1.)Pengertian
2.)Cahaya
Energi cahaya yang dapat diserap fitoplankton untuk melakukan
fotosintesis adalah sinar cahaya pada pajang gelombang 400-720 nm.
3.)Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh
dari air laut, dimana salinitas air menetukan tekanan osmotik. Semakin
tinggi salinitas maka akan semakin tinggi tekanan osmotiknya.
Perubahan berat jenis air laut akan menyebabkan plankton
mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik antara protoplasma
plankton dan lingkungan perairan. Perubahan yang terlalu ekstrim akan
memersulit plankton untuk melakukan adaptasi.
4.)Zat hara
Di perairan faktor utama yang mempengaruhi
pertumbuhanfitoplankton adalah zat hara. Faktor pembatas yang dapat
mempengaruhi kelimpahan fitoplankton adalah Nitrat dan Fosfat.
Kandungan fosfat dapat dijadikan indikator pertumbuhan yang baik
pada planktor. Kisaran fosfat yang optimal untuk pertumbuhan yaitu
0,018-0,090 ppm dan batas tertinggi bekisar 8,90-17,8 ppm.
Suatu perairan yang memiliki konsentrasi zat hara berlebih, dapat
memicu terjadinya ledakan fitoplankton. Karena zat hara tersebut
terserap oleh fitoplankton sebagai nutrisi pertumbuhan dan
perkembangannya.
2.)Klasifikasi Zooplankton
Zooplankton dapat diklasifikasikan berdasarkan pada ukuran atau
lama kehidupan planktoniknya. Berdasarkan pada lamanya kehidupan
planktonik, zooplankton diklasifikasikan menjadi:
1). Mikrozooplankton (< 202 μm), seperti: protozoa dan tintinid, larva
meroplankton dari invertebrata bentik, dan copepod nauplii.
3). Makrozooplankton (>500 μm), terdiri dari tiga kelompok, yaitu: (1)
ubur-ubur (jellyfish: hydromedusa, combjellies, true jellyfish), (2)
crustacea: amphipod, isopod, mysid shrimp, true shrimp, dan (3) cacing
polychaeta
4.)Siklus Reproduksi
Beberapa zooplankton dapat melakukan
reproduksi seksual. Mekanisme reproduksi seksual
dimulai ketika rotifera jantan melepaskan sperma ke air,
sperma akan masuk melalui dinding tubuh betina dan
terjadi fertilisasi telur. Telur akan dorman pada kondisi
perairan yang buruk dan akan menetas jika lingkungan
perairan sudah normal kembali. Rotifera jantan yang
telah menetas dan melakukan perkawinan kemudian
akan mati.
Rotifera jantan yang tidak menemukan rotifera
betina akan mati dalam 2-7 hari setelah menetas.
Sebagian dari zooplankton juga melakukan reproduksi
aseksual, umumnya dengan melakukan pembelahan
biner dari satu sel kemudian terbagi menjadi dua anakan
misalnya pada protozoa.