisme yang hidup di dalamnya. Hubungan yang muncul pada setiap ekosistem
alam itu, begitu kompleks dan saling mempengaruhi antara satu sama lainnya.
Interaksi antar unsur non-hayati dengan hayati menciptakan suatu sistem ekologis yang biasa kita kenal
sebagai ekosistem. Dalam pola hubungan antara setiap unsur dalam ekosistem tersebut juga
mempengaruhi aliran energi, jaring-jaring makanan, dan rantai makanan. Lalu apa itu rantai dan jaring-
jaring makanan?
Agar kamu lebih mengerti dan memahaminya pada artikel kali ini kami akan membahas secara rinci
tentang pengertian dan contoh jaring-jaring makanan. Pembahasan lebih mendalam akan kami bahas
pada paragraf selanjutnya.

Pengertian Jaring-jaring Makanan

jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa rantai makanan yang siklusnya saling
berhubungan. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring
makanan dalam cakupan yang lebih luas lagi.

Lalu, apa yang membedakan rantai makanan dengan jaring-jaring makanan? Organisme yang terkumpul
pada jaring-jaring makanan mempunyai beberapa jenis oragnisme yang dapat dipilih menjadi
makanannya.

Sedangkan pada rantai makanan, organisme yang menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan
makanan saja. Meskipun tersedia beberapa, tapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan organisme
yang ada pada jaring-jaring makanan.
Contoh Jaring-jaring Makanan

Terdapat beberapa contoh jaring-jaring makanan yang dikelompokkan menurut habitat kehidupannya.
Contohnya adalah jaring-jaring makanan untuk habitat tertentu. Terdapat sekitar 13 mahluk hidup yang
terdapat dalam sebuah siklus jaring-jaring makanan.

Mahluk hidup tersebut adalah phytoplankton, zoopllankton, udang, ikan, burung camar, rumput laut,
kepiting, gurita, pinguin, anjing laut, gajah laut, paus biru, dan paus pembunuh.
Dari 13 contoh mahluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa siklus rantai makanan,
seperti:

Jaring-jaring makanan dengan produsen phitoplankton:


• Phitoplankton, udang, paus biru
• Phitoplankton, udang, ikan kecil, anjing laut, paus pembunuh
• Phitoplankton, zooplankton, ikan kecil, anjing laut, paus pembunuh
• Phitoplankton, udang, ikan kecil, burung camar, anjing laut, paus pembunuh
• Phitoplankton, zooplankton, ikan kecil, burung camar, anjing laut, paus pembunuh

Contoh jaring-jaring makanan dengan produsen rumput laut:

• Rumput laut, kepiting, cumi-cumi, pinguin, anjing laut, paus pembunuh


• Rumput laut, kepiting, cumi-cumi, pinguin, paus pembunuh
• Rumput laut, kepiting, cumi-cumi, anjing laut, pasu pembunuh

Jaring-jaring Makanan
Berdasarkan contoh di atas, dapat ditarik kesimpulan sederhana bahwa dari 13 mahluk hidup yang
ada dalam sebuah jaring-jaring makanan terdapat 8 rantai makanan berbeda. Pada setiap rantai makanan,
paus biru dan paus pembunuh menjadi mahluk hidup yang menjadi konsumen puncak.

Di sisi lain, rumput laut dan phytoplankton menjadi produsen pada jaring-jaring makanan tersebut.
Berikut ini beberapa kesimpulan yang bisa diambil dari contoh di atas.
• Organisme yang masuk ke dalam siklus jaring-jaring makanan tidak harus terlibat dalam seluruh
rantai makanan yang terjadi.
• Jaring-jaring makanan tersebut dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan produsen utamanya,
yaitu phytoplankton dan rumput laut.
• Pada siklus makanan dengan produsen phytoplankton, zooplankton dan udang menjadi konsumen
tingkat 1. Ikan kecil jadi konsumen tingkat 2, burung camar dan anjing laut menjadi konsumen
tingkat 4, paus biru dan paus pembunuh menjadi konsumen tingkat akhir.
• Pada jaring-jaring makanan dengan produsen rumput laut, kepiting menjadi konsumen tingkat 1,
gurita jadi konsumen tingkat 2, pinguin dan gajah laut sebagai konsumen 3, anjing laut konsumen
tingkat 4, dan paus pembunuh sebagai konsumen tingkat akhir
• Konsumen seperti anjing laut, paus pembunuh, dan ikan kecil mempunyai beberapa pilihan
organisme untuk dimakan.
Dalam sebuah ekosistem, ketersediaan atau jumlah populasi organisme dalam sebuah jaring-
jaring makanan akan mempengaruhi keseimbangan sebuah ekosistem. Contohnya adalah jika jumlah
organisme yang menjadi produsen mengalami kepunahan, maka seluruh sistem jaring-jaring makanan
pasti terganggu.

Rantai Makanan

Jaring-jaring makanan sangat erat kaitannya dengan rantai makanan. Rantai makanan sendiri merupakan
proses pemindahan energi yang berasal dari satu organisme ke organisme lainnya. Urutan dalam sebuah
rantai makanan mempunyai istilah trofik. Berikut ini pengertian dari trofik itu sendiri.

• Trofik tingkat pertama (produsen) : adalah organisme yang mampu membuat makanannya
sendiri, contohnya adalah tumbuhan hijau. Keberadaannya tidak bergantung pada ketersediaan
makanan, akan tetapi keseimbangan alam.
• Trofik tingkat ke-2 (konsumen tingkat 1) : adalah organisme yang mendapat makanan secara
langsung dengan mengkonsumsi organisme pada tingkat trofik pertama. Trofik tingkat ke-2 ini
diisi hewan sejenis herbivora pemakan tumbuhan seperti belalang.
• Trofik tingkat ke-3 (konsumen tingkat 2) : adalah organisme yang sumber makanannya dari
tingkat trofik sebelumnya (trofik 2). Tingkatan ini diisi oleh hewan-hewan karnivora yang masih
bisa dimangsa oleh hewan lain, contohnya adalah tikus.
• Trofik tingkat 4 (konsumen puncak) : adalah organisme yang makanannya bersumber dari trofik
sebelumnya dan tidak bisa dimakan lagi oleh organisme lainnya. Trofik tingkat ini terdiri dari
hewan-hewan karnivora seperti singa, elang, dan harimau.
• Pengurai (dekomposer) : adalah mahluk hidup yang tugasnya menguraikan jasad organisme yang
sudah mati. Contohnya adalah jamur dan juga bakteri pembusuk.
Meskipun secara umum ada 5 tingkatan rantai makanan, tidak semua rantai makanann terdiri dari
5 tingkatan tropik tersebut. Ada rantai makanan yang hanya terdiri dari 4 tingkatan saja, ada juga yang
mencapai 6 tingkatan trofik. Semakin pendek sebuah rantai makanan, maka energi yang tersedia semakin
besar, sebaliknya jika rantai makanannya panjang maka sedikit energi yang tersedia.

Contoh Rantai Makanan

Berikut ini contoh sederhana dari proses rantai makanan yang terjadi pada sebuah siklus kehidupan.

• Ekosistem sungai : tumbuhan air – ikan – bangau – buaya


• Ekosistem padang rumput : rumput – rusa – singa – pengurai
• Ekosistem hutan : tumbuhan – kelinci – ular – elang – pengurai
• Ekosistem laut : phtoplankton – zooplankton –ikan kecil – ikan sedang – ikan besar – pengurai
• Ekosistem sawah : padi – tikus – ular – elang – pengurai

Anda mungkin juga menyukai