Adaptasi yang Dilakukan oleh Organisme di pantai terhadap tekanan Salinitas sama dengan adaptasi
yang dilakukan Terhadap kekeringan. Organisme akan melakukan adaptasi dengan cara menutup
Valva atau Cangkangnya, seperti pada moluska dan teritip
Adaptasi terhadap tekanan mekanik Berupa gempuran Ombak, organisme akan Beradaptasi Dengan
memanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Contohnya pada titip,Untuk menghadapi tekanan dari
ombak, titip Akan melekat dengan rapat pada batuan Menggunakan bagian basalnya.Pada limpet-
limpet akan menggunakan kaki-kakinya yang Kuat dan besar di bagian bawah tubuhnyaUntuk
melekat pada substrat. Chiton beradaptasi Terhadap geraka ombak dengan menggunakan Kakinya
yang kuat yang berada di bagian bawah Tubuhnya juga, untuk dilekatkan pada substrat. Dengan cara
tersebut, chiton akan Tetap dapat menempel meskipun ada gempuran Dari ombak.
Sedangkan untuk Moluska dari Kelompok kerang-kerangan, contohnya My/flus,Organisme ini akan
menggunakan benang benang
Beradaptasi deogan cara melekat pada substrat Dengan menggunakan alat pelekat yang kuat,Yang
dikenal dengan “holdfast”.
Pantai merupakan bagian dari zona Intertidal atau daerah yang mengalami pasang Dan surut.
Apabila pantai berbatu mengalami
Air surut, maka organisme yang ada akan berada Pada suatu lingkungan dengan udara terbuka
Dan mulai kehilangan air. Organisme yang ada Harus menyesuaikan diri terhadap ke bilangan Air
yang cukup besar selama berada di udara Terbuka (Nybakken, 1992; Anonim, 2012e).
Daftar pustaka