3.
Rencana kerja jangka menengah yang dibuat SMK diantaranya belum menggambarkan secara
lengkap dan terukur tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan mutu lulusan dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan tersebut.
4. Rencana kerja tahunan dibuat tidak berdasarkan atau tidak dijabarkan dari rencana kerja jangka
menengah.
5. Rencana kerja jangka menengah dan atau rencana kerja tahunan yang dibuat SMK beru-pa
model dari sekolah lain sehingga tidak sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah yang
sebenarnya.
Mengacu pada uraian permasalahan di atas, maka diperlukan upaya pencerahan agar
para pengelola SMK di tingkat satuan pendidikan mendapat pemahaman dan keterampilan
praktis penyusunan rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan untuk seko-lahnya
masing-masing. Pembahasan berikut ini lebih berorientasi pada tuntunan praktis ba-gaimana
menyusun rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan pada tingkat satuan
pendidikan.
II. MANFAAT RENCANA KERJA
Rencana menurut Sudirman (1999) dijadikan dasar pengendalian. Tanpa ada rencana
tidak mungkin pengendalian dapat dilakukan. Dengan adanya rencana, maka kegiatan-ke-giatan
diarahkan, dikontrol, dan diawasi agar berjalan sesuai dengan apa yang sudah ditetap-kan atau
ketentuan dalam rencana. Rencana menjadi kemudi untuk mengarahkan, mengon-trol, dan
mengawasi arah kegiatan.
Keberhasilan organisasi juga diukur berdasarkan rencana. Hasil-hasil yang telah di-capai
dalam kurun waktu tertentu dibandingkan dengan rencana-rencana yang telah ditetap-kan dalam
priode tersebut. Hasil-hasil yang dicapai dapat diketahui tingkat keberhasilannya dengan
membandingkannya dengan indikator-indikator keberhasilan dari rencana.
III.RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH
Rencana kerja jangka panjang (5 tahun) dijabarkan dari rencana strategis (renstra).
Format rencana kerja jangka panjang berisi sasaran, program, waktu, penanggung jawab, sumber
dana, dan mekanisme umpan balik (Shaf, 2005).
Dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidik-an
tidak dikenal rencana kerja jangka panjang. Peraturan tersebut hanya menyebutkan ren-cana
kerja jangka menengah (4 tahun) dan rencana kerja tahunan. Memperhatikan substansi isi format
rencana kerja jangka panjang (5 tahun) yang dikemukakan Shaf tersebut, maka ia dapat
diadaptasi menjadi rencana kerja jangka menengah (4 tahun). Hal ini bukan sekedar untuk
mencocokkan dengan tuntutan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, tetapi karena rencana kerja
tahunan yang dikemukan Shaf dijabarkan dari rencana kerja jangka panjang (5 tahun). Dengan
demikian format rencana kerja jangka panjang dapat dijadikan format renca-na kerja jangka
menengah. Jadi dengan adaptasi ini rencana kerja tahunan jadi terjabarkan dari program kerja
jangka menengah.
Dalam permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 disebutkan, bahwa:
1. Rencana kerja jangka menengah menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
empat tahun berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan.
2. Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah.
3. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai: (1) kesiswaan, (2) kuri-kulum
dan kegiatan pembelajaran, (3) pendidik dan tenaga pendidik serta pengembagan-nya, (4) sarana
dan prasarana, (5) keuangan dan pembiayaan, (6) budaya dan lingkungan sekolah, (7) peranserta
masyarakat, dan (8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengambangan mutu.
Bila isi format rencana kerja jangka panjang yang dikemukakan Shaf di atas yang
meliputi: sasaran, program, waktu, penanggung jawab, sumber dana, dan mekanisme umpan
balik dipadukan dengan pokok-pokok pikiran dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007,
maka dapat disimpulkan, bahwa rencana kerja jangka menengah adalah: rencana kerja dalam
kurun waktu empat tahun yang meliputi sasaran, program, waktu, penanggung jawab, sumber
dana, dan mekanisme umpan balik untuk setiap komponen kinerja sekolah mengenai: (1)
kesiswaan, (2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran, (3) pendidik dan tenaga pendidik serta
pengembagannya, (4) sa-rana dan prasarana, (5) keuangan dan pembiayaan, (6) budaya dan
lingkungan sekolah, (7) peranserta masyarakat, dan (8) rencana-rencana kerja lain yang
mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
III.MENYUSUN RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa rencana kerja jangka menengah
merupakan penjabaran dari rencana strategik. Rencana strategik pada dasarnya berisi tiga hal
pokok, yaitu: tujuan, sasaran, dan strategi organisasi. Tiga hal pokok ini telah dibahas pada
presentasi penulis pada Pelatihan RIPS SMK Provinsi Jambi Tahun 2008 dan 2009. Lebih lanjut
lihat Perencanaan Strategik oleh Syahdiardin, makalah yang disampaikan pada pe-latihan
penyusunan RIPS bagi Kepala SMK se Provinsi Jambi tanggal 6 s.d 8 Agustus 2009 dan 2 s.d 6
Juni 2008.
Format rencana strategik yang berisi tiga hal pokok tersebut di atas tidak mudah un-tuk
difahami, karena belum diketahui kapan, dari mana sumber dana, siapa penenggung ja-wab, dan
apa bukti program telah dilaksanakan (Shaf, 2005). Untuk memudahkan pema-hamannya, maka
rencana strategik harus dijabarkan ke dalam rencana kerja jangka mene-ngah (4 tahun). Tabel
berikut dapat diplih sebagai alternatif format rencana kerja jangka me-nengah.
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH
TAHUN 2010 2013
Nama sekolah
: SMK ..............................
Alamat
: ........................................
Sasaran
Tahun
2013
2012
2011
Indikator
2010
Uraian
Program
Sumber Dana
Penaggung
Jawab
Mekanisme
Umpan
Balik
10
11
12
1. kolom sasaran (kolom 1 dan 2) dengan memindahkan data dan pernyataan dari format
rencana strategik (lampiran 1) kolom 3 dan 4
2. kolom program (kolom 3) dengan memindahkan data dan pernyataan dari format rencana
strategik (lampiran 1) kolom 6.
(2) Langkah Kedua (II)
Isilah kolom tahun (kolom 4 s.d 7) dengan kapan atau tahun berapa program akan dilaksanakan. Untuk program yang bersifat pengadaan pengisian kolom-kolom ini dilaku-kan
sesuai dengan format analisis kebutuhan. Perhatikan pengisian kolom tahun contoh rencana kerja
jangka menengah (lampiran 2 halaman 16) diisi sama dengan tahun pada format analisis
kebutuhan sarana prasarana kolom 8 s.d 11 (lampiran 3 halaman 17).
(3) Langkah Ketiga (III)
Isilah kolom penaggung jawab (kolom 8) dengan nama jabatan penanggung jawab program
yang akan dilaksanakan. Misalnya untuk pengadaan sarana prasarana penang-gung jawabnya
meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana, dan kepala program keahlian.
(4) Langkah Keempat (IV)
Isilah kolom sumber dana (kolom 9 s.d 11) dengan dari mana sumber pembiayaan program
diperoleh. Biasanya pembiayaan sekolah dapat bersumber dari:
1, dana rutin dari APBD kabupaten/kota, yayasan, atau donasi pihak ketiga.
2. pembangunan/proyek dari APBN, APBD provinsi dan atau kabupaten/kota, atau donasi pihak
ketiga.
3. Sumber lain yang tidak termasuk sumber rutin atau pembangunan/proyek.
(5) Langkah Kelima (V)
Isilah kolom mekanisme umpan balik (kolom 12) dengan bukti pisik apa yang harus ada jika
program sudah dilaksanakan. Misalnya untuk pengadaan sarana prasarana meka-nisme umpan
baliknya dapat berupa:
(1) MOU dengan pemberi bantuan
(2) Tanda terima uang
(3) Faktur dan bukti pembayaran (kuitansi pembayaran)
Perhatikan lampiran 2, contoh rencana kerja jangka menengah di halaman 16 setelah
langkah 1 s.d 5 dilakukan. Format rencana kerja jangka menengah dalam bentuk tabel ini dapat
dijadikan satu bab tersendiri dari dokumen rencana kerja jangka menengah. Bab-bab lainnya
adalah:
1. Bab-bab sebelum bab rencana kerja jangka menengah diambil dengan menyalin dari do-kumen
perencanaan strategik meliputi: bab pendahuluan, bab visi, misi, dan nilai-nilai, bab analisis
potensi dan tantangan.
2. Bab setelah bab rencana kerja jangka menengah, yaitu bab penutup dibuat sesuai kebu-tuhan
untuk menutup rencana kerja jangka menengah.
Dengan demikian struktur atau isi rencana kerja jangka menengah adalah:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Mandat
B. Stakeholder
C. Core Business
BAB II
VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI
A. Visi
B. Misi
C. Nilai-nilai
Kegiatan
Program
Uraian
Indikator
Kinerja
Satuan
Target
Penanggung
Jawab
Jumlah
Dana
(Rp)
Sumber Dana
R
10
11
Mekanisme
Umpan
Balik
12
Langkah langkah penyusunan rencana kerja tahunan nggunakan format di atas dila-kukan
sebagai brikut:
(1) Langkah Pertama (I)
Gunakan data/informasi yang terdapat pada format rencana kerja jangka menengah yang sudah
disusun sebelumnya. Dalam hal ini, sebagai contoh gunakan data/informasi dari lampiran 2
contoh rencana kerja jangka menengah halaman 16. Kemudian isilah:
1. kolom program (kolom 1) dengan memindahkan data dan pernyataan dari format rencana
kerja jangka menengah (lampiran 2) kolom 3
2. kolom penanggung jawab (kolom 7) dengan memindahkan data dan pernyataan dari format
rencana rencana kerja jangka menengah (lampiran 2) kolom 8
3. kolom sumber dana (kolom 9, 10, dan/atau 11) dengan memindahkan tanda () dari format
rencana kerja jangka menengah (lampiran 2) kolom 9, 10, dan/atau 11
4. kolom mekanisme umpan balik (kolom 12) dengan memindahkan data dan per-nyataan dari
format rencana rencana kerja jangka menengah (lampiran 2) kolom 12
(2) Langkah Kedua (II)
Jabarkanlah program di kolom 1 menjadi:
1. uraian kegiatan dari program di kolom 2
2. indikator kinerja kegiatan (kolom 2) di kolom 3
(3) Langkah Ketiga (III)
1. isilah satuan kegiatan di kolom 4 dengan mengambil nama satuan di lampiran 3 ha-laman 17,
contoh analisis sarana prasarana (kolom 3)
2. isilah target kegiatan di kolom 5 sesuai dengan data pada lampiran 3 halaman 17, contoh analisis
sarana prasarana (kolom 8)
(4) Langkah Keempat (IV)
Isilah kolom 6 dengan lama waktu dan waktu pelaksanaan kegiatan. Misalnya:
- pengadaan komputer dilakukan selama 3 hari dari tanggal 10 s.d 12 Juli 2010 ditulis:
3 hari (10 s.d 12 Juli 2010) atau
bimbingan penyusunan RPP dilakukan 2 hari dari tanggal 20 s.d 21 November 2010 ditulis: 2
hari (20 s.d 21 Nov 2010)
(5) Langkah Kelima (V)
Isilah kolom 8 dengan jumlah dana yang dianggarkan untuk kegiatan yang tersebut di kolom 2.
Misalnya untuk pengadaan komputer dibutuhkan dana Rp 12.000.000,-, maka kolom ini diisi
dengan angka 12.000.000
Perhatikan lampiran 4, contoh rencana kerja tahunan di halaman 18 setelah langkah 1 s.d
4 dilakukan. Format rencana kerja tahunan dalam bentuk tabel ini dapat dijadikan satu bab
tersendiri dari dokumen rencana kerja tahunan. Bab-bab lainnya adalah:
1. Bab-bab sebelum bab rencana kerja tahunan yang diambil dengan menyalin dari doku-men
rencana kerja jangka menengah meliputi: bab pendahuluan, bab visi, misi, dan ni-lai-nilai, bab
analisis potensi dan tantangan.
Bab analisis potensi dan tantangan untuk rencana kerja tahun kedua dan seterusnya diu-bah
menjadi bab analisis pelaksanaan rencana kerja tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis
dalam bab ini dijadikan masukan untuk penyusunan rencana kerja tahun kedua dan seterusnya.
2. Bab setelah bab rencana kerja tahunan, yaitu bab penutup dibuat sesuai kebutuhan untuk
menutup rencana kerja tahunan.
Dengan demikian struktur atau isi rencana kerja tahunan adalah:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Mandat
B. Stakeholder
C. Core Business
BAB II
VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI
A. Visi
B. Misi
C. Nilai-nilai
BAB III LINGKUNGAN STRATEGIK
Sukmadinata, NS., Jamiat AV., dan Ahman. 2008. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah
Menengah: Konsep, Prinsip, dan Instrumen. Bandung: PT Refika Aditama
Wijaya, AW. 1995. Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen. Jakarta: PT Rineka Cipta