A.Rantai Makanan
1.Pengertian Rantai Makanan
Rantai Makanan adalah proses pemindahan energi dari satu organisme ke organisme
lain dari trofik yang paling rendah ke trofik yang paling tinggi melalui peristiwa makan
dan dimakan. Trofik adalah tingkatan dalam rantai makanan. Trofik ini dibedakan
berdasarkan caranya untuk mendapatkan makanan. Adapun beberapa tingkatan trofik
yaitu :
Tingkatan Tropik, tidaklah selalu seperti diatas. Ada rantai makanan yang panjang,
yang dapat terdiri hingga 5-6 tingkatan tropik, adapula rantai makanan yang pendek,
yang pada umumnya hanya terdiri dari 4 tingkatan tropik saja. Jadi, bisa saja terdapat
Konsumen Tingkat 3 maupun Konsumen Tingkat 4 sebelum akhirnya mencapai
konsumen puncak. Semakin panjang rantai makanan, maka semakin sedikit pula energi
yang tersedia, sebaliknya semakin pendek rantai makanan maka semakin besar pula
energi yang tersedia.
Dari gambar diatas, kita dapat mendapatakan sebuah rantai makanan yaitu :
B.Jaring-Jaring Makanan
1.Pengertian Jaring-Jaring Makanan
Jaring-Jaring Makanan adalah gabungan dari berbagai rantai makanan yang saling
berhubungan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rantai makanan merupakan bagian dari
jaring-jaring makanan. Perbedaan antara rantai makanan dengan jaring-jaring
makanan adalah pada rantai makanan konsumen tidak memiliki pilihan lain selain
organisme yang ada pada suatu rantai makanan, sedangkan pada jaring-jaring makanan
konsumen memiliki beberapa pilihan organisme untuk dimakan.
Jadi, berdasarkan gambar diatas, terdapat 8 rantai makanan yang berbeda, dimana
paus pembunuh dan paus biru merupakan konsumen puncak yang artinya mereka tidak
dapat dimangsa oleh konsumen lainnya.
Dapat kita lihat juga dari gambar diatas, bahwa konsumen seperti ikan kecil, anjing laut,
dan paus pembunuh memiliki beberapa pilihan organisme untuk dimakan/dimangsa.
Inilah yang membedakan antara rantai makanan yang hanya terdapat 1 pilihan mangsa
saja dengan jaring-jaring makanan yang memiliki beberapa pilihan mangsa.
Dalam suatu ekosistem, jika terdapat organisme yang punah dalam suatu rantai
makanan ataupun jaring-jaring makanan, maka dapat menggangu keseimbangan dari
suatu ekosistem tersebut. Sebagai contoh, jika elang punah, maka jumlah ular akan
semakin banyak dan tentu akan membutuhkan lebih banyak tikus sebagai mangsanya
yang pada akhirnya mengurangi jumlah tikus secara drastis. Karena jumlah tikus
berkurang secara drastis, maka jumlah belalang akan semakin banyak dan tentu akan
membutuhkan lebih banyak tumbuhan sebagai makanannya yang pada akhirnya
mengurangi jumlah tumbuhan secara drastis. Setelah tikus dan tumbuhan berkurang
secara drastis atau bahkan habis, maka ular dan belalang secara perlahan namun pasti
akan ikut mati juga. Hal ini tentu akan menganggu keseimbangan dari suatu ekosistem.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Semoga
dengan adanya artikel ini, dapat membantu pembaca sekalian dalam lebih memahami
mengenai rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Terima kasih telah berkunjung
ke blog ini dan jangan lupa nantikan juga artikel kami yang menarik dan bermanfaat
selanjutnya :D
sass